Anda di halaman 1dari 7

ANALISA KESLING SET UP, KESLING MODIFIKASI DAN BONWILL

CHART

Disusun Oleh :

Khairullah
NIM: 217160004

Dosen Pembimbing :
Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
ANALISA KESLING SET UP
Analisa ini biasa disebut juga dengan Kesling Diagnostik Set Up diperkenalkan
pertama kali oleh Harold Dean Kesling pada tahun 1956. HD Kesling merupakan seorang
ortodontis yang berasal dari Amerika Serikat. Kesling memperkenalkan diagnostik set up
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi klinis yang maksimal dari model studi yang telah
di trim. Diagnostik set up akan membantu klinisi untuk memperkirakan diskrepansi lengkung
rahang. Set up ini juga membantu klinisi untuk mensimulasikan pergerakan gigi yang akan
dilakukan pada pasien. Tiap-tiap gigi berikut prosesus alveolar akan di potong dari model
dengan menggunakan gergaji besi (Gambar. 1A-1E) sebelum disusun kembali ke posisi akhir
yang diinginkan.

METODE
Prosedurnya sebagai berikut; (Gambar. 1)
• Lakukan pemotongan horizontal pada model 3mm di bawah margin gingiva
• Lakukan pemotongan vertikal pada tiap-tiap gigi kecuali gigi molar kedua dan ketiga
• Model gigi kita hubungkan dengan nilai FMIA (insisivus mandibular-frankfurt
horizontal plane)
• Nilai konstan FMIA ialah 650 tentukan posisi ideal dari insisivus mandibula secara
mesiodistal
• Susun sejajar kedua insisivus sentral maupun lateral pada model rahang bawah dengan
sudut FMIA 650
• Insisivus mandibula disusun dengan sudut yang benar terhadap dataran mandibula
• Kemudian letakkan gigi kaninus (Gambar. 1F)
• Selanjutnya premolar pertama dan kedua
• Apabila ruangan yang tersisa cukup untuk diletakkan molar satu permanen, maka
pencabutan tidak diindikasikan.
• Apabila ruangan yang tersisa tidak cukup dan nilainya lebih besar dari yang bis akita
dapatkan dengan melakukan uprighting molar dua permanen, maka diperlukan
pencabutan, biasanya premolar pertama.
• Apabila penyusunan mandibula telah selesai, maka lakukan pemotongan pada model
gigi rahang atas lalu lakukan penyusunan dengan menyesuaikan susunan gigi pada
model rahang bawah. (Gambar. 1H-1I)
Gambar. 1A Model yang digunakan harus ditanam base terlebih dahulu

Gambar. 1B Gambar posisi Gambar. 1C Potong setiap Gambar. 1D Potong horizontal


labial gigi anterior dan lebar gigi dengan gergaji besi gigi 3mm di bawah margin
kaninus pada daerah artistik dimulai dengan potongan gingiva
model vertikal

Gambar. 1E Potong gigi Gambar. 1F Insisivus Gambar. 1G Berdasarkan insisivus


dengan gergaji besi sampai mandibula disusun dengan bawah, gigi posterior disusun dengan
molar pertama inklinasi dan posisi ideal atau tanpa pencabutan tergantung
ketersediaan ruang

Gambar. 1H Gigi pada maksila


disusun berdasarkan gigi
mandibula
Gambar. 1I Gambaran model yang telah selesai di setup dengan ideal

KEGUNAAN Dari DIAGNOSTIK SET UP


1. Membantu dalam merencanakan perawatan karena dapat memvisualisasikan
diskrepansi antara lebar gigi dan lebar lengkung rahang serta menentukan apakah
membutuhkan pencabutan atau tidak.
2. Efek dari pencabutan dan pergerakan gigi setelahnya dalam oklusi dapat
divisualisasikan.
3. Dapat menjadi suatu motivasi bagi pasien karena diperlihatkan susunan gigi yang
dapat dicapai saat selesai perawatan nanti.

ANALISIS KESLING MODIFIKASI


Metode Kesling modifikasi atau sering disebut determinasi lengkung adalah metode
untuk menentukan kebutuhan ruang dalam perawatan ortodontik dan merupakan
penyederhanaan dari metode Kesling. Metode determinasi lengkung ini dikembangkan oleh
bagian Ortodonsia FKG UGM.
Determinasi lengkung ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang agar
mendapatkan lengkung yang ideal. Prinsip dasar metode ini sama dengan prinsip metode
Kesling,yaitu dengan menetapkan diskrepansi antara lengkung gigi yang direncanakan
dengan besar gigi yang ditempatkan pada lengkung tersebut saat melakukan koreksi
maloklusi. Hanya saja pada metode Kesling menggunakan model gigi langsung,
sedangkan pada determinasi lengkung menggunakan plastik transparan.
METODE
Prosedur kerjanya sebagai berikut;
• Mengukur panjang lengkung gigi RA dan RB dengan cara mengukur lebar
mesiodistal gigi menggunakan kaliper pada setiap sampel kemudian
menjumlahkan ukuran lebar mesiodistal tersebut.
• Untuk menghitung panjang lengkung rahang, glass plate diletakkan pada model studi,
lalu proyeksikan seluruh gigi pada model tersebut.(Gambar. 2A)
• Pindahkan pada kertas atau plastik transparan. (Gambar. 2B)
• Membuat lengkung ideal, yaitu lengkung yang diharapkan setelah perawatan
ortodontik selesai. (untuk kasus protrusi, overjet dikurangi, sedangkan pada kasus
crossbite anterior, overjet ditambah) (Gambar. 2C)
• Kawat tembaga dibentuk sesuai dengan lengkung yang diharapkan, lalu panjang kawat
dihitung dengan menggunakan kaliper. (Gambar. 2D-2E)
• Menentukan kebutuhan ruang dengan mencari selisih antara panjang lengkung rahang
dengan panjang lengkung gigi.

Gambar. 2A Penapakan pada model studi Gambar. 2B Hasil penapakan


dengan menggunakan glass plate lengkung pada kertas

Gambar. 2C Lengkung mula-mula (biru), Gambar. 2D Kawat dibentuk sesuai


lengkung ideal (merah) dengan lengkung ideal
Gambar. 2E Pengukuran
panjang kawat dengan
menggunakan kaliper

BENTUK LENGKUNG BONWILL


Bonwill mencatat bahwa bentuk tripod dari mandibula membentuk segitiga sama sisi,
dengan dasar antara kondilus dan puncak antara gigi insisivus sentral. Panjang rata-rata sisinya
adalah 4 inci, dengan variasi tidak pernah lebih dari 1/4 inci. Bonwill menekankan prinsip
bahwa anatomi manusia berada dalam “kesesuaian sempurna dengan geometri, fisika, dan
mekanika… Jika alam diberi kesempatan yang adil untuk memperbaiki dirinya sendiri, dia
akan kembali ke bentuk standar normal dengan presisi matematis dan mekanis, atau sebaliknya
akan memusnahkan ciptaan.”(Gambar. 3A)

BENTUK LENGKUNG BONWILL-HAWLEY


Hawley, pada tahun 1904, memodifikasi pendekatan Bonwill, dan merekomendasikan
bahwa lebar gabungan dari enam anterior gigi berfungsi sebagai jari-jari lingkaran dan gigi
ditempatkan pada lingkaran itu. Dari lingkaran ini, ia membangun sebuah segitiga sama sisi,
dengan alas mewakili lebar interkondilar. Konstruksi ini berfungsi sebagai panduan untuk
mempersiapkan bentuk lengkung, meskipun bukan tujuan perawatan ortodontik yang mutlak.
Angle mengenal kurva parabola dari lengkung, tetapi menganggap predeterminasi lengkung
Hawley hanya sebagai perkiraan. “Yang terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang ortodontis
adalah mengamankan relasi normal gigi dan memperbaiki bentuk umum lengkung,
membiarkan penyesuaian yang lebih baik pada tipikal individu dilakukan secara alami,
bagaimanapun juga, akhirnya berhasil. Diagram Bonwill-Hawley telah digunakan selama
bertahun-tahun dalam praktik ortodontik. (Gambar. 3B)
Gambar. 3A-3B A Bentuk
Lengkung Bonwill, B Bentuk
lengkung Bonwill-Hawley di
mana lebar mesial distal enam
gigi anterior mandibula
digunakan sebagai radius dari
lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai