Anda di halaman 1dari 5

Selamat pagi dok, perkenalkan saya Tiara Nurhasanah Nim 011

Mohon izin dokter, pada kesempatan kali ini akan melakukan simulasi ektraksi gigI…..

1. berikut ini adalah alat dan bahan nya


Bahannya ada
- spuit 3 cc
- ampul anastesi
- providon iodin 10%
- kassa
- catoon roll
- alcohol
2. Kemudian Alatnya ada :
- alat dasar yaitu ( kacamulut, pinset, eskavator, sonde)
- Bein
- Tang, untuk gigi…. Menggunakan tang….
Rahang atas
paruh, join dan handle lurus/membentuk huruf s terbalik/ huruf s terbalik bifurkasi 1 sisi/
bayonet
rahang bawah
paruh, join dan handle membentuk sudut 90drajat/lebih dari 90drajat/90drajat terdapat
bifurkasi 2 sisi

sebelum melakukan ekstrasi gigi maka perlu dilakukan anastesi tujuannya mehilangkan sakit
saat prosedur Tindakan berlangsung

lakukan periapan anastesi


3. persiapan anastesi
1. pertama membuka jarum disposable dari kemasan. kemudian kencangkan terlebih dahulu
jarum agar tidak lepas,
2. selanjutnya siapkan ampul anastesi lalu diputar terlebih dahulu agar seluruh cairan anastesi
terkumpul di bawah, kemudian patahkan ampul
3. Lalu ambil larutan anastesi ke dalam spuit secara perlahan agar tidak ada udara yg terisi
4. jika terdapat udara ketuk ujung jarum u/ mengeluarkan gelembung udara dan dorong handle
sampai terlihat cairan keluar
- setelah selesai jarum ditutup
Untuk menganastesi gigi … posisi operator berada di…. Atau jam …. Menghadap pasien, posisi
paien supine menghadap operator

Baiklah, untuk gigi … teknik anastesi yang dilakukan adalah anastesi blok pada saraf,,,,,, dan
anastesi infiltrasi…
• pertama anastesi ….. yang dilakukan pada …..
• keringkan area anastesi menggunakan kassa
• lalukan asepsis dengan providon iodin pada area yang akan dianastesi dgn gerakan
memutar dari dalam keluar
• kemudian oleskan anastesi topical pada area yg akan di anastesi untuk mengurangi rasa
nyeri saat insersi jarum
- tarik pipi/bibir sehingga visualisasi jelas
- insersi jarum dilakukan pada lipatan mukolabial/mukobukal fold, posisi jarum berada
pada sudut 45 derajat dengan bevel menghadap ke arah tulang kedalaman hingga
menyentuh tulang
• kemudian aspirasi tujuannya mencegah larutan anastesi masuk ke pembuluh darah
• jika aspirasi negative
• lakukan deponir pelan” sebanyak …. cc
• setelah melakukan anastesi lakukan pengecekan menggunakan sonde tusuk digusi
pasien tidak sakit berati sudah kebas dan ditandai juga dangan mukosa terlihat pucat

Saraf yang dianastesi


Maksila
• Anterior -> blok nervus nasopalatius 0,5 ml dan pada daerah labial infiltrasi 1ml
(menganastesi nervus alveolaris superior anterior )
- blok nervus nasopalatius -> insersikan jarum pada batas lateral papilla insisifus di
midline palatum sedalam 5mm dengan bevel jarum menghadap ke tulang, aspirasi bila
negative deponirkan 0,5 ml segara perlahan
• Premolar-> blok nervus palatinus mayus pada daerah bukal infiltrasi suprapeiosteal gigi
1ml ( untuk menganastesi nervus alveolaris superior mudius)
• Molar -> blok nervus palatinus mayus dan infiltrasi daerah bukal gigi
- blok nervus palatinus mayus 1ml jarum diinsersikan didepan foramen palatinus dengan
cara menarik garis khayal pada tepi gingiva m2 dan m3 terhadap garis tengah palatum,
DI tandai dengan warna yang lebih pucat dan lembut dari daerah di sekitarnya.
- infiltrasi pada akar bagian bukomesial (untuk menganastesi nervus alveolaris superior
medius) insersi jarum pada daerah mucobukal atau pada pertemuan gingiva bergerak
dan tidak berjerak dengan bevel menghadap ketulang hingga menyentu tulang lakukan
aspirasi menarik sedikit jarum apabila negative lakukan deponir sebanyak 0,5 ml secara
perlahan kemudian Tarik syring secara perlahan lalu message mukosa
- infiltrasi pada akar bagian bukal distal (untuk menganastesi nervus alveolaris superior
posterior) insersi jarum pada daerah mucobukal dengan bevel menghadap ketulang
hingga menyentu tulang lakukan aspirasi menarik sedikit jarum apabila negative lakukan
deponir sebanyak 0,5ml secara perlahan kemudian Tarik syring secara perlahan lalu
message
Mandibula
• Anterior ->pada bagian labial infiltrasi supraperiosteal ( menganastesi N. Insisivus
cabang dari nervus alveolaris inferior 1ml ) dan pada bagian lingual infiltrasi
supraperiosteal menganastesi N lingualis 0,5 ml
- insersikan jarum pada bagian lingual gigi 31 dengan bevel jarum menghadap ke tulang
dan sejajr sumbuh gigi
• Kaninus -> pada bagian labial infiltrasi labial 1.5 ml dan infiltrasi lingual 0,5 ml
• Premolar -> blok nervus mentalis 1cc insesi jarum pada mukobukalfold sekitar apeks gigi
p1 dan p2 dan infiltrasi lingual 0,5 ml
• Molar -> anastesi blok mandibula-> anastesi blok nervus alveolaris inferior (1ml) pada
kedalaman jarum 10mm, blok nervus lingualis (0,5 ml) dan apabila pasien masih
merasakan sakit makan dapat dilakukan infiltrasi n.bukalis (0,5ml) ->
• infiltrasi nervus bukalis -> pada area mukobukalfold gigi m2 dan m3 rahang bawah

Teknik fisher
Jari telunjuk diletakkan di belakang gigi terakhir, kemudian digeser ke lateral untuk mencari
linea obliqua eksterna, lalu geser ke median untuk mencari linea obliqua interna (melalui
trigonum retromolar).

lalu jarum dimasukkan bevel jarum menghadap ketulang kira-kira pada pertengahan lengkung
kuku dari sisi rahang yang tidak dianestesi yaitu regio premolar sampai terasa kontak dengan
tulang.

Syringe digeser ke arah sisi yang akan dianestesi, harus sejajar dataran oklusal, jarum ditusukkan
lebih lanjut sedalam kurang lebih 6 mm, lalu aspirasi. Bila aspirasi negatif, larutan anestesi lokal
dikeluarkan ½ cc untuk menganestesi N. Lingualis.

Syringe digeser lagi ke arah posisi pertama namun tidak penuh ( regio caninus), jarum
ditusukkan lebih dalam menyusuri tulang kurang lebih 10mm sampai terasa kontak jarum dengan
tulang terlepas.

Lakukan kembali aspirasi, bila negatif, larutan anestetikum dikeluarkan 1 cc untuk menganestesi
N. Alveolarius inferior.
- posisi pencabutan gigi
1. Ekstraksi gigi RA
Ø Posisi operator u/ semua daerah maxilla di kanan depan menghadap pasien / posisi
jam 7-9
Ø Dental chair diposisikan sekitar 1200 thp lantai, mulut pasien sama tingginya diantara
bahu dan siku operator & bidang oklusal harus 450 thp bidang horizontal
Ø U/ ekstraksi gigi anterior maxilla, kepala pasien diposisikan lurus ke depan
Ø Selama ekstraksi pd kuadran maxilla kanan, kepala pasien mengarah ke operator, kalo
kuadran kiri menoleh sedikit ke operator
2. Ekstraksi gigi RB
Ø Posisi operator u/ ekstraksi gigi posterior kiri dan anterior mandibula adlh di kanan
depan menghadap pasien/ jam 7-9, sdgkan u/ posterior kanan adlh di belakang kanan
pasien./ posisi jam 11
Ø dental chair diposisikan 1100 thp lantai. Bidang occlusal sejajar dengan lantai dan
sama tinggi dg siku operator

4. pencabutan gigi
• pertama, melakukan sevarasi dengan bein untuk memisahkan gigi dengan jaringan
periodontium
- memegang bein dengan metode pen grasp posisi telunjuk di sepanjang pisau
- Gunakan tangan yg berlawanan dilakukan untuk fiksasi ra pinch graps rb sling graps
untuk meretraksi pipi/bibir serta melindungi struktur sekitar
-> memasukan bein kedalam sulkus gingica dan di Gerakan dalam satu Gerakan terus
menerus mengelilingi gigi
• selanjutnya melakukan Gerakan luksasi posisikan bein di interdental partama di mesial gigi
yang akan di cabut mengungkit kearah distal selanjutnya di interdental distal gigi yang
akan di cabut mengungngkit kearah mesial
• apabila soket sudah longgar, gunakan tang untuk ekstraksi
- Tang ekstraksi dipegang dg tangan yg dominan, ibu jari ditempatkan di antara pegangan
- posisikan ujung paruh tang pada servikal gigi seapikal mungkin sejajar dengan sumbuh
Panjang gigi / furkasi pada gigi molar se

- Gerakan awal luksasi dengan mendorong ke arah bukal palatal dengan tekanan ringan
lakukan peningkatan tekanan kearah bukal kalo sudah goyang Tarik dan cabut kearah
bukooklusal ( gigi molar)

- Gerakan luksasi dengan mendorong kearah labial palatal dan Gerakan rotasi ke mesial
kalo sudah cukup goyang Tarik dan cabut kearah labioinsisal ( gigi antesior)
5. Waktu pencabutan

6. Setelah pencabutan
-> aplikasikan tampon yang diberi antiseptic providon iodin untuk menutup soket instruksikan
pasien untuk menggigit tompon selama 1 jam pasca ekstraksi
1. Periksa jumlah akar ada jaringan yang ikut atau tidak
2. Periksa apakah ada tulang tajam di sekitar soket. Jika ada, potong dg knable tang dan
haluskan dg bone file.
3. Irigasi soket dg salin steril
4. Pijat gusi dengan jari tangan
5. Beri tampon yang sudah diberi antiseptik di atas soket

7. pasca pencabutan
- peresepan obat
• antibiotik amoksilin 500 mg 3x sehari selama 5 hari dihabiskan
• analgesik asam mefenamat 500 mg 3x sehari ketika sakit

setelah itu memberikan instruksi paca pencabutan seperti :


Ø Jangan mempermainkan dan menghisap luka dan Jangan berkumur atau meludah terlalu
keras karena dapat memicu pendarahan
Ø Hindari merokok dan meminum alcohol 24 jam pasca pencabutan
Ø Kompres dingin dapat dilakukan jika mengalami pembengkakan.
Ø Pasien disarankan untuk makan makanan yang lunak
Ø Jika nyeri meningkat atau perdarahan abnormal terjadi segera hubungi dokter.

Anda mungkin juga menyukai