Anda di halaman 1dari 4

TAHAPAN DIAGNOSIS KASUS ORTODONTI

Meliputi:
1. Database infomasi pasien yang lengkap dan teratur
2. Penting untuk mengetahui persepsi pasien

IDENTITAS PASIEN
Ketika Pasien datang diawali dengan mengisi form Identitas Pasien, terdiri dari:
1. Nama, tempat/tanggal lahir
2. Umur kronologis (umur yang sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun kelahirannya)
3. Jenis kelamin
4. Pendidikan terakhir
5. Ras / suku
Macam-Macam Ras:
1. Asia:
a. Deutromalayid (Ras terbanyak di Indonesia).Mongoloid, Dayakid
b. Mongoloid (bangsa China)
2. Eropa: Caucasoid
3. Afrika: Negroid

DIAGNOSIS KASUS ORTODONTI


Setelah identitas Pasien dilengkapi, hal2 yang diperhatikan dalam Diagnosis Kasus
Ortodonti, meliputi:
1. Wawancara Keluhan Pasien (Anamnesis)
2. Pemeriksaan Klinis Pasien.
3. Evaluasi semua data diagnosis, termasuk Model Gigi, Radiografi, Fotografi Pasien.

Dokter gigi umum dan spesialis Ortodonti harus memiliki tahapan Diagnosis yang searah.
Hal ini memudahkan perawatan ketika kasus tersebut harus dirujuk ke spesialis Ortodonti.

WAWANCARA
Meliputi:
1. Rekam medis kesehatan umum dan kesehatan gigi
2. Status pertumbuhan fisik
3. Ekspektasi, motivasi, faktor sosial dan kebiasaan.

Hal-hal yang biasanya menjadi perhatian dari keluhan pasien


1. Gangguan penampilan wajah dan gigi
2. Gangguan fungsional
3. Gangguan kesehatan gigi dan mulut.
ANAMNESIS Wawancara Keluhan Pasien
Mengajukan Pertanyaaan Kepada Pasien Atau Orang Tua Pasien.
Tujuan: Untuk Mengetahui Kondisi Apa yang menurut Pasien terpenting untuk Dirawat.
Contoh: “Menurut Anda Apakah anda membutuhkan perawatan kawat gigi?, Apa yang
sangat mengganggu, apakah gigi atau fungsi atau penampilan. Perawatan seperti apa yang
anda inginkan?
REKAM MEDIS UMUM DAN DENTAL
Problem Ortodonti : lebih banyak terjadi karena gangguan proses Perkembangan daripada
dari kondisi patologis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Pertumbuhan yang abnormal
2. Riwayat pengobatan pada pasien
3. Penyakit serius yang sudah sembuh pada Pasien anak/ dewasa

EVALUASI PERTUMBUHAN FISIK


Mencatat informasi tinggi dan berat pasien
(Status pertumbuhan pasien dan pertumbuhan mandibula (saling berhubungan)
Tujuan : untuk estimasi pertumbuhan Mandibula
1. Dapat dilakukan dari data. Analisis vertebra pada sefalometri
2. Data handwrist radiografi
3. Evaluasi data foto sefalometri dalam jangka waktu tertentu (secara serial)

Evaluasi Pertumbuhan Fisik sefalometri dan Handwrist Radiografi

EVALUASI PERILAKU SOSIAL


Tujuan untuk mengetahui/mengevaluasi:
1. Motivasi pasien untuk Perawatan
2. Ekspektasi Pasien
3. Kooperatif / tidak kooperatif pasien

MOTIVASI PASIEN
1. Motivasi Eksternal: orang tua
2. Motivasi Internal: dirinya sendiri
Anak-Anak ada yg memiliki motivasi internal ada yang eksternal
Pada pasien dewasa umumnya motivasi internal: memperhatikan psychososial atau
problem fungsional

Kooperatif pada anak lebih sulit dibandingkan dewasa


Ada 2 faktor penting:
1. Bagaimana anak menilai manfaat perawatan ini
2. Bagaimana kontrol dari orang tua pasien
* Kooperatif terbaik bila orang tua sangat perhatian dan peduli terhadap keadaan anak
mereka*

Cara meningkatkan Motivasi


1. Dokter gigi menyediakan waktu untuk mengetahui apa yang pasien rasakan
terhadap problem giginya.
2. Dokter Gigi menjelaskan kepada pasien untuk mengerti bahwa mereka turut
berperan dalam proses perawatan giginya, seperti: pemilihan makanan dan kebersihan
mulutnya.

Beberapa poin Riwayat Medis yang perlu ditanyakan


di dalam form RSGM UPDM (B)
1. Keluhan utama (Merupakan alasan pasien ingin dirawat ortodonti dengan
bahasanya sendiri)
2. Motivasi pasien; dibedakan antara keinginan sendiri (Internal) atau dorongan dari
orang tua & sebab-sebab yang lain (eksternal).
3. Kelahiran normal / abnormal; ditanyakan ke ibu pasien:
Kelahiran normal: prematur atau cukup bulan
Kelahiran abnormal: menggunakan forcep / vakum, dll → mandibula displacement
4. Kelainan kongenital: ditanyakan ke ibupasien, pada waktu hamil apakah ada
kelainan, misal:
a. Cleft lips / palate; penyebabnya defisiensi nutrisi, vitamin B1, B2, asam folat,
vitamin C, vitamin B kompleks, gangguan hormonal dan pengaruh faktor genetik
dan lingkungan.
b. Syphilis; bentuk gigi konus (Peg Shaped Teeth), Mulberry Molar
5. Pemberian susu (ASI atau botol); ditanyakan ke ibu pasien sampai usia berapa.
Tanyakan juga bentuk, ukuran dan lubang dot → daya menghisap lebih besar lebih
kecil →hipotonus/hipertonus
6. Penyakit yang pernah / sedang diderita Ganggu pernafasan pada hidung → bernafas
melalui mulut, misal:
a. Polip dalam hidung (penyumbatan pada hidung)
b. Peradangan pada tonsil
7. Alergi; misalnya alergi nikel, stainless steel, akrilik
8. Penyakit Lain-lain:
a. Epilepsi → obat delantine menyebabkan Hyperplasia gingiva
b. Poliomyelitis → tulang rahang tidak kuat mendukung gigi → maloklusi
9. Kebiasaan buruk
a. Bernafas melalui mulut
Cara pemeriksaan; Setelah pasien duduk di dental chair, kita ambil kaca mulut
dan diletakan di bawah hidung. Apabila kaca mulut berembun → bernafas
melalui hidung, kalau tidak → bernafas melalui mulut.
b. Kebiasaan menggigit jari; terlihat ada jari yang kapalan
c. Penelanan infantile / abnormal; terlihat lidah didorong ke depan pada saat
menelan. Apabila ada diastema pada gigi depan, maka lidahnya terlihat di
antara diastema tersebut.
d. Menghisap bibir bawah; tergantung di bagian bibir bawah mana yang
dihisap, di tengah atau di ujung bibir bawah. Bagian bibir yang dipakai
menghisap gigi depannya terdorong ke lingual.
e. Bruxism; terlihat gigi aus yang dipakai untuk bruxism Biasanya: pada anak
terjadi pada masa pergantian gigi, pada orang dewasa karena berusaha untuk
mencapai posisi gigi dalam keadaan oklusi, juga oleh karena gangguan nutrisi,
alergi, endokrin, dan faktor kejiwaan.
f. Pengunyahan satu sisi; terlihat banyak kalkulus atau karang gigi pada sisi
atau rahang yang tidak dipakai. Kalau terlalu lama → rahang asimetris
10. Riwayat perawatan Ortho: berhubungan dengan relapse
11. Waktu atau lamanya perawatan yang dilakukan: berhubungan dengan berat
ringannya kasus, ko-operasi pasien, prognosa
12. Anggota keluarga lain dengan maloklusi sama: berhubungan dengan faktor herediter
atau keturunan.

Anda mungkin juga menyukai