1. Retensi (Syahla)
2. Stabilisasi (Syahla)
3. Support
mengarah ke apikal, salah satunya gaya pengunyahan. Faktor ini juga dapat
dalam rongga mulut, yaitu mukosa dan tulang alveolar. Support pada GTL
adalah full mucosa support, yang berarti gigi tiruan seluruhnya didukung
jaringan mukosa yang tersisa karena tidak ada lagi gigi dalam rongga mulut
(1).
tidak adanya sisi yang mengalami kontak prematur atau terganjal saat
dilakukan pergerakan rahang. Dalam kata lain, terdapat kontak yang merata
pada setiap sisi gigi. Jika sisi kiri mengalami kontak maksimal, begitu pula
sisi sebelah kanan. Hal ini dapat mencegah terjadinya resorpsi tulang karena
pada daerah yang terdapat kontak prematur akan mendapat gaya kunyah yang
4. Estetik
mungkin dengan struktur rongga mulut, dan dapat diperoleh melalui (2):
a. Penentuan dimensi vertikal dan relasi sentrik yang sesuai. Jika DV terlalu
tinggi, profil wajah akan tampak panjang dan penuh, GTL tidak stabil, GTL
tidak nyaman dipakai, otot menjadi lelah, bibir tidak menutup, fonetik
terganggu, hingga gangguan TMJ. Jika DV terlalu rendah, profil wajah
menurun, wajah terlihat tua, bibir terlihat tipis, pipi dan bibir sering tergigit,
tonus otot berkurang, fonetik terganggu, sudut mulut turun, dan gangguan
pada TMJ.
b. Dukungan bibir dan pipi agar wajah tidak tampak terlalu cekung atau
cembung.
c. Menyesuaikan bentuk, warna, dan ukuran gigi buatan. Lebar 6 gigi anterior
di bawah high lip line, yaitu garis terbawah bibir atas saat tersenyum.
Gambar Garis-garis orientasi
f. Kontur gusi, bertujuan untuk membentuk gusi buatan sedemikian rupa agar
semirip mungkin dengan kondisi gusi asli. Terdiri dari beberapa komponen
(2):
- Cervical line: garis servikal setiap gigi, batas tegas pemisah gigi dan gusi
- Interdental papil: terletak di sudut aksial antara gigi, tampak runcing pada
- Stippling: tarikan jaringan ikat di gusi cekat, tampak seperti kulit jeruk
Gambar Kontur stippling, McCalls Festoon, interdental papil, dan cervical line
5. Arah Pemasangan
yang paling mudah adalah zero tilting, yaitu tegak lurus bidang oklusal (1).
6. Fonetik
memberikan jarak horizontal sekitar 1-2 mm antara bagian palatal gigi insisif
atas dengan labial gigi insisif bawah. Overbite didapat dengan menyusun gigi
anterior atas menutupi 1/3 insisal bagian labial gigi anterior bawah.
pasien mengucapkan beberapa huruf seperti ch, s, dan j. Pada saat pelafalan
huruf-huruf tersebut, gigi anterior bawah hampir menyentuh gigi anterior atas.
Jika jarak yang dihasilkan terlalu besar, berarti DV terlalu rendah. Sedangkan,
jika gigi anterior atas dan bawah saling bersentuhan, berarti DV terlalu tinggi.
Daftar Pustaka
1. Zarb G, Hobkirk JA, Eckert SE, Jacob RF. Prosthodontic Treatment for