Disusun oleh:
Nama : Nissa Solihah Retnawati
NPM : 4120011
Kelas : Profesi Ners Reguler
Pemeriksaan fisik adalah tindakan keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh
pasien baik secara lokal atau (head to toe) guna memperoleh informasi/data dari
maupun kedokteran.
Adapun prosedur tindakan dari pemeriksaan fisik secara head to toe yaitu
setiap Tahap-tahap pemeriksaan fisik harus dilakukan secara urut dan menyeluruh dan
f. Genetalia.
h. Neurologi.
1) Kulit
kulit, serta untuk mengetahui adanya lesi atau bekas luka. Tindakan yang
ii. Palpasi: di raba dan tentukan turgor kulit elastic atau tidak, tekstur :
2) Rambut
percabangan pada rambut serta untuk mengetahui mudah rontok dan kotornya
dengan :
bercabang.
panjang dan untuk mengetahui kapiler refill. Tindakan yang dapat dilakukan
visibilitas Hb, bentuk: clubbing karena hypoxia pada kangker paru, beau’s
ii. Palpasi: catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill
2. Pemeriksaan Kepala
serta untuk mengetahui luka dan kelainan pada kepala. Tindakan yang apat
ii. Palpasi: Cari adanya luka, tonjolan patologik, dan respon nyeri dengan
1) Pemeriksaan Mata
(medan pengelihatan, visus dan otot-otot mata) dan untuk mengetahui adanya
kelainan atau peradangan pada mata. Tindakan yang dapat dilakukan dalam
c) Amati apakah kedua mata memandang ke depan atau ada yang deviasi.
d) Beritahu pasien untuk memandan dan mengikuti jari anda, dan jaga
2) Kaji kedua mata secara terpisah yaitu dengan menutup mata yang tidak
di periksa.
pemeriksa.
pasien mengatakan kapan dan dititik mana benda mulai tidak terlihat
terbesar sampai yang terkecil yang dapat dibaca dengan jelas oleh
pasien.
3) Pemeriksaan Hidung
4) Pemeriksaan Telinga
kelenturan kartilago.
b. telinga dalam:
Untuk dewasa : daun telinga ditarik ke atas agar mudah di lihat
1. Pemeriksaan Pendengaran
m.
tidak diperiksa.
1. Tes Rinne
1) Pegang garpu tala (gt) pada tangkainya dan pukulkan
ketelapak tangan.
lubang telinga luar jarak 1-2 cm, dengan posisi parallel dengan
daun telinga.
tidak.
2. Tes weber
atau jari.
telinga kanan dan kiri atau hanya jelas pada satu sisi saja.
3. Tes Swebeck
pemeriksa.
kassa dan tekan lidah dengan jari telunjuk, posisi ibu jari
tersebut.
3.Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan leher bertujuan untuk menentukan struktur integritas leher, untuk
mengetahui bentuk leher dan organ yang berkaitan,dan untuk memeriksa sistem
ii. Palpasi: letakkan kedua telapak tangan pada leher klien, suruh pasien
permukaanya.).
adanya massa, peradangan, edema, taktil fremitus, batas paru dengan organ
interkosta, amati gerakkan paru, dan amati klavikula dan scapula simetris
atau tidak
scapula/setinggi costa ke-10, ibu jari kanan dan kiri di dekatkan jangan
ibu jari. Suruh pasien kembali menarik nafas dalam dan amati gerkkan
iv. Perkusi
v. Aus/auskultasi
vesikuler/wheezing/creckels
4. Pemeriksaan Jantung/Cordis
PMI ( point of maximal impuls) temukkan pulsasi kuat pada area ini.
dibawah sternum.
ii. Perkusi
bagian kiri.
jantung kanan.
c) Lakukan dari atas ke bawah untuk mengetahui batas atas dan bawah
jantung.
selesai.
mengetahui respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen. Tindakan yang
dapat dilakukan dalam pemeriksaan perut atau abdomen yaitu dengan cara:
ii. Palpasi :
a. Pemeriksaan Hepar
Pemeriksaan hepar dilakukan dengan cara:
2) Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan adanya
b. Pemeriksaan Limpa
c. Pemeriksaan Renalis
1) Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah
6. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia laki-laki
i. Inspeksi: Amati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain. Pada
penis yang tidak di sirkumsisi buka prepusium dan amati kepala penis
adanya lesi, amati skrotum apakah ada hernia inguinal, amati bentuk dan
ukuran
nyeri dan tekan saluran sperma dengan jari dan ibu jari
b. Genetalia wanita:
ii. Palpasi: Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari oleh satu tangan
rectum dan anus, untuk mengetahui adanya massa pada rectal, dan untuk
dapat dilakukan dalam pemeriksaan rektum dan anal ini yaitu dengan
ulkus.
ii. Palpasi : ulaskan zat pelumas dan masukkan jari-jari ke rectal dan
7. Pemeriksaan Muskuloskeletal
tentang otot, tulang dan persendian serta untuk mengetahui mobilitas, kekuatan
otot, dan gangguan-gangguan pada daerah tertentu. Tindakkan yang dapat
a. Muskuli/otot
ii. Palpasi: Palpasi pada otot istirahat dan pada saat otot kontraksi untuk
iii. Lakukan uji kekuatan otot dengan menyuruh pasien menarik atau
iv. Amati kekuatan suatu otot dengan memberi penahanan pada anggota
gerak atas dan bawah, suruh pasien menahan tangan atau kaki
b. Tulang/ostium
c. Persendiaan/articulasi
ekstensi, dll).
sistem persyrafan yang meliputi fungsi nervus cranial, sensori, motor dan reflek.
Tindakkan yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan sistem neurologi yaitu
dengan cara:
a) Olfaktorius/penciuman
kopi dan vanilla atau aroma lain yang tidak menyengat. Apakah
b) Opticus/pengelihatan
Yaitu dengan meminta kilen untuk membaca bahan bacaan dan
rahang.
melihat kesimetrisannya.
h) Auditorius/pendengaran
lidah
lidahnya.
pasien.
l) Hipoglosal/posisi lidah
Yaitu dengan meminta klien untuk menjulurkan lidah kearah
diatas/bawah.
c. Pengkajian Reflex:
1) Refleks Bisep
2) Refleks Trisep
3) Refleks Patella
di depan dada.
4) Refleks Brakhioradialis
pronasi.
c) Pukul tendo brakhialis pada radius bagian distal dengan bagian datar
5) Reflex Achilles
b) Goreskan pada telapak kaki pasien bagian lateral, dimulai dari ujung
telapak kaki sampai dengan sudut telapak jari kelingking lalu belok
7) Refleks Kutaneus
- Gluteal
celana seperlunya.
- Abdominal
c) Ulangi pada ke-4 kuadran (atas kiri dan kanan dan bawah kiri dan
kanan).
- Kremasterik/pada pria
kapas.
diransang.
DAFTAR PUSTAKA