SPKKT DS 2
Nama Blok : DS 2
Semester : 5 (lima)
Kompetensi Utama:
Kompetensi Penunjang :
Bahan Kajian :
Tujuan Umum :
Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik ini mahasiswa harus mampu melakukan
tindakan tehnik anestesi pada rahang atas dengan menggunakan tehnik infiltrasi sebagai
tindakan pengelolaan nyeri di bidang kedokteran gigi.
Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik inimahasiswa harus:
1. Mampu melakukan tehnik evaluasi pra-anestesi
2. Mampu menentukan tehnik anestesi yang tepat pra tindakan penatalaksanaan di
bidang kedokteran gigi.
3. Mampu melakukan tindakan anestesi pada rahang atas dengan tehnik infiltrasi dengan
benar dan berhasil.
Keterangan:
No 1,2,6 disediakan oleh Mahasiswa, no 8 mahasiswa membawa dapat diprint sendiri.
Penyusun :
Drg Tantry Maulina, M.Kes., Ph.D
Drg. Daisy Wulansari, M.Kes.
3
Metode pelatihan:
1. Demonstrasi (15 menit) :DPKKT melakukan demonstrasi pada kranium rahang
atas/model rahang dengan alat dan bahan yang tersedia sesuai topik pelatihan yang
terdapat pada pemandu DPKKT
2. Simulasi pada kranium rahang atas/model rahang dengan alat dan bahan yang tersedia
sesuai topik pelatihan.
Skenario
Untuk perawatan ekstraksi gigi 12 maka sebelumnya harus diberikan anestesi lokal dengan
tehnik infiltrasi pada area labial dan palatal rahang atas.
Topik 1 : Tehnik Anestesi Lokal pada Rahang Atas dengan Infiltrasi Labial ~ Palatal
Tahap Persiapan
1. Persiapan operator.
2. Persiapan pasien.
3. Alat dan bahan yang disiapkan: Baki, alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, probe),
syringe spuit, anestetikum lidocaine hidroklorid 2% (ampul), tampon, betadine,
kranium rahang atas/model gigi, alat tulis, form evaluasi pre-anestesi.
4. Lakukan evaluasi pre-anestesi.
5. Mensetrifugasi ampul.
6. Patahkan tutup ampul menggunakan tampon.
7. Buka kemasan syringe, lalu kencangkan jarum pada syringe, tekan ujung plunger
sampai udara dalam syringe habis, dan masukan larutan anestetikum kedalam syringe
sampai habis.
(Apabila positif, maka jarum dikeluarkan secara perlahan dan operator mengganti
larutan anestetikum dan jarum. Prosedur diulangi dari awal)
1.7 Operator menginsersikan 0.5ml larutan anestetikum secara perlahan.
1.8 Setelah 0.5ml larutan anestetikum terdeposit, operator menarik keluar jarum
secara perlahan.
1.9 Pasien diminta untuk tetap membuka mulut dengan lebar karena operator akan
melanjutkan melakukan tehnik infiltrasi lokal pada area palatal.
2. Area Palatal
2.1 Operator mengaplikasikan betadine di area palatal gigi 12
2.2 Operator menentukan titik insersi yaitu 5mm dari titik terendah garis servikal gigi
12
2.3 Operator menginsersikan jarum ke dalam palatal dengan bevel menghadap tulang,
pada titik insersi, sedalam 4-5 mm.
2.4 Operator melakukan aspirasi. Apabila negatif, maka diteruskan ke langkah
selanjutnya.
(Apabila positif, maka jarum dikeluarkan secara perlahan dan operator mengganti
larutan anestetikum dan jarum. Prosedur diulangi dari awal).
2.5 Operator menginsersikan 0.3-0.5ml larutan anestetikum secara perlahan.
2.6 Setelah 0.3-0.5ml larutan anestetikum terdeposit, operator menarik keluar jarum
secara perlahan.
www.rdhmag.com
Tahap penyelesaian
1. Tutup jarum.
2. Kemudian bisa melanjutkan perawatan yang lain yaitu ekstraksi.
5