Anda di halaman 1dari 5

POLTEKKES KEMENKES MALUKU DOKUMEN LEVEL: Kode:

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PROSEDUR OPERASIONAL No.


KEPERAWATAN MASOHI TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKASAAN FISIK (KEPALA) Tgl.ditetapkan:

Area: Lab. No. Revisi: -


Pengertian Melakukan pemeriksaan pada bagian kepala pasien (rambut, mata, hidung,
mulut dan telinga)
Untuk mengetahui ada/tidaknya kelainan pada kepala pasien (rambut, mata,
Tujuan
hidung, mulut dan telinga)
Petugas Mahasiswa
1. Kartu snelen
2. Penlight
3. Lidi kapas
4. Otoskop
Peralatan
5. Garputala
6. Jam tangan (yang ada detiknya)
7. Speculumnasal
8. Spatela
1. Mencuci tangan
Prosedur 2. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Pelaksanaan 3. Memberi salam
4. Menjelaskan prosedur yang akan di lakukan dan tujuan tindakan
5. Mengatur posisi pasien duduk,berdiri atau berbaring tergantung kondisi
Pemeriksaa Kulit kepala
n Kepala 1. Inspeksi :
(Kulit Kepala Dilihat ada/tidak adanya lesi, edema dan distribusi rambut kulit.
Dan 2. Palpasi :
Rambut) Di raba dan tentukan turgor kulit elastic atau tidak, tekstur : kasar/halus,
suhu : dingin/hangat.
Rambut
1. Inspeksi
Distribusi rambut merata/tidak,kotor/tidak, bercabang/tdak
2. Palpasi
Mudah rontok/tidak, tekstur : kasar/halus
Kepala
1. Inspeksi:
a. Bentuk kepala : mikro, makro atau mesosepal
b. Simetris/tidak
c. Kesimetrisan wajah (jika memiliki kelainan berarti ada
parese/kelumpuhan)
2. Palpasi:
Lakukan palpasi ringan dan gerakan rotasi : apakah ada masa,,
pembengkakan dan nyeri tekan.
Pemeriksaan 1. Inspeksi
Mata a. Kelopak mata : bentuk dan adanya kelainan
1) Anjurkan pasien melihat ke depan,bandingkan mata kanan/kiri
2) Anjurkan pasien menutup mata: amati bentuk dan keadaan kulit
kelopak mata, mis:kemerahan
3) Perhatikan adanya dropping /ptosis kelopoak mata
4) Amati pertumbuhan rambut pada kelopak mata
b. Konjungtiva
1) Anjurkan pasien melihat lurus kedepan
2) Tarik kelopak mata bagian bawah dengan menggunakan ibu jari
3) Minta pasien untuk melihat keatas,kiri,kanan
4) Amati : infeksi/pus (konjungtivitis), warna pucat/anemis
5) Normal : berwarna merah (tidak pucat)
c. Scelera
1) Angkat kelopak mata atas dengan jari kemudiaan minta pasien untuk
melihat kebawah
2) Normalnya : warna putih
d. Pupil (reflex)
1) Ambil penlight kemudian sinari pupil
2) Lihat reflex cahaya pada pupil apakah membesar (midriasis) atau
mengecil (miosis)
3) Normal : bulat, sama besar atau (isokor) diameter kurang dari 3 mm
dan bila disinari diameternya mengecil.
e. Gerakan bola mata
1) Anjurkan pasien melihat kedepan
2) Amati kedua mata tetap diam atau bergerak spontan (nistagmus) yaitu
gerakan ritmis bola mata, mula-mula lambat bergerak ke satu arah
kemudian kembali ke posisi semula.
3) Amati apakah sala atu mengalami deviasi
4) Amati 6 fungsi otot mata dengan gerakan jari perawat ke 8 arah jarak
15-30 cm, kemudian beritahu pasien untuk mengikuti gerakan jari.
f. Visus
1) Siapkan kartu snelen / gambar-gambar dan buku ischihara
2) Atur jarak pasien dengan kartu snelen 5-6 meter
3) Lakukan pemeriksaan ke dua mata secara bergantian
4) Normal : 6/6
g. Inspeksi medan pengliahatan
1) Berdirilah didepan pasien
2) Kaji kedua mata scara terpisah yaitu dengan menutup mata yang tidak
di periksa
3) Beritahu paisen utuk melihat lurus ke depan dan memfokuskan pada
satu titik pandang,missal: pasien di suruh memandang hidung
pemeriksa
4) Kemudian ambil benda / ballpoint dan dekatkan kedepan hidung
pemeriksa kemudian tarik atau jauhkan kesamping kanan-kiri pasien,
suruh pasien mengatakan kapan dan titik mana benda mulai tidak
terlihat (ingat passion tidak boleh melirik untuk hasil akurat).
2. Palpasi kedua bola mata
a. Pasien disuruh duduk
b. Minta pasien untuk pejamkan mata kemudian raba kedua mata dan tekan
secara ringan untuk mengetahui adanya TIO (Tekanan Intra Okuler) jika
ada peningkatan akan teraba keras (pasien glaucoma/kerusakan dikus
optikus), kaji adanya nyeri tekan
c. Normalnya: lunak kiri dan kanan sama, tidak nyeri
Pemeriksaan 1. Inspeksi
Hidung a. Hidung bagian luar
1) Pemeriksa menghadap pasien
2) Amati sisi depan, samping, dan atas: warna & pembengkakan,
kesimetrsan
b. Hidung bagian dalam
1) Ambil dan lebarkan speculum hidung
2) Tempatkan speculum pada hidung pasien dan amati bentuk & posisi
septum: normalnya: lurus, runtuh
3) Amati rongga hidung : selaput lendir, warna (normalnya ; merah muda,
lender tidak berlebihan)
c. Potensi hidung
1) Tutup salah satu lubang hidung
2) Letakan cermin dibawah hidung
3) Anjurkan untuk menghembuskan nafas
4) Amati
2. Palpasi
Apakah ada nyeri tekan, massa.
Pemeriksaan 1. Daun telinga
Telinga Inspeksi : simetris/tidak, warna, ukuran, bentuk, kebersihan, adanya lesy.
Palpasi : tekan daun telinga adakah nyeri, rasakan kelenturan kartilago
2. Lubang telinga
a. Tarik arikula keatas dan ke belakang
b. Perhatikan adanya serumen, peradangan, pendarahan
c. Normal : serumen tidak berbau, warna kuning, merah hitam atau coklat
dengan suatu lapisan seperti getah, konsistensi kental/encer. Dinding
telinga berwarna merah dan tidak nyeri.
3. Membrane tympani
a. Perhatikan bentuk, warna
b. Normal : putih mutiara, batas membrane terlihat (umbo dan maleus)
4. Fungsi pendengaran
Detik arloji
1) Suasana tenang
2) Pegang disamping telinga klien
3) Klien menyatakan apakah mendengar suara detak arloji
4) Memindahkan arloji secara perlahan untuk menjauhi telinga dan suruh
pasien menyatakan tak mendengar lagi.
5) Normal : klien masih mendengar sampai jarak 30 cm dari telinga.
Tes berbisik
1) Pasien berdiri memmbelakangi pemeriksa pada jarak 4-6 cm
2) Menginstruksikan pada klien untuk menutup salah satu telinga yang tidak
diperiksa.
3) Membisikan suatu bilangan misal “6 atau 5”
4) Menyuruh pasien mengulangi apa yang didengar
5) Melakukan pemeriksaan telinga yang satu
6) Bandingkan kemampuan mendengar telinga kanan dan kiri
Tes rinne
1) Pegang garputala (GT) pada tangkainya dan pukulkan ketelapak tangan
2) Letakkan gt pada prosesus mastoideus klien
3) Menganjurkan klien mengatakan pada pemeriksa sewaktu tidak
merasakan getaran
4) Kemudian angkat GT dengan cepat dan tempatkan didepan lubang
telinga luar jarak 1-2 cm, dengan posisi parallel dengan daun telinga
5) menginstrusikan pada klien apakah masih mendengar atau tidak
6) Mencatat hasil pemeriksaan
Tes weber
1) Pegang graputala pada pangkalnya dan pukulkan ke telapak atau buku
jari tangan yang berlawanan
2) Letakan tangkai graputala yang bergetar di puncak kepala pasien
tanyakan kepada pasien apakah terdengar bunyi.
Pemeriksaan Inspeksi
Mulut 1. Bibir
a. Tarik bibir ke arah bawah dan ke atas
b. Perhatikan warna, ulkus, kelainan congenital, kesimetrisan, sariawan,
odem.
c. Normal: warna merah muda/merah, lunak, simetris, tidak ada lesi, tidak
ada odeem.
2. Gigi
Amati keadaan gigi; jumlah dan bentuk gigi, gigi berlubang, warna, plak, dan
kebersihan gigi.
3. Gusi
a. Perhatikan keadaan gusi: radang, tumor, berdarah, perubahan warna.
b. Normal: lembab, warna merah muda
4. Lidah
a. Minta klien untuk menjulurkan lidahnya
b. Perhatikan keadaan lidah: warna, perdarahan, posisi lidah, lesi,
pergerakan & permukaan.
c. Normalnya: merah muda, sedikit kasar (permukaan dorsal), basah
bergerak secara bebas.
5. Palatum
Perhatikan warna, lesi, kelainan congenital
6. Tonsil
a. Ambil spatel yang telah dibungkus kasa, tekan lidah pasien ke arah
bawah dengan menggunakan spatel
b. Anjurkan klien berkata “ah”
c. Amati cluva/epiglottis simetris tidak terhadap faring, amati tonsil meradang
atau tidak (tonsillitis/amandel)

Anda mungkin juga menyukai