DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Pola napas tidak efektif berhubungan hambatan upaya napas (mis. Nyeri
saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa
Kriteria hasil Rencana keperawatan Rasional
No Keperawatan
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Latihan batuk efektif (I.01006) 1. Untuk mengetahui sputum
napas tidak tindakan keperawatan Observasi : 2. Untuk memudahkan dalam
efektif selama 3x24 jam 1. Identifikasi kemampuan batuk bernapas
berhubungan diharapkan Bersihan Terapeutik : 3. Untuk memudahkan dalam
dengan sekresi jalan napas tidak efektif 2. Atur posisi semi fowler atau mengeluarkan sputum
yang tertahan teratasi dengan kriteria fowler 4. Untuk mempermudah dalam
hasil: Edukasi : penyembuhan
a. Produksi sputum 3. Jelaskan tujuan dan prosedur
menurun (5) batuk efektif
b. Gelisah menurun (5) Kolaborasi :
c. Frekuensi napas 4. Kolaborasi pemberian mukolitik
membaik (5) atau espektoran
d. Pola napas membaik
(5)
Jam 10.30
Jam 12.30
Jam 09.00 3 1. Memonitor pola napas a. Pasien masih sesak
TTV: 147/94 mmhg
Jam 09.45 2. Memposisikan pasien dengan N : 117x/m
posisi semi fowler S : 36,9
R : 24x/m
3. Memberikan oksigen jika perlu Spo2: 98%
Jam 11.30 b. Pasien melakukan
4. Mengajarkan tehnik napas
posisi semi fowler
Jam 12.00 dalam untuk untuk mengurangi c. Pasien terpasang O2
nasal kanul 3 Lpm
sesak napas
d. Pasien paham dan
mengerti tehnik
napas dalam
Kamis,23/2/2023 1 1. Mengidentifikasi kemampuan a. Klien mampu
batuk mengeluarkan
2. Mengatur posisi semi fowler
atau fowler sputum
3. Menjelaskan tujuan dan b. Klien nampak
prosedur batuk efektif berbaring dan
4. Mengkolaborasi pemberian merasa nyaman
mukolitik atau espektoran
c. Klien mengerti
dengan penjelasan
yang diberikan
d. Pemberian teraphy
nebulizer (Lasacom
1 respul/12 jam,
budesma 1 respul/8
jam)
Jam 09.00 2. 1. a.
Jam 09.45
Jam 12.30
Jam 10.00 3. 1. Memonitor pola napas a. Pasien masih sesak
TTV: 147/94 mmhg
Jam 10.30 2. Memposisikan pasien dengan N : 117x/m
posisi semi fowler S : 36,9
Jam 11.30 R : 24x/m
3. Memberikan oksigen jika Spo2: 98%
Jam 12.00 b. Pasien melakukan
perlu
posisi semi fowler
4. Mengajarkan tehnik napas c. Pasien terpasang
dalam untuk untuk O2 nasal kanul 3
mengurangi sesak napas Lpm
d. Pasien paham dan
mengerti tehnik
napas dalam
Jumat 24/2/2023 1 1. Mengidentifikasi kemampuan a. Klien mampu
Jam 08.00
batuk mengeluarkan
Jam 08.30 2. Mengatur posisi semi fowler sputum
Jam 11.30
atau fowler b. Klien nampak
3. Menjelaskan tujuan dan berbaring dan merasa
prosedur batuk efektif nyaman
4. Mengkolaborasi pemberian c. Klien mengerti
mukolitik atau espektoran
dengan penjelasan
yang diberikan
d. Pemberian teraphy
nebulizer (Lasacom 1
respul/12 jam,
budesma 1 respul/8
jam)
Jam 13.00 2 1. a.
Jam 13.30
Jam 10.00 3 1. Memonitor pola napas a. Pasien masih sesak
TTV: 147/94 mmhg
Jam 10.30 2. Memposisikan pasien dengan N : 117x/m
posisi semi fowler S : 36,9
Jam 11.30 R : 24x/m
3. Memberikan oksigen jika Spo2: 98%
Jam 12.00 b. Pasien melakukan
perlu
posisi semi fowler
c. Pasien terpasang O2
nasal kanul 3 Lpm
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jam No Dx Evaluasi
Rabu 22/2/2023 1. S: Pasien mengatakan nafsu makan masih batuk
Jam 14.00 O: - keadaan umum sedang
- RR 24x/m
A: Masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak
efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Jam 14.00 2.
S:
Jam 14.00 3. S: Pasien mengatakan masih sesak napas
O: -Pasien nampak lemas
- Terpasang O2 nassal kanil 3 Lpm
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Kamis 23/2/2023 1. S: Pasien mengatakan masih batuk .
Jam 14.00 O: - Keadaan umum sedang
- RR 24x/m
A: Masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak
efektif teratasi sebagian
P: lanjut intervensi
2. S:
2. S: