Nama Anggota:
1. Julia Eka Putri Ayuningtyas (201611101094)
2. Thariq Ibnu Tarmizi (201611101095)
3. Bangun Febrianto (201611101096)
4. Farina Nur Amala (201611101097)
5. Yumnaina Nurhadi (201611101098)
6. Mahadiani Dwi Astanti (201611101099)
7. Rafi Ihya Insani Tahir (201611101100)
8. Nindita Cahya Mumpuni (201611101101)
9. Dina Zakiyatul Ummah (201611101102)
10. Lisa Wahyu Zelda Federika (201611101103)
11. Rinda Puspa Safitri (20161110101104)
a. Tentang Apa saja yang harus ditanyakakan pada anamnesa, apa tujuan dari
pertanyaan tsb.
Jawab :
iv. Riwayat alergi. Tujuannya supaya tidak salah dalam memberikan bahan
piranti ortodonti dan bahan anastesi.
v. Riwayat penyakit sistemik seperti asma, kelainan jantung, diabetes,
epilepsy, dan kelinan endokron. Tujuannya untuk mengetahui respon jaringan
(cepat atau lambat) sesuai riwayat penyait sistemik.
Alergi perlu ditanyakan agar saat dilakukan perawatan pada rongga mulut, dokter
gigi menjadi lebih berhati-hati dalam penggunaan alat dan bahan agar tidak
menimbulkan reaksi anafilaksis serta apakah reaksi tersebut ada hubungannya
dengan lesi yang di derita pasien.
c. Jenis anamnesis apa yang tepat dilakukan pada pasien anak? Mengapa?
3. Lurus: apabila glabella- lip Kontur- symphisis berada dalam satu garis
lurus
➢ Cara pemeriksaan:
➢ Cara mengukur :
- Posisi kelenjar parotis berada pada bagian bawah telinga terletak antara
prosessus mastoideus dan ramus mandibular meluas ke lengkung
zygomatikum di depan telinga dan bermuara pada vestibulum oris. Posisi
kelenjar saliva submandibular berada di dasar mulut di bawah ramus
mandibular meluas ke leher dan bermuara di ujung lidah. Sedangkan
kelenjar saliva sublingual terletak diantara dasar mulut dan musculus
mylohyoid dan bermuara di ujung dasar mulut.
-
c. Bagaimana cara pemeriksaan tekanan darah?apa yang kamu ketahui tentang bunyi
korokof? Kapan waktu yang tepat untuk menentukan diastolik itu?
Bunyi korokof adalah bunyi aliran darah pertama saat melakukan pompa.
Terdapat 5 fase yaitu :
Tinggi badan dan berat badan digunakan untuk mengetahui pola perkembangan
pertumbuhan anak apakah sesuai dengan uaia anak tersebut.
3. a.
1. Seluruh Penulisan notasi gigi memakai format FDI.
3. Charting dimulai dari rahang atas kanan dari gigi 18 dan di akhiri sampai gigi
48
Permukaan Gigi
a. M = Mesial
b. D = Distal
d. L = Lingual
e. O = Oklusal
OHI – S adalah salah satu indeks untuk mengukur salah satu kebersihan
gigi dan mulut yang dilihat dari pengukuran debris index (DI-S) dan kalkulus
index (CI-S). Gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi indeks beserta permukaan indeks
yang dianggap mewakili setiap segmen adalah :
Oral hygiene berpengaruh pada prognosis dan rencama perawatan pada pasien.
Oral hygiene berperan dalam perawatan ortodonsia, karena pasien ortodonti
sering kesulitan dalam menjaga kebersihan rongga mulut karena adanya alat
ortodontik. Oral hygiene yang baik mencegah komplikasi penumpukan plak
dan kalkulus pada piranti perawatan orto. Oral hygiene yang buruk dapat
menyebabkan karies, gingivitis dan periodontitis. Sehingga apabila terdapat
komplikasi tersebut maka perawatan ortho menjadi terhambat
D. Bagaimana cara menentukan garis median pada model studi?
4. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang pemeriksaan model studi dibawah ini
a. Bagaimana cara menentukan maloklusi menurut Angle secara klinis dan cephalometri
S (Sella) : jarak 3,5 mm dari dasar batas garis cekungan fossa pituitary
N (Nasion) : titik paling anterior dari permukaan antara tulang frontak dan
sutura frontalis nasalis
A (Subspinale): titik paling dalam pada kontur premaksila di antara spina nasalis
anterior dan gigi insisivi
B (Submentale) : titik yang paling dalam pada kontur mandibula di antara insisivi
dan dagu. Merupakan proyeksi alveolaris biasanyaterletak anterior setinggi apeks gigi
insisiv
Po (Pogonion) : titik paling anterior/menonjol pada dagu
Letak maksila dan mandibula dapat dilihat pada sudut SNA, SNB, dan ANB.
Sudut SNA adalah sudut yang dibentuk oleh garis SN dan titik A. Sudut ini
menyatakan posisi maksila yang diwakili titik A terhadap basis kranial (SN) dalam
arah antero-posterior Besar sudut SNA untuk populasi surabaya rata – rata adalah 84 0.
Normalnya SNA adalah 82 ±2 (80-84). Besar sudut SNA dipengaruhi letak titik A
dalam arah sagital apakah lebih anterior atau posterior sedangkan garis SN bisa
dianggap stabil letaknya. Bila sudut SNA lebih besar dari normal, berarti maksila
terletak lebih ke anterior (kelas 2 skeletal) atau prognati maksila. Jika SNA lebih kecil
dari normal maka retrognati maksila.
Sudut SNB adalah sudut yang dibentuk oleh garis SN dan titik B. Normalnya
sudut SNB adalah 800 ±2 (78-82). Sudut ini menyatakan posisi mandibula terhadap
basis kranial. Besar sudut dipengaruhi letak titik B dalam arah sagital apakah lebih
anterior atau posterior. Bila sudut SNB lebih besar dari normal, berarti mandibula
terletak lebih ke anterior (kelas 3 skeletal) atau prognati mandibula. Jika SNB lebih
kecil dari normal, berarti retrognati mandibula.
Sudut ANB merupakan perbedaan antara sudut SNA dan SNB yang
menyatakan hungan maksila terhadap mandibula.
Untuk menginterpretasikan sudut ANB, harus diketahui besar sudut SNA dan SNB
karena hanya dengan melihat besar sudut ANB belum dapat diketahui rahang mana
yang tidak normal. ANB di peroleh dari SNA-SNB.
Nilai rata-rata ANB adalah 2 ±2. Bila hanya diketahui besar sudut ANB, hanya
dapat diketahui kecenderungan maloklusi yang terjadi ialah bila besarnya lebih besar
daripada 40 cenderung terdapat maloklusi kelas II skeletal, sedangkan bila besarnya
lebih kecil dari 00 (misalnya -20) berarti terdapat maloklusi kelas III skeletal. Semakin
besar sudut ANB semakin besar perbedaan letak maksila dan mandibula.
Sudut fasial yaitu sudut yang dibentuk oleh bidang FH-N-Pog, menggambarkan
posisi dagu dengan FH. Menggambarkan kedudukan mandibula terhadap profil wajah.
FH merupakan bidang yang melalui porion kanan dan kiri ke orbital kanan dan
kiri.
Porion adalah titik tengah paling superior/kontur akar, paling posterior dari ear
rod
Nilai rata-ratannya 87 ±3. Apabila lebih dari normal berarti protusif, apabila lebih rendah dari
normal berarti retrusive.
RA: 6, 1, 2, 4, 5, 3, 7, 8
RB: 6, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8
e. Apa yang dimaksud dengan tempat yg dibutuhkan, tempat yang tersedia, dan
bagaimana cara mengukur nya serta apa guna mengukuran deskrepensi model ?
● Tempat yang tersedia (available space) adalah panjang lengkung gigi disebelah
mesial gigi M1 permanen kiri sampai dengan mesial gigi M1 permanen kanan
untuk tumbuhnya gigi permanen pengganti dalam lengkung yang benar.
Tempat yang tersedia: membagi lengkung geligi menjadi empat segmen yang
membentuk garis lurus mulai dari mesial gigi molar pertama permanen kiri
sampai mesial gigi molar pertama permanen kanan melalui titik kontaknya,
kemudian diukur berapa jaraknya tiap segmen dengan menggunakan jangka yang
kedua ujungnya lancip dan dijumlahkan.
• Segmen 1: mesial molar pertama permanen kiri sampai distal insisiv dua kiri
• Segmen 2: distal insisiv dua kiri sampai midine
• Segmen 3: midline sampai distal insisiv dua kanan
• Segmen 4: distal insisiv dua kanan sampai mesial molar pertama permanen
kanan.
● Tempat yang dibutuhkan (requirement space) tempat yang dibutuhkan untuk
gigi pengganti permanen untuk erupsi dalam lengkung yang benar.
Tempat yang dibutuhkan (Moyers): menghitung jumlah lebar mesio-distal gigi
permanen pengganti yang akan erupsi dengan melihat tabel moyers dimana hasil
penjumlahan lebar merio-distal 4 insisiv RB dapat sebagai acuan perkiraan jumlah
lebar gigi pengganti permanen untuk RA dan RB pada tabel moyers.
Cara menghitung: X+2Y
x = lebar mesio-distal pada lengkung terbesar empat gigi insisiv rahang bawah
atau rahang atas
y = nilai perkiraan jumlah lebar mesio-distal gigi pengganti permanen RA/ RB
dari tabel moyers yang dilihat berdasarkan jumlah dari mesio-distal empat gigi
insisiv rahang bawah
Indikasi: jika gigi terdapat di lengkung yang benar dan kehilangan tidak lebih dari
satu pada setiap segmen.
● Diskrepansi model adalah kondisi panjang lengkung rahang kekurangan / kelebihan
tempat saat gigi permanen pengganti telah erupsi. Diskrepansi model dapat diguakan
untuk menentukan macam perawatan, dimana macam perawatan dibidang orthodonti
meliputi ekstraksi dan non ekstraksi
Diskrepansi: Tempat yang tersedia – Tempat yang dibutuhkan
5. Jelaskan
a. Jelaskan apa itu sudut inklinasi, labioversi, protrusi, gigitan dalam, gigitan terbuka,
gigitan terbalik?
● Sudut inklinasi: sudut yang dibentuk oleh sumbu gigi dengan basis maksila
(ANS dan PNS) dan basis mandibula (go-gn).
● Labioversi adalah gigi yang inklinasinya lebih dari normal (1080)
● Protrusi adalah sekelompok gigi anterior RA yang sudut inklinasinya terhadap
maksila lebih dari normal (1100) atau sekelompok gigi anterior RB sudut
inklinasinya terhadap mandibula lebih dari normal (900)
● Gigitan dalam (deep bita)adalah sekelompok gigi yang overbitenya lebih dari
normal (>2mm)
● Gigitan terbuka (open bite) adalah Kondisi gigi atau sekelompok gigi yang
memiliki overbite negatif
● Gigitan terbalik (cross bite)adalah kondisi jika rahang dalam keadaan relasi
sentrik ditemukan kelainan dalam arah transversal pada gigi rahang atas terhadap
gigi rahang bawah yang dapat mengenai seluruh atau setengah rahang,
sekelompok gigi, atau satu gigi saja. Gigitan terbalik dibedakan menjadi dua,
yaitu gigitan terbalik anterior dan gigitan terbalik posterior
b. Apa yang dimaksud dengan tumpang gigit, jarak gigit dan bagaimana cara
pemeriksaannya
● Tumpang gigit (over bite) adalah jarak vertikal antara tepi insisal insisif rahang
atas terhadap tepi insisal rahang bawah.
Cara mengukurnya dengan menarik garis imajiner insisal insisif rahang atas ke
bidang labial insisiv rahang bawah, kemudian diberi tanda, lalu diukur dari jarak
tanda ke insisal insisif rahang bawah dengan menggunakan ujung jangka yang
lancip, kemudian lebar jangka diinterpretasikan pada penggaris dan catat
hasilnya
● Jarak gigit (over jet) adalah jarak horizontal antara tepi insisal insisif rahang atas
terhadap bidang labial insisif rahang bawah.
Cara mengukurnya dengan meletakkan kedua ujung jangka yang berujung lancip
pada tepi insisal insisif rahang atas terhadap bidang labial insisif rahang bawah
pada model studi. Kemudian hasil lebar jangka di interpretasikan pada
penggaris, dan catat hasilnya.
e. Kapan dikatakan ada pergeseran garis median dan bagaimana cara menentukannya
a. cara menentukan pergeseran garis median gigi
Dalam hal ini adalah kemahiran dokter gigi dalam menentukan diagnosa dan rencana perawatan
serta pengetahuan biomekanik pergerakan gigi.
Tingkat kooperatif pasien dalam hal waktu kontrol, menjaga kebersihan rongga mulut dan
pemilihan makanan selama memakai piranti ortodonti mempengaruhi tingkat keberhasilan.
Pemakaian piranti pada awal menimbulkan rasa kurang nyaman karena masih proses adaptasi
dan dokter akan mengatasi dengan penggunaan obat kumur maupun obat-obatan lainnya agar
pasien bersedia memakai piranti sesuai aturan.
Susunan gigi yang crowded parah dapat menurunkan tingkat keberhasilan ortodonti. Perawatan
pada maloklusi yang parah membutuhkan waktu yang lebih lama.