Anda di halaman 1dari 55

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN

KLINIS, EKTRA ORAL DAN INTRA


ORAL PADA KASUS ORTODONTI
Proffit, Fields. Contemporary Orthodontics 3th, 2000;148-168
Rakosi T, Jonas I, Graber TM. Color Atlas of Dental Medicine
Ortodontic –Diagnosis,1993.
MARET 2021
ANAMNESIS?
Diagnosis kasus ortodonti
• Meliputi:
1. Analisis Umum:
Wawancara Keluhan Pasien (Anamnesis)
2. Analisis Lokal (intra oral dan Ekstra Oral):
Pemeriksaan Klinis Pasien.
3. Analisis Fungsional
3. Analisis Model
4. Analisis radiografi:
Panoramik dan Sefalometri
Analisis Umum
Identitas Pasien
• Nama, tempat/tanggal lahir
• Umur kronologis
Adalah umur yang sesuai dengan tanggal,
bulan dan tahun kelahirannya
• Jenis kelamin
• Pendidikan terakhir
• Ras / suku
MACAM-MACAM RAS:
• Asia :
Indonesia:
1. Protomalayid
2. Deutromalayid (Ras terbanyak di Indonesia)
3. Dayakid
4. Melanesia (Papua)
Mongoloid (bangsa China)
Kulit putih (Caucasoid)
Kulit hitam (Negroid)
ANAMNESIS

Wawancara Keluhan Pasien


Mengajukan Pertanyaaan
Kepada Pasien Atau Orang
Tua Pasien.

Tujuan:
Untuk Mengetahui Kondisi
Apa yang menurut Pasien
Penting untuk Dirawat.

Contoh: “keluhannya bagaimana Bu?,


apakah ada keluhan pada wajah atau gigi Ibu?”
Riwayat Medis
yang perlu ditanyakan
1. Keluhan utama
Merupakan alasan pasien ingin dirawat
ortodonti dengan bahasanya sendiri

2. Motivasi pasien; dibedakan antara


keinginan sendiri (Internal) atau dorongan
dari orang tua & sebab-sebab yang lain
(eksternal).
3. Kelahiran normal / abnormal;
ditanyakan ke ibu pasien
Kelahiran normal : prematur atau cukup bulan
Kelahiran abnormal : menggunakan forcep /
vakum, dll  mandibula
displacement
Anamnesa

4. Kelahiran kongenital; ditanyakan ke ibu pasien,


pada waktu hamil apakah ada kelainan, misal:

• Cleft lips / palate; penyebabnya defisiensi


nutrisi, vitamin B1, B2, asam folat, vitamin C,
vitamin B kompleks, gangguan hormonal dan
pengaruh faktor genetik dan lingkungan.

• Syphilis; bentuk gigi konus (Peg Shaped Teeth),


Mulberry Molar
5. Pemberian susu (ASI atau botol);
ditanyakan ke ibu pasien sampai usia
berapa. Tanyakan juga bentuk, ukuran dan
lubang dot  daya menghisap lebih besar
lebih kecil  hipotonus/hipertonus
6. Penyakit yang pernah / sedang diderita
Ganggu pernafasan pada hidung 
bernafas melalui mulut, misal:

 Polip dalam hidung (penyumbatan pada hidung)


 Peradangan pada tonsil
– Alergi; misalnya alergi nikel, stainless steel, akrilik
– Lain-lain:
 Epilepsi  obat delantine  Hyperplasia gingiva
 Poliomyelitis  tulang rahang tidak kuat mendukung
gigi  maloklusi
7. Kebiasaan buruk

 Bernafas melalui mulut


 Cara pemeriksaan; Setelah pasien duduk
di dental chair, kita ambil kaca mulut dan
diletakan di bawah hidung. Apabila kaca
mulut berembun  bernafas melalui
hidung, kalau tidak  bernafas melalui
mulut.
 Kebiasaan menggigit jari; terlihat ada jari yang
kapalan

 Penelanan infantile / abnormal; terlihat lidah


didorong ke depan pada saat menelan.
Apabila ada diastema pada gigi depan, maka
lidahnya terlihat di antara diastema tersebut.
• Menghisap bibir bawah; tergantung di bagian bibir
bawah mana yang dihisap, di tengah atau di ujung
bibir bawah. Bagian bibir yang dipakai menghisap
gigi depannya terdorong ke lingual.
 Bruxism; terlihat gigi aus yang dipakai untuk bruxism
Biasanya: pada anak terjadi pada masa pergantian gigi,
pada orang dewasa karena berusaha untuk mencapai
posisi gigi dalam keadaan oklusi, juga oleh karena
gangguan nutrisi, alergi, endokrin, dan faktor kejiwaan.

 Pengunyahan satu sisi; terlihat banyak kalkulus atau


karang gigi pada sisi atau rahang yang tidak dipakai.
Kalau terlalu lama  rahang asimetris
1. Menghisap ibu jari (Thumb Sucking)
2. Mendorong lidah (Tongue Trust)
3. Bernapas melalui mulut (mouth Breathing)
Terjadinya Maloklusi karena kebiasaan buruk
tergantung dari 3 Faktor:

1. Durasi : berapa jam per hari


2. Frekwensi : berapa kali sehari
3. Intensitas : berapa besar tekanan
yang diberikan
Ciri-ciri klinis maloklusi
akibat kebiasaan buruk

1.Perubahan inklinasi insisif


rahang atas dan rahang bawah
2.Anterior open bite
3.Konstriksi dari lengkung rahang
maksila
8. Riwayat perawatan Ortodonti: berhubungan dengan
relapse

9. Waktu atau lamanya perawatan yang dilakukan:


berhubungan dengan berat ringannya kasus, ko-operasi
pasien, prognosa

10. Anggota keluarga lain dengan maloklusi sama:


berhubungan dengan faktor heriditer atau keturunan.

Maloklusi kelas III Crowded/berjejal Oligo / Anodontia


sedikit / tidak ada gigi
Agenesis (tidak ada
benih gigi), supernumerary teeth (gigi kelebihan)
Analisis Ekstra Oral

1. Analisa Frontal (Tipe Wajah)


1. Facial Index; adalah tinggi wajah
(jarak Nasion – Gnathion),
dibagi dengan lebar wajah
(jarak zigomatico ki-kn) DIUKUR
DENGAN BOW CALIPER DAN
JANGKA SORONG
Cara pengukurannya dengan
rumus:
TW TW = Tinggi wajah
---- x 100
LW LW = Lebar wajah
Macam-macam tipe wajah:
Hypereuryprosop (x-78,9)
Eurypropsop (79 – 83,9) Low Facial Skeleton

Mesoprosop (84 – 87,9) Average Facial Skeleton

Leptoprosop (88 – 92,9)


Hyperleptoprosop (93-x) High facial Skeleton
2. WAJAH SIMETRIS: (Cara pemeriksaan 1)
• Bidang vertikal:
facial midsagital
(nasion to subnasal poin)
• Bidang horizontal dibagi menjadi 2 Bidang:
1. Upper horizontal :
- bidang bipupilary

2. Lower Horizontal:
- bidang stomion
sejajar dengan bidang
bipupilary
(Bila tidak sejajar disebut Asimetri wajah)
WAJAH SIMETRIS (cara pemeriksaan kedua)

DIBAGI MENJADI 5 bagian yang


sama: ( Lateral- median-central-
median- Lateral) M M

• LEBAR MATA = C

JARAK ANTAR MATA L L

• HIDUNG DAN DAGU TERLETAK DI


TENGAH
• LEBAR HIDUNG = LEBAR JARAK
ANTAR MATA
• JARAK INTERPUPIL = LEBAR
MULUT
3. Wajah seimbang; adalah jarak antara Trichion
/ Hair Line ke Glabella ke Subnasale ke Menton
adalah sama.
Variabel: Seimbang atau Tidak Seimbang

Cara pengukuran:
1/3 jarak Trichion-Glabella =
1/3 jarak Glabella – Subnasale =
1/3 jarak subnasale - menton
2. Analisa Profil
Profil lurus; adalah garis yang menghubungkan Glabella ke
Upperlip (ujung bibir atas) ke Pogonion adalah lurus.
Variabel: Konveks / Lurus / Konkaf

Cara pengukuran berdasarkan 2 garis:


1.Garis yang ditarik dari Glabella ke upperlip
2.Garis yang ditarik dari upperlip ke Pogonion

Apabila kedua garis merupakan garis lurus


 profil lurus
Apabila kedua garis membentuk sudut,
dagu lebih ke posterior  profil konveks
Apabila kedua garis membentuk sudut,
dagu lebih ke depan  profil konkaf
ANALISIS INTRA ORAL
Kebersihan mulut/ Oral hygiene
• Baik bila tidak ada kalkulus, tidak ada
peradangan pd jaringan gingiva,gigi geligi
baik
• Sedang
• Buruk ada akumulasi plaque/kalkulus 
scaling
• Berpengaruh pada perawatan ortodonsi
yg akan dilakukan
• Ciri ciri gingiva sehat
Frenulum
Cara pemeriksaan yaitu dengan menarik bibir
dan pipi kemudian dilihat perlekatan frenulumnya
,apakah:
• Rendah bila perlekatan dekat ke muccobuccal
fold
• Sedang bila perlekatan ada di tengah2 antara
interdental papila dan muccobuccal fold
• Tinggi bila perlekatannya dekat interdental
papila
• Dilakukan pemeriksaan dgn Blanch test
Lidah

• Pasien diinstruksikan membuka mulut


dilihat letak lidah dan processus alveolaris
nya
• Makroglossia lidah besar ( ada tapak2
lingual gigi rahang bawah/ identation
marking)
• Mikroglossia lidah kecil
• Sedang/ normal
Palatum

• Cara pemeriksaan dgn memakai kaca


mulut nomor 4 yg diletakkan vertikal
didasar palatum
• Dalam > ½ kaca mulut berada di dalam
mulut
• Sedang  ½ kaca mulut berada didalam
mulut
• Dangkal< ½ kaca mulut berada di dalam
mulut
Tonsil faringeus

• Pasien disuruh membuka mulutlidah


ditahan dengan kaca mulut kemudian
pasien diminta untuk mengucapkan “AH”
• lihat arcus faringeus ada
kelainan/tidakada kelainan disebut
tonsilitis  terjadi peradangan maka tonsil
membesar sehingga terjadi penyempitan
arcus faringeus sulit bernafas melalui
hidung
• pasien bernafas dengan mulut
menyebabkan :
•Palatum dalam dan sempit
•Gigi anterior prostrusif
•Openbite
•Crossbite Posterior
Garis tengah lengkung gigi

• Midline wajah diproyeksikan ke pertengahan


(mesial) gigi insisif pertama rahang atas.
Untuk mengetahui apakah terjadi midline
shifting pada gigi.
Trichion

Glabela

Subnasal

Menton
Persistensi gigi susu
• Gigi susu yang harusnya sudah tanggal
tetapi belum tanggal, gigi tetap
penggantinya sudah erupsi.
• untuk melihat apakah maloklusi
diakibatkan karena adanya persistensi
•  menyebabkan arah erupsi gigi tetap
tidak pada tempat yang seharusnya. Gigi
yang persistensi harus diekstraksi
sebelum pemasangan alat orthodonti.
• Kelainan bentuk dan ukuran gigi
• Mikrodontia: ukuran gigi lebih kecil dari
ukuran normal
• Makrodontia: ukuran gigi lebih besar dari
normal dapat menyebabkan maloklusi
karena kekurangan tempat
• crowding
Hypodontia
• Kondisi dimana terjadi Congenital missing
dari sejumlah gigi akibat kegagalan gigi
tersebut untuk berkembangtidak erupsi.

• Gambar : Congenital missing gigi insisif 2


atas
Fusion& Gemination
• Fusion adalah keadaan dimana dua benih
gigi berkembang menjadi satu
• gemination adalah keadaan dimana satu
benih gigi berkembang menjadi dua
sehingga mahkota gigi terlihat seperti
terbelah.
Supernumerary teeth
• Adanya gigi tambahan selain jumlah gigi
geligi yang tetap.
• dapat terjadi pada gigi sulung
• lebih sering berkaitan dengan gigi tetap.
• Contoh mesiodens yaitu supernumerary
teeth yang terletak di antara gigi insisif 1
atas dan distomolar yaitu gigi yang
terdapat di sebelah distal dari molar
ketiga.
Gambar:

mesiodens disto molar


Concrescence
• akar dari dua atau lebih gigi baik gigi
permanen maupun sulung -berfusi pada
sementum.
Hutchinson’s teeth dan Mulberry molar
• Bentuk gigi yang abnormal pada sifilis
kongenital.
• Secara klinis gigi insisif terlihat kecil,
bentuk menggembung di bagian tengah
atau mengalami invaginasi menguncup ke
arah insisal
• pada gigi molar bentuk seperti buah
murbei, permukaan kasar, banyak ceruk
dan tonjolan.
Dentinogenesis imperfekta
• Dentinogenesis imperfecta adalah suatu
kelainan genetik yang mempengaruhi
struktur gigi, akibat terjadi gangguan pada
tahap histodiferensiasi pertumbuhan dan
perkembangan gigi.
Amelogenesis imperfekta
• Kelainan formasi dari enamel atau
permukaan luar gigi permanen yang
diturunkan.
Umur dentalis
• Adalah umur berdasarkan dari gigi terakhir
erupsi menurut waktu erupsinya.
• Gunanya untuk mengetahui gigi apa saja
yang telah erupsi dan apakah akarnya
sudah terbentuk sempurna atau belum
• akan berpengaruh pada rencana
perawatan orthodonti.
Urutan erupsi gigi
• mengetahui urutan erupsi gigi
berdasarkan umur kronologis 
• apakah maloklusi yang terjadi dikarenakan
gigi yang telah tanggal sebelum waktunya
(premature loss) atau
• gigi yang seharusnya sudah tanggal tetapi
belum juga tanggal dan gigi tetap
penggantinya telah erupsi (persistensi).

Anda mungkin juga menyukai