0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
180 tayangan26 halaman
Labioschisis atau celah bibir merupakan kondisi dimana terdapat celah pada bibir atas antara mulut dan hidung. Penyebabnya dapat berupa faktor genetik, lingkungan seperti kekurangan zat gizi selama kehamilan, dan teratogen. Pembentukan bibir atas melibatkan proses fusi tulang dan jaringan pada embrio. Manifestasi klinisnya berupa kesulitan makan dan bicara. Penatalaksanaannya meliputi pemberian ob
Labioschisis atau celah bibir merupakan kondisi dimana terdapat celah pada bibir atas antara mulut dan hidung. Penyebabnya dapat berupa faktor genetik, lingkungan seperti kekurangan zat gizi selama kehamilan, dan teratogen. Pembentukan bibir atas melibatkan proses fusi tulang dan jaringan pada embrio. Manifestasi klinisnya berupa kesulitan makan dan bicara. Penatalaksanaannya meliputi pemberian ob
Labioschisis atau celah bibir merupakan kondisi dimana terdapat celah pada bibir atas antara mulut dan hidung. Penyebabnya dapat berupa faktor genetik, lingkungan seperti kekurangan zat gizi selama kehamilan, dan teratogen. Pembentukan bibir atas melibatkan proses fusi tulang dan jaringan pada embrio. Manifestasi klinisnya berupa kesulitan makan dan bicara. Penatalaksanaannya meliputi pemberian ob
Labioschisis/cleft lip adalah kondisi dimana terdapat
celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung
Etiologi Genetik Lingkungan: Insufisiensi zat untuk tumbuh kembang organ selama masa embrional (gangguan sirkulasi fetomaternal) dan adanya defisiensi asam folat, vit C dan Zn Teratogen berupa obat-obatan, kontrasepsi hormonal dan jamu Infeksi seperti toxoplasma dan klamidia Nutrien serta metaolisme kolesterol Gabungan genetic dan lingkungan
Embriologi Pembentukkan bibir atas melalui rangkaian proses sebagaimana berikut : Sisi lateral bibir atas, dibentuk oleh prominensi maksila kiri dan kanan. Sisi medial (philtrum) dibentuk oleh fusi premaksila dengan prominensi nasal Ketiga prominensi ini kemudian mengalami kontak membentuk seluruh bibir atas yang utuh
Normal Lips Klasifikasi Berdasarkan lengkap atau tidaknya celah yang terbentuk: Complete: celah terbentuk sempurna hingga menembus dasar hidung ataupun bagian dari palatum lunak dan keras tidak menyatu Incomplete: celah terbentuk tidak sempurna, hanya sebagian kecil saja
Berdasarkan lokasi atau jumlah kelainan: Bilateral: bila terdapat celah pada kedua sisi Unilateral: bila terdapat celah pada kedua sisi
Manifestasi klinis Terdapat masalah intake: kesulitan bagi bayi untuk menghisap ASI refleks hisap dan menelan pada bayi dengan labioschisis lebih buruk daripada bayi normal
Terdapat gangguan kemampuan bicara (speech): Lip incompetence -> masalah pengucapan Gangguan pendengaran -> gangguan belajar
Infeksi telinga: Malposisi tuba eustachius ->infeksi telinga tengah
Defek kosmetik: Defek bibir -> perbaiki pada masa kanak-kanak Scar > perbaiki setelah pubertas Defek nasal -> perbaiki pertama kali pada saat dilakukan pembedahan mulut primer dan sekundernya setelah skeletal hypoplasia diperbaiki Skeletal hypoplasia -> orthodontic surgery and distraction
Penatalaksanaan
Memegang bayi dengan posisi tegak lurus dapat membantu proses menyusu bayi Bayi dapat menggunakan dot khusus yang dapat mengeluarkan cairan di dalamnya dengan tenaga hisapan yang kecil
UMUR TINDAKAN 0-1 minggu Tidur telentang, pemberian nutrisi dengan kepala miring 1-2 minggu Pasang obturator untuk menutup celah pada palatum, agar dapat menghisap susu, atau dengan sendok posisi duduk atau memakai dot lubang ke arah bawah untuk mencegah aspirasi 10 minggu Labioplasty, dengan menggunakan rules of ten: Umur 10 minggu, berat 10 pons, Hb >10 gr/dl, Leu < 10.000 1,5-2 tahun Palatoplasty karena bayi mulai bicara 2-4 tahun Speech therapy 4-6 tahun Velopharyngoplasty, untuk mengembalikan fungsi katup yang dibentuk m.tensor veli palatini & m.levator veli palatini, untuk bicara konsonan, latihan dengan cara meniup 6-8 tahun Orthodonsi (pengaturan lengkung gigi) 8-9 tahun Alveolar bone grafting. Dari tulang crista iliaca, 9-17 tahun Orthodonsi ulang 17-18 tahun Cek simetrisasi mandibula dan maksilla Syarat-syarat operasi Rule over tens: Berat badan >10 pounds (sekitar 4-5 kg) Hb lebih dari 10 gr% Leukosit <10.000 ul Usia lebih dari 10 minggu
Tujuan: Meminimalkan resiko anestesi Memaksimalkan status nutrisi dan penyembuhan Elemen bibir lebih besar sehingga rekonstruksi lebih teliti
Usia optimal untuk labioplasty: 3 tahun Pengucapan bahasa dimulai pada usia 5-6 bulan Jika koreksi bibir melebihi usia tersebut maka pengucapan huruf sudah terlanjur salah
Bila gusi terbelah -> labiognatopalatoschisis Koreksi -> usia 8-9 tahun
Teknik operasi Teknik Tennison Triangular Menggunakan flap triangular dari sisi lateral, dimasukkan ke sudut di sisi medial dari celah tepat di atas batas vermillion, melintasi collum philtral sampai ke puncak cupid Triangle ini menambah panjang di sisi terpendek dari bibir Teknik ini menghasilkan bentuk bibir yang baik tetapi jaringan parut yang terbentuk tidak terlihat alami
Before Cleft lip surgery according to Tennison-Randal
After Cleft lip surgery according to Tennison-Randall
Keuntungan Menghasilkan bentuk bibir yang baik Relatif mudah dimana puncak cupid dibentuk dari posisi atas angulasi ke posisi datar Penambahan tissue di bagian medial membantu untuk memperlihatkan protrusi normal di bagian tersebut Parut zigzag membantu untuk menyembunyikan garis vermilion ke dasar nasal
Kerugian Jaringan parut yang terbentuk tidak terlihat alami Lekukan philtrum tidak terbentuk Mungkin membentuk bibir yang terlalu panjang Tidak memulihkan deformitas nasal seperti reparasi Millard
Teknik Rotasi Millard
Dua flap berlawanan, dimana pada sisi medial dirotasi ke bawah dari kolimella untuk menurunkan titik puncak ke posisi normal dan sisi lateral dimasukkan ke arah garis tengah untuk menutupi defek pada dasar kolumela
Before unilateral cleft lip surgery according to Millard
After unilateral cleft lip surgery according to Millard
Keuntungan Memberi variasi sepanjang ahli bedah menjalankan operasi Jaringan parut yang lebih baik dibandingkan teknik Tennison Mempertahankan puncak cupid dan lelkukan philtral Metode ini sangat fleksibel dimana bisa dilakukan modifikasi yang terus-menerus Bibir atas lebih terbentuk dengan baiknya
Kerugian Sulit untuk mendapatkan rotasi yang cukup dan lateral flap yang optimal Untuk mendapatkan flap yang sesuai, diambil vermillion lateral yang banyak, menyebabkan terlihatnya puncak cupid yang tidak simetris
Pemilihan teknik Bandingkan jarak antara dasar alar (alar base) dengan ujung gulungan putih di sisi sumbing dengan non sumbing Jarak sisi sumbing (8-10) >2-3 mm lebih pendek dari non sumbing (4-2) -> Tension Randall Jarak sisi sumbing (8-10) <2 mm lebih pendek dari non sumbing (4-2) -> Millard Teknik Straight Line Closure (bilateral cleft lip) Keuntungan Menghasilkan garis insisi yang lebih pendek dan jumlah jaringan yang dipotong lebih sedikit -> fibroplasia yang dihasilkan juga lebih sedikit
Memberikan kemungkinan untuk tindakan revisi kedua Kerugian Kurangnya jaringan untuk mengoreksi bibir sumbing rangkap yang berat sehingga terbentuk whistle notch pada sepertiga bagian tengah