• David dan Ritchie mengklasifikasikan celah menjadi 3 grup, yaitu: celah pre-
alveolar, celah post-alveolar, dan celah alveolar. Terdapat subklasifikasi celah
unilateral, celah median, dan celah bilateral.
• Veau mengklasifikasikan celah bibir menjadi empat kelompok besar; Grup 1: Bentukan
unilateral vermillion, Grup 2: Celah pada vermillion dan bibir, Grup 3: Celah pada
vermillion, bibir dan lantai hidung, Grup 4: Celah bilateral bibir lengkap.
• Veau juga mengklasifikasikan celah langit-langit menjadi empat kelompok utama;
Grup A: celah langit-langit lunak, Grup B: celah langit-langit lunak dan keras,
Grup C: celah langit-langit keras, lunak, alveolus dan bibir (unilateral), Grup D:
celah langit-langit keras, lunak, alveolus dan bibir (bilateral).
• Gambar 2.4 Klasifikasi celah palatum Veau.
Komplikasi LabioPalatoskizis
Adanya kondisi labiopalatoskizis ini dapat menyebabkan beberapa masalah yang kemungkinan
muncul tergantung bentuk celahnya. Menurut Kummer (2020), permasalahan yang muncul yaitu:
• Pada usia ini defisiensi midface adalah fitur bawaan yang umum dari beberapa anomali
kraniofasial, kehadirannya pada pasien dengan bibir sumbing dan langit-langit mulut
dapat menjadi iatrogenik
• Dukungan pasien dan pengasuh adalah komponen penting dalam manajemen keseluruhan
pada mereka yang menjalani operasi rahang atas. Penilaian pretreatment dan
posttreatment terstandar adalah kunci dalam mengevaluasi efek perawatan dari waktu ke
waktu.