Anda di halaman 1dari 8

MODUL MAHASISWA

PELATIHAN KETRAMPILAN KLINIK TERPADU (SPKKT)


BLOK DS2

Tema: BEDAH PERIODONTAL

Topik 1: BEDAH KURETASE


Topik 2: GINGIVEKTOMI

Penyusun Pemandu DPKKT


Drg Indra Mustika, Sp.Perio
Drg Ina Hendiani, Sp.Perio(K)
Drg Dyah Nindita Carolina, Sp.Perio
Dr. Amaliya, drg.,M.Sc.,PhD

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
2018
(Edisi Revisi 15 Mei 2018)
Tema :
BEDAH PERIODONTAL (KURETASE DAN GINGIVEKTOMI
Semester : 5 (lima)
Waktu Pelatihan : 1 kali pertemuan @3 jam (per kelompok)
Kompetensi Utama:
1. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan
mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna
mengevaluasi kondisi medis pasien.
2. Mampu menganalisis rencana perawatan yang didasarkan pada kondisi, kepentingan
dan kemampuan pasien.
Kompetensi Penunjang :
1. Mampu mengidentifikasikan keluhan utama penyakit atau gangguan sistem
stomatognatik
2. Menerapkan pemeriksaan komprehensif sistem stomatognatik dengan memperhatikan
kondisi umum
3. Menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu, langkah perawatan dan biaya perawatan
Bahan Kajian :
1. Identifikasi keluhan pasien /penegakan anamnesis
2. Pemeriksaan sistem stomatognatik
3. Rencana perawatan
4. Tindakan perawatan
Muatan pelatihan Keterampilan :
1. Pengumpulan dan penyusunan data pasien (komunikasi interpersonal)
2. Pemeriksaan Subyektif (anamnesis), EO dan IO.
3. Interpretasi Pemeriksaan Penunjang radiografi periapikal (jika ada)
4. Keterampilan prosedur pemeriksaan kegoyangan gigi
5. Keterampilan prosedur pemeriksaan kedalaman poket
6. Keterampilan prosedur bedah periodontal (kuretase dan gingivektomi)
Tujuan Umum :
Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik ini mahasiswa harus mampu
mengumpulkan dan menyusun data dan keluhan pasien, pemeriksaa subyektif, EO dan IO,
Interpretasi pemeriksaan penunjang radiografi periapikal (jika ada) dan keterampilan
prosedur bedah periodontal (kuretase dan gingivektomi).
Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik inimahasiswa harus:
Mampu melakukan prosedur bedah periodontal (kuretase dan gingivektomi)
dengan benar.
Metode Pelatihan : Demonstrasi dan Simulasi pada phantoom
Tempat Pelatihan : Laboratorium SPKKT Jatinangor
Peserta Pelatihan : Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi semester 5
Sistem Assessment : Rubrik Formatif
Sistem Evaluasi : Rubrik Somatif pada OSCE

1
Topik 1 : Bedah Kuretase
Pokok Pelatihan Keterampilan: Prosedur bedah kuretase gigi anterior rahang atas.
Waktu Pelatihan : 75 menit
1. Demonstrasi (15 menit): DPKKT melakukan demonstrasi pada model phantoom gigi
dengan alat dan bahan yang tersedia sesuai topik pelatihan yang terdapat pada
pemandu DPKKT
2. Simulasi oleh mahasiswa (60 menit) pada model phantom gigi yang terdapat poket
gusi dari lilin mainan atau buatan.
3. DPKKT memberikan feedback untuk mahasiswa (5-10 menit).

BEDAH KURETASE
Alat dan Bahan :
1. Baki
2. Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, probe)
3. Kuret gracey no 1-2, 3-4
4. Syringe spuit, anestetikum
5. Model Phantoom RA dan RB dengan gusi karet atau model phantom dengan gusi
buatan dari playdough/lilin mainan anak2
6. Alat tulis, rubrik mahasiswa dan tutor guide.
7. Kapas steril
8. Periodontal pack (foto atau playdough)
9. Kertas resep
Tahap Persiapan Daerah Kerja
1. Baki yang telah berisi kaca mulut,sonde, pinset, probe, Kuret Gracey1-2, 3-4
2. Model phantom RA dengan gusi buatan dari lilin mainan dan gigi depan RA terdapat
poket
3. Alat tulis
4. Anestetikum, cairan spooling (larutan saline atau H2O2 3%), syringe spuit 2 buah
(untuk anestesi dan spooling)
5. Kapas steril
6. Periodontal Pack
Tahap Kuretase
1) Melakukan anestasi lokal
2) Kuret gracey dimasukan sampai ke dasar poket, dengan cutting edge menghadap
dinding bagian dalam poket, gusi bagian luar di tekan dengan ibu jari.
3) Jaringan granulasi dibersihkan/ diangkat dengan gerakan horizontal dari dinding
poket kea rah oklusal gigi.
4) Skeling dan root planning dilakukan lagi hingga benar-benar bersih
5) Dilakukan irigasi dengan larutan saline atau H2O2 3%.
6) Daerah operasi di adaptasikan dengan menekan kapas steril 3-5 menit pada gusi
bagian luar.
7) Daerah operasi ditutup dengan periodontal dressing/periodontal pack
8) Instruksi pasca operasi dan pemberian resep antibiotik dan analgesik
9) Pasien diminta untuk datang kembali untuk kontrol 1 minggu
10) Pada kontrol 1 minggu periodontal pack dilepas.

2
Bedah Kuretase

TOPIK 2 : GINGIVEKTOMI

POKOK PELATIHAN KETERAMPILAN


Prosedur bedah gingivektomi gigi anterior rahang bawah.

Waktu Pelatihan : 1.5 jam


Metode pelatihan :
4. Demonstrasi (15 menit), DPKKT melakukan demonstrasi pada model phantoom gigi
dengan alat dan bahan yang tersedia sesuai topik pelatihan yang terdapat pada
pemandu DPKKT (prosedur Gingivectomy).
5. Simulasi oleh mahasiswa (60 menit) pada model phantom gigi yang ada gusi dari
lilin/gusi karet dan terdapat pembesaran gusi dan poket gingiva.

Instruksi untuk mahasiswa :


Lakukan serta verbalkan prosedur gingivektomi pada gigi anterior rahang bawah pada
phantoom dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia dengan benar.

Alat dan Bahan :


1. Baki
2. Alat dasar (kaca mulut, sonde, pinset, probe)
3. Poket marker (jika tidak tersedia, simulasi menggunakan pinset biasa)
4. Kuret gracey no 1-2, 3-4
5. Scalpel Handle
6. Blade no 15,
7. Pisau Kirkland, Pisau Orban (jika ada)

3
8. Syringe spuit (2 buah untuk anestetikum dan spooling)
9. Cairan Anestetikum
10. Antiseptik dan kapas steril
11. Larutan spooling : NaCl 0,9 % (saline/fisiologis) atau H2O2 3 %
12. Model Phantoom RA dan RB (pembesaran gusi dan ada poket)
13. Periodontal pack (simulasi menggunakan playdough/lilin plastis).

Tahap Persiapan Daerah Kerja dan Operator


1. Daerah kerja harus bersih dan rapi
2. Baki yang telah berisi alat dasar: kaca mulut,sonde, pinset, probe.
3. Baki juga telah berisi anestetikum dan spuit untuk anestesi lokal serta larutan
saline dalam spuit untuk spooling.
4. Baki juga telah berisi alat bedah gingivektomi: poket marker (atau simulasi
menggunakan pinset biasa), scalpel handle, blade no 15, Kuret gracey no 1-2, 3-4,
Pisau orban dan Kirkland (jika ada), serta periodontal pack.
5. Persiapan pasien: dalam hal ini model phantom RB dengan gusi yang membesar
dan gigi depan RB terdapat poket gingiva (atau dapat dengan model pembesaran
gusi buatan dari lilin).
6. Persiapan operator: memakai masker, mencuci tangan dan memakai handscoon.
Tahap gingivektomi/Prosedur Gingivektomi
1. Tindakan aseptik menggunakan larutan antiseptik pada daerah kerja
2. Anestesi infiltrasi pada gusi labial dan lingual area yang akan di bedah
3. Memberikan penandaan batas pemotongan gusi dengan pocket marker
4. Insisi sudut 450 mengarah ke dasar poket dengan pisau Kirkland atau balde no 15
(Insisi bevel external pada gusi cekat)
5. Pemotongan jaringan di interdental dengan pisau Orban atau blade no.15
6. Penghalusan sudut insisi yang tajam dengan blade No. 15 atau pisau Kirkland
7. Skeling dan root planing dengan kuret gracey No 1-2 pada bukal dan kuret gracey No.
3-4 pada lingual.
8. Irigasi dengan larutan NaCl 0,9 %.

Tahap Penyelesaian
1. Daerah operasi ditutup dengan periodontal pack
2. Instruksi pasca operasi dan pemberian resep antibiotik, analgesik dan obat kumur
3. Pasien diminta datang kontrol 1 minggu
4. Kontrol 1 minggu periodontal pack dilepas.

4
PROSEDUR GINGIVEKTOMI

Tahap 1.

a. Tindakan asepsis dengan antiseptik pada daerah kerja

b. Anastesi infiltrasi pada gusi labial dan lingual daerah yang akan di bedah
Tahap 2.

a. Irisan dimulai apikal dari titik-titik perdarahan dengan pisau Kirkland atau pisau No
15 membentuk bevel 45o dengan permukaan akar mengarah ke dasar poket.
.

5
b. Bagian interdental dipotong dengan pisau Orban / Blade No. 15

c. Jaringan gingiva diambil dengan pinset jaringan

Tahap 3.

a. Skeling dan root planing dilakukan kembali

b. Penghalusan sudut gingiva yang tajam dengan kirkland/blade No. 15

6
c. Irigasi daerah operasi dengan larutan NaCl 0,9 %

d. Luka operasi ditutup dengan periodontal pack

Tahap 4.

a. Evaluasi kontrol 1 minggu pasca bedah:


Periodontal pack dibuka 7 hari pasca bedah, dilakukan profilaksis dan irigasi dengan
larutan NaCl 0,9 %

Anda mungkin juga menyukai