UNMAS DENPASAR
DOSEN PEMBIMBING:
OLEH:
2106129010004
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Penulis juga menyampaikan terima kasih kami atas semua yang telah
Makalah ini telah disusun dengan baik dan dengan sedemikian rupa dan
penulis berharap bahwa makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
Penulis juga menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dari makalah yang
telah penulis susun ini baik dari segi kalimat maupun dari bahasanya. Untuk itu,
penulis dengan sangat terbuka menerima segala kritik dan saran yang membangun
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan penulis berharap semoga
makalah mengenai Dental Health Education pada Pasien Periodontitis ini dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Gigi......................................................................................................3
2.2 Jaringan Periodontal...........................................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Penyakit Periodontal........................................................................8
2.4 Pencegahan Penyakit Periodontal....................................................................10
2.4.1 Kontrol Plak............................................................................................11
2.4.2 Pengaturan Diet.......................................................................................15
2.4.3 Kontrol Periodik ke Dokter Gigi.............................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gigi dan mulut merupakan
kesehatan organ lainnya. Selain itu gigi geligi merupakan salah satu organ
faktor yang memengaruhi status kesehatan gigi dan mulut yaitu keturunan,
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta cara pemeliharaannya (Reca
dkk. 2020).
setiap orang. Penyakit ini mencapai lebih dari 80% anak-anak di negara maju
maupun negara berkembang. Di negara berkembang penyakit gigi dan mulut pada
orang dewasa lebih buruk keadannya, karena akumulasi berbagai penyakit yang
tidak diobati. Penyakit gigi yang paling sering diderita adalah karies gigi dan
bakteri yang ditandai dengan peradangan pada jaringan sekitar gigi termasuk
1
penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri plak pada permukaan gigi, dimana
plak berupa lapisan tipis biofilm yang berisi kumpulan mikroorganisme patogen
prevalensi penyakit tertinggi dengan urutan kedua dalam masalah penyakit gigi
dan mulut yaitu mencapai 96,58%. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018
gangguan fungsi pengunyahan dan hilangnya gigi yang sering dijumpai dan
dan mulut dapat dilakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan dan pelatihan
melalui dental health education (Pendidikan kesehatan gigi dan mulut) yaitu suatu
upaya atau aktifitas yang dapat memengaruhi individu untuk bertingkah laku yang
baik akan kesehatan gigi dan mulut(Reca dkk. 2020; Tandilangi dkk. 2016).
dan mulut maka penulis tertarik untuk membahas dental health education pada
pasien periodontitis.
2
2. Agar dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh yang terdiri dari enamel,
dentin, dan sementum. Struktur gigi manusia dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar. Bagian mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat
dalam rongga mulut, sedangkan bagian akar gigi merupakan bagian yang tertanam
di dalam tulang rahang. Struktur anatomi gigi terdiri atas (Phulari 2019):
1. Enamel
berkembang dari enamel organ dari benih gigi, dimana enamel tidak
2. Dentin
Dentin merupakan bagian terbesar dari gigi. Dentin terdapat pada bagian
mahkota dan juga akar gigi, dimana dentin biasanya tidak terlihat pada
3. Pulpa
Pulpa dibentuk oleh jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah dan
saraf. Bagian pulpa yang terdapat pada mahkota gigi disebut sebagai ruang
pulpa sedangkan bagian pulpa yang terdapat pada bagian akar disebut
4
sebagai saluran akar. Fungsi dari jaringan pulpa meliputi fungsi formatif,
terdiri dari tulang alveolar, sementum, ligament periodontal, dan gingiva (Scheid
1. Tulang alveolar
yang mengelilingi gigi-gigi pada lengkung gigi. Akar dari gigi tertanam
didalam alveolus atau soket gigi yang bentuknya mengikuti bentuk dari
tipis yang hanya dapat dilihat dar gambaran radiografi yang disebut lamina
dura.
2. Sementum
Sementum merupakan jaringan keras yang melapisi akar gigi yang berasal
5
3. Ligament periodontal
sensoris.
4. Gingiva
Gingiva merupakan bagian dari mukosa oral yang dilapisi oleh epitel
proteksi bagi gigi geligi dan juga berperan dalam estetika dan fonetik.
6
2.3 Jenis-Jenis Penyakit Periodontal
penyakit periodontal dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, faktor lokal rongga
mulut dan faktor sistemik. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa keparahan
1. Faktor primer
subgingiva dan bisa juga pada permukaan padat yang lain seperti pada
2. Faktor lokal
Faktor lokal penyakit periodontal adalah kondisi rongga mulut yang rentan
3. Faktor sistemik
7
B. Penyakit Peridontal
a. Gingivitis
jaringan lunak di sekitar gigi atau jaringan gingiva. Proses peradangan ini
fase, yaitu:
infiltrasi leukosit yang terdiri dari limposit primer (75% sel T), juga
sel. Pada fase ini sudah menunjukkan tanda klinis berupa eritema dan
8
kehilangan kolagen yang berlanjut. Tanda klinis adanya perubahan
b. Periodontitis
kerusakan tulang yang terjadi dengan cepat, jumlah plak dan kalkulus
disekitar gigi pada jaringan penyangga gigi, serta hilangnya tulang dan
9
perlekatan secara progresif yang ditandai dengan terbentuknya poket
dan atau resesi gingiva. Tipe ini merupakan insidens yang paling sering
imun.
kombinasi yang baik antara individu itu sendiri dengan dokter gigi serta
10
diantaranya dapat berupa kontrol plak dan pengaturan diet serta melakukan
Kontrol plak adalah upaya mempertahankan hygiene mulut melalui eleminasi plak
dengan debridement mekanik seperti menyikat gigi, pemakaian benang gigi dan
instrumen lain. Apabila diperlukan dapat digunakan suatu disclosing agent untuk
1. Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah upaya pencegahan yang paling mudah dilakukan karena
memerhatikan tiga hal yaitu sikat gigi harus dilakukan dengan baik, metode
menyikat gigi yang baik, dan pasta gigi yang digunakan memiliki kandungan yang
baik.
A. Sikat Gigi
membersihkan gigi secara mandiri di rumah. Syarat desain sikat gigi yang
ideal adalah tangkai sikat nyaman dipegang dan stabil, pegangan sikat
cukup lebar, dan cukup tebal. Kepala sikat yang pas akan meningkatkan
kenyamanan dan efektifitas dalam penyikatan. Tekstur bulu sikat gigi tidak
dibagi menjadi tiga Hard/ Medium/ Soft. Sikat gigi perlu diganti secara
periodik kurang lebih setiap 3 bulan sekali. Sikat gigi yang perlu diganti
11
segera adalah sikat gigi yang bulunya sudah tidak beraturan (Carranza
2018).
bawah (vertikal) pada gigi geligi rahang atas – bawah posisi gigi edge to
horizontal. Ujung bulu sikat diletakan pada area batas gusi dan gigi,
dari permukaan kunyah gigi ke belakang, gusi dan seluruh permukaan gigi
sisanya. Bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi dengan posisi
12
d. Teknik Vibrator (Bass,Gambar
Stillman-Mc Call,Roll
2.5 Teknik Charter), memperkenalkan cara
menyikat gigi dengan cara meletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi
dan gigi sambil membentuk sudut 45 derajat dengan sumbu tegak gigi.
dan bawah. Teknik ini dianjurkan untuk anak kecil karena mudah
dilakukan.
C. Pasta Gigi
13
Pasta gigi adalah suatu bahan yang digunakan dengan sikat gigi
menggunakan pasta gigi dianjurkan dua kali sehari, yaitu sesudah makan
dan sebelum tidur (Armila 2017). Pasta gigi yang digunakan pada saat
2. Flossing
dental floss atau benang gigi. Dental floss dapat membersihkan bagian
yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, seperti daerah interproksimal. Dental
floss dapat membersihkan daerah yang sulit dicapai oleh sikat gigi karena
dental floss berupa benang yang dapat disisipkan diantara gigi-gigi yang
2) Ujung jari atau ibu jari tempat benang tidak lebih dari 2 cm
14
perlahan-lahan. Hindari pemaksaan yang kasar karena dapat
secara umum. Faktor yang paling penting dalam hubungan diet dan kesehatan gigi
menyediakan substrat untuk pembentukan asam bagi bakteri. Gula akan segera
meresap ke dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri. Makanan
dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat
sampai level yang dapat menyebabkan demineralisasi email (pH < 5). Plak akan
bersifat asam dalam beberapa waktu dan untuk kembali ke pH normal (pH= 7)
sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi. Konsumsi gula yang sering
15
dan berulang-ulang akan menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan
dalam setahun minimal 6 bulan sekali, sehingga dokter gigi dapat memonitor
perkembangan penyakit periodontal menjadi lebih parah (Santik 2015). Selain itu
menjaga kebersihan gigi dan mulut serta untuk mendidik masyarakat. Maka dari
itu sangat perlu adanya hubungan dan komunikasi terapeutik antara dokter gigi
dan pasiennya.
16
BAB III
KESIMPULAN
salah satunya periodontitis. Plak bakteri dalam rongga mulut dapat dijaga melalui
tiga cara yaitu cara pertama adalah kontrol plak antara lain, menyikat gigi yang
benar, serta menggunakan dental floss. Cara kedua adalah dengan pengaturan diet
makanan, dan cara ketiga adalah dengan kontrol ke dokter gigi minimal setiap 6
bulan sekali. Hal – hal ini terkait dengan Dental Health Education merupakan
upaya promotif dan preventif yang sangat penting dilakukan kepada masyarakat.
kesehatan gigi dan mulut sehingga masayarakat dapat terbebas dari penyakit
periodontal.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ambarawati, 2017, Deteksi Gen GTF-B Streptococcus Mutans dalam Plak dengan
Gigi Karies pada Siswa di SDN 29 Dangin Puri, Skripsi, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana: Denpasar.
Andriani, I., Chairunnisa, F.A., 2019, ‘Periodontitis Kronis dan Penatalaksanaan
Kasus dengan Kuretase’, Insisiva Dental Journal Vol. 8(1): 25-30.
Armila, S., 2017, ‘Perbandingan Jumlah Ion Kromium (Cr) dan Nikel (Ni) yang
Terlepas dari Kawat Ortodonti Stainless Steel dalam Perendaman berbagai
macam Komposisi Bahan Pasta Gigi’, Skripsi, Universitas Hasanuddin
Makassar.
Baskhara, M.E., 2018, Efektivitas Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum Pictum
(L.) Griff) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas
Gingivalis (In Vitro), Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Muhammadiyah: Semarang.
Carranza, A. Fermin, Takei, H. Henry, and Newman, G Michael, 2018, Clinical
Periodontology 13th ed.
Fione, V.R., Bidjuni, M., & Kowaas. A., 2015. Efevtivitas Penggunaan Benang
Gigi (Dental Floss) Terhadap Plak Indeks. Jurnal Infokes Vol. 10(1): 36-42.
Ilmi, M. 2017. Formulasi Pasta Gigi Kombinasi Ekstrak Daun Sirih Merah
(PipercrocatumRuitz & Pav) dan Propolis dan Uji Aktivitas Antibakteri
terhadap Streptococcus mutans, Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim: Malang
Moeis, M.F. 2011, Meneropong Penyakit Melalui Gigi. http://www.pdgi-
online.com.
Phulari,R.G.S., 2019 Dental Anatomy Physiology & Occlusion: Second Edition.
Jaypee Brothers Medical Publishers, New Delhi.
Reca, Mardhuah,A., Nuraskin, C.A., 2020, Pelaksanaan Dental Health Education
(DHE) dalam meningkatkan status kebersihan gigi dan mulut pada murid
SDN 33 Kota Banda Aceh, Jurnal SAGO: Gizi dan Kesehatan Vol. 1(2):
128-133.
Santik, Y.D.P., 2015, ‘Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Produktivitas
Atlet’, Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 5(1).
Scheid, R.C. & Weiss,G. 2012.Woelfel’s Dental Anatomy: Eight Edition, Wolters
Kluwer, Philadelphia.
Tandilangi,M., Mintjelugan,C., & Wowow,V.N.S., 2016, Efektivitas dental health
education dengan media animasi kartun terhadap perubahan perilaku
kesehatan gigi dan mulut Siswa SD Advent 02 Sario Manado, Jurnal e-Gigi
Vol.4(2): 106-110.
18