Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

SAP

Pokok Bahasan : Pemasangan NGT


Sub Pokok Bahasan : Mengajarkan cara pemasangan NGT
Sasaran : Mahasiswa/i
Waktu : 20 menit
Tanggal : 14 Juni 2017
Tempat : Laboratorium

A. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah dilakukan praktek selama 20 menit, diharapkan mahasiswa/i mampu
memahami mengenai pemasangan NGT

B. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )


1. Menyebutkan pengertian dari NGT
2. Menyebutkan tujuan dari NGT
3. Menyebutkan indikasi NGT
4. Mengetahui persiapan alat yang dibutuhkan saat melakukan pemasangan
NGT
5. Mengetahui dan memahami prosedur pemasangan NGT
6. Mengetahui kontra indikasi dari pemasangan NGT

C. Materi Penyuluhan
1. pengertian NGT
2. tujuan dari NGT
3. indikasi NGT
4. persiapan alat yang dibutuhkan saat pemasangan NGT

1
5. prosedur pemasangan NGT
6. kontra indikasi dari pemasangan NGT

D. Kegiatan Pembelajaran
a. Metode : Ceramah , diskusi dan Demonstrasi
b. Media
1. Alat
1) Sarung tangan
2) Spuit 20 cc
3) Plester
4) Bengkok
5) Gunting
6) Tissue
7) Stetiskop
8) Slang Nasogatrik ( NGT )
9) Makanan cair
10) Teh atau air matang atau jelli
11) Waskom berisi larutan chlorine 0,5 %

c. Langkah – langkah kegiatan :


Alokasi
No Kegiatan
Waktu
1. 4 menit 1) Fase Pra interaksi
a. Mempersiapkan materi, media dan tempat
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat didekat pasien
2. 3 menit 2) Fase Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama
pasien

2
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetuan dan kesiapan klien
3. 10 menit 3) Tahap Kerja
a. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT
b. Membawa alat-alat kedekat pasien
c. Mengatur posisi pasien sesuai dengan
keadaan pasien
d. Memasang perlak + pengalas pada daerah
dada
e. Mencuci tangan dan memakain sarung tangan
f. Mengukur dan memberi NGT dengan Aqua
Jelly sepanjang 15 cm dari ujung NGT
g. Mengolesi NGT dengan Aquajelly sepanjang
15 cm dari ujung NGT
h. Memasukan NGT melalui lubang hidung dan
pasien dianjurkan menelan ( jika pada pasien
tidak sadar tekan lidah pasien dengan spatel )
masukan NGT sampai pada batas yang sudah
ditentukan sambil perhatikan keadaan umum
pasien
i. Cek posisi NGT ( apakah masuk di lambung
atau di paru-paru ) dengan 3 cara
1. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10
cc jika cairan bercampur isi lambung
berati NGT sudah masuk ke lambung
2. Memeasukan ujung NGT ( yang dihidung
) kedalam air dalam kom bila ada
gelembung berati NGT dalam paru-paru
3. Petugas memeasukan gelembung udara

3
melalui spuit bersamaan dilakukan
pengecekan perut dengan stetoskop untuk
mendengarkan gelembung udara
dilambung.
j. Memasang corong ( yang sudah dibilas
dengan air hangat ), kemudian memasukan
obat-obatan / makanan
k. Melepas corong, menutup NGT dengan spuit
10 cc
l. Melepas corong, menutup NGT dengan spuit
10 cc
m. Merapikan alat-alat dan pasien kemudian
sarung tangan dilepas
4. 3 menit 4) Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
perawat

E. Evaluasi
1. Prosedur : Test pada akhir pertemuan
2. Jenis : Test demonstrasi (praktek)
3. Alat : Phantom dan ceklis

Lampiran Materi dan Media

MATERI PEMASANGAN

4
NGT ( Naso Gastric Tubes )

A. PENGERTIAN
Yaitu melakukan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung
( Kusyati , Eni ,dkk , 2003 : 105 )

B. TUJUAN DILAKUKAN PEMASANGAN NGT


1. Mengambil specimen pada lambung untuk studi laboratorium
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
3. Menirrigasi perdarahan atau keracunan pada lambung
4. Mencegah atau mengurangi nursea dan vomiting setelah pembedahan
5. ( Dep K es RI , 1985 )

C. INDIKASI
1. Pasien yang tidak dapat makan , menelan , atau pasien tidak sadar .
2. Pasien yang muntah terus menerus
3. Bayi dengan berat badan lahir rendah , premature atau dismature
4. ( Dep Kes RI , 1985 )

D. KONTRA INDIKASI
1. Pada waktu memasukkan pipa lambung atau memasukkan makanan
petugas harus memperhatikan keadaaan umum pasien , apakah
cyanotis , batuk – batuk dan gelisah
2. Sebaiknya slang NGT dipasang tetap
3. Cegah udara masuk kedalam lambung sebab dapat menyebabkan perut
kembung ( Dep K es RI , 1985 )

E. PERSIAPAN

5
1. Alat
a. Sarung tangan
b. Spuit 20 cc
c. Plester
d. Bengkok
e. Gunting
f. Tissue
g. Stetiskop
h. Slang Nasogatrik ( NGT )
i. Makanan cair
j. Teh atau air matang atau jelli
k. Waskom berisi larutan chlorine 0,5 %

2. Pasien
Pasien diposisikan setengah duduk ( semi fowler ), ( Yuni Kusmiati , 2007 ).

F. PROSEDUR TINDAKAN
1. Beritahu pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Menyiapkan alat secara ergonomic
3. Pasang sampiran
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin sebaiknya semi fowler
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk
6. Bersihkan daerah hidung dengan menggunakan kassa
7. Pasang kain pengalas diatas dada pasien
8. Buku kemasan NGT taruh dalam bak instrument
9. Pakai sarung tangan
10. Ukur panjang selang dengan cara pegang ujung akhir slang setinggi ujung
sternum ukur sampai kehidung kemudian belok ketelingga beri tanda pada
slang

6
11. Licinkan ujung pipa dengan air dan bagian pangkal pipa diklem dulu atau
licinkan dengan jelly
12. Masukkan NGT perlahan – lahan sambil pasien disuruh menelan
13. Periksa apakah slang NGT benar – benar masuk ke lambung
14. Pasang spuit atau corong pada pangkal pipa , bila sudah yakin pipa masuk
lambung
15. Ambil makanan cair sesuai dosis yang sudah ditentukan kemudian masuk
perlahan – lahan
16. Klem dulu pipa setelah cairan habis dan hisap kembali cairan dengan spuit
17. Tinggilkan pangkal pipa apabila caieran tidak lancar . Bila pasien perlu
minum obat , larutkan obat dan diberikan sebelum makanan habis
18. bilas pipa dengan air masak dan pangkal pipa segera diklem.
19. letakkan pipa dengan plaster dipipi ,bila NGT dipasang permanent
20. bereskan alat dan rapikan pasien
21. lepas sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
22. lakukan dokumentasi

G. EVALUASI
1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam melakukan tindakan memasang NGT antara teori
yang ada dengan praktek dilapangan sudah sesuai .

7
2. Pasien
Pasien diberkan tindakan memasang NGT yaitu untuk memberikan makanan cair
kedalam lambung dengan menggunakan sounde lambung melalui hidung atau
mulut .

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

( SOP )

8
Pemasangan NGT
Pengertian : Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke
lambung (gaster)
Indikasi : 1. Pasien yang tidak dapat makan , menelan , atau pasien tidak
sadar .
2. Pasien yang muntah terus menerus
3.Bayi dengan berat badan lahir rendah , premature atau dismature

Kontra Iindikasi : 1. Pada waktu memasukkan pipa lambung atau memasukkan


makanan, petugas harus memperhatikan keadaaan umum
pasien , apakah cyanotis , batuk – batuk dan gelisah.
2. 2. Sebaiknya slang NGT dipasang tetap.
3. 3. Cegah udara masuk kedalam lambung sebab dapat
menyebabkan perut kembung.

Alat :
1. Sarung tangan
2. Spuit 20 cc
3. Plester
4. Bengkok
5. Gunting
6. Tissue
7. Stetiskop
8. Slang Nasogatrik ( NGT )
9. Makanan cair
10. Teh atau air matang atau jelli
11. Waskom berisi larutan chlorine 0,5 %

Prosedur kerja :

9
1. Beritahu pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Menyiapkan alt secara ergonomic
3. Pasang sampiran
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin sebaiknya semi fowler
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan dengan
handuk
6. Bersihkan daerah hidung dengan menggunakan kassa
7. Pasang kain pengalas diatas dada pasien
8. Buku kemasan NGT taruh dalam bak instrument
9. Pakai sarung tangan

DAFTAR PUSTAKA

1. Dep Kes RI .1985 .Teknis perawatan dasar . Bandung : PT Granesia .

2. Kusmiyati , yuni .2007 . Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan .


Yogyakarta : Fitramaya .

3. Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan:Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

4. Dep Kes RI .1985 .Teknis perawatan dasar . Bandung : PT Granesia

10
5. Kusmiyati , yuni .2007 . Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan .
Yogyakarta : Fitramaya .

11

Anda mungkin juga menyukai