CHART
Disusun Oleh :
Khairullah
NIM: 217160004
Dosen Pembimbing :
Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K)
METODE
Prosedurnya sebagai berikut; (Gambar. 1)
• Lakukan pemotongan horizontal pada model 3mm di bawah margin gingiva
• Lakukan pemotongan vertikal pada tiap-tiap gigi kecuali gigi molar kedua dan ketiga
• Model gigi kita hubungkan dengan nilai FMIA (insisivus mandibular-frankfurt
horizontal plane)
• Nilai konstan FMIA ialah 650 tentukan posisi ideal dari insisivus mandibula secara
mesiodistal
• Susun sejajar kedua insisivus sentral maupun lateral pada model rahang bawah dengan
sudut FMIA 650
• Insisivus mandibula disusun dengan sudut yang benar terhadap dataran mandibula
• Kemudian letakkan gigi kaninus (Gambar. 1F)
• Selanjutnya premolar pertama dan kedua
• Apabila ruangan yang tersisa cukup untuk diletakkan molar satu permanen, maka
pencabutan tidak diindikasikan.
• Apabila ruangan yang tersisa tidak cukup dan nilainya lebih besar dari yang bis akita
dapatkan dengan melakukan uprighting molar dua permanen, maka diperlukan
pencabutan, biasanya premolar pertama.
• Apabila penyusunan mandibula telah selesai, maka lakukan pemotongan pada model
gigi rahang atas lalu lakukan penyusunan dengan menyesuaikan susunan gigi pada
model rahang bawah. (Gambar. 1H-1I)
Gambar. 1A Model yang digunakan harus ditanam base terlebih dahulu