Pengertian
Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh lewat sebuah jarum ke
dalam pembuluh darah intra vena (pembuluh balik) untuk dapat menggantikan cairan atau zat-
zat makanan dari tubuh
D. Kontraindikasi
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) & infeksi di area pemasangan infus.
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, lantaran lokasi ini dapat digunakan untuk
pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg aliran darahnya lambat
(contohnya pembuluh vena di tungkai & kaki).
E. Persiapan Alat
1. Standar infuse
2. Set infuse
3. Cairan sesuai program medic
4. Jarum infuse dengan ukuran yg tepat
5. Pengalas
6. Torniket
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting Kasa steril
10. Betadin
11. Sarung tangan
Lihat Jenis jenis Cairan Infus
F. Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infus | dok. Aristianto
2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke
botol infuse
4. Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan sampai terisi sebagian & buka
klem slang sampai cairan memenuhi selang & udara selang ke luar
5. Letakkan pangalas dibawah lokasi ( vena ) yg akan dilakukan penginfusan
6. Lakukan pembendungan dengan tornikut (karet pembendung) 10 sampai 12 cm di atas
tempat penusukan & anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular (
apabila sadar )
7. Gunakan sarung tangan steril
8. Disinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol
9. Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan meletakkan ibu jari di bagian
bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
10. Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik ke luar
bagian dalam ( jarum ) sambil melanjutkan tusukan ke dalam vena
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena
dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar darah tidak ke luar.
Seterusnya bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse
12. Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis yg diberikan
13. Jalankan fiksasi dengan kasa steril
14. Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
15. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan
PENGERTIAN
Pemasangan kateter urine ialah dengan melaksanakan insersi kateter Folley / Nelaton melalui
uretra ke muara kandung kemih untuk mengeluarkan urine.
Tujuan
1. Monitoring urine output dengan cara ketat.
2. Memulihkan / mengatasi retensi urine akut / kronis.
3. Mengambil spesimen urine steril untuk pemeriksaan diagnostik.
4. Pengaliran urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi.
5. Menentukan jumlah urine sisa setelah miksi.
Pengkajian
1. Mengkaji instruksi / alasan akan dilakukan tindakan pemasangan kateter.
2. Mengkaji status kesehatan & umur klien.
3. Mengkaji tingkat pengetahuan klien.
4. Mengkaji tingat mobilisasi klien.
5. Mengkaji adanya distensi abdomen.
6. Mengkaji waktu terakhir kali klien berkemih.
7. Mengkaji adanya kondisi patologis yg akan mempengaruhi pemasangan kateter, seperti
hypertrophy prostat.
Lihat SOP Pemasangan Infus
Intervensi
A. Persiapan Alat :
1. Alat Nonsteril.
a. Plester.
b. Nampan beserta alas.
c. Spuit 10 cc.
d. Bengkok atau nierbeken.
e. Alat tulis.
f. Pot.
g. Gunting.
h. Aquadest.
i. Jelly.
j. Betadine.
k. Kain penutup klien.
l. Bola kapas savlon.
m. Urine bag.
2. Alat Steril.
a. Handscoen steril.
b. Set kateter urine steril :
1) Pinset anatomis 2 buah.
2) Copies 1 buah.
3) Lidi kapas 2 buah.
4) Duk bolong 1 buah.
Lihat SOP Pemasangan EKG
B. Persiapan Klien :
Jelaskan prosedur & tujuan dilakukannya pemasangan kateter urine.
Implementasi
1. Memberikan salam terapeutik.
2. Menjelaskan tujuan tindakan.
3. Menutup sampiran.
4. Mencuci tangan.
5. Mengatur posisi klien, menganjurkan klien pada posisi supin dengan lutut ditekuk, paha
fleksi, kaki diletakkan ditempat tidur & tutupi klien dengan selimut atau kain.
6. Meletakkan pot di bawah bokong klien. Letakkan nierbeken diantara ke-2 kaki klien.
7. Membuka set steril, atur alat steril dengan memanfaatkan pinset, Buka Penutup kateter
letakkan kateter pada alat steril.
8. Menggunakan handscoen steril sebelah kanan terlebih dahulu, tangan sebelah kanan
digunakan mengambil pinset steril tangan kiri untuk membuka tempat bola kapas yg telah
diberi savlon. Letakkan bola kapas savlon pada copies. Pakai kembali sarung tangan sebelah
kiri.
9. Menutup perineal dengan menggunakan duk bolong.
10. Memegang glans penis dengan memakai tangan non dominan. Bersihkan glans penis sekitar
meatus urinaria dengan betadine jaga agar tangan dominan tetap steril, 1kali usapan.
11. Mengolesi ujung kateter dengan jelly (minta tolong assistant).
12. Memasukkan kateter yg sudah diberi jelly kateter kurang lebih 6 10 centi meter kedalam
meatus uretra.
13. Memastikan urine tetap ke luar, selanjutnya kateter urine disambungkan pada urine bag.
14. Melakukan fiksasi dengan cara memberikan injeksi air aquadesh ke dalam folley kateter
untuk mengembangkan balon kateter, supaya keteter tak mudah terlepas (pemberian
aquadesh sesuai aturan).
15. Menarik dengan cara perlahan-perlahan folley keteter untuk memastikan apakah kateter
telah terfiksasi dengan aman.
16. Menulis tanggal pemasangan kateter pada plester yg dapat direkatkan ke selang bag urine
dengan paha klien.
17. Memfiksasi selang kateter dengan plester & letakkan selang kateter pada paha klien.
18. Merapihkan klien & alat-alat.
19. Melepaskan handscoen dan buang pada nierbeken.
20. Mencuci tangan.
Lihat SOP Pemasangan NGT
Evaluasi
1. Mengobservasi jumlah & karakteristik urine yg ke luar.
2. Memonitor kesadaran & tanda-tanda vital klien sesudah pemasangan kateter.
3. Melakukan palpasi kandung kemih & tanyakan adanya rasa ketidaknyamanan sesudah
pemasangan kateter.
4. Mengobservasi posisi kateter & drainage urine ke urine bag.
Dokumentasi
1. Mencatat pelaksanaan prosedur, kondisi perineum & meatus uretra.
2. Mencatat waktu pemasangan, & karakteristik urine (konsistensi, jumlah, bau, & warna).
3. Mencatat respon klien selama prosedur.
4. Mencatat type, ukuran kateter, & jumlah cairan yg dipakai untuk mengembangkan balon.
Definisi
Selang nasogastrik atau NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke
lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada pasien yang tidak
mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan dan obat-obatan secara oral. Juga digunakan
untuk mengeluarkan isi lambung. Prosedur Pemasangan NGT yang benar adalah melakukan
pemasangan selang (Tube) dari rongga hidung kedalam lambung/ gaster.
1. TUJUAN UMUM : Mampu membuat rekaman Aktifitas listrik Otot jantung secara
berurutan dan benar
2. TUJUAN KHUSUS : Dapat :
a. Mempersiapkan alat dan pasien
b. Memasang electrode pada tempat penekanan dengan benar
c. Melaksanakan penyadapan aktifitas listrik jantung
d. Membuat elektrokardiogram dan keterangannya
e. Merawat EKG setelah pemeriksaan
C. INDIKASI PEMASANGAN
1. Adanya kelainan kelainan irama jantung
2. Adanya kelainan-kelainan myokard seperti Infark Miokard, hypertrofi atrial dan
ventrikel
3. Adanya pengaruh obat-obat jantung terutama Digitalis
4. Gangguan Elektrolit
5. Adanya Perikarditis
6. Pembesaran Jantung
D. KONTRA INDIKASI
Tidak ada
E. PERSIAPAN ALAT
1. Memeriksa kelengkapan alat EKG yang akan digunakan, sbb :
a. Buku panduan untuk pemeriksaan EKG
b. Mesin EKG beserta electrode dan kabel listrik (power) dan kabel untuk ground
c. Kertas Interpretasi EKG, Pulpen, pensil
d. Silokain Jelly/ air
e. Kapas Alkohol dalam tempatnya
f. Kertas tissue
2. Memeriksa Fungsi alat sehingga siap digunakan
3. Membawa alat kedekat pasien
F. PERSIAPAN PASIEN
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/ keluarga
2. Menjelaskan Tujuan tindakan kepada pasien / keluarga
3. Meminta persetujuan pasien
4. Mengatur posisi tidur terlentang pada pasien
G. PROSEDUR
1. Perawat mencuci tangan
2. Memasang Arde
3. Menghidupkan monitor EKG
4. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas pasien serta melepas jam tangan,
gelang dan logam lain.
5. Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas alcohol pada daerah dada, kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai di lokasi pemasangan manset electrode
6. Mengoleskan Jelly EKG pada permukaan electrode. Bila tidak ada jelly, gunakan kapas
basah
7. Menyambungkan Kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien,
untuk merekam ekstremitas lead ( Lead I, II, III, aVR, aVF, AVL) dengan cara sbb :
a. Warna Merah pada Tangan Kanan
b. Warna Hijau pada Kaki Kiri
c. Warna Hitam pada Kaki Kanan
d. Warna Kuning pada Tangan Kiri
8. Memasang Elektrode dada untuk rekaman Precordial Lead sbb :
V1 : Spatium Interkostal (SIC) ke IV pinggir kanan sternum
V2 : SIC ke IV sebelah pinggir kiri sternum
V3 : ditengah diantara V2 dan V4
V4 : SIC ke V garis mid klavikula kiria
V5 : Sejajar V4 garis aksilaris kiri
V6 : Sejajar V6 garis mid aksilaris
V7 : Sejajar V6 pada garis post aksilaris (jarang dipakai)
V8 : Sejajar V7 garis ventrikel ujung scapula (jarang dipakai)
V9 : Sejajar V8 pada kiri ventrikel (jarang dipakai)
H. SIKAP
1. Menjaga Privasi pasien
2. Memperhatikan respons pasien selama pemeriksaan
3. Memperlihatkan sikap keramah-tamahan
4. Menujunkkan sikap yang sopan
I. TERMINASI
1. Memberitahukan hasil kegiatan kepada pasien
2. Merapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan
3. Mengkomunikasikan hasil ke pihak terkait/ profesi lain
Hecting
3.1. Definisi
Luka adalah semua kerusakan kontinnuitas jaringan akibat trauma mekanis.
Trauma tajam menyebabkan :
a. luka iris : vulnus scissum/incicivum
b. luka tusuk : vulnus ictum
c. luka gigitan : vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
a. luka terbuka : vulnus apertum
b. luka tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom )
Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.
4.2 Bahan
a. Benang (jenis dan indikasi dijelaskan kemudian )
b. Cairan desifektan : Povidon-iodidine 10 % (Bethadine )
c. Cairan Na Cl 0,9% dan perhydrol 5 % untuk mencuci luka.
d. Anestesi lokal lidocain 2%.
e. Sarung tangan.
f. Kasa steril.
Jarum
Terdapat dua jenis
1. Lurus (Straight)
2. Bengkok (Curved)
6. PERSIAPAN ALAT
6.1.Sterilisasi dan cara sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat-alat atau bahan dalam keadaan steril.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :
a. Secara kimia : yaitu dengan bahan yang bersifat bakterisid , seperti formalin, savlon,
alkohol.
b. Secara fisik yaitu dengan :
1) Panas kering ( oven udara panas )
Selama 20 menit pada 200 C
Selama 30 menit pada 180 C
Selama 90 menit pada 160 C
2) Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit pada 120 C dan tekanan 2 atmosfer
3) Panas basah, yaitu di dalam air mendidih selama 30 menit. Cara ini hanya dianjurkan
bila cara lain tidak tersedia.
6.2 Pengepakan
Sebelum dilakukan sterilisasi secara fisik, semua instrument harus dibungkus dengan dua lapis
kain secara rapat yang diikutkan dalam proses sterilisasi. Pada bagian luar pembungkus ,
ditempelkan suatu indikator ( yang akan berubah warna ) setelah instrument tersebut menjadi
steril. Untuk mempertahankan agar instrument yang dibungkus tetap dalam keadaan steril, maka
kain pembungkus dibuka menurut teknik tanpa singgung
JENIS-JENIS BENANG
7.1 Benang yang dapat diserap (Absorbable Suture )
7.2 Benang yang tak dapat diserap ( nonabsorbable suture )
8. PERSIAPAN PENJAHITAN ( KULIT)
a. Rambut sekitar tepi luka dicukur sampai bersih.
b. Kulit dan luka didesinfeksi dengan cairan Bethadine 10%, dimulai dari bagian tengah
kemudian menjauh dengan gerakan melingkar.
c. Daerah operasi dipersempit dengan duk steril, sehingga bagian yang terbuka hanya
bagian kulit dan luka yang akan dijahit.
d. Dilakukan anestesi local dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka.
e. Luka dibersihkan dengan cairan perhydrol dan dibilas dengan cairan NaCl.
f. Jaringan kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau dan
gunting.
g. Luka dicuci ulang dengan perhydrol dan dibilas dengan NacCl.
h. Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain catgut atau
poiiglactin secara simple interrupted suture. i. Kulit dijahit benang yang tak dapat diserap
yaitu silk atau nylon.
Henti Jantung
RJP dapat dilakukan oleh satu orang penolong atau dua orang penolong.
Lokasi titik tumpu kompresi.
1. 1/3 distal sternum atau 2 jari proksimal Proc. Xiphoideus
2. Jari tengah tangan kanan diletakkan di Proc. Xiphoideus, sedangkan jari telunjuk mengik
uti
3. Tempatkan tumit tangan di atas jari telunjuk tersebut
4. Tumit tangan satunya diletakkan di atas tangan yang sudah berada tepat di titik pijat jantu
ng
5. Jari-jari tangan dapat dirangkum, namun tidak boleh menyinggung dada korban
ALAT ICU
Resusitation Kit
- Digunakan untuk pertolongan pertama dalam pernafasan.
Ventilator
- Digunakan untuk membantu (sebagian) atau mengambil alih (seluruh) fungsi
pertukaran gas di paru-paru.
Infusion pump
- Kegunaan untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah
pasien secara langsung melalui vena.
Syringe pump
- digunakan untuk memasukkan cairan obat kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu
tertentu secara teratur.
Mata
Beranda depan (mata)
Beranda depan, dalam bahasa inggris dinamakan Aqueous humor, merupakan cairan berlendir
yang transparan menyerupai plasma, namun memiliki konsentrasi protein yang rendah. Cairan
ini dihasilkan oleh tubuh siliari, struktur yang mendukung lensa.
Fovea
Fovea merupakan bagian dari anatomi mata yang terletak di tengah-tengah makula .Fovea
adalah depresi kecil pada retina dekat disk optik. Fovea memiliki konsentrasi tinggi cone. Ini
adalah bagian dari retina di mana ketajaman visual yang terbesar.Parafovea adalah sabuk tempat
sel ganglion terbentuk dengan jumlah lebih dari lima baris sel, juga bagian sel kerucut yang
memiliki densitas paling tinggi. Parafovea memiliki 50 sel kerucut per 100 mikrometer, pada
manusia parafovea memiliki jarak 1 mm dari pusat fovea.
Perifovea adalah bagian luar tempat sel ganglion terdiri dari dua sampai empat baris sel, dan di
bagian ini ketajaman visual kurang optimum. Perifovea hanya memiliki 12 sel kerucut per 100
mikometer, pada manusia parafovea memiliki jarak 2 mm dari pusat fovea.
Koloroid
Koloroid merupakan membran berwarna cokelat, atau lapisan pembuluh darah pada mata yang
terletak di atara retina dan sklera, ia melapisi permukaan dalam sklera. Koloroid mempunyai
fungsi mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina dan bacan kaca serta mencegah refleksi internal
carahaya
Secara umum Struktur koroid dibagi menjadi empat lapisan yaitu :
Lapisan Haller, merupakan bagian terluar dari koroid, memiliki diameter pembuluh
darah yang paling besar.
Lapisan Sattler, merupakan Lapisan dengan pembuluh darah menengah.
Koriokapilaris, merupakan Lapisan kapiler.
Membran bruch, merupakan Bagian terdalam dari lapisan koroid
Sklera
Sklera atau selaput keras atau selaput putih adalah lapisan luar mata yang memiliki karakteristik
berwarna putih, berserat, tembus cahaya, elastis dan mengandung kolagen. Sklera pada mata
manusia, keseluruhan berwarna putih, kontras dengan bagian iris yang berwarna, sedangkan
pada mamalia lain, bagian sklera yang terlihat memiliki warna yang sama dengan warna iris,
sehingga mata mereka terlihat tidak memiliki warna putih.
Dalam usia perkembangan embrio, sklera terbentuk dari puncak saraf. Pada anak-anak, sklera
berbentuk sangat tipis dan terlihat warna kebiruan pada dasar pigmen. kemudian saat menginjak
usia yang semakin tua, tumpukan lemak pada sklera dapat membuatnya terlihat sedikit kuning.
Ya itulah penjelasan mengenai anatomi mata, semoga bisa menambah pengetahuan kamu.
Selaput bening
Pada bagian depan bola mata, sklera berlanjut ke kornea. Kornea adalah bagian transparan
berbentuk kubah pada bola mata. Sinar cahaya dari dunia luar pertama melewati kornea sebelum
mencapai lensa. Bersama dengan lensa, kornea bertanggung jawab menfokuskan cahaya pada
retina.
Ruang anterior
Ruang antara kornea dan lensa dikenal sebagai ruang anterior. Itu diisi dengan cairan yang
disebut akueous humor. Ruang anterior juga dikenal sebagai rongga anterior.
Akueous humor
Aqueous humor adalah suatu cairan transparan yang beredar di ruang anterior. Ini menyediakan
oksigen dan nutrisi ke bagian dalam mata dan memberi tekanan cairan yang membantu
mempertahankan bentuk mata. Pada aqueous humor diproduksi oleh badan siliaris.
Ruang posterior
Ruang posterior adalah area yang lebih besar daripada ruang anterior. Hal ini terletak
berlawanan dengan ruang anterior di belakang lensa. Ruang posterior diisi dengan cairan yang
disebut vitreous humor. Ruang posterior juga disebut sebagai badan Vitreous seperti yang
ditunjukkan dalam diagram di atas anatomi mata.
Vitreous humor
vitreous Humor adalah cairan seperti jeli transparan yang mengisi ruang posterior. Tekanan
cairannya yang membuat lapisan retina ditekan bersama-sama untuk mempertahankan bentuk
mata dan untuk menjaga fokus yang tajam pada gambar retina.
Iris
Koroid berlanjut di depan bola mata untuk membentuk Iris. Iris adalah struktur datar, tipis,
berbentuk cincin menempel ke ruang anterior. Ini adalah bagian yang mengidentifikasi warna
mata seseorang. Iris berisi otot melingkar yang mengelilingi pupil dan otot radial yang
memancar ke arah pupil. Ketika kontraksi otot melingkar mereka membuat pupil lebih kecil,
ketika kontraksi otot radial, mereka yang membuat pupil lebih luas.
Otot siliaris
Otot-otot siliaris terletak di dalam korpus siliaris. Ini adalah otot-otot yang terus-menerus
mengubah bentuk lensa untuk penglihatan dekat dan jauh. Lihat diagram anatomi mata atas.
Korpus siliaris
Koroid berlanjut di depan bola mata untuk membentuk badan siliaris. Ini menghasilkan aqueous
humor. Korpus siliaris juga berisi otot-otot siliaris berkontraksi atau rileks untuk mengubah
bentuk lensa.
Zonules
Ini zonule juga dikenal sebagai ligamen suspensorium adalah sebuah cincin dari serat yang kecil
yang memegang lensa tersuspensi di tempat. Ini menghubungkan lensa ke badan siliaris dan
memungkinkan lensa untuk berubah bentuk.
Lensa
Lensa adalah piringan transparan cembung ganda yang terbuat dari protein yang disebut
crystalline. Hal ini terletak tepat di belakang iris dan memfokuskan cahaya ke retina. Pada
manusia, lensa berubah bentuk untuk penglihatan dekat dan jauh.
Pupil
Pupil adalah lubang di tengah iris yang terletak di depan lensa. Setiap kali perlu memasukkan
lebih banyak cahaya ke bola mata, otot-otot akan kontraksi iris seperti diafragma kamera untuk
menambah atau mengurangi ukuran pupil.
Retina
Retina adalah lapisan terdalam lapisan bagian belakang bola mata. Ini adalah bagian peka
cahaya mata. Retina berisi fotoreseptor agar mendeteksi cahaya. Fotoreseptor ini dikenal sebagai
cone (sel berbentuk kerucut) dan rod (sel berbentuk batang). Cone memungkinkan kita untuk
mendeteksi warna sementara rod memungkinkan kita untuk melihat dalam cahaya yang kurang.
Retina terdiri dari sel-sel saraf agar mengirimkan sinyal dari retina ke otak.
Ini saraf optik terletak di bagian belakang sampai bola mata. Ini berisi akson dari retina sel
ganglion (sel-sel saraf retina) dan mengirimkan impuls dari retina ke otak.
Disk optik
Impuls ditransmisikan ke otak dari bagian belakang ke bola mata pada disk optik juga disebut
bintik buta. Hal ini disebut titik buta karena tidak mengandung fotoreseptor, maka setiap cahaya
yang jatuh di atasnya tidak akan terdeteksi.
Otot mata
Otot-otot mata yang sangat kuat dan efisien, mereka bekerja sama untuk memindahkan bola
mata dalam berbagai arah. Otot-otot utama mata adalah rektus lateral, rektus medial, rektus
superior dan rektus inferior.
1. Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah sebuah penyakit mata yang menyerang pada bagian makula sehingga
menyebabkan mata tidak bisa melihat dengan jelas atau penglihatan kabur. Makula merupakan
sebuah organ kecil pada mata yang terletak dibagian belakang mata dan berfungsi untuk
mengirimkan sinyal gambar dari mata ke bagian otak. Penyakit ini paling sering terjadi pada
orang tua.
2. Katarak
Katarak merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh dan
menyebabkan penglihatan berkurang atau kebutaan. Penyakit ini bisa mengganggu berbagai
aktifitas karena mata tidak bisa melihat dengan baik dan lebih parah pada malam hari. Katarak
sering berkembang sesuai dengan waktu dan bisa terjadi sejak kecil.
Gejala Katarak
Penyebab Katarak
Perawatan Katarak
Cara Mencegah Katarak
3. Neuritis Optik
Neuritis optik adalah penyakit karena adanya peradangan pada bagian saraf optik yang berupa
kumpulan syaraf yang berfungsi untuk menghubungkan informasi dari mata ke otak. Penyakit
ini pada awalnya sering ditandai dengan rasa sakit pada bagian mata dan penglihatan mengalami
gangguan sementara. Penyakit ini juga berhubungan dengan penyakit lain yaitu multiple
sclerosis.
Gejala Nueritis Optik
Penyebab Neuritis Optik
Cara Mencegah
Rasa sakit atau nyeri pada bagian belakang mata
Gangguan penglihatan yang terjadi dalam sementara waktu atau jangka yang lebih
panjang.
Tidak bisa mengenali warna dengan baik.
Melihat bayangan lampu berkedip
4. Glukoma
Glukoma adalah kondisi penyakit mata yang menyebabkan mata tidak bisa melihat dalam
jangka waktu tertentu. Penyakit ini bisa disebabkan karena kondisi penyakit mata tertentu yang
menyerang pada bagian saraf optik mata. tekanan yang terlalu tinggi dalam bagian mata bisa
menyebabkan penyakit ini muncul. Ada dua jenis glukoma yaitu glukoma sudut terbuka dan
glukoma sudut tertutup.
Gejala Glukoma Sudut Terbuka
Gejala Glukoma Sudut Tertutup
Perawatan dan Cara Mencegah Glukoma
Penglihatan menjadi tidak jelas terutama pada bagian tepi
Rasa sakit yang parah pada bagian belakang mata
4. Ablasi Retina
Ablasi retina adalah sebuah kondisi yang menyebabkan lapisan penting dari jaringan pada retina
mengalami penurunan sehingga posisinya lebih kebawah atau menarik ke dalam yang
menyebabkan gangguan untuk pembuluh darah di daerah ini. Kondisi ini akan menyebabkan
retina mengalami kekurangan oksigen sehingga bisa menyebabkan kebutaan.
Gejala Ablasi Retina
Penyebab Ablasi Retina
Perawatan dan Cara Mencegah Ablasi Retina
Mata seperti melihat bintik-bintik kecil pada pandangan.
Mata seperti tertutup oleh rambut atau beberapa benang kecil meskipun sebenarnya
tidak.
Mata memberikan respon berkedip dalam waktu cepat saat melihat mata.
6. Penyakit Graves
Penyakit graves adalah sebuah kondisi yang menyebabkan adanya gangguan sistem kekebalan
tubuh karena tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hormon tiroid adalah hormon
yang bisa mempengaruhi semua sistem dalam kesehatan tubuh dengan berbagai cara yang
berbeda. Penyakit ini bisa terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang saat belum berumur
kurang dari 40 tahun.
Gejala Graves
Penyebab Penyakit Graves
Cara Perawatan dan Cara Mencegah Penyakit Graves
Penyakit graves bisa memberikan pengaruh yang sangat besar untuk kesehatan mata dengan
beberapa gejala yaitu:
Mata menjadi lebih menonjol
Ada tekanan kuat pada bagian dalam mata
Mata seperti menghasilkan pasir
Kelopak mata seperti tertarik
Peradangan mata yang menyebabkan mata merah
Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
Mata tidak bisa melihat dengan jelas atau penglihatan ganda
Mata kehilangan kemampuan untuk melihat.
8. Mata Bintitan
Mata bintitan adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang bagian mata yang sangat
mengganggu, namun biasanya tidak berlangsung lama. Mata bintitan biasanya ditandai dengan
munculnya bintitan seperti bisul, namun terjadi biasanya di sekitar kelopak mata.
Gejala Mata Bintitan
Penyebab
Cara Menghilangkan Bintitan
Cara Mencegah Bintitan
Muncul bintitan di kelopak mata bagian atas dan atau bagian bawah
Perih di mata
Rasa nyeri
Mata cenderung berwarna merah dan kebiruan.
9. Mata Belekan
Belekan biasanya terjadi pada anak-anak dan bayi, hal ini karena masih rentan terhadap infeksi
dan terkena virus. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyebabkan mata
mengeluarkan kotoran yang cukup banyak dan sulit berhenti. Biasanya bulu mata akan
menempel dan sulit untuk di buka karena adanya tahi mata yang terlalu banyak.
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi belekan terutama pada anak anak biasanya hindari dari kontak langsung
terhadap lingkungan berdebu. Selain itu hindari makanan yang dapat menyebabkan panas dalam
seperti cokelat dan gorengan. Jika tidak kunjung sembuh dalam 5 hari anda dapat membawanya
ke dokter terkait.
2. Rabun Jauh
Rabun jauh adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat
melihat benda yang terlalu jauh. Biasanya rabun jauh bisa terkena pada anak anak.
11. Keratitis
Jenis penyakit mata yang menyerang pada bagian kornea mata yang dapat disebabkan oleh
virus, jamur, dan bakteri. Ciri ciri penyakit ini adalah adanya bintik bintik putih pada mata.
Solusi satu satunya penyakit ini adalah dengan melakukan cangkok pada mata. Penyakit ini
salah satu jenis penyakit pada mata yang cukup berbahaya bagi para penderitanya.
13. Presbiopi
Menyebabkan seseorang tidak dapat melihat benda dekat ataupun benda jauh, umumnya terjadi
pada orang yang sudah berusia lanjut. Presbiopi biasanya ditangani dengan memberikan kaca
mata yang terdapat lensa plus dan lensa minus pada setiap bagiannya.
Obat analgetik
Aspirin
Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, demam, serta saat terjadinya suatu peradangan. Obat
ini juga bisa digunakan untuk mengobati serta mencegah apabila terjadi serangan jantung, stroke
ataupun rasa nyeri pada dada.
Beberapa merk dagang untuk aspirin antara lain, Arthritis Pain, Ascriptin Enteric, Aspir 81,
Aspir-Low, Bayer Aspirin, Bayer Childrens Aspirin, Bufferin, Easprin, Ecotrin, Ecpirin,
Fasprin, Halfprin, Miniprin, St. Joseph Aspirin.
Penggunaan Aspirin
Sebaiknya obat ini tidak diberikan pada anak-anak maupun remaja yang sedang terkena
demam, gejala flu, maupun cacar air, karena obat ini dapat menimbulkan efek samping
yang fatal bagi mereka. Seperti mereka akan mengalami syndrom reye, yaitu semcm
penyakit langka dimana cara kerjanya dengan mempengaruhi cara kerja otak dan hati.
Bagi pasien yang mengalami gangguan perdarahan pada usus, perdarahan hemofilia,
maupun penderita yang alergi terhadap NSAID, sebaiknya menghindari penggunaan obat
ini.
Pada wanita hamil, obat ini bisa mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi janin.
Yaitu gangguan pada jantung serta menurunnya berat badan saat lahir nantinya. Untuk
itu sebaiknya menghindari pemakaian obat ini.
Bagi pasien yang mengalami gangguan asma, maag, penyakit hati, jantung, ginjal,
hipertensi, maupun polip, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ibuprofen
Merupakan salah satu anti inflamasi yang bekerja untuk mengurangi hormon penyebab demam,
peradangan dan nyeri pada tingkat ringan hingga sedang, seperti pada penderita sakit kepala,
sakit gigi, sakit punggung, arthritis, kram saat menstruasi, atau pada saat mengalami cedera
ringan.
Tentang Ibuprofen
Beberapa merk dagangnya antara lain, Advil, Genpril, Midol, Motrin, Nuprin.
Dosis penggunaan obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam.
Kontra indikasi :
Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah menjalani operasi bypass
jantung, karena obat ini dapat mengancam jantung seperti terjadinya serangan jantung
atau stroke.
Bagi penderita yang memiliki sejarah penyakit jantung, stroke, gagal jantung, hipertensi,
maag, asma, gangguan hati, ginjal, polip, maupun gangguan perdarahan sebaiknya
menghubungi dokter sebelum mengkonsumsi obat ini, karena dapat mengakibatkan efek
serius pada perut atau usus, termasuk perdarahan.
Bagi wanita hamil dan menyusui, penggunaan ibuprofen selama 3 bulan dapat
membahayakan janin.
Efek samping :
Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini antara lain timbulnya ruam,telinga berdenging,
sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, dan mulas.
Celebrex (celexocib)
Digunakan untuk mengurangi hormon penyebab radang dan nyeri pada tubuh, seperti arthritis,
ankylosing spondylitis, nyeri haid, serta polip pada usus.
Dosis pemakaian : 100 hingga 400 mg perhari.
Kontra indikasi :
Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah menjalani operasi jantung,
karena obat ini dapat menimbulkan serangan jantung atau stroke.
Bagi penderita yang memiliki riwayat sejarah serangan jantung, stroke, penyakit jantung,
gagal jantung, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati , penyakit ginjal, epilepsi,
asma, polip, gangguan pembekuan darah, maupun yang alergi terhadap jenis NSAID
seperti aspirin, sulfa, dan yang lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakannya, karena obat ini dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau usus.
Begitu juga bagi wanita hamil, maupun menyusui, sebaiknya berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter sebelum penggunaanya, karena dapat membahayakan kondisi
janin.
Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini seperti timbulnya gatal-gatal, gangguan
pernafasan, terjadi pembengkakan (wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan), gangguan pada perut (
seperti diare, kembung, sering buang gas), pusing, gugup, hidung meler atau tersumbat, sakit
tenggorokan, dan timbulnya ruam pada kulit.
Disclofenac
Digunakan sebagai obat penghilang rasa nyeri tigkat ringan hingga sedang, seperti gejala
osteoporosis, rheumatoid arthritis, dan kram saat menstruasi. Disclofenak dalam bentuk serbuk
atau biasa disebut cambia dapat digunakan sebagai obat migrain.
Merk dagang obat ini antara lain voltaren, cataflam, voltaren XR, Cambia, zipsor, zorvolex.
Dosis pemakaian obat ini adalah 100 hingga 200 mg/ hari dengan jangka pemberian obat 2
hingga 4 kali sehari stelah makan.
Kontra indikasi :
Bagi penderita dengan riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke,maag ,
gangguan hati, ginjal, asma, polip, gangguan perdarahan, ataupun bagi perokok,
sebaiknya penggunaan obat ini setelah berdiskusi dengan dokter
.Hal yang sama juga berlaku bagi wanita hamil dan menyusui. Karena penggunaan obat
ini bisa berakibat fatal bagi janin dan bayi yang disusui.
Efek samping : ulserasi, sensasi panas pada perut, kram, mual, gastritis, perdarahan
gastrointestinal, gangguan hati, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, gangguan
ginjal, telinga berdenging, Retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan
gagal jantung.
Etodolac
Digunakan untuk mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada
tubuh misalnya akibat arthritis atau osteoarthritis.
Dosis yang dianjurkan untuk pemakaian obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 6 hingga 8
jam setiap hari sehabis makan.
Kontra indikasi
Penggunaan etodolac sebelum / pasca operasi bypass jantung dapat meningkatkan risiko
yang dapat mengancam jiwa, seperti serangan jantung atau stroke.
Bagi penderita yang memiliki riwayat serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi,
maag, gangguan hati, asma, polip dan juga perokok, Etodolac bisa mengakibatkan
meningkatnya risiko pada perut atau usus, termasuk perdarahan atau perforasi
(pembentukan lubang).
Pada wanita hamil dan menyusui, etodolak dapat mengganggu perkembangan janin, dan
bayi.
Efek samping : ruam, telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual,
diare, sembelit, mulas, retensi cairan, sesak napas, retensi cairan, pembekuan darah, serangan
jantung, hipertensi, dan gagal jantung.
Indomethacin
Berfungsi sebagai prostglandin yaitu menghalangi aksi bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi
tubuh.
Kontra indikasi :
Pasien yang sedang mengkonsumsi obat, suplement, obat herbal
Alergi terhadap obat-obatan jenis NSAId, makanan, dan lainnya.
Penderita maag dan gangguan perdarahan
Penderita dengan riwayat gagal jantung, ginjal, gangguan hati, masalah kencing, tekanan
darah tinggi , sariawan, kejang, atau kadar natrium darah rendah, dan infeksi.
Efek samping : Kemerahan dan rasa nyeri pada daerah bekas suntikan, alergi ( seperti ruam,
gatal-gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah),
muntah darah, Warna urine dan tinja menjadi gelap, frekuensi buang air kecil menurun, detak
jantung lambat; memar, masalah berat badan.
Ketoprofen
Digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan yang terjadi pada tubuh akibat rheumatoid
arthritis atau osteoarthritis, dan juga kram saat menstruasi.
Kontra indikasi :
Alergi terhadap bahan-bahan ketoprofen
Penderita yang mengalami alergi yang parah, seperti ruam, gatal-gatal, gangguan
pernafasan, polip, dan pusing.
Penderita yang baru saja menjalani operasi jantung atau pernah memiiki riwayat
menderita berbagai penyakit seperti ginjal, gangguan hati, diabetes, gangguan usus,
asma, tekanan darah tinggi,
Wanita hamil dan menyusui
Pasien yang sedang pada masa konsumsi suatu jenis obat, suplement makanan, dan obat-
obatan herbal.
Efek samping : Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering buang gas, sakit kepala, mulas, mual,
gangguan pada perut.
Ketorolac
Digunakan untuk mengobati rasa nyeri pada tingkatan sedang hingga berat.
Kontra indikasi :
Alergi terhadap ketorolac
Sedang pada masa konsumsi beerapa jenis obat lainnya
Wanita hamil dan menyusui
Memiliki riwayat ulkus, masalah pada ginjal, stroke, hemofilia, maupun pasien pasca
melakukan operasi jantung, asma, polip, hipertensi, perokok, pecandu alkohol
Efek samping : Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering buang gas, sakit kepala, gangguan
pencernaan, sakit perut, mual, nyeri di tempat suntikan, berkeringat, muntah, terjadi alergi
(seperti ruam, gatal-gatal, gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut,
wajah, bibir, atau lidah, suara serak).
Nabumetone
Adalah sejenis NSAID yang juga memiliki fungsi untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan
yang terjadi pada tubuh.
Sebaiknya obat ini tidak digunakan pada :
Wanita hamil dan menyusui
Seseorang yang alergi terhadap bahan nabumetone
Seseorang yang mengalami alergi seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, polip,
dan pusing terhadapa obat-obatan NSAID.
Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter atau sesuai aturan pakai yang biasanya tertera
pada label obat.
Efek samping penggunaan nabumeton diantaranya :
Gejala umum yang biasa dialami antara lain : Sembelit, diare, pusing, mengantuk,sering
buang gas, sakit kepala, mulas, mual.
Terkadang pengguna akan mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, gangguan
pernafasan, terjadi pembengkakan (mulut, wajah, bibir,lidah), gangguan produksi urine,
nyeri dada, merasa kebingungan, depresi, pingsan, detak jantung lebih cepat dari
biasanya, demam, menggigil, sakit tenggorokan, mengalami perubahan mental atau
suasana hati, mati rasa pada tangan atau kaki, mual, muntah , sesak napas, warna kulit
atau mata menguning.
Naproxen
Jenis NSAID ini juga digunakan untuk mengurangi hormon penyebab nyeri dan peradangan
pada anggota tubuh, seperti nyeri akibat gejal arthritis, ankylosing spondylitis, tendinitis,
bursitis, asam urat, atau kram menstruasi.
Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengkonsumsi obat ini :
Obat ini dapat memicu resiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Untuk itu sangat
disarankan bagi penderita jantung, maupun seseorang yang baru saja melakukan operasi
pada jantung untuk menghindari pemakaian obat ini.
Bagi orang yang alergi terhadap obat ini sendiri maupun jenis NSAID lain seperti
aspirin, atau bagi orang-orang yang memiliki riwayat serangan jantung, stroke, tekanan
darah tinggi, maag, gangguan hati, ginjal, asma, polip, ataupun jika anda seorang
perokok aktif, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum
menggunakan obat ini. Karena obat ini dapat menyebabkan pendarahan pada bagian
perut atau usus, yang bisa berakibat pada kematian.
Bagi wanita hamil dan menyusui, mengkonsumsi naproxen di trimester akhir kehamilan
bisa membahayakn janin dalam kandungan.
Efek samping yang ditimbulkan :
Sama seperti jenis NSAID yang lainnya naproxen juga memiliki efek samping yang umum
terjadi seperti, gatal-gatal, gangguan pernafasan, pembengkakan ( pada wajah Anda, bibir,
lidah, dan tenggorokan), sakit perut, sakit perut, diare, sembelit, kembung, sering buang gas,
pusing, sakit kepala, gugup, penglihatan kabur, terjadi dering di telinga.
Oxaprozin
Obat ini digunakan untuk pengobatan penyakit rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan arthritis,
karena obat ini dapat menghalangi zat-zat yang dapat menimbulkan peradangan dalam tubuh.
Obat ini tidak baik digunakan untuk seseorang yang alergi terhadap jenis obat itu sendiri maupu
jenis-jenis NSAID lainnya seperti ibuprofen dan celebrex, juga bagi wanita yang sedang hamil
maupun menyusui dan pasien yang baru saja menjalani operasi penyakit jantung untuk itu
diperlukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat ini.Adapun
efek samping yang umum terjadi dari pemakaian oxaproxin antara lain : pengguna bisa
mengalami Sembelit, diare, pusing, mengantuk, seringnya buang gas, sakit kepala, mulas, dan
mual. Obat ini juga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah
yang serius. Selain itu, oxaproxin juga dapat meningkatkan resiko penyakit maag.
Piroxican
Obat ini digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan pada tahap ringan hingga sedang,
seperti pada gejala artritis, pembengkakan, kaku dan nyeri pada otot.
Cara kerjanya adalah dengan menghambat prostlaglandin dalam tubuh. Dosis penggunaan
piroxican pada umumnya adalah 10 hingga 20 mg perharinya.
Sebaiknya obat ini tidak digunakan pada :
Wanita yang sedang hamil dan menyusui. Pada wanita yang sedang merencanakan
kehamilan, piroxican dapat berakibat mengurangi tingkat kesuburan anda.
Bagi seseorang yang memiliki riwayat gangguan lambung, usus, asma, gangguan hati,
ginjal, penyakit jantung, hipertensi, gangguan penglihatan, penggumpalan darah, serta
yang alerdi terhadap anti inflamasi jenis lainnnya seperti ibuprofen dan aspirin,
sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Efek samping yang ditimbulkan : kembung, nyeri ulu hati, diare, sakit kepala, demam, dan
gejala flu.
Salsalate
Obat ini digunakan untuk mengobati demam, nyeri, serta peradangan pada tubuh. Obat ini
memiliki efek yang kuat seperti halnya aspirin dalam mengurangi peradangan, tetapi obat ini
tidak berpengaruh pada pembekuan darah dari aspirin.
Jenis penyakit yang dapat diobati dengan salsalate antara lain : heumatoid arthritis,
osteoarthritis, peradangan dan nyeri akibat cedera jaringan lunak, tendinitis, dan bursitis.
Dosis umum penggunaan obat ini adalah 3000 mg perhari yang diberikan selama 2 sampai 4
kali.
Peringatan pemakaian :
Jangan mengkonsumsi obat ini saat anda mengkonsumsi alkohol, karena dapat
meningkatkan resiko sakit maag
Bagi wanita menyusui, sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini karena dapat
mengakibatkan efek buruk bagi bayi
Efek samping yang umumnya terjadi atas penggunaan salsalate adalah gangguan pencernakan,
dan tinnitus (telinga berdengiing). Efek lain yang mungkin timbul yaitu : sakit perut, kram,
mual, muntah, gangguan pada hati, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, ruam, gangguan ginjal,
vertigo, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan gagal
jantung.
Sulindac (clinoril)
Sama seperti jenis NSAID lain, sulindac juga berperan untuk mengatasi rasa nyeri, nyeri dan
peradangan yang dsebabkan oleh rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, arthritis gout,
osteoarthritis. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati peradangan yang terjadi pada
jaringan lunak seperti tendinitis dan bursitis.
Peringatan sebelum penggunaan sulindac :
Dosis penggunaan obat ini adalah 150 hingga 200 mg perhari yang diberikan selama 2
kali sehari sehabis makan. Batas maximal konsumsi obat ini adalah 400 mg/ hari.
Bagi pasien dengan riwayat penyakit asma, dan alergi seperti gatal-gatal, atau alergi
terhadap jenis obat-obatan lain, penderita ulkus peptikum (gangguan fungsi ginjal), obat
ini sebaiknya dihindari. karena dapat memperburuk kondisi pasien seperti Retensi cairan,
pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi.
Wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari pemakaian obat ini.
Efek samping penggunaan obat ini antara lain :
Sama seperti efek samping antibiotik, jenis obat ini dapat menyebabkan gangguan pencernakan
(seperti gangguan pada lambung dan usus kecil), nyeri perut, kram, mual, peradangan selaput
lendir pada lambung (gastritis), perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, lemah, pusing,
timbulnya ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging.
Tolmetin
Merupakan sejenis anti inflamasi NSAID yang berguna untuk pengobatan demam, nyeri, dan
peradangan seperti pada gejala rheumatoid arthritis, arthritis juvenile, atau osteoarthritis.
Penggunaan Tolmetin :
Dosis yang dianjurkan untuk jenis obat ini adalah 200 hingga 600 mg perhari selama tiga
kali minum setelah makan. Dosis maximum adalah 1800 mg perhari.
Penggunaan tolmetin pada pasien yang sedang mengkonsumsi jenis obat-obatan
antikoagulan dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan. Begitu juga bagi pasien
yang memakai lithium atau methotrexate, dapat mengembangkan kadar racun obat itu
sendiri.
Pencampuran penggunaan tolmetin dengan valsartan, losartan, irbesartan atau
angiotensin converting enzyme inhibitor, kaptopril pada lansia yang mengalami
gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan berkurangnya fungsi ginjal yang akhirnya
bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Wanita hamil dan ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
Efek samping yang umumnya terjadi pada pasien yang menggunakan obat ini adalah gangguan
pencernakan, nyeri perut, kram, mual, gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati,
terjadi ulserasi lambung, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, telinga
berdenging.