PERAWATAN GIGI
TIRUAN LENGKAP
PADA KONDISI
COMPLETE
EDENTULISM
Disusun oleh : Jackson
Dosen Pembimbing : drg. Isya Hanin, Sp. Pros
PENDAHULUAN
Kehilangan gigi Complete
menyeluruh edentulism
mempengaruhi
Mastikasi
Estetik
Kesejahteraan
Kualitas hidup
Kehilangan gigi menyeluruh yang digantikan dengan gigi tiruan lengkap dapat
mengurangi tingkat resorpsi dari ridge tulang alveolar
1.Al-Rafee MA. The epidemiology of edentulism and the associated factors: A literature Review. J Family Med Prim Care. 2020;9(4):1841-1843.
2.Fayad MI, Alruwaili HHT, Khan MS, Baig MN. Bite Force Evaluation in Complete Denture Wearer with Different Denture Base Materials: A Randomized Controlled Clinical Trial. J Int Soc Prev Community
Dent. 2018;8(5):416-419.
3.Alsaggaf A, Fenlon MR. A case control study to investigate the effects of denture wear on residual alveolar ridge resorption in edentulous patients. J Dent. 2020;98:103373.
INFORMASI
KASUS
Identitas pasien
2. Umur : 68 tahun
Status lokalis
Ekstar oral
a. Muka : lancip simetris
b. Mata : bergerak simetris
c. Hidung : bernafas melalui hidung dan simetris
d. Telinga: tragus simetris
e. Bibir : rahang atas dan rahang bawah simetris
f. Kelenjar sub mandibula : tidak teraba, lunak dan tidak sakit
g. Sendi : normal
Intra oral
a. Status gigi : kehilangan semua gigi
b. Vestibulum :
Posterior
a) Atas : kiri (sedang), kanan (sedang)
b) Bawah : kiri (dangkal), kanan (sedang)
Anterior
c) Atas : kiri (sedang), kanan (sedang)
d) Bawah : kiri (sedang), kanan (sedang)
c. Frenulum
Atas : labialis (sedang), bukalis (kiri :sedang, kanan : sedang)
Bawah : labialis (sedang), bukalis (kiri :sedang, kanan : sedang)
Lingualis : sedang
a. Bentuk linggir sisa
1) Anterior
a) Rahang atas : kiri (normal), kanan (normal)
b) Rahang bawah: kiri (normal), kanan (normal)
1) Posterior
a) Rahang atas : kiri (normal), kanan (normal)
b) Rahang bawah: kiri (normal), kanan (normal)
Hubungan linggir sisa
1) Rahang atas/ rahang bawah sagittal : kelas I
2) Rahang atas/ rahang bawah transversal : kiri (kelas I), kanan (kelas I)
Bentuk penampang transversal palatum : persegi
Torus palatinus : tidak terdapat torus palatinus
Torus mandibularis : tidak terdapat torus mandibulris
Tahanan jaringan
1. Linggir sisa : atas (tinggi), bawah (tinggi)
2. Palatum : tinggi
Mukosa di atas linggir sisa : tidak bergerak pada seluruh regio
Eksostosis : terdapat eksostosis pada regio 4
Lidah : normal dan pasif
Retromylohioid : kiri (dalam), kanan (dalam)
Pigmentasi : tidak terdapat pigmentasi
Tuber maksilaris : kiri (sedang), kanan (sedang)
PENATALAKSAAN
KASUS
Diagnosis
Seorang pasien berumur 68 tahun dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan
lengkapkarena kehilangan seluruh gigi, pasien belum pernah menggunakan gigi
tiruan, terakhir dilakukan pencabutan sepuluh tahun yang lalu.
Pemeriksaan ektra oral bentuk muka semiteris lancip
pemeriksaan intra oral :
Rahang atas
a. Vestibulum : anterior (sedang), posterior (sedang)
b. Frenulum : labialis (sedang), bukalis (sedang)
c. Bentuk palatum : persegi
d. Hubungan linggir sisa : sagittal (kelas I), transversal (kelas I)
e. Tahanan jaringan : tinggi
f. Bentuk linggir sisa : normal
Rahang bawah
g. Vestibulum : anterior (sedang), posterior (sedang)
h. Frenulum : anterior (sedang), posterior (sedang)
i. Tahanan jaringan : tinggi
j. Bentuk linggir sisa : normal
Rencana perawatan
1. Informed consent
7. Cetak kedua
Periksa apakah ada sisi yang tajam atau permukaan yang kasar
Jika pada saat percobaan pasien merasakan ketidaknyamanan maka harus
dicari daerah yang menimbulkan ketidaknyamanan tersebut → pressure
indicating paste
Jika galengan gigit tidak cekat maka dapat dibantu dengan bahan adhesive
Galengan gigit rahang atas harus dapat :
mendukung bibir pada sisi anterior
Mendukung bukal pada sisi posterior
Pasien harus memiliki
profil yang natural
or
Tarik garis dari inner cantus mata ke
sudut hidung kemudian ke arah
galengan gigit
Instruksikan pasien untuk senyum kemudian
menandakan tinggi garis senyum
Garis midline, kaninus dan senyum
DVO= DVI-2mm
Dapat menggunakan willis bite gauge (a), divider (B)
Dapat juga menggunakan tounge blade dengan
memberikan landmark pada hidung dan dagu
Metode Willi’s posisi A = B
Setelah DVO didapatkan, masukan galengan gigit RA dan RB
Melakukan adjust pada galengan gigit hingga sesuai DVO
Ketika tinggi galengan gigit sudah sesuai DVO pastikan pada saat posisi
galengan gigit berkontak → bibir atas dan bawah menyentuh dan dagu tidak
terlihat
Cara yang paling umum digunakan adalah meninstruksikan pasien untuk
memposisikan lidah pada palatum lunak
Untuk mengetahui posisi yang tepat, lakukan pengulangan beberapa kali,
kemudian bandingan hasil yang didapat → penandaan dengan garis
Setelah didapatkan relasi sentrik pasien maka lakukan record
Gambar 14. Galengan gigit dengan garis midline, garis senyum dan garis kaninus serta sudah terfiksasi dan
dibuatkan kunci segitiga.
10. Try in malam
Siapkan kaca
Try in malam
Memeriksa :
Estetik Fonetik
Fonetik
Fasial
DVO
support
Pertama-tama :
Periksa frenulum
Jangan sampai terlalu Panjang atau kependekan
Periksa stabilitas
Jari menekan permukaan oklusal pada gigi posterior,
Tangan yang lain menarik bibir dan pipih ke luar dan ke atas → simulasi gerakan
berbicara dan mastikasi
Pemeriksaan bangian lingual
Instruksi pasien untuk mengerakan lidah
Periksa stabilitas
Periksa posisi kontak gigi dan apakah ada open gigi anterior atau tidak
Memeriksa penampilan
Penyesuaian akhir
Instruksi pasien
Sebelum pemangilan pasien untuk insersi lakukan
pengecekan :
Jangan mengoklusikan gigi tiruan ketika memeriksa tekanan karena jika terdapat
premature kontak akan menyebabkan displaced dari PIP
Biasanya tekanan berlebih terjadi pada daerah undercut atau
daerah yang tidak dapat terkompresi
Rasa sakit
Oles kan PIP pada permukaan cetak (intaglio surface)
menggunakan kuas dengan uniform brush stroke
masukan GTL ke dalam mulut pasien kemudian keluarkan
untuk diperiksa
Memastikan apakah tepi basis dan kontur permukaan poles GTL selaras
dengan ruang vestibulum, memeriksa tepi basis menyediakan ruangan
untuk frenulum
Pemeriksaan kontur dan ketebalan basis GTL → kontur yang tidak tepat dapat
mempengaruhi final fit dari GT dan ketika otot mastikasi bekerja akan
mengurangi stabilitas
Sedikit konkaf (dari servikal gigi ke tepi GT)
Sedikit bulky (untuk mendukung bibir dan pipi)
Ketebalan bagian palatal basis GTL (sekitar 2-3mm dan menipis sedikit
melewati posterior palatal seal)
Semua permukaan poles harus halus dan terpoles dengan baik
Setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan:
Berikan kesempatan kepada pasien untuk mencoba
gigi tiruan barunya
Dokter gigi memberikan instruksi
Memastikan pasien beradaptasi dengan baik gigi
tiruan barunya (selalu menggunakan)
Instruksi pasien
Membiasakan diri menggunakan gigi tiruan baru, rata-rata pasien membutuhkan
waktu setidaknya 3 minggu namun dapat lebih
• Gigi tiruan tidak seefisien gigi asli, namun lebih baik dari pada tidak ada gigi
• Makan dimulai dengan small bites
• Jangan mengigit dengan gigi depan
• Sebaiknya makanan yang besar dipotong terlebih dahulu sebelum dimakan
• Mengunyah dengan menggunakan 2 sisi
Berbicara akan terasa berbeda namun hal tersebut hanya bersifat sementara, Latihan
dengan tekun dan akan hilang dalam beberapa hari
Setelah pemasangan :
Gigi tiruan digunakan siang dan malam (2 – 3 hari)
Dilepas hanya untuk dibersihkan (setelah makan dan sebelum tidur)
Cara membersihkan :
• Sikat gusi dengan sikat gigi (soft) + pasta gigi
• Sikat gigi tiruan dengan sikat gigi (soft) + liquid dish detergen
Bila GTL tidak digunakan:
• Dibersihkan
• Direndam dalam air untuk menjaga GTL tetap stabil
Kontrol periodik (3 minggu, 3 bulan dan 6 bulan) untuk mencegah ill fitting denture
Jika timbul rasa sakit dan luka segera hubungi dokter gigi dan jangan berasumsi
bahwa rasa sakit akan hilang dengan sendirinya dan jika rasa sakit terjadi pada hari
libur maka jangan menggunakan terlebih dahulu GTnya
Gambar 19.tampak fasial setelah penggunaan gigi tiruan akrilik. Gambar 21.tampak kiri setelah pengunaan
gigi tiruan akrilik.