Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

PENYAKIT PNEUMONIA
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa
Dosen Pengampu: Maria Putri Sari Utami, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. An Nida Lil Mau’idloh SKA12022007


2. Aninda Kusumaningrum SKA12022009
3. Bekti Nanda Widyaningrum SKA12022011
4. Chelsa Etadea Utami SKA12022013
5. Muhammad Fakhrurrozi S SKA12022021
6. Nanda Octa Rahmawati SKA12022023
7. Yolanda Friska Faradila SKA12022044

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2022/2023
KASUS

Pasien Tn. A 30 tahun datang ke RSUP pada tanggal 13 Oktober 2023 dengan
keluhan sesak nafas, dan batuk berdahak yang dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu. Sesak nafas yang dirasakan pasien yaitu pada sisi sebelah kiri. Pasien
merasakan sesak nafas pada malam hari. Biasanya sesak nafas memberat saat
pasien melakukan aktivitas sedang dan membaik saat pasien istirahat. Keluhan
lainnya seperti batuk berdahak, nyeri dada, keringat pada malam hari
Riwayat penyakit dahulu, sebelumnya pasien sudah pernah datang pada 6
September 2022 dengan keluhan yang sama yaitu sesak nafas dan batuk.
Kemudian riwayat penyakit keluarga disangkal oleh pasien. Pasien juga tidak
memiliki riwayat asma, DM, HT, dan juga alergi obat. Pada pemeriksaan inspeksi
pasien tampak sakit sedang dan pasien terlihat seperti sesak nafas, pada
pemeriksaan auskultasi terdengar suara ronki basah halus. Hasil pemeriksaan
tanda tanda vital, tekanan darah : 130/70 mmHg, Nadi : 105x/m, RR : 28x/m,
Suhu : 38,2°C, SpO2 : 98%. Hasil pemeriksaan laboratorium darah, didapatkan
nilai hemoglobin : 14.7 g/dL, hematokrit : 43.7 %, leukosit : 11.700/uL
(leukositosis). Terapi oral yang telah diberikan kepada pasien yaitu, leufloxacin
tab 500mg 1x1, N-acetyleysteine (NAC) caps 200mg 3x1, mini ASG 3x1, dan
lansoprazole 30mg tab 2x1.
A. Pengelompokan Data Senjang

Data Subjektif Data Objektif


- Pasien mengeluh sesak nafas - Pada pemeriksaan inspeksi pasien
pada sisi sebelah kiri dan nyeri tampak sakit sedang dan pasien
dada sejak 1 minggu yang lalu. terlihat seperti sesak nafas.
- Pasien mengeluh batuk berdahak - Pada pemeriksaan auskultasi
sejak 1 minggu yang lalu. terdengar suara ronki basah halus.
- Pasien mengatakan berkeringat - Hasil pemeriksaan TTV
pada saat malam hari. TD : 130/70 mmHg
N : 105X/m
RR : 28X/m
S : 38,2°C
SpO2 : 98%
- Hasil pemriksaan laboratorium
Hemoglobin : 14,7 gl/Dl
Hematokrit : 43,7%
Leukosit : 11.700/uL

B. Analisis Data

No Hari;tanggal Data Etiologi Problem


1. Senin DS : Pasien Hambatan Pola nafas
16 oktober mengeluh sesak upaya nafas tidak efektif
2023 nafas pada sisi kiri (nyeri saat
dan nyeri dada sejak bernafas)
1 minggu yang lalu.
DO : Pada
pemeriksaan
inspeksi pasien
tampak sakit sedang
dan pasien terlihat
seperti sesak nafas
RR : 28X/m
SpO2 : 98%.

DS : Pasien
2. Senin mengeluh batuk Spasme Bersihan
16 Oktober berdahak sejak 1 jalan nafas jalan nafas
2023 minggu yang lalu. tidak efektif
DO : Pada
pemeriksaan
auskultasi terdengar
suara ronki basah
halus.

DS : Pasien
3. Senin mengatakan Proses Hipertermi
16 Oktober berkeringat pada penyakit
2023 saat malam hari
DO : S : 38,2°C
Nilai leukosit :
11.700/uL
C. Diagnosa Keperawatn Secara Prioritas
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upya nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme
jalan nafas
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit

D. Intrvensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


keperawatan
1. Pola nafas tidak Pola Nafas (L.01004) Manajemen Jalan Observasi
efektif b/d hambatan Setelah dilakukan Nafas (L.01011) 1. Untuk mengetahui
upaya nafas (nyeri intervensi keperawatan Observasi frekuensi, irama,
saat bernafas) selama 2x24 jam maka 1. Monitor pola nafas kedalaman, dan
DS : Pasien pola nafas membaik (frekuensi, upaya nafas
mengeluh sesak dengan kriteria hasil : kedalaman, usaha 2. Untuk mengetahui
nafas pada sisi kiri 1. Dispnea menurun nafas) bunyi nafas
dan nyeri dada sejak (5) 2. Monitor bunyi
1 minggu yang lalu. 2. Frekuensi nafas nafas tambahan
DO : Pada membaik (5) (mis gurgling,
pemeriksaan mengi, wheezing,
inspeksi pasien ronki kering)
tampak sakit sedang Terapeutik
dan pasien terlihat 1. Posisikan semi
seperti sesak nafas fowler atau fowler
RR : 28X/m Edukasi
SpO2 : 98%. 1. Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari, jika tidak
ada kontraindikasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
bronkodilatasi,
ekspektoran,
mukolitik jika
perlu

2. Bersihan Jalan Nafas Latihan Batuk


Tidak Efektif b/d Bersihan Jalan Nafas Efektif (L.01006)
spasme jalan nafas (L.01001) Observasi
DS : Pasien Setelah dilakukan 1. Identifikasi
mengeluh batuk intervensi keperawatan kemampuan batuk
berdahak sejak 1 selama 2x24 jam maka Terapeutik
minggu yang lalu. bersihan jalan nafas 1. Buang sekret pada
DO : Pada meningkat dengan tempat sputum
pemeriksaan kriteria hasil : Edukasi
auskultasi terdengar 1. Batuk efektif 1. Jelaskan tujuan
suara ronki basah meningkat (5) dan prosedur batuk
halus. 2. Pola nafas membaik efektif
(5) Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika
perlu

3. Hipertermia b/d Manajemen


proses penyakit Termoregulasi Hipertermia
DS : Pasien (L.14134) (L.15506)
mengatakan Setelah dilakukan Observasi
berkeringat pada saat intervensi keperawatan 1. Identifikasi
malam hari selama 2x24 jam maka penyebab
DO : S : 38,2°C termoregulasi membaik hipertermi
Nilai leukosit : dengan kriteria hasil : 2. Monitor suhu
11.700/uL 1. Suhu tubuh tubuh
membaik (5)

Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan yang
dingin
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai