Anda di halaman 1dari 4

- Berdesakan -> 2 atau lebih gigi permanen yang saling tumpang tindih

o Kalau gigi sulung dan permanen namanya Persistensi


- Pergeseran garis median terjadi apabila garis median gigi tidak segaris dengan garis
median muka, ditandai pergeseran insisiv sentral
o Jika ada pergeseran garis median di lembar pergeseran gigi dicek apakah
memang insisiv sentral rahang atas/bawah lebih mesial dari senamanya,
dipastikan insisif sentral lebih mesial dari senamanya
- Pelajari bunyi korotkoff ->

- Fungsi pengukuran BMI -> BMI mempengaruhi maturitas tulang, jika sudah dewasa
tidak ada lagi pertumbuhan, saat dewasa tidak ada pertumbuhan lagi
o Pada kasus orto ingin mengetahui BMI untuk mengetahui maturitas tulang,
semakin gemuk maturitas semakin cepat
o Umur 12 th lebih matur dari pada yang tidak gemuk
o Pada kasus yang butuh ekspansi, kalau tulang sudah matur sudah tidak bisa
diekspansi lagi
- Diskrepansi untuk -> menentukan macam perawatan
o Borderline -> rencana perawatan dimana bisa dilakukan baik ekstraksi maupun
non ekstraksi, biasanya dengan ekspansi
o Ekstraksi atau tidak dilihat pertama dari
 Profil : Misal, Cembung sekali diekstraksi untuk koreksi profil
 Jarak gigit : Misal, Jarak gigit besar, ekstraksi atas bawah ekspansi
 Inklinasi gigi
o Non ekstraksi bisa ekspansi atau stripping dan slicing
- Ektostem tidak termasuk letak salah benih
- Letak salah benih -> ketika gigi erupsi tidak pada lengkung yang benar
o Dikatakan letak salah benih jika tidak sesuai posisi benihnya
o C bukal/labial, ektostem
o P1 Bukal -> bukoversi
o P2 Lingual Palatal -> palatoversi, linguo versi
o I1 Palatal
o I2 Palatal
o Di luar ketentuan di atas letak salah benih, kalau rotasi pasti salah benih
- Untuk menentukan ekspansi atau ekstraksi perhatikan 3 hal Jarak gigit, tipe profil, ada
tidaknya pergeseran garis median, inklinasi? bisa atas ekspansi bawah ekstraksi atau
sebaliknya
- Rencana perawatan harus ada nomernya, berurutan
- Tulis sentris/eksentris pada tiap kasus
- Kantilever tunggal -> Pegas ini dapat menggerakkan gigi ke arah mesiodistal, dapat juga
dipergunakan untuk menggerakkan gigi ke labial atau searah dengan lengkung geligi.
Biasanya dibuat dari kawat stainless steel dengan diameter 0,5 mm. Sebuah koil dengan
diameter tidak kurang dari 3 mm dibuat dekat masuknya pegas dalam lempeng akrilik.
Penambahan koil akan memperpanjang pegas sehingga pegas akan lebih lentur. Untuk
kelenturan maksimal, koil harus terletak berlawanan dengan arah pergerakan gigi,
sehingga koil akan menutup bila peranti diinsersi dan akan membuka bila gigi telah
bergerak.
- Pegas bukal -> Digunakan pada kaninus yang labioversi untuk digerakkan ke distal dan
palatal. Dibuat dari kawat 0,7mm sehingga memerlukan sedikit deflesi untuk
mendapatkan kekuatan yang diperlukan. Untuk mendapatkan kelenturan, pegas dibuat
sepanjang mungkin, tetapi tidak mengenai mukosa. Koil terletak tepat di distal dari
sumbu panjang gigi. Kaki pegas turun melalui tengah-tengah mahkota, kemudian
melingkarinya, ujungnya kontak dengan daerah mesial gigi. Kaki distal pegas masuk ke
dalam akrilik melalui titik kontak premolar pertama dan kedua.
- Kantilever ganda -> Bila ruangan tidak memungkinkan penempatan pegas kantilever
yang dibengkokkan untuk menggerakkan gigi ke arah labial atau bukal, pegas kantilever
ganda dengan diameter 0,5mm akan lebih sesuai. Lengan pegas harus selebar
mesiodistal insisivi yang digerakkan agar pegas tidak kaku. Bila lengan pegas kurang
panjang, rentang aktivasi sangat terbatas. Lengan pegas yang kontak dengan gigi
terletak di tengah-tengah jarak serviko-insisal gigi. Pegas harus tegak lurus pada
permukaan palatal gigi yang didorong; kalau tidak maka pegas akan mudah tergelincir
dan menyebabkan gigi intrusi.
- Labial bow dengan lup U -> Busur labial aktif digunakan untuk menarik insisivi ke
lingual. Busur ini dibuat dari kawat 0,7mm. Kelenturan terutama tergantung pada tinggi
vertikal lup U. Karena kedalaman sulkus terbatas, menyebabkan busur ini kaku dalam
jurusan horizontal tetapi lentur dalam jurusan vertikal sehingga rasio stabilitasnya tidak
baik. Keuntungan busur labial dengan lup U ini terutama untuk mengurangi jarak gigit
yang sedikit atau bila diperlukan untuk meratakan insisivi, yang dapat digunakan
bersama dengan pegas palatal untuk retraksi kaninus. Busur ini bukan merupakan
retensi yang baik sehingga jangan digunakan sebagai retensi tambahan apabila masih
dimungkinkan menggunakan retensi di regio lain.
- Gigitan tonjol -> M1 rahang atas bergeser ke mesial, mesial drifting
o Ketika molar atas bergeser ke mesial, pertama akan menjadi gigitan tonjol, kalo
geser ke mesial lagi bukan gigitan tonjol tapi gigitan distal
o Jika yang bergeser molar bawah jadi mesioklusi
o Memastikan relasi murni dengan sefalometri melihat anb sudutnya 2+- 2
- Deep bite -> gigi permanen memiliki tumpang gigit melebihi normal
- Moyers -> gigi geligi campuran, segmen
- Nance -> gigi geligi permanen, brasswire
- Palatoversi 2 kemungkinan -> Bisa persistensi atau gejala DDM
- Tes Frenulum tinggi -> Menekan frenulum dg kaca mulut, jika pucat berarti tinggi
o Kalo karena frenulum geraknya simetris
o Blench Test
- Diskrepansi penting untuk diperhitungkan guna mengambil keputusan dengan pasti
o Brass wire melewati fissure gigi posterior, melewati insisal insisif pada inklinasi
yang benar
o Inklinasi RB yang benar 90 derajat
o Inklinasi RA yang benar 98-108 derajat
o Inklinasi RA, sudut yang dibentuk dari garis sumbu gigi (apeks dan insisal) dan
basis maksila (ANS-PNS)
o Inklinasi RB ?
- Koreksi deepbite -> Peninggian gigit anterior
o Mendorong insisiv intrusi karena tertekan secara intermintten
o Secara fisiologis gigi berusaha mencapai keseimbangan baru, jika tidak ada
kontak antagonis akan terus erupsi
o Plat RA ditebalkan sejauh ??? Peninggi gigitan ini berupa plat pada rahang
bawah dengan perluasan berupa penebalan plat membentuk dataran miring
pada permukaan lingual gigi-gigi anterior rahang bawah.
- Evaluasi -> dilakukan pada saat gigi permanen terakhir akan erupsi
o Fase evaluasi -> tindakan yang akan dilakukan saat gigi permanen terakhir akan
tumbuh
- Retensi ->
o Fase retensi -> dilakukan setelah perawatan aktif selesai
- Busur labial panjang -> sampai distal C, sehingga jika menggerakkan I2 ke distal bisa
digunakan untuk guidence, jika pendek I2 ketika digerakkan ke distal, posisi daerah C
sudah loop jadi gerakannya tidak terjaga.
- Ketika Dx terangkan kondisi pasien, sertakan foto model
- Protrusi -> 3 gigi atau lebih gigi yang mengalami labioversi
- Labioversi -> gigi mengalami inklinasi lebih dari 108 RA/90 RB ?
- Gigitan dalam -> Sekelompok gigi yang Nilai overbite melebihi 2 mm, normalnya 1-2
mm
- Crossbite -> Jarak gigit negatif
- Diastema -> Celah patologis diantara 2 gigi permanen yang berurutan
o Diastema multiple jika ada beberapa
- Tempat yang tersedia -> Ruang yang tersedia, ruang dari mesial gigi molar kanan ke kiri
sesuai lengkung yang benar
o Brass wire melewati fissure gigi posterior, melewati insisal insisif pada inklinasi
yang benar
- Tumpang gigit negatif tetap bisa diukur jarak gigitnya
- Faktor umum keturunan -> Besar gigi, besar lengkung bukan gigi berdesakan atau rotasi
versi
o Rotasi dan versi kelainan lokal
- Maloklusi -> Suatu keadaan
- Leeway space-> selisih lebar MD gigi c m1m2 dengan C P1 P2

Anda mungkin juga menyukai