Anda di halaman 1dari 17

1. Umur brp?skg patokan umur brp?rule of ten,rule of nine?

bs di op umur 3
bln,apa namanya operasiny(adhesi kah)?
Rule of ten :bayi berumur lebih 10 minggu, berat 10 pon atau 5 kg, dan
memiliki hemoglobin lebih dari 10 gr% dan tak ada infeksi lekosit di bawah
10.000

Rule of nine pada pasien luka bakar

Dalam penanganan penderita CLP dipedukan kerjasama para spesialis dalam suatu
tim yang akan diatur dalam sebuah protokol CLP, yaitu:1
1 Pasien umur 3 bulan (the over tens)
a Operasi bibir dan hidung
b Pencetakan model gigi
c Evaluasi telinga
d Pemasangan grommets bila perlu
2 Pasien umur 10 - 12 bulan
a Operasi palatum
b. Evaluasi pendengarann dan telinga
3 Pasien umur 1 - 4 tahun
a Evaluasi bicara, dimulai 3 bulan pasca operasi, follow up dilakukan oleh
speech pathologist.
b. Evaluasi pendengaran dan telinga
4 Pasien umur 4 tahun
Kalau bicara tetap jelek dipertimbangkan repalatografy atau pharyngoplasty.
5 Pasien umur 6 tahun
a Evaluasi gigi dan rahang, pembuatan model
a. Melakukan nasoendoskopi bagi yang memerlukan
b. Evaluasi pendengaran
6 Pasien umur 9-10 tahun
Alveolar bone graft
7 Pasien umur 12 -13 tahun
a Final touch untuk operasi-operasi yang dulu pemah dilakukan, bila masih ada
kekurangannya.
8 Pasien umur 17 tahun
a. Evaluasi tulang-tulang muka
b. Operasi advancement osteotomy Le Fort I
2. Umur palatoplasti jgn lbh dr 2 thn,knp?krn normaalny operasi palatum pd
umur 10-12 bulan krn pd umur 2 thn anak mulai berbicara agar proses bicara
tdk terganggu
3. Etiologi
Belum diketahui dengan pasti (idiopatik),namun beberapa hipotesis:
a. Kekurangan zat2 yg diperlukan untuk tumbuh kembang organ2 terkait
selama masa embrional seperti defisiensi gizi(vitamin,asam folat,vitamin
c,anemii
b. Ggn sirkulasi termasuk stress dan perdarahan pd saat kehamilan terutama
trimester pertama kehamilan
c. Liat foto

d. Liat foto
e. Konsumsi alcohol,rokok,obat tertatogenik

4. Palatoplasti bisa dg local anestesi?tdk bisa,pake blok anastesi


5. Syarat palatoplasti
Lab normal,thorax normal,demam (-)
6. Komplikasi post op?komplikasi jangka panjang=terbentuk sikaktriks?nostril
Obstruksi? Krn otot lidah kurang berfungsi
Perdarahan?
Infeksi?
Fistel?dmn tempat fistel yg paling banyak?antara palatum durum dan molle
serta pada bagian
sekitar flap bibir yg tdk menutup dg baik
Kesulitan makan / minum
Mudah terkena infeksi jalan nafas atas (ISPA)
Infeksi telinga bagian tengah (Otitis Media)
Sengau (Nasolalia, Nasal Escape)
Gangguan kejiwaan: malu, rendah diri

7. Knp sengau?
Nasal escape,krn palatum tdk bs mnutup
8. Knp hb rendah tdk bs op?krn penyembuhan luka terhambat,op bs
mnyebabkan kehilangan darah
9. Knp klo anemia?oksigen kurang->penyembuhan terganggu?
10.Diet post op?
Diet lunak cair 2 minggu,minimal 3 hr d RS,tdk boleh mengisap

. Perawatan Pasca-Operasi
Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adequate
- Berikan makan cair selama 3 minggu mempergunakan alat penetes atau sendok.
- Lanjutkan dengan makanan formula sesuai toleransi.
- Lanjutkan dengan diet lunak
- Sendawakan bayi selama pemberian makanan.
Tingkatkan penyembuhan dan pertahankan integritas daerah insisi anak.
- Bersihkan garis sutura dengan hati-hati
- Oleskan salep antibiotik pada garis sutura (Keiloskisis)
- Bilas mulut dengan air sebelum dan sesudah pemberian makan.
- Hindari memasukkan obyek ke dalam mulut anak sesudah pemberian makan
untuk mencegah terjadinya aspirasi.
- Pantau tanda-tanda infeksi pada tempat operasi dan secara sistemik.
- Pantau tingkat nyeri pada bayi dan perlunya obat pereda nyeri.
- Perhatikan pendarahan, edema, drainage.
- Monitor keutuhan jaringan kulit
- Perhatikan posisi jahitan, hindari jangan kontak dengan alat-alat tidak steril

11.Istilah klo anamnesis keluarga?alloanamnesis


12.Letak tinggi letak rendah
13.anatomi bibir,gambar kelainan labioplatoshiciics

14.embriologi,umur brp tjdi bibir sumbing


bibir atas berkembang pada minggu 4-6 gestasi,bermula dengan
pembentukan processus frontonasalbagian tngah bibir atasalveolus
anteriorpalatum primer.kemudian terbentuk prominensia maxiilaris
sehingga membentuk bagian lateral dr bibir kemudia pada akhinya menyatu
dg processus frontonasal,tetapi jika terjadi kegagalan fusi dpt terjadi cacat
bibir sumbing unilateral atau bilateral.Kemudian perkembangan langit2
sekunder tjdi 6-12 minggu usia kehamilan
15.indikasi op
16.teknik operasi,gambar,teknik labioplasti (gambar),prinsip teknik
millard,teknik modifikasi millard,dasar teknik millard(rotation advance flap)

Intraoperesi (Teknik Pembedahan Celah Bibir)


1. Teknik untuk Mikroform Cleft Lip
Hal penting yang perlu di perhatikan dalam mengevaluasi celah tipe mikroform
adalah ketinggian vertical bibir. Jika ketinggian vertical bibir mendekati normal maka
ketidakseimbangan ini dapat dihilangkan dengan elips eksisi. Flap triangular dari white
roll dan vermillon dapat digunakan untuk menyeimbangkan penutupan celah yang
dikenal dengan teknik double unilimb Z-Plasty dimana didapatkan skar luka hanya
teratas pada bagian bawah bibir.4,14

Gambar 14. Titik-titik anatomi Cornu-vermilion-mukosa (Kiri). Desain dua


segitiga isosceles lateral (Cornu dan vermilion) (kanan)

2. Teknik untuk unilateral cleft lip


Beberapa prosedur bedah untuk memperbaiki unilateral cleft lip telah
dikemukakan dengan variasi yang beragam antara lain "Rose-Thompson Straight Line
Closure, Randall-Tennison triangular flap repair, Millard rotation-advancement repair,
LeMesurier quadrilateral flap repair, Lip adhesion, and Skoog dan Kernahan-Bauer
upper dan lower lip Z-plasty repair. Dan masih banyak lagi teknik-teknik yang lain
seperti teknik Delaire dan teknik Poole. Setiap teknik tersebut bertujuan untuk
mengembalikan kontuinitas dan fungsi dari musculus orbicularis dan menghasilkan
anatomis yang simetris. Kesemuanya mencoba untuk memperpanjang pemendekan
philtrum pada bagian bercelah dengan melekatkan jaringan dari elemen bibir lateral ke
elemen bibir medial, dengan menggunakan berbagai kombinasi antara lain merotasi,
memajukan. dan mentransposisikan penutup.3,5
Teknik Rose Thompsonn straight line closure merupakan teknik untuk
penyambungan linear defek minimal dari lengkung bibir dengan pertimbangan megenai
titik anatomis yang ada. Teknik Hagedorn-LeMesurier, dimana unsur medialis bibir
diperpanjang dengan memperkenalkan sebuah lipatan quadrilateral yang dikembangkan
dari unsur bibir lateral. Sedangkan teknik Skoog, unsur medialis bibir diperpanjang
dengan memperkenalkan dua lipatan segitiga kecil yang dikembangkan dari unsur bibir
lateral. Dua teknik yang sering digunakan yaitu teknik triangular (Tennison Randall) dan
teknik rotasi Millard.. 3,5
Tennison Randall menggunakan flap triangular dari sisi lateral, dimasukkan ke
sudut di sisi medial dari celah tepat di atas batas vermillion, melintasi collum philtral
sampai ke puncak cupid. Triangle ini menambah panjang di sisi terpendek dari bibir.
Teknik ini menghasilkan panjang bibir yang baik tetapi jaringan parut yang terbentuk
tidak terlihat alami. 3,5

Gambar 16. Teknik Tennison Randall

Teknik Milliard Rotation Advancement adalah teknik yang dikembangkan oleh


Milliard dengan perbaikan bertahap cocok untuk memperbaiki baik cleft lip komplit
maupun inkomplit. Teknik ini sederhana, tapi diperlukan mata yang baik dan tangan
yang bebas karena merupakan teknik-teknik 'cut as you go' bagian nasal rekonstruksi
harus didudukkan pada posisi anatomi sphincter oral, rotasi seluruh crus lateral + medial
dari kartilago lateral, rekonstruksi dasar hidung (baik lebar dan tingginya) dengan koreksi
asimetris maksila yang hipoplastik untuk meninggikan ala bawah yang mengalami
deformitas dan penempatan kolumella dan septum nasi ke midline untuk memperoleh
nostril yang simetris. Keuntungan dari teknik rotasi Millard adalah jaringan parut yang
terbentuk berada pada jalur anatomi normal dari collum philtral dan batas hidung.3,5
Gambar 17. Teknik Millar

Teknik Millard membuat dua flap yang berlawanan di mana pada sisi medial
dirotasi ke bawah dari kolumella untuk menurunkan titik puncak ke posisi normal dan
sisi lateral dimasukkan ke arah garis tengah untuk menutupi defek pada dasar kolumella.3
Bagian bibir yang normal disiapkan untuk menerima bagian sisi yang sumbing
pada teknik Miliard, untuk itu maka sisi yang sehat dengan cupids bow harus diiris
sepanjang bawah kolumella dan dibebaskan ke bawah, ke arah estetika normal. Bagian
bibir yang sumbing harus diiris sedemikian rupa untuk mengisi gap celah yang telah
disiapkan pada bibir yang sehat.3,5

3. Teknik untuk Bilateral Cleft Lip


Sebuah prosedur bedah yang dengan banyak variasi untuk perbaikan dari bilateral
cleft lip telah banyak dijelaskan oleh para ahli. Diantaranya adalah teknik yang
diperkenalkan Veau III, Tennison , Manchester , Millard , dan lain-lain. Dua metode
umum yang digunakan untuk membangun pusat bibir vermilion . Pertama. melibatkan
mukosa terlihat pada aspek yang lebih rendah dari prolabial kulit untuk membentuk pusat
vermilion , seperti yang digunakan Manchester. Manchester tidak mengembalikan
kontinuitas orbicularis oris. Teknik ini tidak memberikan hasil yang memuaskan karena
mengakibatkan penampilan abnormal pada bibir atas. Sebaliknya, Millard memperbaiki
ketinggian lengkap terlibat prolabium dan reconstitution orbicularis di premaxilla. Selain
itu, Millard membelok segmen lateral prolabium yang dimaksudkan untuk menambahkan
tinggi columellar pada tahap berikutnya.3,5
Gambar 18. Teknik Millard pada bilateral cleft lip

17.palatoplasti alat apa ?mouth kit


18.cupid bow
19.sebutkan kelainan pasien
20.apa yg operasi pertama yg dilakukan?labioplasti duku
21.apa yg diperhatikan jika op baik?vermilion simetris,terbentuk cupid bow,tdk
terjdi koloboma,pada saat istirahat bibir tetap bagus atau rata demikian jika
tertawa atau bicara,otot2 tersambung dg baik,simetris
22.apa itu coloboma?bila bibir tdk rata,salah satu sisi msh naik ke atas
23.bila op millard bibir msh turun,ap tindkan selanjutny?triangular flap dan cut
back
24.hr ke brp buka jahitan?pake benang ap?
25.riwayat demam kejang?apa maksdnya?bahasa inggris?febris konvulsion
26.sebelah mana infeksi pada anak yg paling sering terkena?otitis media?
27.Knp riwayat kehamilan umur 9 bln tdk perlu dtanyakan?krn secara embriologi
terjdi clp pd trimester 1,riwayat ANC
28.Riwayat USG knp?
29.Knp riwayat obat tdk boleh pada hamil?obat teratogenik tdk boleh
dikonsumsi
30.Faktor prediposisi?genetik?lingkungan(alcohol,rokok,obat)
31. Sebutkan 5 kromosom yang bertanggungjawab terhadap kejadian labiopalatoscisis?
yaitu kromosom no 2, 4, 6, 17 dan 19.
32.Kelebihan vitamin?hipervitaminosis a
33.Bgm radiasi bs mnyebabkan bibir sumbing?radias sekitar panggul pd ibu
hamil
34.Apalagi selain radiasi?
infeksi(TORCH=toxoplasma,rubella,cytomegalovirus,herpes simpleks),infeksi
virus(morbili,campak)malnutrisi(kekurangan protein)
35.KJS?
ANAK: ahli gizi klinik
Orto
Tht
Rehabilitasi medic:speech terapi
36.Satuan WBC
37.LAHSHAL?ap itu?
Sistem Kode Lokasi Celah
Ada cara penulisan lokasi celah bibir dan langit-langit yang diperkenalkan oleh Otto
Kriens, yaitu sistem LAHSHAL yang sangat sederhana dapat menjelaskan setiap lokasi
celah pada bibir, alveolar, hard palate dan soft palate. Kelainan komplit, inkomplit,
microform, unilateral atau bilateral.1
Bibir disingkat sebagai L (lips), gusi disingkat sebagai A (alveolar), langit-Iangit dibagi
menjadi dua bagian yaitu H (hard palate) dan S (soft palate). Bila norrnal (tidak ada
celah) maka urutannya dicoret, celah komplit (lengkap) dengan huruf besar, celah
inkomplit (tidak lengkap) dengan huruf kecil dan huruf kecil dalam kurung untuk
kelainan microform. Pemakaian sistem LAHSHAL ini juga sesuai dengan ICD
(International Code Of Diagnosis).1
LAHSAL SYSTEM
L=Lip; A=Alveolus; H=Hard Palate; S=Soft Palate
S selalu di tengah
Yang mendahului S adalah bagian kanan dan sesudah S adalah bagian kiri
Huruf besar menunjukkan bentuk ce1ah total
Huruf kecil menunjukkan bentuk partial
Di dalam kurung adalah bentuk microform
Strip berarti normal atau intak.1

Gambar 11. Sistem LAHSHAL


Contoh :
1. CLP/L-----L
Cleft Lip and Palate lokasi celah berada di bibir kanan dan kiri, celah komplit
2. CLP/-----SHAL
CLP dengan lokasi celah komplit pada soft palate, alveolus dan bibir bagian kiri.
3. CLP/ i-----
CLP celah bibir sebelah kanan inkomplit.1

38.Defek menetap,hasilny bagus pada umur brp palatoplasti?2 thn


39.Teknik ap lg slain millard?triangular flap,quadrangular flap,straight line??
40.Ap yg dimaksud labio inkomplit?
41.Pd trimester 2,terjdi kelainan ap yg berhub dg bedah plastic?hipospadia?
42.Pd trimester 3,terjdi kelainan ap ?kelainan bawaan pada daun telinga?
43.Setelah pasien op,suara oasien msh sengau?pheringeal plasty pada umur 7
thn,ada brp macam teknikny?ada dua(upperbag dan lower bag)

I. Anatomi
Anatomi bibir dan hidung merupakan hal yang penting dalam memahami
kelainan yang disebabkan oleh celah facial. Elemen yang terdapat pada bibir normal
terdiri dari philtrum sentral, sebelah lateral dibatasi oleh collum philtral dan sebelah
inferior dibatasi oleh tuberkel dan cupid bow. Cupid bow merupakan bagian tengah
dari bibir atas yang dibentuk oleh philtrum groove dan collum philtral yang
kedalamannya berbeda untuk tiap individu, sedangkan tuberkel adalah bagian
tengah vermillion yang menonjol. Pertemuan antara vermillion dan kulit merupakan
jembatan mukokutaneus yang biasa disebut white roll. Dua cuping hidung
dipisahkan oleh kolumella pada bagian luar dan septum pada bagian dalam. 4,5

Gambar 1. Anatomi Bibir


Bibir bagian bawah memiliki satu unit kosmetik yaitu pada bagian mental
crease yang memisahkan bibir dengan dagu. Vermilion merupakan bagian bibir yang
paling penting dari sisi kosmetik. Lapisan sagital bibir dari luar ke dalam yaitu
epidermis, dermis, jaringan subkutaneus, m. orbicularis oris, submukosa dan
mukosa. Bibir atas yang normal mempunyai otot orbicularis oris utuh, 2 buah
philthrum ridge yang sejajar dan sama panjang dengan di tengahnya terbentuk
philthrum collum. Disamping itu mempunyai cupid bow, dibagian permukaan
mempunyai vermilion yang simetris.7

Otot primer pada bibir adalah orbicularis oris, yang memiliki dua komponen
yaitu komponen eksternal dan internal. Serabut otot internal berjalan horizontal
atau sirkumferensial yang berperan dalam proses makan. Sedangkan serabut otot
eksternal berjalan obliq dan berfungsi untuk membentuk ekspresi dan pergerakan
bibir saat berbicara. 4,5

Kompetensi oris dikendalikan oleh m. orbicularis oris, dengan musculus ekspresi wajah
lainnya daerah otot ini dikenal dengan istilah modiolus.
1. Muskulus elevator terdiri dari m. levator labii superior alaeque nasi, m. levator labii superior,
m. zygomaticum major, m. zygomaticum minor dan m. levator anguli oris.
2. Muskulus retraktor bibir atas disusun oleh m. zygomaticum major, m. zygomaticum minor
dan m. levator anguli oris.
3. Muskulus depresor meliputi m. depresor anguli oris dan m. depresor labii inferior. Muskulus
retraktor bibir bawah terdiri dari m. depresor anguli oris dan m. platysma, sedangkan m.
mentalis berfungsi untuk protrusi bibir.8
Serabut superficial dari orbicularis menembus garis tengah dan masuk ke
lateral kulit yang berlawanan dengan philtral groove forming dari philtrum collum.
Hasilnya bagian sentral philtral collum tertekan akibat tidak adanya serabut otot
yang secara langsung masuk ke dermis pada garis tengahnya. Tuberkel bibir
terbentuk oleh pars marginalis, pembagian orbicularis sepanjang vermillion
membentuk tuberkel bibir dengan terjadinya eversi dari otot, vermillion cutaneous
junction.5,6

Pada bibir atas, levator labii superioris berperan dalam pembentukan bibir.
Serabutnya berjalan dari arah medial lingkaran infraorbita, melingkupi kebawah
masuk ke daerah dekat vermillion cutaneus junction. Hampir semua dari serabut
medial elevator labii superioris ke bawah untuk masuk ke sudut ipsilateral dari
collum philtrum dan vermillion junction, membantu untuk mempertahankan daerah
terbawah collum philtrum dan puncak dari cupid bow. 4,5

Gambar 2. Otot pada bibir


(A m. levator labii superioris, B m. zygomaticus minor, C - m. zygomaticus major, D - m.
risorius, E - m. depressor anguli oris, F - m. labii inferioris, G - m. orbicularis oris)

Begitu halnya dengan otot-otot nasal juga memegang peranan penting. Levator superioris
alaeque berjalan dari arah processus frontralis maxillaris dan masuk pada permukaan mukosa
pada bibir dan ala nasalis transverse berjalan sepanjang dorsum nasal dan melingkupi sekeliling
ala untuk masuk sepanjang ambang nasi dari lateral ke medial menuju tulang nasal anterior dan
puncak incisal. Kemudian seratnya bergabung dengan serabut obliq dari orbicularis dan depressi
septi, dimana berjalan dari alveolus diantara sentral dan lateral incisors kemudian masuk ke kulit
culomella selanjutnya ke puncak nasi dan lantai dasar dari crura media.4,5
Celah unilateral demikian mengganggu perjalaran akhir yang normal serabut
otot yang menyilang embryologic fault line dari processus nasalis dan maxillaris.
Hasilnya simetris tetapi terjadi pembentukan otot yang abnormal diantara
equilibrium normal yang ada dengan kelompok otot oral dan nasolabial. Dengan
adanya premaksila yang tidak terkendali, terbentuk deformitas dengan perbedaan
pertumbuhan dari masing-masing elemen. Alar cartilages merenggang keluar dan
berputar ke arah caudal, dimana terjadi subluksasi dari posisi yang normal.
Konsekuensinya puncak nasi melebar, columella memendek serta dasar ala nasi
berputar menjauhi kepala.4,5

Vaskularisasi berasal dari a. labialis superior dan inferior, cabang dari a. facialis. Arteri
labialis terletak antara m. orbicularis oris dan submukosa sampai zona transisi vemlilion-
mukosa.8
Inervasi
Inervasi sensoris bibir atas berasal dari cabang n. cranialis V (n.
trigeminus) dan n. infraorbitalis. Bibir bawah mendapat inervasi sensoris
dari n. mentalis. Pengetahuan inervasi sensoris ini penting untuk melakukan
tindakan blok anestesi. Inervasi motorik bibir berasal dari n. cranialis VII (n.
facialis). Ramus buccalis n.facialis menginervasi m. orbicularis oris dan m.
elevator labii. Ramus mandibularis n. facialis menginervasi m. orbicularis oris
dan m. depressor labii.8

III. Embriologi

Secara embriologik rangka dan jaringan ikat pada wajah (kecuali kulit dan otot),
termasuk palatum, berasal dari sel-sel neural crest di cranial, sel-sel inilah yang memberikan
pola pada pertumbuhan dan perkembangan wajah. Pertumbuhan facial sendiri dimulai sejak
penutupan neuropore (neural tube) pada minggu ke-4 masa kehamilan yang kemudian
dilanjutkan dengan rangkaian proses kompleks berupa migrasi, kematian sel terprogram, adhesi
dan proliferasi sel-sel neural crest.8
Ada 3 pusat pertumbuhan facial, yaitu :
1. Sentra prosensefalik,
Bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan lobus frontal otak, tulang frontal.
dorsum nasal dan bagian tengah bibir atas, premaksila dan septum nasal (regio fronto-nasal).
2. Rombensefalik
Membentuk bagian posterior kepala, lateral muka dan sepertiga muka bagian bawah (regio
latero posterior). Ada bagian-bagian yang mengalami tumpang tindih akibat impuls-impuls
pertumbuhan yang terjadi, disebut diacephalic borders.
3. Diasefalik
Diacephalik borders pertama yaitu sela tursika, orbita dan ala nasi, selanjutnya ke arah
filtrum; dan filtrum merupakan penanada (landmark) satu-satunya dari diacephalic borders
yang bertahan seumur hidup. Diacephalic borders kedua adalah regio spino-kaudal dan leher.9

Gambar 3. Embrio berusia 2 minggu dengan sentra pertumbuhan

Pembentukan bibir atas melalui rangkaian proses sebagaimana berikut. Sisi


lateral bibir atas, dibentuk oleh prominensi maksila kiri dan kanan; sisi medial
(filtrum) dibentuk oleh fusi premaksila dengan prominensi nasal. Ketiga prominensi
ini kemudian mengalami kontak membentuk seluruh bibir atas yang utuh.
Gangguan yang terjadi pada rangkaian proses sebagaimana diuraikan diatas akan
menyebabkan adanya celah baik pada bibir (jaringan lunak) maupun gnatum,
palatum, nasal, frontal bahkan maksila dan orbita (rangka tulang). Berdasarkan
teori ini, dikatakan bahwa bibir sumbing dan langit-langit, merupakan suatu bentuk
malformasi (aplasi-hipoplasi) yang paling ringan dari facial cleft, yang
mencerminkan gangguan pertumbuhan pada sentra prosensefalik, rombensefalik
dan diasefalik.8

Beberapa teori yang menggambarkan terjadinya celah bibir :

1. Teori Fusi
Disebut teori klasik. Pada akhir minggu keenam dan awal minggu ketujuh masa
kehamilan, prosesus maksilaris berkembang ke arah depan menuju garis
median, mendekati prosesus nasomedialis dan kemudian bersatu. Bila terjadi
kegagalan fusi antara prosesus maksilaris dengan prosesus medialis maka celah
bibir akan terjadi.8

2. Teori Mesodermal sebagai kerangka membran brankhial


Pada minggu kedua kehamilan, membran brankhial memerlukan jaringan
mesodermal yang bermigrasi melalui puncak kepala dan kedua sisi ke arah
wajah. Bila mesodermal tidak ada maka dalam pertumbuhan embrio membran
brankhial akan pecah sehingga akan terbentuk celah bibir. 4

3. Gabungan teori fusi dan penyusupan mesodermal.


Patten pada tahun 1971, pertama kali menggabungkan kemungkinan terjadinya
celah bibir, yaitu adanya fusi prosesus maksilaris dan penggabungan kedua
prosesus naso medialis yang kelak akan membentuk bibir bagian tengah. 9,10

IV. Patofisiologi

Ketika proses perkembangan embriologi dari kepala dan leher terjadi, akan
diikuti dengan proses pembentukan celah pada wajah. 6,11 Selama minggu ketiga dan
kedelapan, lima prominences pada wajah digabungkan. Bibir kemudian berkembang
antara minggu ketiga dan ketujuh yang diikuti dengan langit-langit antara minggu
kelima dan kedua belas minggu. Karena proses ini sangat rumit, beberapa faktor-
faktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi jenis dan tingkat keparahan
celah bibir dan langit-langit dan mengakibatkan kerusakan jaringan berbagai yang
terlibat.11

Gambar 5. Embrio pada minggu ke 5


Terjadi fusi antara prominensia maxillaris, nasal media dan lateral melalui
apoptosis, diferensiasi epithelial, dan subepitelial mesenkim. Celah bibir dan celah
palatum terjadi jika terdapat kegagalan fusi dari jaringan ini. Beberapa penelitian
menunjukkan kelainan ini merupakan akibat sekunder dari defek pertumbuhan
mesenkim atau differensiasi epitel. Selain itu kesalahan dari pemprograman genetic
juga dapat mengganggu fusi prominensia maxillaries dan nasal medial. Akibatnya,
suplai darah dan otot terganggu dan mengakibatkan terjadinya cacat pada bibir
dan palatum.11

Postoperasi

Makanan oral : untuk anak yang masih menyusui, setelah operasi boleh
langsung disusui. Namun ada beberapa center yang masih menganjurkan
untuk memberikan makanan lewat NGT sampai 10 hari postoperatif
kemudian baru bisa makan sebagaimana biasa.5

Aktifitas : menginstruksikan kepada kedua orang tua untuk tidak


memberikan mainan atau dot yang memiliki permukaan yang tajam selama 2
minggu setelah operasi. Beberapa center menganjurkan untuk memakai
Velcro elbow immobilizers pada pasien selama 10 hari untuk meminimalisir
resiko cedera pada bibir yang telah direkonstruksi. Secara periodik diganti
beberapa kali sehari dibawah supervisi.5

Perawatan Bibir : garis jahitan luka yang terbuka pada dasar dari bibir
dan hidung dapat dibersihkan menggunakan cotton swabs yang dicelupkan
ke hidrogen peroksida serta antibiotik topikal dapat diberikan beberapa kali
sehari. Pengangkatan jahitan luka yang permanen pada 5 sampai 7 hari
postoperatif jika menggunakan cyanoacrylate adhesive, tidak ada
penatalaksanaan tambahan selama periode pertengahan postoperatif dan
secara bertahap mulai meningkat 6-12 bulan setelah rekonstruksi. Kedua
orang tua juga diinstruksikan untuk memijat bibir atas selama fase ini dan
mencegah untuk menempatkan anak pada daerah yang terkena cahaya
matahari langsung sampai scarnya sembuh.5

Prognosis
Tindakan operasi yang berhati-hati dan rekonstruksi yang mendetail
pada umumnya menghasilkan perbaikan yang lebih baik, sehingga terlihat
sebagai bibir yang normal. Pada kenyataannya banyak faktor yang
berpengaruh di luar dari teknik perbaikan itu sendiri. Pada akhirnya, hasil
yang dicapai tergantung dari komplikasi yang terjadi, keadaan tulang
tengkorak dimana terjadi celah, dan efek pertumbuhan dan perkembangan
jaringan dari masing-masing individu.5

Anda mungkin juga menyukai