Perhitungan Diskrepansi gabungan analisa pengukuran dari cephalogram dan model studi.
Langkah-langkah perhitungan diskrepansi pada lengkung rahang
Membatasi penentuan hubungan ruang pada analisa atas dan bawah secara keseluruhan yaitu : model studi tidak mencukupi dengan sendirinya. Perbedaan antara tempat yang dibutuhkan dan tempat yang tersedia untuk 1) Penentuan diskrepansi dental pergeseran gigi-gigi ditentukan oleh dua parameter berbeda : Pada model studi dihitung : a) perbedaan antara panjang lengkung geligi ideal dan sebenarnya dan b) derajad kurva Spee 1) Derajad gigi crowding secara terpisah antara sisi kiri dan kanan (p.227). (Untuk setiap 2) Posisi anteroposterior insisif dalam hubungannya dengan level kurva Spee 1 mm diperlukan panjang lengkung 1 mm). Total tulang wajah pengukuran dari a) dan b) dikenal sebagai diskrepansi dental Analisa ruang secara komprehensif harus terdiri dari (DD).
543 Perhitungan Diskrepansi
Kiri Atas : Diskrepansi dental menggabungkan
selisih antara panjang lengkung gigi ideal dan sebenarnya dengan derajat kurva of spee. Kemudian ditentukan melalui jumlah total perhitungan masing-masing sisi kanan dan kiri rahang.
Kanan Atas : Diskrepansi sagital menggambarkan
deviasi hubungan antara insisal edge insisif atas dan bawah ke garis N-Pog (nilai standart untuk lengkung maksila +2 sampai +4 mm, nilai standart untuk lengkung mandibular -2 sampai -4 mm).
Bawah : untuk menghitung diskrepansi total Perhitungan Diskrepansi Mandibula
(jumlah total diskrepansi dari model studi analisa rontgen sefalometri) perhitungan Ruang tersedia : mm bilateral diskrepansi dental (DD) dan Ruang dibutuhkan : mm DD = mm perhitungan unilateral diskrepansi sagittal (SD) harus dikurangi ke penyebut yang sama. Untuk Kurva of Spee : mm SD = mm menghitung diskrepansi total satu sisi lengkung rahang, nilai dari diskrepansi dental dibagi dua Jarak Insisif Bawah ke N-Pog : mm Total = mm kemudian dijumlahkan dengan nilai diskrepansi Diskrepansi per satu sisi lengkung (DD/2 + SD) : mm sagital.
Analisa ini dapat ditunjukan pada periode gigi
Perhitungan Diskrepansi Maksila permanen seperti halnya juga pada gigi bercampur. Bagaimanapun, perhitungan Ruang tersedia : mm diskrepansi sagital pada masa remaja perhatian harus ditujukan pada perubahan selama Ruang dibutuhkan : mm DD = mm pertumbuhan dalam posisi garis N-Pog. Kurva of Spee : mm SD = mm
Jarak Insisif Atas ke N-Pog : mm Total = mm
Diskrepansi per satu sisi lengkung (DD/2 + SD) : mm
2) Penentuan diskrepansi sagital sisi lengkung geligi pada model studi tetapi hanya pada satu sisi Jarak dari tepi insisal edge insisif sentral ke garis N- pada foto radiograf – sehingga perhitungannya menjadi : Pog diukur pada cephalogram lateral. Derajad dimana posisi insisif berbeda dari nilai standar menunjukkan adanya TD per sisi lengkung = SD + ½ DD diskrepansi sagital (SD). Posisi lebih maju dari insisif Hasil dari diskrepansi total merupakan parameter penting untuk menunjukkan kurangnya panjang lengkung geligi, retroposisi menentukan apakah perlu dilakukan pencabutan. menunjukkan suatu peningkatan pada panjang lengkung geligi (perubahan posisi insisif 1 mm pada cephalogram lateral = Bila perhitungan diskrepansi dilakukan pada fase gigi panjang lengkung 1 mm). bercampur, maka perubahan selama pertumbuhan dalam posisi garis N-Pog harus diperhatikan, sebagian besar berupa rotasi 3) Penentuan diskrepansi total mandibula. Diskrepansi total (TD) adalah jumlah diskrepansi dental dan sagital dan karena pengukuran dilakukan pada kedua Perhitungan Diskrepansi
-Contoh kasus pertama-
544 Diskrepansi Dental
Kiri : Pada lengkung rahang atas, panjang
lengkung adalah 8 mm lebih pendek dibandingkan lengkung gigi ideal (dihitung berdasarkan kontak mesial molar pertama ke molar pertama sebelahnya)
Kanan : Pada lengkung rahang bawah, ruang
yang tersedia kurang 8 mm dari ruang yang dibutuhkan. Kurva Spee berjarak 2 mm pada masing-masing sisi.
545 Diskrepansi Sagital
Nilai dari jarak insisivus sentral rahang atas
(=+3 mm) sama dengan nilai standar.
Jarak insisal edge insisivus rahang bawah
adalah 5 mm lebih ke posterior.
Berdasarkan nilai standar rata-rata (-2 sampai
+ 2mm) sebagai nilai dasar untuk perhitungan diskrepansi, satu keuntungan 5 mm pada panjang lengkung pada masing-masing sisi jika insisal edge ditempatkan pada garis N- Pog.
546 Perhitungan total diskrepansi
Perhitungan diskrepansi dental dan sagital
dapat dilihat pada tabel.
Setelah dilakukan perhitungan diskrepansi
total, diketahui kekurangan ruang pada lengkung rahang atas lebih jelas dari pada rahang bawah. Perhitungan Diskrepansi
-Contoh kasus kedua-
547 Penampakan Oklusal
Hubungan kelas I dengan overbite
anterior minimal. Gigi anterior tidak rapi karena kekurangan ruang dan inklinasi insisivus sentral rahang atas lebih ke labial.
548 Diskrepansi Dental
Penampakan oklusal dari lengkung
gigi rahang atas dan rahang bawah.
Pada lengkung maksila, panjang
lengkung yang ada 7 mm lebih pendek dari panjang lengkung ideal. Pada mandibula, jumlah ruangan yang dibutuhkan adalah 5 mm.
Kurva Spee tidak menunjukkan tanda
abnormal.
549 Diskrepansi Sagital
Berdasarkan pada batas nilai standar
(lengkung maksila +4 mm, lenngkung mandibula +2mm), sebanyak 13mm panjang lengkung dibutuhkan pada lengkung maksila untuk mengoreksi posisi insisal edge pada garis N-Pog.
Diskrepansi sagital mandibula
mencapai -8mm.
550 Perhitungan total diskrepansi
Perhitungan masing-masing diskrepansi dental dan sagital ditunjukkan pada tabel.
Untuk mencapai hubungan oklusal
yang ideal, 16.5 mm dibutuhkan persisi lengkung maksila, dan 10.5 mm persisi lengkung mandibula.