Anda di halaman 1dari 4

SOP TRIASE

No. Dokumen :
S
No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/4

KLINIK dr.Hartono Sri wandoko,


(TTD PJ KLINIK)
UTAMA SpOG( K) MARS
PERMATA IBU NIP.19690514 201001 1 001

1. Pengertian Suatu prosedur memberikan cairan (obat, elektrolit) kedalam jaringan tubuh dalam jumlah banyak
dengan waktu yang lama melalui vena (pembuluh darah balik) dengan menggunakan seperangkat alat
yaitu set infus dan cairannya.
2. Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Memenuhi kebutuhan makanan bagi pasien yang tidak dapat makan melalui mulut
3. Melarutkan racun dalam darah
4. Kebijakan SK Direktur Klinik Utama Permata Ibu No.
5. Referensi

6. Alat dan 1. Tourniquet


Bahan 2. Bengkok
3. Gunting
4. Kasa steril
5. Alkohol swab
6. Plester
7. Infus set
8. Jarum infus (Abocath)
9. Cairan infus (Nacl 0,9%, RL, Dextrosa 5%/10%)
10. Handscoen
7. Langkah- A. Tahap Pra Interaksi
Langkah 1. Cek program terapi
2. Cuci tangan
3. Identifikasi pasien dengan benar (nama,nomor kamar)
4. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan letakan didekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, memanggil pasien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada pasien/keluarga.
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien.
2. Lepaskan penutup pada botol infuse (flabote).
3. Membuka infuse set, pertahankan sterilisasi dikedua ujungnya.
4. Menempatkan klem yang dapat digeser tepat dibawah bilik tetesan dan menutup saluran
infuse dengan menggerakan klem penggeser ke posisi off.
5. Menusukan set infus ke dalam kantung/botol cairan dengan mempertahankan sterilisasi
ujung infus set dan bersihkan tempat penusukan dengan kapas alkohol terlebuh dahulu.
6. Menggantungkan botol infus pada tiang/standar infus.
7. Mengisi bilik tetesan dengan cairan.
8. Membuka pelindung jarum dan mengalirkan cairan sampai seluruh selang infus terisi cairan
(pastikan tidak ada gelembung udara dalam selang).
9. Memilih IV cateter yang sesuai.
10. Memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan atau peradangan.
11. Mengatur posisi pasien sesuai area penusukan dan membebaskan anggota tubuh yang akan
diinsersi dari pakaian dan hal-hal yang dapat menghambat aliran vena.
12. Memasang perlak dan pengalas dibawah area yang akan di tusuk.
13. Memasang Tourniquet 10-12 cm diatas tempat insersi.
14. Memilih vena yang berdilatasi dengan baik (untuk membuat vena berdilatasi dapat dengan
memuku vena dari arah proksimal ke distal atau minta pasien mengepal dan membuka
tangan atau dengan melakukan ketukan ringan diatas vena).
15. Memakai handscoon
16. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol melingkar dari arah dalam keluar, tunggu sampai
kering.
17. Regangkan kulit pada area penusukan.
18. Pegang IV cateter sejajar dengan vena yang akan ditusuk.
19. Tusukan IV cateter dengan kemiringan 30 derajat dengan lubang jaraum menghadap keatas.
20. Pastikan IV cateter masuk ke vena dengan memperhatikan keluarnya darah melalui bilik
aliran darah balik vena/dengan menarik mandrin ± 0,5 cm.
21. Merendahkan IV cateter sampai menyentuh kulit, dorong IV cateter perlahan kedalam vena
sampai hub menempel dengan kulit penusukan.
22. Tarik mandrin dan sambungkan IV cateter dengan selang infus.
23. Lepaskan Torniquet.
24. Buka klem pada infus set untuk mengalirkan cairan infus dengan kecepatan tertentu.
25. Fiksasi IV cateter dengan meletakan kassa steril di tempat insersi kemudian diplester.
26. Atur tetesan infus sesuai program terapi.

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Rapikan pasien dan lingkungan.
3. Berpamitan dengan pasien
4. Bereskan dan kembalikan alat ke tempat semula.
5. Mencuci tangan
6. Mendokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Diagram Alir
Petugas melakukan identifikasi pasien
Petugas mempersiapkan psikologis pasien
8. Hal yang perlu
di perhatikan
9. Unit Terkait A. Instalasi Gawat Darurat
B. Instalasi Rawat Jalan
10. Dokumen
Terkait

11.Rekaman
NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan
1.

Anda mungkin juga menyukai