Anda di halaman 1dari 26

LABIOPALATOSCHIZ

IS
Pembimbing:
dr. Aryanto. Z. Habibie, Sp. BP

Disusun oleh :
Ghani M Sardjono
2013730042
LABIOPALATOSCHIZIS

• Kongenital
• 1 : 1000 kelahiran hidup
• ♂:♀=2:1
• Kelainan rongga mulut  bibir, langit2, alveolar
A cleft lip is a separation of the upper
lip that can extend into the nose.

Celah bibir dan langit-langit/cleft lip


and palate (CLP)  suatu
kelainan bawaan yang ditandai
dengan adanya celah pada bibir
bagian atas, alveolus dan/atau
langit-langit.

Celah tersebut  gangguan makan


dan minum, kesulitan berbicara,
infeksi telinga berulang.
1

3
4
5

Anatomi topografik bibir :


1) Phitral column
2) Phitral groove
3) Cupid’s bow
4) White roll upper lip
5) Tuberculum
6) Commissura
7) Vermilion
KLASIFIKASI
Klasifikasi Fogh Anderson
• Kelompok I : labioschisis (unilateral dan bilateral 0,
derajat ringan (inkomplit ) sampai berat ( komplit )
sampai sejauh foramen incisivus.
• Kelompok II : labio atau palatoschisis (unilateral
atau bilateral)
• Kelompok III : Palatoschisis keras maupun lunak,
dibelakang foramen incisivus
• Kelompok IV : Celah pada wajah (facial cleft).
KLASIFIKASI

Terdapat juga klasifikasi menurut anatomis


• Pre-alveolar cleft ( labioschisis )
• Unilateral ( kanan atau kiri )
• Bilateral
• adanya notching pada alveolus
• Post-alveolar cleft
• Parsial ( palatum molle saja )
• Komplit ( keduanya )
• Submucous cleft
• Alveolar ataupun cleft yang komplit (bibir, langit-langit dan
alveolus)
• unilateral
• bilateral
EMBRIOLOGI

Perkembangan wajah
• Pada minggu ke-4 terbentuk 5 buah primordia sekeliling
mulut primitif atau stomadeum. Pada akhir minggu ke-8
muka telah terbentuk lengkap.
• Lima buah prosessus yang terbentuk pada wajah adalah :
• Prosessus frontalis, yang tumbuh dari arah kepala ke bawah.
Prosessus ini merupakan batas atas stomadeum.
• Sepasang prosessus maksilaris, yang merupakan batas
superolateral stomadeum.
• Sepasang prosessus mandibularis, yang merupakan batas bawah
stomadeum.
EMBRIOLOGI
Teori perkembangan bibir atas :
• Kegagalan fusi antara prosessus maksilaris dengan
prosessus nasomedialis yang lebih lanjut dijelaskan secara
skematis oleh Patten :
• Pertama terjadi pendekatan masing-masing prosessus
• Setelah prosessus bertemu terjadi regresi lapisan
epitel
• Mesoderm saling bertemu dan mengadakan fusi.
Teori terjadinya labio atau palatoschisis :

• Labioschisis : Perkembangan abnormal dari prosessus


nasomedialis dan maksilaris
• Palatoschisis : Kegagalan fusi antara 2 prosessus
palatina.
ETIOLOGI

• Umumnya terdapat beberapa faktor


(multifaktor)
• genetika (herediter)
• Kejadian labioschisis disertai palatoschisis lebih sering
dijumpai pada keluarga yang mempunyai anggota
dengan kelainan ini.
• Dalam keluarga yang normal yang mempunyai satu
anak cacat, kemungkinan untuk terjadi labio atau
palatoschisis pada anak berikutnya adalah sampai 15
%.
• Bila salah satu orang tua mempunyai cacat ini maka
kemungkinan terjadinya anak yang bercacat
meningkat.
ETIOLOGI

• lingkungan (eksogen)
• Obat-obatan : yang jelas pada manusia adalah
aminopterin dan thalidomide
• Usia ibu : pada ibu hamil yang berusia tinggi terdapat
resiko yang lebih besar untuk melairkan anak yang cacat.
• Diabetes mellitus : ibu dengan diabetes 3 kali lebih sering
melahirkan anak dengan labio atau palatoschisis.
• Faktor-faktor lain
EFEK TERHADAP FUNGSI

• Mengisap dan makan


• Bicara
• Pertumbuhan gigi
• Hidung
• Pendengaran
DIAGNOSIS

ANAMNESIS :
-Kesulitan menyusui, makan, berbicara, dan mendengar.
-Riwayat keluarga dengan keluhan serupa, adanya riwayat defisiensi
nutrisi/vitamin pada ibu dan penggunaan obat-obatan teratogenik
selama trimester pertama kehamilan.
-Adanya riwayat penyalahgunaan alkohol dan kebiasaan merokok saat
hamil.

PEMERIKSAAN FISIK :
Celah anatomis yang terlibat, lengkap atau tidaknya celah, unilateral atau
bilateral, adanya keterlibatan organ lain.
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
-Diperiksa pada trimester ke-2
-Menggunakan transvagina ultrasonografi pada minggu ke-11 atau minggu ke-
12 masa kehamilan.
-Menggunakan transabdominal ultrasonografi pada usia kehamilan minggu ke-
16.
TERAPI ATAU TINDAKAN

• OPERATIF
• RULES OF TEN
• Berat badan sekurang-kurangnya 10 pon (4,5 kg)
• Umur sekurang-kurangnya 10 minggu
• Kadar Hb > 10 gr%
• Jumlah leukosit < 10.000/mm3
TERAPI ATAU TINDAKAN

TUJUAN
• Memperbaiki cuping hidung (ala nasi) agar bentuk dan letaknya
simetris.
• Memberi bentuk dasar hidung yang baik.
• Memperbaiki bentuk dan posisi columella
• Memperbaiki bentuk dan fungsi bibir atas
• Membentuk vermillon
TERAPI ATAU TINDAKAN

TUJUAN OPERATIF
• Penampilan yang normal
• Mengisap dan makan tanpa terjadi regurgitasi nasal.
• Pertumbuhan gigi yang baik
• Perbicaraan yang normal
• Pendengaran yang normal
OPERATIF

TEKNIK
• Operasi Millard.
• Operasi Onizuka
(modifikasi dari
millard)
• Operasi Le Mesurier
• Operasi Mirauld
Brown
• Operasi Tennison-
Randal
OPERATIF

• Operasi pertama : Labioplasty usia > 3 bulan (syarat


rule of ten terpenuhi)
• Operasi kedua : palatoplasty pada usia 1-2 tahun
• Operasi revisi labio/palato/rhino setelah 6 bulan
• Operasi ketiga : alveolar bone graft pada usia 6-8
tahun, donor bone chips pari tulang panggul,
approach dalam
• Speech therapy
PERAWATAN PASCABEDAH

• Pemasangan pembidaian pada kedua siku tangan


untuk mencegah tangan bayi memegang bibir
• Bibir dirawat secara terbuka mulai hari pertama
pasca bedah.
• Luka operasi dibersihkan
• Luka operasi dibubuhi salep antibiotik.
• Jahitan diangkat pada hari kelima sampai hari
ketujuh
KOMPLIKASI PASCA BEDAH

• Sumbatan jalan nafas


• Perdarahan
• Terbukanya jahitan
• Fistula
• Bicara tidak sempurna
TERIMA KASIH
REFERENSI

• Hopper RA, Cutting C, Grayson B. Cleft Lip and Palate. In : Thorne CH,
Beasley RW, Aston SJ, Bartlett SP, Gurtner GC, Spear SL, editors.
Grabb and Smith’s Plastic surgery. 6th edition. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins, 2007; p. 201-14.
• Margulis A. Cleft Lip. In Kryger ZB, Mark Sisco. Practical Plastic
Surgery. Austin,Texas: Landes Biosciencep. 2007; p. 348-54
• Brunicardi F, Andersen D, Billiar T, Dunn D, Hunter J, Matthews J, et
al. Schwart's Principles of Surgery. 9th ed. McGraw-Hill Education;
2009
• Marzoeki J. Teknik pembedahan celah bibir dan langit-langit. Jakarta:
Sagung Seto; 2001; Hal. 1-8

Anda mungkin juga menyukai