Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS GTSL SULIT

Siti Nurul Khadijah


16220172004
Pembimbing:
drg. Chusnul Chotimah, Sp.Pros
Definisi

 Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa
gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka-pasang oleh pasien.
 Gigi tiruan sebagian mendapat dukungan dari gigi asli yang masih tinggal, mukosa mulut, atau
dukungan kombinasi dari mukosa dan gigi.
 Pembuatan gigi tiruan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi estetik, pengunyahan, fungsi
bicara, memelihara dan mempertahankan kesehatan jaringan sekitar dan relasi rahang
IDENTITAS PASIEN

Identitas :
Nama : Ny. N
Umur : 54 th
Jenis kelamin : Wanita
Alamat : Jl. Masjid Raya Makassar
Pekerjaan : IRT
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

•Profil : Normal
•Bentuk Wajah : Simetris
•Mata : Simetris
•Hidung : Simetris
•Telinga : Simetris
•Bibir : Simetris
•Kelenjar : Ki = teraba,lunak,tidak sakit
Ka= teraba,lunak,tidak sakit
•Sendi : TAK
•Kebiasaan Buruk : Tidak ada
Pemeriksaan Intraoral

Diagnosa : -Edentulous totalis RA


- Edentulous partial 35, 36, 45, 46
ANAMNESA

KELUHAN UTAMA : tidak nyaman pada saat mengunyah makanan

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :-


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien datang ke klinik gigi dengan keluhan kehilangan
banyak gigi yang mengakibatkan pasien tidak nyaman
pada saat mengunyah makanan. Pasien ingin dibuatkan
gigi tiruan
RENCANA PERAWATAN

Klasifikasi Kennedy
RB : Klasifikasi Kennedy Klas III modifikasi I
Rencana Perawatan gigitiruan:
RA = Pembuatan GTP
RB = Pembuatan GTSL
Rencana perawatan yang akan dilakukan pada RB daerah
edentulous. Gigi 34,46 menggunakan klamer 3 jari.
Alternatif : gigi tiruan jembatan (GTJ), GTSL valplast,
implan
PROSEDUR PERAWATAN
(KUNJUNGAN PERTAMA)

a) Anamnesis, serta memberikan penjelasan kepada pasien tentang jalannya


perawatan dalam pembuatan gigi tiruan lepasan.
b)Pemeriksaan subjektif dan objektif
c)Pengisian status prostodonsia pasien (Biodata pasien, pemeriksaan ekstraoral
dan intraoral, penentuan diagnosis, rencana perawatan )
d)Mouth Preparation pasien, seperti scalling, restorasi, ekstraksi
PENCETAKAN ANATOMIS
1. Pencetakan rahang menggunakan sendok stock tray dengan bahan cetak alginate
Prosedur :
a. Mempersiapkan alat dan bahan untuk mencetak menggunakan
masker dan sarung tangan
b. Mempersiapkan posisi pasien untuk pencetakan
c. Melakukan pemilihan sendok cetak dengan mencobakan pada pasien
d. Memberikan penjelasan dan instruksi pada pasien terhadap proses
pencetakan yang akan dilakukan
e. Mangaduk alginat pada bowl besar ± 30 detik
f. Masukkan air perlahan-lahan, aduk hingga homogen
g. Pasien buka mulut
h. Masukkan sendok cetak kedalam mulut pasien: untuk rahang bawah tekan daerah posterior lalu ke anterior,
untuk rahang atas tekan daerah posterior dan palatum lalu ke anterior
PEMELIHARAAN HASIL CETAKAN :
1. Setelah melakukan pencetakan, hasil cetakan harus dicuci
di bawah air mengalir untuk menghilangkan saliva dan darah
2. Sisa air yang melekat pada cetakan dikeringkan dengan cara
menggoyang-goyangkan sendok cetak.
3. Cetakan perlu didesinfeksi dengan bahan anti-mikroba yang
dikenal dengan desinfektan menggunakan cairan glutaraldehyde,
sodium hypochlorite, iodophor dan synthetic phenolic
compounds pada cetakan.
4. Cetakan disemprot dengan larutan desinfektan dan
dimasukkan dalam kantung plastik yang tertutup rapat selama
15 menit kemudian dikeluarkan dari kantung plastik, dibilas
hingga bersih lalu dilakukan pengisian dengan material gypsum/dental stone.
Membuat Sendok Cetak Individual

Spacer : tebal 2-3 mm


4 Stopper : lebar 2 mm
Pegangan SCP : Panjang 25 mm

SCP biasanya dibuat menggunakan akrilk self-cured / light-cured


(KUNJUNGAN KEDUA)
a) Mencobakan sendok cetak individual ke pasien
• RA dan RB mencakup semua kecuali frenulum
• Tidak boleh ada undercut

b) Border Moulding
Menggunakan greenstick compound yang di panaska, kemudian rendam ke air selama
beberapa detik lalu tambah sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak individual
kemudian lakukan gerakan gerakan fisiologis ke rongga mulut

c) Pemeliharaan hasil cetakan

d) Membuat cetakan fisiologis


Mukosa yang akan di cetak d keringakan kemudian dicetak dengan menggunakan bahan
elastomer

d) Selanjutnya pengecoran hasil dari pencetakan dengan elastomer menggunakan gips


kemudian selanjutnya model positif diserahkan ke tekniker untuk pembuatan lempeng gigi
dan galangan gigit
Penentuan arah pasang dengan menggunakan surveyor
Prosedur surveying :
1. Meletakkan model studi pada meja surveyor dalam posisi
horizontal / zero
2. Mengidentifikasi undercut dengan menggunakan analyzing
rod/ bayang anlisa
3. Meletakkan model studi pada meja surveyor dalam posisi
posterior tilting kemudian menguncinya
4. Mengidentifikasi undercut dengan menggunakan analyzing
rod/ bayang anlisa
5. Meletakkan model studi pada meja surveyor dalam posisi
lateral tilting kanan atau kiri kemudian menguncinya
6. Mengidentifikasi undercut dengan menggunakan analyzing
rod/ bayang anlisa
7. Menuliskan arah pasang GTSL
KUNJUNGAN KETIGA

a) Try in basis dan bite Rim gigi tiruan RA


- Pasien diminta duduk dengan enak dan posisi tegak, lalu biterim RA
dimasukkan ke dalam mulut pasien dan dilakukan penetapan gigit
- Periksa kesetabilan basis
- Periksa tepi basis apakah ada yang menekan atau tidak pada bagian
vestibulum dan frenulum
- Permukaan basis merapat dengan jaringan pendukung
b) Dukungan bibir dan pipi

- Pasien tampak normal seakan-akan seperti bergigi dinilai dengan sulkus naso-labialis dan philtrum
pasien tampak tidak terlalu dalam atau hilang alurnya.

- Bibir dan pipi pasien tidak tampak cekung atau cembung.

- Pedoman ketebalan bite rim RA anterior adalah “low lip line” yaitu pada saat rahang pasien
keadaan istirahat, garis insisal biterim atas setinggi garis bawah bibir atas dilihat dari depan dan
dilihat dari lateral sejajar garis ala nasi-tragus. Pada saat pasien tersenyum, garis insisal biterim
atas ini terlihat 1-2 mm di bawah sudut bibir, kemudian menentukan kesejajaran.

- Mengukur kesejajaran bidang orientasi dengan menggunakan fox bite gauge.


Kirim ke lab untuk pembuatan gigi tiruan
 
Pemasangan model di artikulator
1. Model atas dan bawah serta lengan horizontal dari artikulator diulasi vaselin.
2. Galangan gigit atas dan model atas diletakkan pada occlusal table
sehingga incisal indicator pin sesuai dengan garis median galangan gigit
atas dan garis median yang terdapat pada basis model atas sejajar garis
median dari artikulator.
3. Lengan artikulator atas dibuka, aduk gips dan tempatkan padamodel atas.
Setelah itu lengan artikulator atas ditutup kembali sampai incisal guidance
pin menyentuh incisal guidance table. Tunggu sampai gips mengeras.
4. Bila gips sudah mngeras artikulator dibalik sehingga lengan artikulator
bawah berada diatas, selanjutnya galang gigit dan model bawah ditempatkan
pada galangan gigit atas sesuai dengan fiksasi yang telah dibuat.
5. Aduk gips, model bawah dipasang pada lengan artikulator bawah dengan cara
yang sama seperti waktu pemasangan model atas ke lengan artikulator atas.
6. Agar tidak terjadi perubahan dari incisal guidance pin pada saat gisp mengeras
maka lengan artikulator atas dan bawah diikat dengan karet.
7. Sebelum gips mengeras, kelebihan gips dibuang, gips dihaluskan dan artikulator
dibersihkan dari kelebihan gips.
Kesejajaran pada bite rim
• a) Try in basis dan bite Rim gigi tiruan RB

- Pasien diminta duduk dengan posisi tegak, lalu bite rim RB dimasukkan ke dalam mulut pasien dan dilakukan uji coba bite rim
RB.

- Periksa kesetabilan basis

- Periksa tepi basis apakah ada yang menekan atau tidak pada bagian vestibulum dan frenulum

- Permukaan basis merapat dengan jaringan pendukung

b) Yang perlu diperhatikan pada bite rim RB

- Bidang orientasi bite rim bawah merapat (tidak ada celah) dengan bidang orientasi bite rim rahang atas.

- Permukaan labial/bukal bite rim bawah sebidang dengan bite rim rahang atas.

- Tarik garis median pada bite rim sesuai dengan garis median pasien
Pengukuran Dimensi Vertikal

• Rumus :
DV = physiological rest position –free way space
Free way space : 2-4 mm
• Penentuan Relasi Sentrik
Pasien diminta untuk melakukan :
- Gerakan menelan
- Membantu pasien agar rahang bawah dalam posisi paling
- belakang, dengan mendorong rahang bawah dalam keadaan otot kendor
- Menegadahkan posisi kepala pasien semaksimal mungkin
• Penentuan midline
Memfiksasi bite rim RA dan RB

- Setelah relasi sentrik didapat, kita tarik garis-garis orientasi diantaranya :


High lip line yaitu garis tertinggi bibir atas waktu pasien tersenyum, low lip
line dan median.
- Fiksasi bite rim rahang atas dan rahang bawah dengan menggunakan steples
yang telah dipanaskan pada lampu spiritus. Kalau sulit, bagian anterior
difiksasi terlebih dahulu tanpa merusak tanda median line dan posisi kaninus.
- Bite rim yang telah difiksasi dikeluarkan dari dalam mulut pasien, kemudian
dipasangkan pada model kerja yang selanjutnya akan ditanam pada
artikulator.
Pemilihan Warna Gigi Artifisial

 Pemilihan warna gigi sebaiknya dilakukan di hari yang


cerah, tanpa menggunakan cahay lampu dental unit.

 Gunakan shade guide yang disusun misalnya A terbagi


atas A1, A2,

•A3 dan A4. Hal yang sama juga untuk B, C, dan D.

 Penyusunan gigi dilakukan diatas malam/wax


KUNJUNGAN KEEMPAT
Try in Gigi Anterior RA

- Cek garis median


- Lihat tepi sayap dari malam apakah sudah tepat
dan sudah melekat ke mukosa.
- Cek oklusi gigi anterior.
- Cek apakah dimensi vertikal pasien berubah

Kirim kembali ke lab


KUNJUNGAN KELIMA
Try in Gigi Posterior

Hal – hal yang harus di perhatikan :


• Kesesuaian susunan, bentuk, ukuran dan posisi gigi dalam
mulut pasien
• Pemeriksaan oklusi
• Pemeriksaan basis gigi tiruan rahang bawah terhadap
gerakan fungsional lidah, sayap lingual sebaiknya tidak Kirim kembali ke lab untuk
menghalangi gerakan lidah tahapancontouring,
• Pemeriksaan stabilitas, retensi, basis gigi tiruan rahang flasking,packing, curing,
atas deflasking dan pemolesan
• Pemeriksaan estetis
• Pemeriksaan fonetik dengan cara menginstuksikan pasien
mengucapkan huruf S,D,O,M,R,A dan T dan sebagainya
dengan jelas dan tidak ada gangguan
INSERSI

1. Masukkan gigi tiruan pada mulut pasien. Kemudian periksa retensi


dan stabilitas gigi tiruan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan;
• Memeriksa permukaannya apakah ada kasar
• Memeriksa apakah ada daerah yg menekan
• Memeriksa klamer apakah ada yang menekan, kasar dan melayang
• Seluruh bagian perifer harus dibulatkan dan dihaluskan
• Memeriksa oklusi, apakah ada open bite
2. Periksa kembali fungsi bicara pasien
• Cek fonetik dengan mengucapkan beberapa huruf seperti huruf F, S,
M, R, D, T, O dan sebagainya dengan jelas
INSTRUKSI

• Mengajarkan cara memasang dan melepaskan gigi tiruan kepada pasien

- Gigi tiruan hendaknya dipakai terus menerus untuk adaptasi dengan rongga mulut.

- Menjaga kebersihan gigi tiruan dan rongga mulut.

- Pada malam hari gigi tiruan dilepas untuk memberi kesempatan istirahat yang memadai pada
jaringan mulut pendukungnya. Ketika dilepas gigitiruan direndam dalam wadah tertutup yang
berisi air dingin yang bersih.

- Hindari mengunyah makanan yang keras dan lengket.

- Pasien diminta untuk datangsatu minggu setelah insersi gigi tiruanuntuk melihat penyesuaian
oklusi yang masih berubah-ubah.
Kontrol

Kontrol 1
• Tanyakan keluhan pasien, periksa kondisi intra oral. Adaptasi jaringan,
Periksa keadaan jaringan lunak pasien apakah ada kemerahan atau ulkus
(jika ada lakukan medikamentosa obat kumur/salep). Instruksikan gigi
tiruan tidak boleh dilepas dan makan makanan lunak
Kontrol 2
• Tanyakan keluhan pasien, periksa kembali kondisi intra oral. Intruksikan
kalau malam dilepas agar jaringan mulut istirahat dan gigi tiruan direndam
dalam air
Kontrol 3
• Tanyakan keluhan pasien, dan lakukan perbaikan jika diperlukan.
Instruksikan untuk kontrol tiap 6 bulan sekali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai