Anda di halaman 1dari 10

Judul : “Kakek ingin dibuatkan GTL yang lebih cekat”

Skenario:
Laki-laki berusia 55 tahun datang ke RSIGM mengeluhkan sulit makan dan malu karena
seluruh gigi rahang atas dan bawah telah hilang. Pasien pernah menggunakan GTL
sebelumnya namun tidak dipakai karena sering lepas saat digunakan.
Pemeriksaan intraoral menunjukkan ketinggian alveolar ridge rahang atas sedang dan rahang
bawah rendah Terdapat torus palatinus. Klasifikasi palatum molle House kelas 3.
Dokter gigi merencanakan pembuatan GTL baru, dengan melakukan pencetakan ulang dan
direncanakan untuk dilakukan. border molding

border molding : teknik pembentukan daerah tepi bahan cetak dengan manipulasi fungsional
atau manual pada jaringan lunak yang berdekatan dengan tepi untuk mengikuti kontur dan
ukuran vestibulum sehingga dapat mempertahankan peripherial seal selama berfungsi.
Tujuan dari border moulding adalah untuk mendapatkan batas mukosa bergerak dan tidak
bergerak dari rahang atas dan rahang bawah penderita dalam keadaan berfungsi.

1. Apa saja klasifikasi palatum mole menurut house ?


Palatum molle merupakan jaringan lunak di bagian posterior dari palatum durum.
House membagi palatum molle menjadi 3 yaitu:
a. Kelas I: palatum molle mempunyai pergerakan yang paling kecil, dapat dibuat
postdam bentuk kupu-kupu (C)
b. Kelas II: pergerakan membentuk sudut lebih kecil dari 30 derajat, postdam dibuat
lebih Kecil (D)
c. Kelas III: Pergerakan membentuk sudut lebih kecil dari 60 derajat, postdam dibuat
dengan bentuk V atau berupa parit (E)

2. Bagaimana tahapan pencetakan pada pembuatan GTL ?


Mencetak : tindakan membuat suatu bentuk negatif dari jaringan pendukung di RM,
menggunakan bahan plastis yg relatif mengeras pada saat berkontak dengan jaringan.
Tujuan utama pencetakan : memperoleh model anatomi/model diagnostik yg diatas
model anatomi dibuat SCP
Ada cetak anatomi (preliminary impression) dan cetak fungsional (final impression).
Ada dua macam sendok cetak :
a. sendok cetak prefabrikasi (stock tray)
terbuat dari logam, biasanya tersedia dalam berbagai ukuran dan digunakan untuk
membuat cetakan awal (cetak anatomi)
b. sendok cetak individu (custom trays)
dibuat dari pengecoran hasil cetakan awal dan digunakan untuk membuat cetakan
akhir (cetakan fungsional). sendok cetak yang dibuat sendiri menyesuaikan ukuran
dan bentuk dari rahang pasien

Tujuan dari pembuatan sendok cetak individu :


1) untuk menahan dan mengontrol bahan cetak
2) untuk mendapatkan detail catatan daerah bantalan gigi tiruan,
3) meningkatkan border seal
4) memastikan distribusi bahan cetak yang beraturan
5) memastikan distribusi tekanan pada residual ridge sesuai dengan ketentuan

Kapan digunakan sendok cetak individu ? ketika :


1) sendok cetak prefabrikasi (stock tray) tidak mampu menutupi daerah bantalan
gigi tiruan lengkap
2) sendok cetak prefabrikasi tidak sesuai dengan bentuk rahang pasien
3) tepi sendok cetak prefabrikasi bertabrakan dengan jaringan rongga mulut
4) distribusi kehilangan gigi tidak normal
5) gigi terakhir dalam rahang harus dicetak juga
6) dan pergerakan gigi harus dicetak dengan bahan cetak yang memiliki viskositas
rendah, yang jika menggunakan sendok cetak prefabrikasi lebih sulit untuk
menahan bahan cetak.

Kelebihan sendok cetak individu :


- menggunakan bahan cetak lebih sedikit
- lebih akurat
- memberikan ketebalan yang cukup pada bahan cetak sehingga mengurangi
perpindahan jaringan dan perubahan dimensi dari bahan cetak
- lebih cepat dan mudah digunakan
- hasil cetakan pada daerah vestibulum lebih baik sehingga menghasilkan retensi
yang baik pada pembuatan gigi tiruan lengkap
Membuat Sendok Cetak Individual dari shellac
a. Membuat outline batas fornix
b. Membuat outline desain SCI dengan cara mengurangi 2mm lebih pendek dari
batas fornix supaya tersedia ruang yang cukup untuk memanipulasi bahan
pembentuk tepi.
c. Outline SCI daerah posterior RA dibuat dengan cara menambah 2mm pada batas
palatum mole dan palatum durum
d. Shellac dilunakkan dengan cara memanaskan di atas lampu spiritus lalu ditekan
diatas studi model.
e. Shellac dipotong sesuai batas-batas yang telah digambar pada studi model.
Shellac dipotong dengan menggunakan gunting atau lee crownmess saat masih
lunak.
f. Pembuatan perforasi pada sendok cetak. Lubang dibuat dengan mengunakan still
bur bulat no.8 dengan jarak masing-masing lebih dari 5 mm.

3. Bahan sendok cetak individu ?


a. bahan resin akrilik autopolymerizing (self-cured)
secara umum rasio yang digunakan 3:1 untuk polimer : monomer dan dicampur,
disesuaikan dengan model diagnostik, dan mengalami polimerisasi secara
kimiawi. Pegangan sendok cetak dapat ditambahkan sesuai keinginan dengan
menggunakan bahan tambahan. Sendok cetak bisa dipotong sesuai dengan
panjang yang diinginkan,
seperti yang sudah ditandai pada model diagnostik, dirapikan dan lakukan
finishing.
kelebihan : bersifat kaku, mudah untuk dibentuk, mudah untuk dipotong atau
dirapikan dan diatur, juga tidak mahal.
Kekurangan : mengalami perubahan dimensi selama 24 jam setelah dibuat, untuk
itu
sebaiknya digunakan setelah waktu tersebut, dan dapat menimbulkan alergi
b. light-activated (light-cured).
hanya membutuhkan selembar resin untuk disesuaikan dengan model diagnostik,
yang telah dimodifikasi dengan relief dan block out wax. Pegangan sendok cetak
dibuat menggunakan sisa bahan, dan sendok cetak dimasukkan ke dalam unit
light-curing untuk dipolimerisasi, mengikuti aturan pabrik.
Kelebihan : mudah untuk dibentuk dan dimensinya stabil sehingga bisa langsung
digunakan.
Kekurangan : bersifat brittle, menghasilkan partikel halus pada saat diasah, dan
membutuhkan tempat curing khusus

Shellac telah digunakan sebelumnya. Bahan ini memiliki sifat brittle dan mudah
mengalami distorsi. Oleh sebab itu, bahan ini tidak disarankan untuk digunakan.
Impression compound telah digunakan untuk membentuk cetakan awal pada sendok
cetak prefabrikasi. Cetakan tersebut dipotong untuk diubah menjadi sendok cetak
individu dan cetakan akhir dibuat dengan bahan yang sesuai

4. Desain Sendok Cetak Individu ?


Ada beberapa spesifikasi dari desain sendok cetak yang dianjurkan yaitu :
a. perpanjang sendok cetak yang adekuat
b. desain spacer dan ketebalan yang diperlukan : Tebal spacer malam untuk
edentulous lengkap dan edentulous sebagian masingmasing 1 mm dan 2-3 mm.
c. teknik pencetakan selective pressure
d. letak stopper : Penempatan 4 stopper jaringan dengan lebar 2 mm di daerah cuspid
dan molar yang membentang dari ridge palatal sampai lipatan muco bukal
e. pegangan sendok cetak : berfungsi untuk orientasi dan penempatan sendok cetak
di mulut pasien Panjang pegangan sendok cetak 25 mm dari tepi labial sendok
cetak dan lebarnya 12 mm. . Pegangan tersebut diposisikan kira-kira pada posisi
gigi anterior atas sehingga tidak mendistorsi bibir atas saat sendok cetak berada
pada posisinya.
f. waktu polimerisasi.

5. Tahap Pembuatan Sendok Cetak Individu ?


Dengan bahan resin akrilik light-cured :
1) Evaluasi model diagnostik terhadap undercut dan desain bentuk dan dimensi
sendok cetak. Gambar dengan pensil batas lilin spacer, batas dari sendok cetak
individu, dan stop oklusal (gambar 1).
2) Panaskan dan atur lapisan base plate wax ke model diagnostik untuk
mendapatkan ketebalan 2 sampai 4 mm mengikuti garis panduan yang telah
ditentukan. Stopper oklusal dibuat dengan menggunakan scalpel blade dan
diposisikan untuk memberikan stabilitas seperti tripod (gambar 2).
3) Bahan light-cured diletakkan di atas spacer dan dengan hati-hati disesuaikan
dengan desain yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah adaptasi bahan ke batas
yang diharapkan, kelebihan materialnya dipotong dengan menggunakan scalpel
blade. Pegangan sentral dan sayap dikontur dan dibentuk (Gambar 3a-3b). Sayap
lateral posterior ini memberikan daya tarik aksial untuk pemindahan sendok cetak
yang seragam (gambar 3c).
4) Setelah lapisan penghalang udara diaplikasikan di atas bahan sendok cetak,
sendok cetak individu ditempatkan di unit light-curing dan dipolimerisasi selama
5 menit (gambar 4a-4b).
5) Sendok cetak individu yang dipolimerisasi, saat masih di model diagnostik,
direndam dalam air mendidih (gambar 5a) selama beberapa menit. Lilin spacer
dilepas dan penghalang udara diaplikasikan pada permukaan internal sendok
cetak dan ditempatkan di unit light-cured selamat 5 menit untuk curing
permukaan interior. Setelah tekanan uap mengenai permukaan internal, wax
remover diaplikasikan pada permukaan internal sendok cetak untuk
menghilangkan sisa residu lilin (gambar 5b).
6) Sendok cetak dievaluasi pada model diagnostik dan setiap tepi yang tajam dan
tidak rata diratakan dengan bur karbida tungsten. Untuk meningkatkan retensi
bahan cetak, perforasi dibuat dengan menggunakan bur karbida (gambar 6).
7) Sendok cetak individu dengan bahan resin akrilik light-cured telah jadi (gambar
7).
8) Evaluasi sendok cetak individu pada mulut pasien untuk perpanjangan, stabilitas
dan orientasi yang tepat (gambar 8).
9) Lapisan tipis bahan adhesive dioleskan ke permukaan internal sendok cetak dan
harus diperpanjang beberapa milimeter di luar batas sedok cetak. Bahan adhesive
dibiarkan kering paling tidak 15 menit sebelum prosedur pencetakan (gambar 9)

Dengan bahan resin akrilik autopolymerizing :


1) Gambar batas sendok cetak individu pada model studi dan lapisi model diagnostik
dengan malam kurang lebih 2 mm. Tahap ini dilakukan sesuai dengan pada tahap
ke-1 dan ke-2 pada tahap pembuatan sendok cetak individu dengan bahan resin
akrilik light-cured (gambar 1 dan 2).
2) Lapisi permukaan dengan cold mold seal (CMS).
3) Siapkan adonan akrilik self-curing sesuai aturan pabrik dan tunggu sampai dough
stage (gambar 10)
4) Kemudian di atas adonan diberi plastik selofan dan diratakan dengan botol.
5) Bentuk adoanan sesuai bentuk rahang (ketebalan 2 mm) dengan jari (gambar 11).
6) Sebelum akrilik benar-benar keras, angkat sendok cetak individu, dan kembalikan
pada model lagi.
7) Kurangi kira-kira 2 mm dari batas sendok cetak individu dan frenulum harus
bebas.
8) Bentuk pegangan sendok cetak individu.

6. syarat-syarat dari hasil pembuatan sendok cetak individu?


- Kaku dan halus tanpa ujung yang tajam, harus mencakup seluruh daerah
bantalan gigi tiruan, periphery harus sedemikian rupa sehingga bahan cetak
dapat mengalir tanpa perpindahan jaringan lunak, pegangannya dirancang
untuk menghindari bergesernya bibir (pegangannya harus kuat dan dibentuk
agar sesuai dengan bibir pasien), memungkinkan otot bergerak bebas, ketebalan
2 sampai 3 mm.
- Sendok cetak diperpanjang sekitar 3-5 mm dari servikal ke margin gingiva dan
dibentuk untuk memungkinkan otot melekat
- sendok cetak harus dibuat paling tidak 24 jam sebelum digunakan

7. bahan border molding ?


Bahan border moulding yang digunakan ialah bahan yang halus dan memiliki
viskositas rendah yang berubah bentuk menjadi semirigid setelah mengalami proses
polimerisasi. Material border moulding nantinya diharapkan agar meluas sekitar 3-4
mm atau setidaknya menjangkau semua jaringan yang berfungsi.
Bahan : modeling compound, heavy bodied vinylpolysiloxane dan polyether.
Keuntungan bahan Greenstick compound :
- setting cepat
- dapat digunakan kembali apabila dilakukan pengulangan prosedur border
moulding
- karena kekakuannya dapat digunakan untuk memperpanjang sendok cetak yang
terlalu pendek sekitar 3-4 mm
- umumnya bahan cukup kental untuk mempertahankan bentuknya bila dalam
keadaan lunak sehingga memberikan lebar yang ideal (2-3 mm) pada tepi
sendok cetak
- tidak menyebabkan perubahan dimensi yang signifikan setelah pengerasan
serta menghasilkan detail jaringan secara halus.
Kekurangan greenstick compound : dapat menyebabkan distorsi ketika dikeluarkan
dari daerah undercut dan dapat mengiritasi mukosa palatal.

8. Bagaimana tahapan border molding ?


1) Lakukan border molding per segmen rahang
2) Ulasi mukobukal fold model dengan vaseline
3) Green stick compound dipanaskan dan diulaskan pada tepi sendok cetak
4) Sebelum diaplikasikan ke model (pada tahap klinik di pasien) dicelupkan dahulu
ke air agar tidak panas namun green stick masih lunak
5) Pada rahang atas dilakukan per segmen pada anterior kanan, anterior kiri,
posterior kanan, posterior kiri, dan vibrating line
6) Pada rahang bawah dilakukan pr segmen pada anterior kanan, anterior kiri,
posterior kanan, dan posterior kiri, daerah lingual anterior, daerah lingual posterior
kanan dan daerah lingual posterior kiri.
7) Green stick compound pada tepi sendok cetak harus halus tidak boleh luber
kedalam sendok cetak
8) Bentuk otot mukobukal fold tercetak dengan baik

Ada 2 metode dalam melakukan border moulding yaitu :


1. Incremental / sectional border moulding
Pada metode ini bagian luar dari sendok cetak disempurnakan secara terpisah,
sesuai dengan anatomi landmark pada daerah tersebut. Material yang digunakan
pada metode ini adalah greenstick compound. Putty dan heavy body elastomer
juga dapat digunakan.
A. Border Moulding Rahang Atas
1. Labial flange :
a. Pasif : bibir diangkat lalu ditarik ke arah luar dan ke bawah, lalu baru
ditekan ke gingiva.
b. Aktif : pasien diinstruksikan mengerutkan bibir dan menghisap jari dokter
2. Bukal flange :
a. Pasif : pipi diangkat lalu ditarik ke arah luar, ke bawah, dan ke dalam lalu
digerakkan mundur dan maju.
b. Aktif : pasien diinstruksikan mengerutkan bibir dan tersenyum
3. Daerah distobukal :
a. Pasif : pipi ditarik ke arah luar, ke bawah, dan ke dalam.
b. Aktif : pasien diinstruksikan untuk membuka mulut dengan lebar, tutup
dan gerakkan mandibula dari sisi ke sisi. Membuka mulut dengan lebar
menggambarkan kedalaman dan lebar dari distobukal flange seperti yang
diatur oleh otot, sementara mandibula bergerak dari sisi ke sisi, disediakan
untuk pergerakan dari prosesus koronoid
4. Daerah posterior palatal :
a. Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengatakan “AH” dengan singkat

B. Border Moulding Rahang Bawah


1. Labial flange :
a. Pasif : bibir sedikit terangkat ke arah luar, ke bawah, dan ke dalam
2. Bukal flange :
a. Pasif : pipi diangkat ke arah luar, ke atas, dan ke dalam dan digerakkan
mundur dan maju.
b. Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir dan tersenyum
3. Bukal flange ( daerah distobukal) :
a. Pasif : pipi ditarik ke bukal untuk memastikan agar tidak terjebak pada
sendok cetak lalu digerakkan ke atas dan ke dalam.
b. Aktif & pasif : masseteric notch dicatat dengan cara interview dengan
pasien, sementara dokter gigi menekan sendok cetak ke bawah
4. Anterior lingual flange :
a. Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah dan mendorong
lidah kearah palatal anterior. Panjang dan ketebalan masing-masing tepi
dari area tersebut dapat bertambah
5. Middle portion dari lingual flange :
a. Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah dan menjilat bibir
bagian atas dari sisi ke sisi
6. Distolingual flange :
a. Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah kemudian letakkan
lidah pada bagian distal palatal pada kanan dan kiri vestibulum distal
2. Single-step/simultaneous border moulding
Pada metode ini seluruh pinggiran pada sendok cetak dihaluskan pada setiap
tahapan. Material border moulding diletakkan disekeliling tepi dengan single step
dan dicetak dengan teknik sectional secara bersamaan. Putty dan heavy body
elastomer ideal untuk metode ini. Greenstick compound tidak dianjurkan untuk
metode ini, selam material tersebut tidak memungkinkan untuk menghaluskannya
melalui keseluruhan panjang tepi.

9. Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Melakukan Border Moulding


Sebelum melakukan border moulding, sendok cetak diletakkan di dalam mulut dan
periksa hal-hal berikut dan lakukan trimming jika diperlukan :
- Tepi dari sendok cetak harus lebih pendek 2 mm dari sulkus dan harus memberikan
jarak ruang frenulum yang adekuat.
- Perpanjangan posterior pada maksila harus menutupi hamular notch dan
diperpanjang sampai vibrating line.
- Sendok cetak mandibula harus menutupi daerah retromolar pad.
- Jika ada spacer, hanya boleh diambil setelah dilakukannya border moulding
Selain itu modeling compound harus dipanaskan dan diletakkan pada tepi sendok cetak
secara bertahap dan didinginkan sedikit demi sedikit sebelum dimasukkan ke mulut

10. Hubungan antara Sendok Cetak Individu dan Border Moulding ?


Sendok cetak individu yang telah kita buat harus mampu mencetak jaringan di dalam
rongga mulut secara detail karena akan mempengaruhi retensi dari gigi tiruan
lengkap. Selain itu kerapatan antara tepi gigi tiruan dengan jaringan juga perlu
diperhatikan. Retensi dan kestabilan gigi tiruan amat penting untuk keberhasilan
pemakaian gigi tiruan lengkap. Pasien sering mengeluhkan gigi tiruan lengkap yang
dipakainya longgar, terutama pada rahang bawah. Hal ini biasanya terjadi karena
kontak antara mukosa dan gigi tiruan penuh tidak maksimal, sehingga retensinya tidak
maksimal. Untuk mendapatkan hubungan yang rapat antara tepi gigi tiruan dengan
jaringan di sekitarnya, harus dilakukan pencetakan secara mukofungsional dengan
melakukan border moulding. Pencetakan secara mukofungsional ini dilakukan pada
tepi sendok cetak individu yang telah dibuat sebelumnya untuk mendapatkan
peripheral seal.

Anda mungkin juga menyukai