resep
R/ acyclovir 400mg tab No. XXVIII
| 4 dd I p.c
R/ becomzet tab No.X
| 1 dd I p.c
R/ chlorhexidine gluconate 0,2 fl 60ml No. I
| 2 dd 10ml col or
● Insersikan jarum anestesi 1-2mm di lipatan mukobukal dengan bevel jarum menghadap
tulang
● Lakukan aspirasi dengan menarik plunger spuit, ika aspirasi negatif deposisikan larutan
anestesi sekitar 1,5mL di regio yang akan dianestesi
● Insersikan jarum anestesi dengan kedalaman sekitar 2-3mm dengan jarak 1mm dari
servikopalatal regio yang akan dianestesi untuk menganestesi mukosa palatal
j. Anestesi cytoject
a. masukkan ampul ke cytoject
b. intraligament 6 titik (mesio bukal, mid buka, disto bukal, disto palatal/lingual, mid
palatal/lingual, mesio palatal/lingual) sampai berbunyi “klik” 2-3x deponir pada tiap
titik.
k. Melakukan pengecekan anestesi dengan sonde pada permukaan mukosa sekitar gigi yang
akan diekstraksi, jika anestesi sudah bereaksi ditandai dengan tidak ada rasa sakit.
l. Fiksasi pinch grasp (rahang atas) atau sling grasp (rahang bawah) pada gigi tetangga dan
rahang.
m. adaptasikan beak tang seapikal mungkin.
n. Kemudian ekstraksi gigi menggunakan tang dengan gerakan bukolingual/bukopalatal, rotasi
(tergantung gigi), kemudian tarik gigi ke arah bukooklusal untuk mengekstraksi gigi
simulasi = pura-pura
lakukan = cabut beneran
o. Kuret area bekas pencabutan dengan ekskavator
p. Pasien diminta menggigit tampon yang diberi povidone iodine.
q. Berikan medikasi pasca pencabutan
r. Berikan instruksi
● Jangan makan dan minum panas
● Tanyakan pada orang tua pasien apakah ada pertanyaan (apabila tidak ada pasien bisa
pulang)
s. Matikan dental unit, buang handscoon dan masker pada sampah medis.
1. Phantom gigi
2. Sikat gigi
3. Dental floss
4. Sikat lidah
Prosedur
8. Peragakan cara menyikat gigi yang baik dan benar di hadapan pasien menggunakan phantom
dan sikat gigi
Teknik sikat gigi anak: fones, roll, horizontal
Teknik sikat gigi dewasa: roll, bass, stillmann (resesi gusi), charter (ortodonsia, paska bedah
periodontal
4. Teknik Vibratory
a. Metode Bass (dewasa)
- Sikat gigi diarahkan 45o menghadap gusi (hadap apeks), bulu sikat
masuk dalam sela gusi (sulkus) digetarkan ringan sambil
membersihkan gigi
- Getaran bulu sikat arah anteroposterior (depan-belakang)
- Untuk membersihkan permukaan lingual gigi-gigi anterior RA dan
RB sikat harus dibalik menjadi vertikal, menggunakan ujung sikat
untuk dapat memasuki daerah gingiva dengan baik
b. Metode Stillmann Modifikasi
- Para ahli memodifikasi metode Stillmann ditambah dengan gerakan
ke oklusal dari ujung bulu sikat tetap mengarah ke apikal. Dengan
demikian setiap gerakan berakhir di bawah insisal/oklusal dari
mahkota.
c. Metode Charter (post bedah, keradangan gingiva)
- Sikat gigi diarahkan 45o pada margin gingiva menghadap
insisal/oklusal dan digetarkan ringan untuk membersihkan gigi.
5. Teknik Sirkuler (Fones)
Rahang atas dan rahang bawah dikatupkan, sikat gigi tegak lurus permukaan gigi,
sikat diarahkan memutar pada seluruh permukaan gigi.
6. Teknik Fisiologik
Menggunakan bulu sikat yang lunak, tangkai sikat dipegang horizontal dan bulu sikat
tegak lurus permukaan gigi, seperti fisiologi jalannya makanan (gerakan dari mahkota
ke arah gusi).
9. Peragakan cara mengunakan dental floss yang baik dan benar di hadapan pasien
menggunakan phantom
1. Siapkan benang sepanjang 15mm dan dililitkan di kedua jari telunjuk di kedua tangan
2. Benang dituntun dengan kedua jari melalui daerah titik kontak perlahan-lahan dan
kemudian melingkari permukaan interproksimal pada setiap gigi dengan bergantian
untuk menghilangkan plak
3. Gunakan jari-jari telunjuk kedua belah tangan untuk mengendalikan benang waktu
membersihkan daerah interdental rahang bawah
4. Untuk gigi atas, jari-jari yang dianjurkan untuk dipakai adalah jari telunjuk dan ibu
jari
5. Bagian benang yang digunakan harus bersih untuk menghindari kemungkinan
perpindahan mikroorganisme dari satu sisi ke sisi lainnya
10. Peragakan cara mengunakan sikat lidah yang baik dan benar di hadapan pasien menggunakan
phantom
Sikat Lidah (jika ada putih” di lidah, seadanya alat)
1. Siapkan alat penyikat lidah dan pastikan alat bersih dengan mengalirkan air ke sikat
2. Letakkan perlahan bagian sikat lidah di posterior lidah
3. Tarik sikat ke arah anterior dengan tekanan ringan dari satu sisi ke sisi lidah lainnya
4. Lakukan di depan cermin hingga seluruh permukaan lidah bersih
11. Instruksikan pada pasien, terutama pasien anak, untuk mencoba mempraktikkan hal yang
sudah diajarkan dengan menggunakan phantom dan sikat gigi
12. Evaluasi pengetahuan anak dengan menanyakan frekuensi dan cara menyikat gigi,
menggunakan dental floss, dan menggunakan sikat lidah yang baik dan benar
13. KIE
- Pasien diinstruksikan untuk mengindari makan makanan yang manis dan lengket
- Pasien diinstruksikan untuk makan makanan yang bergizi
- Pasien diinstruksikan untuk minum air putih yang banyak
- Pasien diinstruksikan untuk tidak menggunakan sikat gigi secara bersamaan dengan
anggota keluarga
- Pasien diinstruksikan untuk mengganti sikat gigi yang digunakan setiap 2 bulan sekali
/ ketika sikat gigi sudah rusak
14. Tanyakan kepada pasien apakah ada yang ini ditanyakan kembali
15. Instruksikan pasien untuk kontrol rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali
16. Salam kepada penguji
KONSERVASI GIGI
Persiapan
1. 1 set alat standar berisi
a. 2 kaca mulut
b. 1 sonde halfmoon
c. 1 ekskavator
d. 1 pinset
2. Nierbeken
3. Povidone iodine 10%/Chlorhexidine gluconate 0,2%
4. Barbed broach 5. K-
file #10-#80
6. Jarum irigasi (maxiprobe)
7. NaOCl
2,5%
8. 8. ChX
0,2%
9. Paper point
10. Round diamond bur (1 buah)
11. fissure silindris diamond bur longshank (1 buah)
12. Low speed contra-angle handpiece (1 buah)
Alat dan
Bahan 13. High speed contra-angle handpiece (1 buah)
Preparasi Akses
1. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll pada bagian bukal dan suction pada
Tahapan bagian lingual
Kerja 2. Ekskavasi jaringan karies dengan ekscavator hingga jaringan karies bersih
3. Mengarahkan bur membentuk sudut 90 derajat terhadap permukaan palatal
gigi hingga menembus atap pulpa menggunakan round bur
4. Angkat atap kamar pulpa dengan round diamond bur high speed hingga bur
terasa jeblos lalu arahkan bur ke arah oklusal hingga seluruh atap kamar
pulpa terangkat. Membuka kamar pulpa, round bur dibelokkan sejajar sumbu
gigi
Prosedur :
c. Caninus RA : oval
j. Caninus RB : oval
11. Melakukan preparasi saluran akar dengan teknik konvensional, menggunakan k-file
dengan gerakan reaming, mulai dari ukuran terkecil sampai preparasi dianggap
selesai : bagian dentin yang terinfeksi telah terambil, saluran akar cukup lebar untuk
pengisian saluran akar, sesuai panjang kerja, dan dinding saluran akar, serta ada tug
back pada 1/3 apikal.
12. Melakukan irigasi tiap pergantian alat, menggunakan aquadest steril – chlorhexidine
2%- aquadest steril menggunakan maxi probe yang dimasukkan ke dalam saluran
akar sejauh 1/3 apikal sampai tertahan, kemudian tarik 2mm agar tidak menyumbat.
13. Trial Guttap:
Gutta point dengan diameter sesuai k-file terakhir dimasukkan ke saluran akar
sebatas panjang kerja dan rapat dengan dinding saluran (terutama pada 1/3 apikal
terasa ada tug back)
14. Mengeringkan saluran akar dengan paper point steril dan cotton pellet steril.
15. sterilisasi saluran akar dengan cotton pellet yang telah ditetesi obat sterilisasi.
16. Tumpat sementara
Prosedur :
a. Preparasi menggunakan S1, sepanjang panjang kerja, dilanjutkan S2, lalu F1, F2,
F3 dan seterusnya. Rekapitulasi dilakukan setiap pergantian alat dengan file
no.15 (untuk S1), file no.20 (pada S2 dan F1), file no. 25 (pada F2 ), file no. 30
(pada F3)
b. Preparasi dianggap selesai : bagian dentin yang terinfeksi telah terambil, saluran
akar cukup lebar untuk pengisian saluran akar, sesuai panjang kerja, dan
dinding saluran akar, serta ada tug back pada 1/3 apikal.
c. Melakukan irigasi tiap pergantian alat, menggunakan aquadest steril –
chlorhexidine 0,12%-aquadest steril menggunakan maxi probe yang
dimasukkan ke dalam saluran akar sejauh 1/3 apikal sampai tertahan,
kemudian tarik 2mm agar tidak menyumbat.
d. Trial guttap
e. Lakukan foto radiologi untuk cone guttap utama.
4. Sterilisasi saluran akar dengan cotton pellet yang telah ditetesi obat sterilisasi.
5. Tumpat sementara
ORTODONSIA
Klamer aktif = 0.5 mm
Klmer pasif = 0.7 mm
Overjet = 2-3 mm (normal)
Overbite = 1-2 mm (normal)
PENGHITUNGAN KEKURANGAN RUANG
Diskrepansi = ruang tersedia – tempat yang dibutuhkan
Tempat tersedia
Ada 2 cara:
1. Menggunakan brashwire (metode Nance)
2. Segmental
a. Bagi lengkung rahang jadi 4 segmen:
b. Hitung masing-masing segmen dengan kawat/caliper
c. Jumlahkan hasil pengukuran masing-masing segmen
d. Catat hasilnya
Analisis Bolton
jumlah 12 gigi mandibula
Overall ratio= x 100%
jumlah 12 gigi maksila
Normal= 91,3%
<91.3% = terdapat kesalahan pada maksila
>91.3% = terdapat kesalahan pada mandibula
jumlah 6 gigi anterior mandibula
Anterior ratio= x 100%
jumlah 6 gigi anterior maksila
Normal= 77,2
<77.2 = terdapat kelebihan jumlah ukuran gigi RA
>77.2= terdapat kesalahan ukuran gigi-gigi RB
Rencana perawatan:
Kurang tempat < 4 mm = non ekstraksi
Kurang tempat 5-9 mm = borderline
Kurang tempat > 9 mm = ekstraksi
PROSTODONSIA
OSCE PROTSO retraction cord
1. Cuci tangan dengan 6 langkah WHO
2. Pasang APD meliputi masker dan sarung tangan
3. Persiapkan alat dan bahan
4. Posisikan pasien duduk tegak, operator di depan kanan pasien
5. Isolasi daerah kerja dengan mengeringkan elemen gigi yang akan dilakukan tindakan pencetakan
6. Lakukan pengecekan ukuran sendok cetak sebagian yang sesuai
7. Ukur panjang kerja retraction cord sepanjang 2 kali keliling gigi
8. Potong retraction cord sesuai dengan panjang kerja
9. Rendam retraction cord di cairan hemostatik (epineprin/pehacain) selama 5-10 menit
10. Masukkan retraction cord ke dalam sulkus secara perlahan dengan Plastis filling instrument lalu
keringkan gigi dengan threeway syringe
11. Lakukan pencetakan
4. Plastik cellophane
Interpretasi Lesi
Differential Diagnosis
1. Dens bone island/ idiopathic osteosclerosis
2. Periapical Osseous Displasia
Interpretasi Lesi
4. Bentuk lesi
a. Bentuk
i. bulat
ii. oval
iii. seperti onion
iv. orange peel
b. Jumlah
i. unilokuler
ii. multiokuler
5. Batas lesi
a. jelas
b. jelas terkortikasi
c. tidak jelas
6. Efek terhadap jaringan sekitar
a. meresorpsi jaringan sekitar
b. menekan jaringan sekitar (menekan gigi X ke inferior border of mandible)
c. tidak ada efek pada jaringan sekitar
7. Radiodiagnosis = kista dentigerous
Differential Diagnosis
Cystic ameloblastoma, ameloblastic fibroma
BEDAH MULUT
Seorang laki-laki berumur 40 tahun tidak bisa menutup mulut datang ke rsgm anamnesa dinyatakan
bahwa pendeta menguap 2 jam yang lalu beberapa kali pernah menjalani hal yang sama tetapi dapat
kembali pemeriksaan ekstra oral terdapat tonjolan depan tragus telinga kanan intraoral openbite tiga
jari dokter akan melakukan reposisi mandibula