CS 1 : ANESTESI
TUTOR : TW, FK, RE, ADIT
KOMPETENSI YANG DICAPAI
1. Mahasiswa dapat menentukan diagnosa dan rencana perawatan melalui hasil
pemeriksaan subyektif dan obyektif
2. Mahasiswa dapat menentukan teknik anestesi yang tepat untuk masing-masing kasus
tersebut.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur teknik anestesi yang tepat untuk masing-
masing kasus.
PENUGASAN MAHASISWA:
Buatlah Self Learning Report yang berisi analisa kasus yang meliputi:
1. Diagnosa kasus dan rencana perawatan
2. Alat dan bahan anestesi
3. Teknik dan prosedur anestesi
PELAKSANAAN TUTORIAL
1. Tutor membuka diskusi
2. Alokasi waktu : 100 menit
3. Mahasiswa mereview secara singkat macam-macam teknik anestesi lokal yang
digunakan pada kasus kedokteran gigi selama max 20 menit.
4. Tiap kelompok kecil mempresentasikan analisa kasus selama kurang lebih 20 menit
5. Sisa waktu dapat digunakan untuk evaluasi dari tutor
6. Tutor berhak memberikan penugasan bila terdapat kompetensi yang belum dicapai.
SKENARIO 1A
Seorang pasien anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke RSGM untuk
memeriksakan gigi depan bawah kanan yang sudah goyah dan bisa digerak-gerakkan dengan
lidah, serta benih gigi penggantinya sudah sedikit terlihat dibelakang gigi susu yang goyah..
Pasien terlihat sangat kooperatif dan komunikatif. Setelah dilakukan pemeriksaan, terlihat gigi
81 yang telah goyah derajat 3 dan gigi 41 terlihat sudah mulai erupsi sebagian pada sisi
lingual gigi 81. Dokter memutuskan untuk mencabut gigi 81 tersebut.
SKENARIO 1B
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke poli gigi dengan keluhan gigi geraham
kanan bawah yang berlubang besar dan pernah sakit sebelumnya. Pasien menginginkan gigi
tersebut untuk dicabut. Hasil pemeriksaan intraoral terdapat kavitas pada gigi 46 yang sudah
mengenai kamar pulpa. Tes sensitivitas dengan CE (-), sonde (-), perkusi (-), palpasi (-).
Dokter gigi tersebut mengedukasi pasien untuk mempertahankan gigi tersebut dengan
perawatan saluran akar, namun pasien tersebut menolak dan tetap ingin gigi tersebut dicabut.
Kondisi umum pasien baik dan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan vital
sign dalam batas normal.
SKENARIO 1C
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan ingin mencabutkan gigi geraham kiri atas yang berlubang besar. Sebelumnya gigi
tersebut pernah ditambal 2x namun selalu lepas sehingga pasien ingin mencabutkan saja gigi
geraham tersebut. Berdasarkan pemeriksaan intraoral terdapat kavitas yang sudah
menembus kamar pulpa gigi 26 dan menyisakan sedikit mahkota klinis yang tidak dapat
direstorasi, perkusi (-), palpasi (-) dan tes vitalitas dengan CE (-). Berdasarkan anamnesa,
pasien memiliki riwayat hipertensi dan mengkonsumsi obat nifedipin 30 mg secara rutin,
sehingga tekanan darah pasien konstan 130/90 mmHg.
a. Diagnosa : 26 Nekrose pulpa
b. Rencana Perawatan : Ekstraksi
c. Teknik Anestesi : Anestesi infiltrasi mukosa mesiobukal, distobukal dan palatal gigi
26. Sasaran anestesi : n. Alveolaris Superior Media, n. Alveolaris Superior Posterior
dan n. Palatinus Mayor
d. Alat dan bahan : Jenis obat anestesi yang digunakan harus mengetahui karakteristik
nya (durasi, onset, dosis). Pada kasus pasien memiliki riwayat Hipertensi sehingga
pemilihan obat anestesi : Lidocain without epinefrin, dosis 4,5 mg/kgBB, onset cepat,
durasinya pendek.
e. Prosedur anestesi :
1. Asepsis pada area insersi jarum.
2. Jarum diinserikan pada apek bukal gigi 26 dan palatal 26 dan bevel menghadap
tulang
3. Apirasi
4. Deponir 0,5 cc untuk anestesi N. Alveolaris Superior Media dan N. Alveolaris
Superior Posterior
5. Lakukan prosedur yang sama pada sisi palatal yaitu jarum diinsersikan pada apeks
palatal gigi 26 dan dicari bagian mukosa yang paling tebal / kenyal
6. Aspirasi
7. Deponir 0,5 cc untuk anestesi N. Palatina Mayor
8. Tunggu hingga efek anestetikum bekerja.
9. Jangan lupa untuk mengecek anestetikum.
SKENARIO 1D
Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke tempat praktek drg. Aman Sentausa
mengeluhkan gigi geraham kiri atas yang sudah berlubang besar dan pernah terasa sakit dan
bengkak sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan objektif, terdapat kavitas yang sudah
menembus atap kamar pulpa pada permukaan oklusal gigi 26 dan menyisakan sisa mahkota
yang tidak dapat direstorasi. Tes sensitivitas dengan CE (-), perkusi (+), palpasi (-). Keadaan
umum pasien baik, vital sign dalam batas normal. Pasien tidak dicurigai menderita penyakit
sistemik. Sebelum melakukan tindakan pencabutan, drg Aman memutuskan untuk merujuk
pemeriksaan radiografi terlebih dahulu. Berdasarkan pemeriksaan ronsen periapikal terlihat
area radiolusen yang meluas dari mahkota hingga hampir mengenai bifurkasio gigi 26 serta
terlihat area radiolusen berbatas difus pada apek gigi 26 dengan diameter ± 4mm. Drg Aman
menetapkan ekstraksi sebagai rencana perawatan.