Anda di halaman 1dari 18

Hasil Penatalsanaan Terapi Pada Pasien Dengan Efusi Pleura Desxtra di RSUD Maria

Walanda Maramis :
No Terapi
1 IVFD RL 500cc 20 tpm/Menit
2 O2 Nasal Kanul 3 L
3 Inj. Ranitidin 50 Mg/12 Jam
4 Inj. Katerolac 30 Mg/Hari
5 Inj Levofloxacim 5 Mg/24 Jam

Diagnosa Keperawatan Pada Pasien Dengan Efusi Pleura Dextra Di RSUD Maria Walanda
Maramis :
1. Pola Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan Hambatan Upaya Nafas (Kelemahan Otot
Pernafasan) (D. 0005)
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan (D. 0056)
Anaslisa Data Keperawatan
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif : Infeksi Pola Nafas Tidak
Pasien Mengatakan Sesak Efektif Berhubungan
Nafas & Batuk Hambatan reabsorbsi cairan di Dengan Hambatan
Data Objektif : rongga pleura Upaya Nafas
Pasien Tampak Kesulitan (Kelemahan Otot
Bernafas Penumpukan cairan pada rongga Pernafasan)

Ku : Lemah pleura (D. 0005)


Kesadaran : Composmentis
TTV : Penurunan ekspansi paru

TD : 114/80 Mmhg Sesak nafas

N : 98 x/Menit
Penuruna suplai O2
R : 27 x/Menit
SB : 36,8 C
Pola Nafas Tidak Efektif
SPO2 : 98 %
Terpasang Nasal Kanul 3 L
2 Data Subjektif : Infeksi Intoleransi Aktivitas
1. Pasien mengatakan Berhubungan Dengan
mudah lelah Hambatan reabsorbsi cairan di Kelemahan (D. 0056)
2. Pasien mengatkan sesak rongga pleura
jika banyak beraktivitas
Data Objektif : Penumpukan cairan pada rongga

1. Pasien Tampak lemah pleura

2. Aktivitas dibantu oleh


perawat dan keluarga Penurunan ekspansi paru

yaitu ibunya Sesak nafas

Ku : Lemah
Penuruna suplai O2
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Kelemahan
TD : 114/80 Mmhg
N : 98 x/Menit
Intoleransi Aktivitas
R : 27 x/Menit
SB : 36,8 C
SPO2 : 98 %
Terpasang Nasal Kanul 3 L
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1 Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
Berhubungan Dengan Hambatan keperawatan 3x24 Jam di 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
Upaya Nafas (Kelemahan Otot harapakan pola nafas menjadi nafas)
Pernafasan) (D. 0005) efektif dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling,
1. Frekuensi pernafasan dalam mengi, wheezing , ronchi kering)
rentan normal RR 24 x/Menit Terapeutik
2. Tidak ada bunyi nafas 3. Posisikan semi-fowler atau fowler
tambahan 4. Berikan oksigen jika perlu
3. Tidak ada retraksi dinding Edukasi
dada dan penggunaan alat 5. Ajarkan teknik batuk efektif
bantu pernafasan Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
oksigen, foto thoraks serta obat obatan
2 Intoleransi Aktivitas Setelah dilaksakan Observasi
Berhubungan Dengan Tindakan asuhan keperawatan 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
Kelemahan (D. 0056) selama 3x24 jam diharapkan mengakibatkan kelelahan
toleransi aktivitas meningkat 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
Kriteria hasil: melakukan aktifitas
1. Kemudahan melakukan Terapeutik
aktifitas 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
2. Dyspnea saat beraktifitas stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
menurun Edukasi
3. Perasaan lemah menurun 4. Anjurkan tirah baring
4. Frekuensi nadi membaik Melakukan aktvitas secara bertahap
Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan Pada Hari Pertama
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon
Pelaksanaan
I Senin, 05/09/22 Observasi Observasi
08.00 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, 1. Pasien Mengatakan Sesak Nafas Respirasi 27
usaha nafas) x/Menit
08.25 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. 2. Irama Nafas pasien tidak teratur
Gurgling, mengi, wheezing , ronchi Terapeutik
kering) 3. Pasien mengarakan nafas terasa ringan saat dalam
Terapeutik kedaan rileks dan memposisikan setengah duduk.
09.05
3. Posisikan semi-fowler atau fowler 4. Pasien Terpasang O2 Nasal Kanul 3 L
09.15
4. Berikan oksigen jika perlu Edukasi
Edukasi 5. Pasien mengeluh batuk kurang lebih 2 minggu
09.21
5. Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi
Kolaborasi 6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
12.00
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk oksigen, foto thoraks serta obat obatan
pemberian oksigen, foto thoraks serta obat a) Terpasang O2 Nasal Kanul 3 L
obatan b) Hasil pemeriksaan Foto Thorak :
Hidropneumothoraks dextra
c) Obat-obatan :
IVFD RL 500cc 20 tpm/Menit
Inj. Ranitidin 50 Mg/12 Jam
Inj. Katerolac 30 Mg/Hari
Inj Levofloxacim 5 Mg/24 Jam
II Senin, 05/09/22 Observasi Observasi
12.03 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Pasien mengatakan jika beraktivitas pasien
mengakibatkan kelelahan mudah lelah dan sesak nafas
12.06 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan 2. Pasien mengatkan bersedia melakukan aktivitas
selama melakukan aktifitas secara bertahap
Terapeutik Terapeutik
13.20 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan) stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
Edukasi Edukasi
13.30
4. Anjurkan tirah baring 4. Pasien mengatakan bersedia dianjurkan tirah
14.00
5. Melakukan aktvitas secara bertahap baring
5. Pasien tampak paham
Implementasi Keperawatan Pada Hari Kedua
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon
Pelaksanaan
I Selasa, 06/09/22 Observasi Observasi
14.00 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, 1. Pasien Mengatakan Sesak Nafas Respirasi 25
usaha nafas) x/Menit
14,05 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. 2. Irama Nafas pasien tidak teratur
Gurgling, mengi, wheezing , ronchi Terapeutik
kering) 3. Pasien mengarakan nafas terasa ringan saat dalam
Terapeutik kedaan rileks dan memposisikan setengah duduk.
14.16 3. Posisikan semi-fowler atau fowler 4. Pasien Terpasang O2 Nasal Kanul 3 L
14.25 4. Berikan oksigen jika perlu Edukasi
Edukasi 5. Pasien mengeluh batuk kurang lebih 2 minggu
14.30
5. Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi
Kolaborasi 6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
14.36
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk oksigen, foto thoraks serta obat obatan
pemberian oksigen, foto thoraks serta obat d) Terpasang O2 Nasal Kanul 3 L
obatan e) Hasil pemeriksaan Foto Thorak :
Hidropneumothoraks dextra
f) Obat-obatan :
IVFD RL 500cc 20 tpm/Menit
Inj. Ranitidin 50 Mg/12 Jam
Inj. Katerolac 30 Mg/Hari
Inj Levofloxacim 5 Mg/24 Jam
II Selasa, 06/09/22 Observasi Observasi
15.00 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Pasien mengatakan jika beraktivitas pasien
mengakibatkan kelelahan mudah lelah dan sesak nafas
15.10 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan 2. Pasien mengatkan bersedia melakukan aktivitas
selama melakukan aktifitas secara bertahap
Terapeutik Terapeutik
15.20 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan) stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
Edukasi Edukasi
15.30 4. Anjurkan tirah baring 4. Pasien mengatakan bersedia dianjurkan tirah
16.00 5. Melakukan aktvitas secara bertahap baring
5. Pasien tampak paham
Implementasi Keperawatan Pada Hari Ketiga
Dx Waktu Tindakan Keperawatan Respon
Pelaksanaan
I Rabu, 07/09/22 Observasi Observasi
07.00 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, 1. Pasien Mengatakan Sesak Nafas Respirasi 23
usaha nafas) x/Menit
07.10 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. 2. Irama Nafas pasien tidak teratur
Gurgling, mengi, wheezing , ronchi Terapeutik
kering) 3. Pasien mengarakan nafas terasa ringan saat dalam
Terapeutik kedaan rileks dan memposisikan setengah duduk.
08.01
3. Posisikan semi-fowler atau fowler 4. Pasien Terpasang O2 Nasal Kanul 3 L
08.12
4. Berikan oksigen jika perlu Edukasi
Edukasi 5. Pasien mengeluh batuk kurang lebih 2 minggu
08.30
5. Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi
Kolaborasi 6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
09.20
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk oksigen, foto thoraks serta obat obatan
pemberian oksigen, foto thoraks serta obat a) Terpasang O2 Nasal Kanul 3 L
obatan b) Hasil pemeriksaan Foto Thorak :
Hidropneumothoraks dextra
c) Obat-obatan :
IVFD RL 500cc 20 tpm/Menit
Inj. Ranitidin 50 Mg/12 Jam
Inj. Katerolac 30 Mg/Hari
Inj Levofloxacim 5 Mg/24 Jam
II Rabu, 07/09/22 Observasi Observasi
10.00 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Pasien mengatakan jika beraktivitas pasien
mengakibatkan kelelahan mudah lelah dan sesak nafas
10.15 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan 2. Pasien mengatkan bersedia melakukan aktivitas
selama melakukan aktifitas secara bertahap
Terapeutik Terapeutik
11.02 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan) stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
Edukasi Edukasi
11.21
4. Anjurkan tirah baring 4. Pasien mengatakan bersedia dianjurkan tirah
11.35
5. Melakukan aktvitas secara bertahap baring
5. Pasien tampak paham
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan Hari Pertama
Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Pelaksanaan
Senin, 05/09/22 Pola Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan S:
Hambatan Upaya Nafas (Kelemahan Otot Pasien Mengatakan Sesak Nafas & Batuk
Pernafasan) (D. 0005) O:
Pasien Tampak Kesulitan Bernafas
Ku : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 114/80 Mmhg
N : 98 x/Menit
R : 27 x/Menit
SB : 36,8 C
SPO2 : 98 %
Terpasang Nasal Kanul 3 L
A:
Masalah Belum Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
a) Melakukan monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
b) Melakukan monitor bunyi napas tambahan (mis.
Gurgling, mengi, wheezing, ronci kering)
c) memberikan posisikan semi fowler / fowler
d) berikan oksigen jika perlu.
e) Ajarkan pasien teknik batuk efektif
Senin, 05/09/22 Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan S:
Kelemahan (D. 0056) Pasien mengatakan mudah lelah
O:
Pasien Tampak lemah
Ku : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 114/80 Mmhg
N : 98 x/Menit
R : 27 x/Menit
SB : 36,8 C
SPO2 : 98 %
Terpasang Nasal Kanul 3 L
A:
Masalah Belum Teratasi
P:
Intervensi Dilanjutkan
a) Melakuan identifikasi gangguan fugsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
b) Menganjurkan tirah baring
c) Menganjurkan melakukan ativias secara bertahap
Evaluasi Keperawatan Hari Kedua
Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Pelaksanaan
Selasa, 06/09/22 Pola Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan S:
Hambatan Upaya Nafas (Kelemahan Otot Pasien Mengatakan Sesak Nafas & Batuk sudah mulai
Pernafasan) (D. 0005) berkurang
O:
Pasien tampak rileks
Ku : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 100/80Mmhg
N : 78 x/Menit
R : 25 x/Menit
SB : 36 C
SPO2 : 98 %
A:
Masalah Belum Teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
a) Melakukan monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
b) Melakukan monitor bunyi napas tambahan (mis.
Gurgling, mengi, wheezing, ronci kering)
c) memberikan posisikan semi fowler / fowler
d) berikan oksigen jika perlu.
e) Ajarkan pasien teknik batuk efektif
Selasa, 06/09/22 Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan S:
Kelemahan (D. 0056) Pasien mengatakan mudah lelah sudah berkurang
O:
Pasien Tampak mulai bisa beraktivitas mandiri
Ku : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 100/80 Mmhg
N : 78 x/Menit
R : 25 x/Menit
SB : 36 C
SPO2 : 98 %
A:
Masalah Belum Teratasi
P:
Intervensi Dilanjutkan
a) Melakuan identifikasi gangguan fugsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
b) Menganjurkan tirah baring
c) Menganjurkan melakukan ativias secara bertahap
Evaluasi Keperawatan Hari Ketiga
Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Pelaksanaan
Rabu, 07/09/22 Pola Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan S:
Hambatan Upaya Nafas (Kelemahan Otot Pasien Mengatakan Sudah tidak sesak & sedikit masih
Pernafasan) (D. 0005) batuk
O:
Pasien tampak rileks
Ku : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 100/80Mmhg
N : 88 x/Menit
R : 23 x/Menit
SB : 36 C
SPO2 : 99 %
A:
Masalah Teratasi
P:
Intervensi Dihentikan Pasien Rawat Jalan
Rabu, 07/09/22 Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan S:
Kelemahan (D. 0056) Pasien mengatakan sudah bisa beraktivitas secara mandiri
O:
Pasien Tampak mulai bisa beraktivitas mandiri
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 100/80 Mmhg
N : 88 x/Menit
R : 23 x/Menit
SB : 36 C
SPO2 : 99 %
A:
Masalah Teratasi
P:
Intervensi Dihentikan pasien dirawat jalan

Anda mungkin juga menyukai