Anda di halaman 1dari 3

Pencabutan gigi regio anterior atas: Gigi 11

Posisi Operator:

Pada pencabutan gigi 11, posisi operator berada di sebelah kanan pasien, di antara jam 6-9.

Posisi Pasien:

Kemudian, untuk posisi pasien saat proses pencabutan dan anastesi adalah mulut pasien setinggi
pundah operator, sudut antara dental chair dan lantai kurang lebih 120 drajat, permukaan oklusal
gigi ra terhadap lantai membentuk sudut 60 derajat dan tinggi kursi kurang lebih 8 cm dibawah
siku.

Persiapan anastetikum:
Proses anastesi dimulai dengan aplikasi dari anastesi topical pada daerah insersi jarum yaitu pada
daerah labial dan palatal karena gigi yang akan dicabut adalah gigi elemen 11 yang
membutuhkan infiltrasi pada bagian tersebut. Aplikasi anastesi topical dilakukan selama 1 menit.

Setelah itu lakukan asepsis pada bagian daerah kerja dengan menggunakan povidone iodine.

Pada elemen 11 akan dilakukan anastesi infiltasi pada bagian mukolabial fold dan palatal gigi 41

Untuk tahapan persiapan anastesi infiltasi adalah sebagai berikut:


a. Lepaskan kemasan syringe sesuai petunjuk kemasan
b. Rekatkan jarum dengan badan syringe
c. Ambil pehacaine
d. Jika terdapat cairan di kepala ampul harus dibawa semua ke badan ampul dengan cara
disentil atau diputar
e. Setelah itu, patahkan kepala ampul dengan sisa kemasan dari syringe sebagai penyangga
f. Ambil spite dan buka tutup jarum dengan jari telunjuk
g. Masukkan bahan anastetium ke dalam syringe dengan cara bevel membentuk sudut 60
dejarat dan mengahadap ke dinding ampul
h. Setelah cairan anastetikum masuk, bebaskan gelembung udara yang ada di spite dengan
cara menyentil dan deponir sedikit cairan anastetikum

Kemudian dilanjutkan dengan tahap proses anastesi gigi 41:


a. Retraksi pipi dengan cara mengangkat dan menarik mukosa bibir pasien
b. Bevel jarum menghadap tulang dengan sudut 45 derajat
c. Injeksikan jarum suprapeirosteal ke dalam mukosa labial fold gigi 11 dengan kedalaman
jarum 2-3 mm
d. Lakukan aspirasi dengan menarik sedikit spite, dan jika aspirasi negatif dilanjutkan
dengan deponir perlahan agar pasien tetap merasa nyaman bahan anastesikum sebanyak
1,5 cc dibagian mucolabial fold
e. Selanjutnya injeksi jarum didaerah lingual gigi 11 dengan kedalaman 2-3 mm
f. Instruksikan pasien untuk tetap rileks dan bernafas melalui hidung
g. Lakukan aspirasi dengan menarik sedikit spite, dan jika aspirasi negatif dilanutkan
dengan deponir bahan anastetikum sebanyak 0,5 cc dibagian palatal
h. Selanjutnya dilakukan pengecekan subjektif dengan bertanya ke pasien apakah sudah
merasa kebas dan melihat kondisi gingiva dari daerah kerja apakah sudah memutih.
Selanjutnya dilakukan pengecekan objektif menggunakan sonde yang ditusukkan di
daerah yang dianastesi, dan apabila pasien tidak merasa sakit, berarti cairan anastesi
sudah bekerja dengan baik.

Dilanjutkan dengan proses pencabutan gigi 11:


a. Gunakan resparatorium untuk melonggarkan perlekatan jaringan lunak bagian servikal
gigi. Tindakan ini dilakukan agar bein dan tang yang lebih baik, dengan melonggarkan
jaringan lunak di servikal maka sulkus gingiva akna melebar sehingga lebih memudahkan
memposisikan ujung bein dan tang/forceps lebih ke apikal
b. Dilanjutkan meluksasi gigi dengan menggunakan bein lurus. Bein diposisikan diruang
interdental gigi masuk ke tulang alveolar gigi dengan bagian blade bein menghadap ke
gigi yang akan diekstraksi. Gerakan yang kuat memutar dan bertekanan secara perlahan
dilakukan sehingga melonggarkan tulang alveolar dan memutus ligament periodontal
c. Setelah itu dilakukan pencabutan menggunakan tang cabut/forceps anterior rahang bawah
dengan gerakanluksasi ekstraksi
d. Kemudian, untuk pencabutan gigi rahang atas fiksasi dilakukan dengan jari telunjuk
dibagian labial dan jempol dibagian palatal
e. Hal pertama yang dilakukan adalah adaptasi forceps seservikal mungkin pada bagian
lingual dan labial kemudian luksasikan kea rah labial lingual lebih lingual dan diakhiri
dengan gerakan rotasi dan ekstraksi
f. Setelah itu kompresi soket yang tadi telah terekstrasi
g. Bila terdapat tulang yang tajam gunakan bone file untuk melakukan penghalusan tepi
yang tajam
h. Jika terdapat sisa akar, potong akar menjadi 2 bagian menggunakan bur dan gunakan
cryer dnegan gerakan mengungkit untuk mengambil sisa akar
i. Lakukan debridement menggunakan ekskavator untuk mengambil sisa jaringan lunak
yang mati
j. Lakukan irigasi dengan larutan saline
k. Instruksikan px untuk berkumur tetapi tidak terlalu kuat
l. Instruksikan px untuk menggigit tampon kurang lebih 30-45 menit dan lakukan observasi
pada pasien untuk melihat perdarahan apaakah sudah tergenti
m. Lakukan instruksi KIE:
- Gigit tampon kurang lebih 30 menit
- Jangan berkumur terlalu keras
- Jangan memainkan lidah di area bekas pencabutan
- Jangan menghisap luka bekas pencabutan
- Tampon dapat dibuang setelah perdarahan berhenti
- Meresepkan obat untuk pasien saat pulang> analgesic 3-4 hari untuk pasien

n. Berikan obat analgesic dan antibiotic

Anda mungkin juga menyukai