Gigi TiruanJembatan
Disusun Oleh:
Fitriyani (18-019)
Dayu Annesti Viana (18-033)
Dosen Pembimbing:
Dr. drg. Okmes Fadriyanti, Sp. Pros
Gigi tiruan jembatan adalah
yang dilekatkan secara tetap pada satu atau lebih
gigi penyangga dan tidak dapat dilepas oleh
pemakainya
Komponen gigi tiruan cekat terdiri dari :
- Retainer
- Abutment
- Pontik
- Konektor
Indikasi
GTJ
-Kehilangan 2 gigi atau 4 gigi
-Gigi nonvital dapat digunakan jika ada
struktur korona yang memadai
-Dukungan tulang alveolar baik, rasio
perbandingan mahkota-akar 1:1 atau lebih
-Gigi penyangga tidak mobility
-Tidak ada cacat jaringan lunak yang besar
-Resorbsi tulang alveolar sedang
-Daerah permukaan gigi penyangga harus
sama atau melebihi luas permukaan gigi-gigi
yang akan digantikan oleh pontik
Kontraindikasi
GTJ
-Pasien tidak kooperatif
-Usia pasien lanjut
-Gigi asli yang mengalami kelainan
periodontium
-Pasien mempunyai masalah gagging
Xerostomia: resiko karies tinggi
-Masalah kesehatan sistemik
OH tidak baik
-Resorbsi lingir alveolus yang besar
pada daerah anodonsia.
Skenario kasus
Pasien nama Ardi usia 21 tahun datang ke RSGM
dengan keluhan gigi depan rahang atas ompong
setelah pencabutan 1 bulan yang lalu karena
berlubang . Pasien ingin dibuatkan gigi yang tidak
bisa dilepas pasang karena mau ikut tes angkatan
laut. Pemeriksaan ekstra oral bentuk wajah oval
dengan proporsi wajah simetris, pemeriksaan ROM
normal. Pemeriksaan intra oral lihat model
anatomis. Pemeriksaan radiografi TAK.
Pemeriksaan
Diagnosa
Rencana
Perawatan
Pemeriksaan Subjektif
Nama : Ardi
Alamat dan No.Telp :-
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :-
Pemeriksaan Subjektif
3. Kesimetrisan wajah :
simetris/tidak simetris
PA L PA S
I
Otot Temporal
Otot Masseter Otot
Sternohioid
• Pemeriksaan sendi
extrameatal, ujung jari
ditempatkan pada aspek lateral
TMJ di kedua sisi secara
bersamaan.
• Pasien diminta untuk
membuka dan menutup
mulutnya
Auskulta
si
Keterangan :
Gigi 12 dan 22 : Missing
Saliva
kuantitas : sedikit/ normal / banyak
Lidah
Ukuran : kecil / normal /
besar
Posisi wright : kelas I /
II / III
Refleks
Muntah:/
Mobilitas : normal
Tinggi/Rendah
aktif
• Pemerikaan frenulum : sedang
• Gigitan :ada dan stabil
Gigitan terbuka : tidak ada
Gigitan silang : tidak ada
RENDAH
• Hubungan rahang : ortognati
• Artikulasi : artikulasi seimbang
• Kanan : tidaka ada
• Kiri : tidak ada
• Kontak prematur : tidak ada SEDANG
• Pemeriksaan gigi dan tulang alveolar
• Bentuk umum gigiI: normal
• Fraktur gigi : tidak ada
• Prosesus alveolaris : bentuk nya oval, ketinggian
nya sedang, tahanan jaringan nya rendah, bentuk
permukaan nya rata
TINGGI
Diagnosis:
RA : Klas 3 modifikasi 1 kennedy
Rencana Perawatan:
Awal: scalling Rahag atas dan Rahang bawah
Akhir: pasien akan dibuatkan gigi tiruan jembatan 3
unit dengan tipe fixed fixed bridge
DESAIN
•Gigi 11 dan 21
sebagai abutment
(ekstrakorona)
• Gigi 13 dan 23
sebagai abutment
(ekstrakorona:
fullcrown)
• Gigi 12 dan 22
sebagai pontik
(modified ridge lap
pontik)
• Dibuatkan konektor
PROGNOSA
Alat :
1. Alat diagnostik
2. Dippen glass
3. Semen spatel
Bahan:
4. Putty (base dan
katalis)
5. Self curing acrylic
6. Freegenol
1. Lakukan pencetakan anatomis untuk mendapatkan model
anatomis
2. Pada model anatomis bagian kehilangan gigi dibuatkan
pontik menggunakan gigi artifisial
3. Cetak kembali model anatomis yang sudah disiapkan
untuk mendapatkan mold menggunakan bahan putty
4. Setelah gigi dipreparasi, lakukan pencetakan fungsional
dan di cor sehingga di dapatkan model kerja
5. Model kerja diberi vaselin
6. Aduk self curing putih sesuai petunjuk pabrik sampai
homogen
7. Masukkan self curing ke dalam cetakan putty dan cetakan
kembali pada model kerja yang sudah disiapkan dan tunggu
sampai setting
8. Bersihkan sisa akrilik dengan carbide bur dan polis
Preparasi gigi 11, 13, 21 dan 23
untuk dibuatkan full crown
ekstra corona
Langkah-langkah preparasinya
yaitu :
Pengurangan dilakukan dengan
-isolasi daerah kerja
mengguakan flat end tapered bur di
-Anastesi lokal agar tidak ngilu saat daerah insisal edge
preparasi - Pengurangan permukaan incisal
-pembuatan insisal dan Labial dilakukan ± 1- 2 mm
groove sebagai pedoman
kedalaman dan arah preparasi,
preparasi dilakukan ± 1- 2 mm dari
insisal menuju arah ginggiva
sampai batas cemento enamel
junction untuk mendapatkan retensi
yang cukup.
Pengurangan permukaan labial
-Menggunakan flat end tapered bur (0,5 –
1 mm)
-Bidang labial pada sisi mesial dikurangi
terlebih dahulu sisi distalnya sebagai
panduan atau sebaliknya.
Pengurangan proksimal
- Menggunakan long thin diamond bur
(0,8 – 1 mm)
Derajat kekonusan bagian proksimal 5-6
derajat.
Pengurangan permukaan palatal
-Pengurangan permukaan palatal
menggunakan bur yang sesuai bentuk
anatomi, permukaan cekung menggunakan
bur ellips, round end tapered atau torpedo
bur untuk bagian singulum sampai
servikal
Pembentukan Servikal Line Finishing Line gigi
Pada gigi 11,13,21 dan 23 akhiran dari preparasi. Pembuangan
bagian undercut dan penghalusan
dibuatkan servikal line dengan tepi preparasi menggunakan bur
jenis Shoulders menggunakan flat fisur atau silindris. Caranya :
end taperred bur pada bagian labial Membulatkan sudut-sudut
bentuk chamfer di bagian palatal preparasi.
dengan torpedo bur Pembuangan bagian yang undercut
Penghalusan tepi-tepi preparasi
Fungsi servikal line sebagai pijakan pada cervikal line
akhir pada mahkota tiruan atau Pemeriksaan Hasil Preparasi
retainer (dibuat di daerah sub Ada 2 cara :
Langsung
gingival atau sulcus gingiva atau
Pemeriksaan hasil preprasi kita
free ginggiva) lakukan pada gigi yang dipreparasi
dengan cara visual dilihat
menggunakan sonde lurus.
Tidak langsung
Pemeriksaan kita lakukan pada model
yang telah kita cetak setelah
Mencetak Fisiologis
mendapatkan model kerja
Alat:
- semen spatel
-glass plate
-sendok cetak bersudut
Bahan:
-Handscoon
-Masker
-cotton pelet
-cotton roll
-benang retraksi
-putty
- light body
Rahang Rahang
Atas Bawah
Pemeriksaan Pemeriksaan
subjektif objekif
•Memeriksa keadaan jaringan mulut, lihat
• Ada atau tidaknya keluhan pasien tanda-tanda inflamasi yaitu rubor, kalor,
dolor, tumor.
tentang gigi tiruannya, apakah ada •Kemudian palpasi pada jaringan sekitarnya
terasa sakit, yang tajam, apakah •Cek mobiliti dan perkusi pada gigi tetangga
ada bagian yang menekan. •Serta cek keadaan oklusi, retensi dan
stabilisasi Bridge.
Terimakasih