Anda di halaman 1dari 3

KMB I

Nama : Desak Kt Dewi Yudiasti


NIM : P07120017242

1. Prosedur Pemasangan Infus


a. Persiapan alat
1) Standar infus
2) Infus set
3) Cairan sesuai program medic
4) Jarum infus dengn ukuran yang tepat
5) Pengalas
6) Torniquet
7) Kapas alkohol
8) Plester
9) Gunting kasa steril
10) Betadine
11) Sarung tangan
b. Prosedur kerja
1) Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan yaitu pemasangan
infus
2) Inform consent
3) Cuci tangan
4) Hubungkan cairan dan infuset dengan memasukkan kebagian karet
atau akses selang kebotol infus
5) Isi cairan kedalam infuset dengan menekan ruang tetesan sampai terisi
sebagian dan buka klem selang sampai cairan memenuhi selang dan
pastikan tidak ada tersisa udara dalam selang
6) Letakkan pengalas dibawah lokasi vena yang akan dilakukan
pemasangan infus
7) Lakukan pembendungan dengan torniquet 10-12cm diatas tempat
penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan
sirkular (apabila pasien sadar)
8) Gunakan sarung tangan steril
9) Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
10) Lakukan penusukan pada pembuluh intravena dengan meletakkan ibu
jari dibagian bawah vena dan posisi jarum/abocath mengarah keatas
11) Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum (abocath/surflo) maka
tarik keluar bagian dalam jarum sambil melanjutkan tusukan kedalam
vena
12) Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan/dikeluarkan, tahan bagian
atas vena dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar
darah tidak keluar seterusnya bagian infus dihubungkan/disambungkan
dengn selang infus
13) Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dosis yang diberikan
14) Fiksasi infus dengan plester
15) Tuliskantanggal dan waktu pemasangan infus
16) Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
17) Dokumentasikan

2. Yang perlu diperhatikan pada pasien dengan infus


a. Tipe cairan yang diberikan
b. Tetesan infus
c. Respon pasien setelah dilakukan tindakan pemasangan infus
d. Bila infus macet, hindari melakukan spooling atau memelintir selang infus
agar tidak terjadi emboli
e. Tetap menjaga kebersihan dan kesterilan tempat pemasangan infus untuk
mencegah infeksi
f. Ganti lokasi pemasangan infus setiap 2-3hari atau bila infus macet dan
bengkak

3. Prosedur pemasangan NGT


a. Persiapan alat
1) Selang NGT sesuai dengn ukuran yang dipakai
2) Jeli NGT
3) Bengkok
4) Plester
5) Gunting plester
6) Kapas DTT
7) Klem
8) Pinset anatomi
9) Handscoon
10) Stetoskop
11) Spuit 10cc atau menyesuaikan
12) Handuk atau pengalas
b. Prosedur kerja
1) Memberi salam dan menyapa pasien
2) Memberitahu pasien dan keluarga rencana tindakan dan prosedur yang
akan dilakukan yaitu memasang NGT
3) Inform consent
4) Cuci tangan
5) Pasang sampiran, pasang handuk, pakai handscoon. Bersihkan dahulu
sekitar hidung dan lubang hidung dengan kapas DTT
6) Siapkan selang NGT lalu ukur terlebih dahulu dari ubun-ubun sampai
menuju lambung atau bisa diukur dari telinga lalu tandai dengan klem
7) Oleskan jeli pada selang NGT lalu masukkan NGT dengan pinset
sambil mengintruksikan pasien untuk menelan agar membantu
masuknya selang menuju kerongkongan atau esofagus terus menuju
lambung sesuai dengan yang kita ukur sebelumnya
8) Kemudian divalidasi apakah benar selang NGT sudah masuk
kelambung dengan cara menggunakan stetoskop dan spuit. Pakai
stetoskop lalu tempelkan kedaerah perut sedangkn spuit dimasukkan ke
selang NGT sambil disemprotkan udara yang ada dispuit lalu
dengarkan dengan stetoskop. Bisa juga dengan masukkan ujung selang
NGT ke mangkok yang sudah berisi air jika benar masuk kelambung
tidak mengeluarkan gelembung udara. Jika mengeluarkan gelembung
udara, berarti selang NGT masuk ke paru-paru
9) Selanjutnya fiksasi selang NGTdengan plester dibagian hidung agar
selang NGT tidak keluar
10) Tutup ujung selang NGT
11) Evaluasi respon pasien
12) KIE pasien untuk tidak sering menggaruk hidung karena dapat
menyebabkan fiksasi selang NGT rusak
13) Rapikan pasien dan bersihkan alat
14) Lepas sarung tangan dan cuci tangan
15) dokumentasikan

4. Yang perlu diperhatikan pada pasien saat memberi makan lewat NGT
a. Posisi pasien. Saat memberi makan melalui NGT, posisi kepala ditinggikan
b. Setelah memberikan makanan, selang NGT dibersihkan dan diklem agar tidak
ada udara masuk
c. Pastikan pasien nyaman saat memberikan makanan melaui NGT

Anda mungkin juga menyukai