Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa
gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka-pasang oleh pasien.
Gigi tiruan sebagian mendapat dukungan dari gigi asli yang masih tinggal, mukosa mulut, atau
dukungan kombinasi dari mukosa dan gigi.
Pembuatan gigi tiruan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi estetik, pengunyahan, fungsi
bicara, memelihara dan mempertahankan kesehatan jaringan sekitar dan relasi rahang
IDENTITAS PASIEN
Identitas :
Nama : Ny. N
Umur : 54 th
Jenis kelamin : Wanita
Alamat : Jl. Masjid Raya Makassar
Pekerjaan : IRT
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
•Profil : Normal
•Bentuk Wajah : Simetris
•Mata : Simetris
•Hidung : Simetris
•Telinga : Simetris
•Bibir : Simetris
•Kelenjar : Ki = teraba,lunak,tidak sakit
Ka= teraba,lunak,tidak sakit
•Sendi : TAK
•Kebiasaan Buruk : Tidak ada
Pemeriksaan Intraoral
Klasifikasi Kennedy
RB : Klasifikasi Kennedy Klas III modifikasi I
Rencana Perawatan gigitiruan:
RA = Pembuatan GTP
RB = Pembuatan GTSL
Rencana perawatan yang akan dilakukan pada RB daerah
edentulous. Gigi 34,46 menggunakan klamer 3 jari.
Alternatif : gigi tiruan jembatan (GTJ), GTSL valplast,
implan
PROSEDUR PERAWATAN
(KUNJUNGAN PERTAMA)
b) Border Moulding
Menggunakan greenstick compound yang di panaska, kemudian rendam ke air selama
beberapa detik lalu tambah sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak individual
kemudian lakukan gerakan gerakan fisiologis ke rongga mulut
- Pasien tampak normal seakan-akan seperti bergigi dinilai dengan sulkus naso-labialis dan philtrum
pasien tampak tidak terlalu dalam atau hilang alurnya.
- Pedoman ketebalan bite rim RA anterior adalah “low lip line” yaitu pada saat rahang pasien
keadaan istirahat, garis insisal biterim atas setinggi garis bawah bibir atas dilihat dari depan dan
dilihat dari lateral sejajar garis ala nasi-tragus. Pada saat pasien tersenyum, garis insisal biterim
atas ini terlihat 1-2 mm di bawah sudut bibir, kemudian menentukan kesejajaran.
- Pasien diminta duduk dengan posisi tegak, lalu bite rim RB dimasukkan ke dalam mulut pasien dan dilakukan uji coba bite rim
RB.
- Periksa tepi basis apakah ada yang menekan atau tidak pada bagian vestibulum dan frenulum
- Bidang orientasi bite rim bawah merapat (tidak ada celah) dengan bidang orientasi bite rim rahang atas.
- Permukaan labial/bukal bite rim bawah sebidang dengan bite rim rahang atas.
- Tarik garis median pada bite rim sesuai dengan garis median pasien
Pengukuran Dimensi Vertikal
• Rumus :
DV = physiological rest position –free way space
Free way space : 2-4 mm
• Penentuan Relasi Sentrik
Pasien diminta untuk melakukan :
- Gerakan menelan
- Membantu pasien agar rahang bawah dalam posisi paling
- belakang, dengan mendorong rahang bawah dalam keadaan otot kendor
- Menegadahkan posisi kepala pasien semaksimal mungkin
• Penentuan midline
Memfiksasi bite rim RA dan RB
- Gigi tiruan hendaknya dipakai terus menerus untuk adaptasi dengan rongga mulut.
- Pada malam hari gigi tiruan dilepas untuk memberi kesempatan istirahat yang memadai pada
jaringan mulut pendukungnya. Ketika dilepas gigitiruan direndam dalam wadah tertutup yang
berisi air dingin yang bersih.
- Pasien diminta untuk datangsatu minggu setelah insersi gigi tiruanuntuk melihat penyesuaian
oklusi yang masih berubah-ubah.
Kontrol
Kontrol 1
• Tanyakan keluhan pasien, periksa kondisi intra oral. Adaptasi jaringan,
Periksa keadaan jaringan lunak pasien apakah ada kemerahan atau ulkus
(jika ada lakukan medikamentosa obat kumur/salep). Instruksikan gigi
tiruan tidak boleh dilepas dan makan makanan lunak
Kontrol 2
• Tanyakan keluhan pasien, periksa kembali kondisi intra oral. Intruksikan
kalau malam dilepas agar jaringan mulut istirahat dan gigi tiruan direndam
dalam air
Kontrol 3
• Tanyakan keluhan pasien, dan lakukan perbaikan jika diperlukan.
Instruksikan untuk kontrol tiap 6 bulan sekali.
TERIMA KASIH