Anda di halaman 1dari 4

Menentukan kehilangan perlekatan ( loss of attachment )

Pada gingival sehat, secara histologi kedalaman sulkus sebesar 0,5 mm, tetapi ujung probe secara
normal mencapai kedalaman 2,5 mm. Ketika posisi margin gingival berada pada mahkota
anatomis, tingkat perlekatan ditentukan dengan mengurangi kedalaman poket dengan jarak
antara margin gingival ke cement-enamel-junction (CEJ). Jika keduanya sama, maka kehilangan
perlekatan (loss of attachment) adalah nol.

Jika margin gingival sejajar dengan CEJ, maka loss of attachment sama dengan kedalaman
poket.

Jika margin gingival berlokasi di apical CEJ, maka loss of attachment lebih besar dari
kedalaman poket. Oleh karena itu, jarak antara CEJ dan marginal gingiva sebaiknya ditambahkan
untuk kedalaman poket.

Jadi, loss of attachment adalah jarak antara CEJ hingga ke dasar poket atau junctional
epithelium. Pada sulkus normal dengan epithelium junction panjang (diantara panah), kedalaman
probe sekitar 1/3 hingga ½ panjang epithelium junction (Gambar A). Pada gambar A tidak
terlihat loss of attachment. Sedangkan pada poket periodontal dengan epithelium junction
pendek(diantara panah), kedalaman probe melewati ujung apical dari junctional
epithelium(Gambar B) dan terlihat loss of attachment sebesar 2 mm.

Sumber: Caranza. Caranza’sClinical Periodontology. 11th Edition. China: Elsevier. 2012.


Hal 352-3
Sumber: Hassel, Wolf, Rateitschak. Color atlas of periodontology. New York: Thieme.
1985. Hal. 87

Menentukan artikulasi

Artikulasi adalah proses pembentukan bunyi, suku kata, dan kata (pengucapan) dengan
jelas. Gangguan artikulasi adalah kesulitan dalam pembentukan bunyi, suku kata, dan
kata.

Gangguan artikulasi dapat terjadi pada keadaan:

a. Kehilangan gigi
b. Diastem
c. Celah palatum
d. Maloklusi
e. Perkembangan palatum yang tidak sempurna
f. Hubungan gigi dan skeletal antara rahang atas dan rahang bawah tidak normal
g. Openbite lebih dari 6 mm
h. Kedua oklusi molar distal dan / atau overjet rahang besar
i. Oklusi molar mesial dan / atau overjet mandibula
j. Crossbite
k. Protrusi rahang atas
l. Dalam kasus overjet yang meningkat atau menurun overbite yang benar / s / suara
ditemukan lebih sulit untuk dikeluarkan, sementara / r / dan / l / gangguan artikulasi tidak
dilaporkan terkait dengan perubahan overjet atau overbite.
Tabel 1. Organ yang terlibat dalam artikulasi

Gambar organ yang berperan dalam artikulasi

Sumber :

1. Laitinen. Associations between dental consonant articulation, Orofacial


morphology and function in cleft lip/palate. Helsinki. 1999. Hal. 14-5
2. Nn. Articulatory Phonetics. Acces from
www.ablongman.com/html/productinfo/bauman3e/020554925X_ch02.pdf. On 15 Me
2016 at 10.00 Wita

Anda mungkin juga menyukai