Anda di halaman 1dari 7

C.

Analisa Data

Tgl DATA Masalah Keperawatan


03/02/202 DS: Ketidakefektifan pola
0 1. Pasien mengatakan jika posisi tidurnya nafas b.d penurunan
terlentang ia akan merasa sesak nafas ekspansi paru
2. Pasien mengatakan cemas terhadap
penyakit Tb nya
3. Pasien mengatakan jika tertidur dengan
posisi semifowler lebih nyaman dan tidak
terasa sesak

DO:
1.Pasien menjalani pengobatan Tb sudah berjalan
4 bulan dari bulan November 2019.

2. Tanda- tanda Vital : TD 129/ 84mmHg,

N : 95X/mnt, S : 37◦C, RR: 24X/ mnt (data


diambil pada tanggal 03 feb 2020)

3. Terpasang WSD di bagian dada kanan


a. Pemasangan O2 nasakanul
4.Pasien tampak batuk berdahak saat dilakukan
pengkajian

5. Hasil Lab
Leukosit : 17,700 l

03/02/202 DS: Nyeri Akut b.d agen


0 cidera biologis ( Tindakan
1.Pasien mengatakan bagian bawah tangan
peasangan WSD )
sebelah kanan terasa kram dan nyeri di bagian
yang terpasang WSD
2.pasien mengatakan takut untuk makan karena
jika bergerak ia akan merasa nyeri
3.
P : Terpasangnya WSD
Q : Cenut - cenut
R : Bagian dada kanan dekat dengan ketiak dan
(menjalar hingga ke tangan bagian kanan kram)
S : Skala 5
T : Sering terasa di malam hari , dan ketika
bergerak dan batuk
4.Pasien melaporkan bahwa nyeri sudah 2 hari
sejak terpasangnya WSD
5.Pasien mengatakan jika posisi tidurnya lurus
akan terasa nyeri
6.Pasien mengatakan bahwa nafsu makan
menurun

DO:
1. Tanda- tanda Vital : TD 129/ 84mmHg,

N : 95X/mnt, S : 37◦C, RR: 24X/ mnt

2.Raut wajah pasien tampak meringis

3.Posisi pasien semifowler tampak menunjuk


bagian nyeri dan kram pada tangan dan dada
sebelah kanan yang terpasang WSD

03/02/202 DS: Intoleransi aktivitas b/d


0 1.Pasien mengatakan posisi semifowler lebih masalah sirkulasi
enak untuk bernafas dan tidak sesak dan tidak ( Terpasang WSD )
nyeri di bagian tangan kanan
2.Pasien mengatakan tidak kuat jika berdiri
terlalu lama dan sangat takut terhadap nyeri di
dada sebelah kanannya akibat WSD
3.pasien mengatakan tidak nyaman terhadap
adanya WSD dan sering terbangun saat tidur
4.Pasien mengatakan sesak setelah buang air
kecil ke toilet

DO:
1.Pengkajian muskuloskeletal :
2.terpasang alat bantu oksigen saat sesak saja
3.Pasien dibantu isteri saat ke toilet
4.Terpasang alat WSD
5. Pasien tampak lusuh karena tidak pernah
mandi takut akan luka WSD
6.Pasien mandi 1x sehari dengan cara di Lap oleh
keluarga
03/2/2020 DS : Ketidakefektifan bersihan
1. Pasien mengatakan batuk disertai dahak jalan nafas
2. Pasien mengatakan sesak saat istirahat
dan melakukan aktivitas ringan seperti ke
kamar mandi
3. Sesak nafas saat batuk

DO :
1. Terpasang alat bantu oksigen saat sesak
saja
2. Terdengar suara Ronkhi

A. Rumusan Diagnosa Keperawatan

Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan


03/02/202 11:00 1
0 wib Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan ekspansi paru

03/02/202 11:00 2 Nyeri Akut b.d agen cidera biologis ( Tindakan pemasangan
0 wib WSD )

03/02/202 11:00 3 Intoleransi aktivitas b/d masalah sirkulasi ( Terpasang


0 wib WSD )

03/02/202 18:00 4 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mukus berlebihan


0 wb

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan ekspansi paru


2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mukus
berlebihan
3. Nyeri Akut b.d agen cidera biologis ( Tindakan peasangan
WSD )
4. Intoleransi aktivitas b/d masalah sirkulasi ( Terpasang
WSD )
C. Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien: Sumanto Diagnosa:PneumothoraxTBC

TTL : 13-11-1981 NRM : 746111

Tg No NOC NIC EBN


l Dx (Tuliskan
Ke jurnal
p terkait
intervensi
)
1. Status pernafasan (Hal 634) Terapi oksigen (Hal
Setelahdilakukantindakankeperawatansela 454) Posisi
ma 3x24 jam,status pernafasan 1. Siapkan peralatan semi
pasiendiharapkan oksigen dan fowler
membaikdengankriteriahasil : berikan melalui
1. Frekuensi pernafasan pasien stabil sistem humidifier
2. Suara auskultasi nafas 2. Monitor aliran
3. Dipsnea saat istirahat dan aktivitas oksigen
ringan berkurang. 3. Monitor
kecemasan pasien
yang berkaitan
dengan kebutuhan
mendapatkan
terapi oksigen
4. Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi (semi
fowler)

2. Kontrol Nyeri Manajemen nyeri : akut Relaksasi


( Hal 271) 1. Lakukan nafas
Setelahdilakukantindakankeperawatansela pengkajian nyeri dalam
ma 3x24 jam,kontrol komprehensif
nyeridiharapkannyeri yang meliputi
menurundengankriteriahasil : lokasi,
1. Pasien dapat mengenali kapan nyeri karakteristik, onset
atau durasi,
terjadi
frekuensi dan
2. Klien dapat menggunakan tindakan kualitas, intensitas
pengurangan nyeri dengan analgesik serta apa yang
dan tanpa analgesik mengurangi nyeri
3. Klien dapat melaporkan nyeri yang dan faktor yang
terkontrol memicu
4. Klien mendapatkan informasi 2. Tanyakan pasien
terkait tingkat
mengenai kontrol nyeri
nyeri
3. Berikan terapi
farmakologi
seperti ketorolac
dan non
farmakologi
seperti relaksasi
nafas dalam
4. Kolaborasi dengan
pasien, keluarga,
dan profesi
kesehatan lain
untuk memilih dan
mengimplementasi
kan tindakan
mengontrol nyeri
3 Konservasi energi (Hal 256) Manajemen energi (Hal
Setelahdilakukantindakankeperawatansela 170)
ma 3x24 jam,konservasi energipasien 1. Bantu pasien
membaik dengankriteriahasil : memprioritaskan
kegiatan untuk
1. Pasien dapat memprioritaskan
mengakomodasi
aktivitasnya energi yang
2. Pasien dapat menyeimbangkan diperlukan
aktivitas dan istirahat 2. Kaji status
3. Pasien dapat menyadari fisiologis dan
keterbatasan energi yang dimilki tanda gejala yang
dapat
menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks
usia dan
perkembangan
3. Pilih intervensi
untuk mengurangi
kelelahan baik
secara
fakmakologis
maupun non
farmakologis
4. Bantu pasien
untuk
menjadwalkan
periode istirahat
4 Status pernafasan : kepatenan jalan Perawatan selang : Batuk
nafas (Hal 635) Dada (Hal 392) efektif
Setelahdilakukantindakankeperawatansela 1. Monitor gejala
ma 3x24 jam,kepatenan jalan nafaspasien kesembuhan
membaik dengankriteriahasil : pneumothorak
seperti penurunan
1. Frekuensi pernafasan pasien stabil
gelembung pada
2. Pasien mampu untuk botol WSD
mengeluarkan sekret 2. Pastikan selang
3. Tidak ada suara nafas tambahan penghubung
4. Dipsnea saat istirahat dan aktivitas terpasang dengan
ringan berkurang kencang dan
5. Pasien dapat batuk efektif. tertutup
3. Bantu pasien
untuk batuk, nafas
dalam, dan
mengubah posisi
setiap 2 jam
4. Dokumentasikan
respon pasien saat
batuk, nafas
dalam, dan
berubah posisi
5. Bersihkan area
sekitar
pemasangan
selang sesuai
protokol institusi
6. Ganti balutan
disekitar selang
dada setiap 48-72
jam atau jika
diperlukan sesuai
protokol institusi
7. Gunakan perban
dan gel untuk
mengganti balutan
8. Ganti botol,
peralatan drainase,
selang dada untuk
menghindari
kepenuhan atau
untuk tujuan
pengendalian
infeksi
9. Mengedukasi
keluarga dan
pasien mengenai
perawatan tabung

G.Catatan Perkembangan

Tgl No Dx.Kep Implementasi Evaluasi TTD


dan Nama
Jam jelas

Anda mungkin juga menyukai