Anda di halaman 1dari 4

PERTANYAAN SIMULASI GINGIVEK (PERIO)

1. Perbedaan poket gingiva dan poket periodontal (Perbedaan false poket dan true poket), beda
pocket, beda sulkus, kedalaman setiap pocket itu artinya apa

Sulkus gingiva, pada keadaan sehat sel sel epitel junction menempel pada email mahkota gigi.
GINGIVAL POKET
Gingival poket adalah pendalaman sulkus gingiva yang meningkat ketika di lakukan probing yang di
sebabkan oleh : lepasnya bagian koronal dari epitel junction dari gigi dan peningkatan ukuran jaringan
karena pembengkakan pada jaringan
Poket Gingiva (false pocket/ pseudopocket). Pendalaman sulkus gingiva sebagai akibat dari
pembesaran gingiva. Tidak terjadi migrasi epitel jungsional ke apikal atau resorpsi puncak tulang
alveolar.
PERIODONTAL POKET
Periodontal poket adalah sebuah poket periodontal yang disebabkan Karena : adanya migrasi apical
dari epitel junction, kerusakan pada ligament periodontal dan tulang alveolar. Migrasi apical adalah
pergerakan sel sel epitel junction dari posisi normalnya pada periodontitis epithelial junctionnya
melekat ke arah sementum akar gigi.
Poket Periodontal (true pocket/ absolute pocket). Pendalaman sulkus gingiva sebagai akibat migrasi
epitel jungsional ke arah apikal. Disertai destruksi jaringan periodontal (kehilangan perlekatan dan
resorpsi puncak tulang alveolar) --> poket supraboni & poket infraboni.
Poket Supraboni (supra crestal). Pendalaman sulkus gingiva disertai kerusakan serabut
gingiva di dekatnya, ligamen periodontal dan puncak tulang alveolar,yang dikaitkan dengan
migrasi epitel jungsional ke apikal. Dasar poket dan epitel jungsional terletak lebih koronal
dibandingkan puncak tulang alveolar (supraboni).
Poket Infraboni (sub crestal). Pendalaman sulkus gingiva dengan posisi dasar poket dan
epitel jungsional terletak lebih ke apikal dibandingkan dengan puncak tulang alveolar. Dapat
terbentuk satu, dua atau tiga dinding tulang atau kombinasinya.
Sulkus: PD <3mm, Poket: PD >3 mm
Poket. Pendalaman sulkus gingiva secara patologis karena penyakit periodontal, oleh karena:
a. pergerakan tepi margin gingiva ke arah koronal;
b. perpindahan epitel jungsional ke arah apikal;
c. kombinasi dari keduanya.
2. Probe UNC probe WHO bedanya apa (Cara ukur probe gmn (brp aja centi meter))
Probe University of North Carolina (UNC 12 dan UNC15)
-Lebih sering digunakan untuk penelitian klinis
-Setiap millimeter nya terdapat garis penanda
-Kode warna UNC 12 terdapat pada 4 dan 9 mm
-Kode warna UNC 15 terdapat pada 4, 9 dan 14 mm
-Tipis dan ujung kerja nya membulat

Probe WHO
-Ujung kerja berbentuk seperti bola dengan diameter 5 mm dan panjang 16 mm
-Penanda nya 3.5 , 5.5 , 8.5 , dan 11.5 mm
-Dianjurkan untuk digunakan di epidemiologi dan skrining periodontal pada praktik dokter gigi umum
-Tipis dan mempunyai ujung kerja membulat

3. Cara pegang alat probe


Modified pen grasp
Ibu jari dan jari telunjuk memegang instrumen seperti memegang pen, dan jari tengah bertumpu
pada shank.
**Metode paling efektif dan stabil

Standart pen grasp


Ibu jari dan jari telunjuk memegang instrumen, Sisi dari jari tengah bertumpu pada shank.

Palm and thumb grasp


Digunakan untuk menstabilkan instrumen selama sharpening dan manipulasi air & water syringe.
**tidak disarankan untuk instrumensi periodontal
4. Cara melakukan probing (Cara probing dept gmn)
a. Probe dipegang dengan modified pen grasp, finger rest pada gigi berdekatan dg salah satu
rahang.
b. Probe dimasukkan kedalam sulkus gingiva dengan tekanan ringan (0,25 N), menempel
permukaan gigi, sejajar sumbu gigi, sampai menyentuh dasar poket, kemudian digerakkan
dengan cara walking stroke.
c. Walking stroke dilakukan dari distofasial kearah mesiofasia, kemudian mesiolingual karah
distolingual.
d. Kedalaman probing dicatat pada 6 sisi (distofasial, midfasial, mesiofasial, mesiolingual,
midlingual, distolingual).
e. Kedalaman probing diukur dari margin gingiva hingga dasar poket.
f. Nilai kedalaman probing ditentukan berdasarkan kedalaman terbesar pada masing-masing
sisi.
5. Anestesi brp derajat (dipraktekin)
Anestesinya dilakukan pada sudut 45 derajat pada mukobukal fold (perbatasan antara mukosa
bergerak dan tidak bergerak).
6. Anestesi pake apa, alasannya apa, Cara anestesi gmn? Anestesi di c ke c misalnya.
Menggunakan anestesi infiltrasi pada mukobukal fold di sekitar gigi C kanan dan C kiri. Namun,
apabila dirasa masih kurang anestesi dapat ditambah pada setiap interdental papil dan margin
gingiva.
Karena hanya akan menganestesi pada daerah sekitar dari C kanan hingga C kiri. Dilakukan anestesi
karena dengan tuhuan supaya terjadi vasokonstriksi --> shg jar. Lebih padat tidak licin dan
perdarahahn lebih minimal.
Cara anestesi infiltrasi:
-Posisi operator pada pukul 7-8
-Retraksi bagian pipi hingga ditemukan mukobukal fold sekitar gigi C
-Kemudian insersikan jarum dengan sudut kurang lebih 45 derajat dengan bevel menghadap tulang.
-Lakukan aspirasi, apabila negatif lalu deponirkan kurang lebih 0,5 cc
-Tunggu 4-6 menit
7. Cara pegang kirkland, orban, pocket marker (ada 2 artinya apa, fungsi kanan sama kiri beda)
Tiga alat gingivektomi yg harus disebutkan:
-Pocket marker -->untuk menandai gingiva sebagai acuan dalam membuat insisi gingivektomi. Ada
sepasang yaitu kanan dan kiri.
Caranya: memasukkan pocket marker sejajar sumbu gigi, menempel permukaan gigi, sisi tumpul
berada di dalam poket, sisi tajam disebelah luar, hingga menyentuh dasar poket, kemudian pocket
marker dijepitkan pada 3 titik (mesial, distal, midline)
-Kirkland --> untuk memotong bagian fasial/palatal. Bisa digantikan menggunakan skalpel dg blade
no. 15. Blade no. 12 untuk area lingual
-Orban --> untuk memotong bagian interdental. Bisa digantikan menggunakan blade no. 11
8. Pelajari indikasi
-Enlargement gingiva: adanya false poket (poket gingiva yaitu dasar poket kemungkinan masih di
epithelium junction, margin berubah ke arah koronal), dasar poket di atas alveolar crest
9. Intrsuksi pasca operasi:
-Hindari makan atau minum selama 1 jam
-Jangan minum minuman panas atau alkohol selama 24 jam
-Jangan berkumur-kumur satu hari setelah operasi
-Jangan makan makanan yang keras, kasar, atau lengket, dan kunyahlah makanan pada sisi yang
tidak dioperasi
-Minum analgesik bila merasakan sakit setelah efek anestesi hilang. Aspirin merupan kontraindikasi
selama 24 jam
-Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi
-Gunakan larutan kumur salin hangat setelah satu hari. Gunakan larutan kumur klorheksidin di pagi
hari dan malam hari bila tidak dapat melakukan pengontrolan plak secara mekanis.

Anda mungkin juga menyukai