Anda di halaman 1dari 7

Universitas Widya Nusantara

Terakreditas BAN-PT
Sekretariat : JL. Untad I. Kelurahan Tondo Kec. Mantikulore – Palu , Sulawesi Tengah
Telp. (0451) 4016803

DAFTAR TILIK PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK (NASOGASTRIK TUBE/NGT

A. Pengertian
Pemasangan Pipa Nasogastrik (NGT) adalah prosedur memasukkan pipa panjang yang
terbuat dari polyurethane atau silicone melalui hidung, esophagus sampai ke dalam lambung
dengan indikasi tertentu..
B. Tujuan/Indikasi
1. Dekompresi isi lambung
Mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruktif/ileus
paralitik peritonitis dan pankreatitis akut.
Perdarahan saluran cerna bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairan lambung)
2. Memasukkan Cairan/Makanan ( Feeding, Lavage Lambung) Pasien tidak dapat menelan oleh
karena berbagai sebab. Lavage lambung pada kasus keracunan
3. Diagnostik
Membantu diagnosis dengan analisa cairan isi lambung.
C. Kontra indikasi
1. Pasien dengan maxillofacial injury atau fraktur basis cranii fossa anterior. Pemasangan NGT
melalui nasal berpotensi untuk misplacement NGT melalui fossa cribiformis, menyebabkan
penetrasi ke intrakranial
2. Pasien dengan riwayat striktur esofagus dan varises esofagus.
3. Pasien dengan tumor esophagus.
D. Komplikasi
1. Iritasi hidung, sinusitis, epistaksis, rhinorrhea, fistula
esophagotracheal akibat pemasangan NGT jangka lama.
2. Pneumonia Aspirasi.
3. Hypoxia, cyanosis, atau respiratory arrest akibat tracheal intubation
E. Prosedur
Persiapan Alat :
1. Bak instrumen steril berisi handscoon steril
2. Selang nasogastrik (NG! steril
3. Spuit 20 cc steril
4. Klem arteri steril
5. Kassa steril dalam tempatnya
6. Kertas tissu dalam tempatnya
7. Gelas berisi air matang
8. Plester
9. j. Gunting plester
10. Perlak dan alasnya
11. Celemek
12. Bengkok
13. Jelly
14. Stetoskop
15. Handuk kecil-lap tangan
Persiapan Pasien :
a. Sapa pasien dengan komukasi terapeutik
b. Perkenalkan diri perawat kepada pasien
c. Informed consent
d. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan tindakan
e. Atur posisi posisi yang nyaman bagi pasien (semi Fowler)
Persiapan lingkungan :
a. Pasang sampiran bila perlu
b. Atur pencahayaan yang cukup
c. Ciptakan suasana ruangan yang nyaman dan menyenangkan
Prosedur
1 Bersihkan daerah hidung dengan menggunakan tissue) cek lubang hidung (aliran
udaranya) ada cairan, luka atau tidak
2 Pasang perlak dan alas di atas dada klien
3 Memasang celemek
4 Buka kemasan NGT steril
5 Pakai handscoon steril
6 Ambil NGT dan ukur panjang selang dengan cara : pegang ujung akhir
selang setinggi ujung sternum (ukur sampai hidung kemudian belok ke
telinga) beri tanda dengan dijepit klem arteri
7 Licinkan ujung pipa dengan jelly
8 Masukkan NGT secara perlahan-lahan sambil klien disuruh menelan (bila pasien
sadar) bila terasa ada tahanan, hentikan dan coba melalui lubang hidung satunya.
9 Pengecekan apakah selang NGT sudah benar-benar masuk lambung dengan
cara : Masukkan pangkal pipa sampai terendam air) klem dibuka (jika ada
gelembung udara berarti pipa masuk ke paru-paru harus langsung dicabut) tapi
jika tidak ada gelembung udara lanjutkan ke pengecekan yang kedua) klem
ditutup kembali. klem dibuka hisap isi lambung sedikit dengan spuit (tepat
masuk lambung jika cairan yang terhisap berwarna kekuningan (asam
lambung) masukkan kembali lalu klem ditutup kembali
Klem dibuka masukkan udara kedalam lambung (10-20 CC) sambil dengarkan
dengan stetoskop di daerah lambung) bila terdengar bunyi berarti sudah tepat
masuk lambung klem ditutup kembali
10. Pasang spuit pada pangkal pipa bila sudah yakin pipa masuk lambung
11. Lekatkan pipa dengan plester
12. Rapikan pasien dan bereskan alat yang digunakan.
13’ Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir) mengeringkan dengan handuk bersih
14. Cek respon pasien selama pelaksanaan dan setelah pelaksanaan
15. Dokumentasikan tindakan.
Lembar Penilaian Mahasiswa

Nama:
Nim:
Skore
No Langkah Kegiatan Bobot
0 1 2

A Persiapan 40%

Persiapan alat:
1. Bak instrumen steril berisi handscoon
steril
2. Selang nasogastrik (NG! steril
3. Spuit 20 cc steril
4. Klem arteri steril
5. Kassa steril dalam tempatnya
6. Kertas tissu dalam tempatnya
1 7. Gelas berisi air matang
8. Plester
9. Gunting plester
10. Perlak dan alasnya
11. Celemek
12. Bengkok
13. Jelly
14. Stetoskop
15. Handuk kecil-lap tangan
Persiapan pasien:
a. Sapa pasien dengan komukasi terapeutik
b. Perkenalkan diri perawat kepada pasien
c. Informed consent
d. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
tindakan.
2 e. Atur posisi posisi yang nyaman bagi pasien
(semi Fowler)
Persiapan lingkungan :
a. Pasang sampiran bila perlu
b. Atur pencahayaan yang cukup
c. Ciptakan suasana ruangan yang nyaman
dan menyenangkan
B Pelaksanaan 60%
Bersihkan daerah hidung dengan menggunakan
1
tissue) cek lubang hidung (aliran udaranya) ada
cairan, luka atau tidak.
2 Pasang perlak dan alas di atas dada klien
3 . Memasang celemek
4 Buka kemasan NGT steril
5 Pakai handscoon steril
Ambil NGT dan ukur panjang selang dengan
cara : pegang ujung akhir selang setinggi
6
ujung sternum (ukur sampai hidung kemudian
belok ke telinga) beri tanda dengan dijepit klem
arteri

7 Licinkan ujung pipa dengan jelly


Masukkan NGT secara perlahan-lahan sambil
8 klien disuruh menelan (bila pasien sadar) bila
terasa ada tahanan, hentikan dan coba melalui
lubang hidung satunya
Pengecekan apakah selang NGT sudah benar-
benar masuk lambung dengan cara : Masukkan
pangkal pipa sampai terendam air) klem dibuka
(jika ada gelembung udara berarti pipa masuk
ke paru-paru harus langsung dicabut) tapi jika
tidak ada gelembung udara lanjutkan ke
pengecekan yang kedua) klem ditutup kembali.
klem dibuka hisap isi lambung sedikit dengan
9 spuit (tepat masuk lambung jika cairan
yang terhisap berwarna kekuningan (asam
lambung) masukkan kembali lalu klem ditutup
kembali.
Klem dibuka masukkan udara ke dalam
lambung (10-20 CC) sambil dengarkan dengan
stetoskop di daerah lambung) bila terdengar
bunyi berarti sudah tepat masuk lambung klem
ditutup kembali

10 Pasang spuit pada pangkal pipa bila sudah


yakin pipa masuk lambung
11 Lekatkan pipa dengan plester

12 Rapikan pasien dan bereskan alat yang telah


digunakan.
13 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
mengeringkan dengan handuk bersih
14 Cek respon pasien selama pelaksanaan dan
setelah pelaksanaan
15 Dokumentasikan tindakan.
Nilai = (40% x skore A)+ (60% x skore B)
Skore maksimal

Kategori Skore
Skore 0 ( Nol ) : Bantuan hampir seluruhnya, prosedur dilakukan tapi tidak tepat.
Skore 1 ( satu ): Bantuan sebagian, prosedur dilakukan kurang sempurna
Skore 2 (dua) : Mandiri, langkah dilakukan degan benar

Anda mungkin juga menyukai