PENYAKIT PNEUMONIA
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa
Dosen Pengampu: Maria Putri Sari Utami, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun oleh :
Kelompok 3
Pasien Tn. A 30 tahun datang ke RSUP pada tanggal 13 Oktober 2023 dengan
keluhan sesak nafas, dan batuk berdahak yang dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu. Sesak nafas yang dirasakan pasien yaitu pada sisi sebelah kiri. Pasien
merasakan sesak nafas pada malam hari. Biasanya sesak nafas memberat saat
pasien melakukan aktivitas sedang dan membaik saat pasien istirahat. Keluhan
lainnya seperti batuk berdahak, nyeri dada, keringat pada malam hari
Riwayat penyakit dahulu, sebelumnya pasien sudah pernah datang pada 6
September 2022 dengan keluhan yang sama yaitu sesak nafas dan batuk.
Kemudian riwayat penyakit keluarga disangkal oleh pasien. Pasien juga tidak
memiliki riwayat asma, DM, HT, dan juga alergi obat. Pada pemeriksaan inspeksi
pasien tampak sakit sedang dan pasien terlihat seperti sesak nafas, pada
pemeriksaan auskultasi terdengar suara ronki basah halus. Hasil pemeriksaan
tanda tanda vital, tekanan darah : 130/70 mmHg, Nadi : 105x/m, RR : 28x/m,
Suhu : 38,2°C, SpO2 : 98%. Hasil pemeriksaan laboratorium darah, didapatkan
nilai hemoglobin : 14.7 g/dL, hematokrit : 43.7 %, leukosit : 11.700/uL
(leukositosis). Terapi oral yang telah diberikan kepada pasien yaitu, leufloxacin
tab 500mg 1x1, N-acetyleysteine (NAC) caps 200mg 3x1, mini ASG 3x1, dan
lansoprazole 30mg tab 2x1.
A. Pengelompokan Data Senjang
B. Analisis Data
DS : Pasien
2. Senin mengeluh batuk Spasme Bersihan
16 Oktober berdahak sejak 1 jalan nafas jalan nafas
2023 minggu yang lalu. tidak efektif
DO : Pada
pemeriksaan
auskultasi terdengar
suara ronki basah
halus.
DS : Pasien
3. Senin mengatakan Proses Hipertermi
16 Oktober berkeringat pada penyakit
2023 saat malam hari
DO : S : 38,2°C
Nilai leukosit :
11.700/uL
C. Diagnosa Keperawatn Secara Prioritas
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upya nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme
jalan nafas
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
D. Intrvensi Keperawatan
Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan yang
dingin
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena, jika
perlu