Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE ( NGT )

( Keperawatan Dasar Manusia )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/ /2018 01 1/4
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL

Didik Haryadi, S.Gz, M.Si


NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung(gaster).
PRINSIP TINDAKAN adalah Bersih / Non steril.
TUJUAN 1. Tersedianya pedoman atau acuan penerapan langkah langkah bagi mahasiswa untuk
pratikum pemasangan Naso Gastrik Tube (NGT
2. Memasukkan makan cair atau obat-obatan ,cair atau padat yang di cairkan.
3. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada didalam lambung
4. Mencegah atau mengurangi nausea dan komiting setelah pembedahan atau trauma
5. Mengambil spesimen dalam lambung untuk studi laboraturium
INDIKASI DAN Indikasi
KONTRAINDIK 1. Pasien tidak sadar
ASI 2. pasien karena kesulitan menelan
3. pasien yang keracunan
4. pasien yang muntah darah
5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut
6. Dekompresi lambung .
Kontraindikasi
1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
PERSIAPAN Alat :
1. Selang NGT sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
1) Dewasa ukurannya 16-18 Fr
2) Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
3) Bayi ukuran 6 Fr
2. Spuid Catheter-tip
3. Spuit 10 cc
4. Spuid 3 ml sebagai penutup ujung selang NGT
5. Stetoskop
6. Perekat hipoalergenik dan gunting perekat
7. Gunting
8. Handuk
9. Perlak + alas
10. Tisu
11. Penlight
12. Tong spatel
13. Kassa
14. Jelly
15. Handscoon bersih
16. Bengkok
Hal Yang Perlu Dikaji
1. Kaji mengapa klien membutuhkan pemasangan NGT
2. Kaji kepatenan jalan nafas (dengan cara anjurkan klien menutup salah satu lubang hidung
dan bernapas, lakukan secara bergantian pada masing-masing lubang hidung) dan kaji ada/
tidaknya iritasi dari kedua lubang hidung.
3. Kaji riwayat medis klien, mis: perdarahan nasal, trauma wajah, pembedahan nasal, deviasi
septum
4. Kaji kemampuan reflek menelan klien
5. Kaji status mental klien
6. Auskultasi suara bising usus klien
7. Review kembali instruksi dokter
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR
KERJA
(KALIMAT
KERJA)

Tahap Pra Interaksi


1. Siapkan peralatan dan persediaan yang dibutuhkan
2. Memberi salam dan memperkenalkan diri
3. Memvalidasi identitas klien
4. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
5. Mempersiapkan klien dan mengatur lingkungan
6. Siapkan peralatan, guntung perekat fiksasi dan persediaan lain yang
dibutuhkan dan letakkan alat alat didekat pasien.
7. Tutup pintu atau gorden
8. Pengaturan posisi pasien di semi fowler / 30’

Fase Kerja :
1. Melakukan handhygine
2. Pasang Handscoon bersih.
3. Pemasangan perlak dan handuk di bawah dagu pasien.
4. Letakkan bengkok di salah satu sisi tubuh pasien.
5. Keluarkan selang NGT dari bungkusnya.
6. Pengukuran selang NGT yang akan dimasukkan kedalam lambung
dengan mengukur dari atas lobang hidung ke telinga sampai ke
prosesus xypodeus. Tandai batas dengan perekat kecil.
7. Pengolesan jelly pada selang NGT sepanjang 10-20 cm.
8. Pemberian informasi pada pasien bahwa selang akan dimasukkan.
9. Pengaturan posisi kepala
pasien netral.
10. Pelaksanaan
memasukkan selang
NGT kedalam lambung.
11. Masukkan selang secara
perlahan lahan.
12. Anjurkan pasien untuk
menalan bila selang
telah melewati
nasofaring atau terasa ada benda asing ( +/- 3-4 cm).
13. Dorong selang NGT sampai batas yang telah diberi tanda.
14. Berikan fiksasi sederhana agar selang NGT tidak tercabut.
15. Pengecekan apakah selang NGT telah masuk kedalam lambung (
pilih salah satu).
1) Aspirasi lambung dengan cara menggunakan spuit. Jika cairan
keluar dari selang, maka tanda selang NGT sudah tepat masuk
kedalam lambung.
2) Masukkan udara sebanyak 5-10 cc dengan spuit 10 cc secara
cepat kedalam lambung sambal mendengarkan stetoskop pada
daerah epigastrium. Jika terdengar bunyi suara masuk “lup”,
maka tanda selang NGT sudah tepat masuk kedalam lambung.
3) Masukkan ujung selang NG kedalam kom kecil berisi air.
a. Jika ada gelombang udara tanda selang masuk kedalam
saluran nafas.
b. Jika tidak ada gelombang udara maka tanda selang NGT
sudah tepat masuk kedalam lambung.

16. Apabila selang NGT telah berhasil masuk kedalam lambung,


1) Jika Tujuan untuk pemberian nutrisi : tutup / klem selang NGT
Tutup ujung selang dengan menggunakan spuit 3 cc dan dibuka
saat pemberian nutrisi.
2) Jika tujuannya untuk decompresi lambung atau pengeluaran
cairan lambung , maka biarkan ujung selang tetap terbuka dan
alirkan cairan kebawah kedalam penampung .
17. Melepaskan handscoon
18. Pasang / fiksasi selang NGT dengan plester.
19. Fiksasi selang,
dengan cara balut
sekeliling selang dan
lipatkan dua ujung
robekan plester
disekitar hidung.

20. Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien

Fase Terminasi :
1. Mengevaluasi respon klien dan keluarga
2. Berikan reinforcement positif kepada pasien.
3. Menyampaikan kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan.
1) Catat tanggal dan waktu pemasangan selang NGT
2) Catat tipe dan ukuran selang NGT yang dimasukkan, alasan
mengapa dilakukan pemasangan NGT, serta paraf perawat.

UNIT TERKAIT Boyd, Nihart. (1998). Psychiatric Nursing & Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot-
Raven Publisher: Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. (2003). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. EGC

Keterangan :
K = Kompeten (nilai 2)
TK = Tidak Kompeten (nilai 1)
TD = Tidak dilakukan (nilai 0)

PENILAIAN PENGUJI

Jumlah item X bobot nilai Pontianak,………………….


------------------------------ X 100
Total Skor

= (…………………………..)

Anda mungkin juga menyukai