Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TRAUMA

THORAX

DISUSUN OLEH:

NAMA : Muhammad Irhammi Maulana


NIM : 22212212
KELAS : ROMBEL B

UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA


FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
BANDA ACEH
2024
KASUS

Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke UGD dengan ambulans dengan keluhan
nyeri dada dan sesak napas. Pasien mengatakan berkelahi dan ditusuk pada area dada
sebelah kiri dengan pisau. Pasien mengatakan seperti tidak bisa bernapas. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mampu berbicara tetapi mengalami sesak napas. Hasil
pemeriksaan fisik terdapat luka tusuk besar pada dada kiri atas anterior. Ronsen:
Trakea tampak menyimpang ke kanan.

DEFINISI

Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan
kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau
benda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut (Sudoyo, 2010).Trauma adalah
penyebab kematian terbanyak pada dekade 3 kehidupan diseluruh kota besar didunia dan diperkiraan
16.000 kasus kematian akibat trauma per tahun yang disebabkan oleh trauma toraks di amerika.
Sedangkan insiden penderita trauma toraks di amerika serikat diperkirakan 12 penderita per seribu
populasi per hari dan kematian yang disebabkan oleh trauma toraks sebesar 20-25%.Dan hanya 10-15%
penderita trauma tumpul toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besar hanya
memerlukan tindakan sederhana untuk menolong korban dari ancaman kematian (Sudoyo, 2010).Di
Australia, 45% dari trauma tumpul mengenai rongga toraks. Dengan adanya trauma pada toraks akan
meningkatkan angka mortalitas pada pasien dengan trauma. Trauma toraks dapat meningkatkan
kematian akibat Pneumotoraks 38%, Hematotoraks 42%, kontusio pulmonum 56%, dan flail chest 69%
(Nugroho, 2015).Pada trauma dada biasanya disebabkan oleh benda tajam, kecelakaan lalu lintas atau
luka tembak.Bila tidak mengenai jantung, biasanya dapat menembus rongga paru-paru. Akibatnya,
selain terjadi pendarahan dari rongga paru-paru, udara juga akan masuk ke dalam rongga paru-paru.
Oleh karena itu, pau-paru pada sisi yang luka akan mengempis. Penderita Nampak kesakitan ketika
bernapas dan mendadak merasa sesak dan gerakan iga disisi yang luka menjadi berkurang (Sudoyo,
2010).Trauma tumpul thoraks sebanyak 96.3% dari seluruh trouma thoraks, sedangkan sisanya sebanyak
3,7% adalah trauma tajam. Penyebab terbanyak dari trauma tumpul thoraks masih didominasi oleh
korban kecelakaan lalu lintas (70%). Sedangkan mortalitas pada setiap trauma yang disertai dengan
trauma thoraks lebih tinggi (15,7%) dari pada yang tidak disertai trauma thoraks (12,8%) pengolahan
trauma thoraks, apapun jenis dan penyebabnya tetap harus menganut kaidah klasik dari pengolahan
trauma pada umumnya yakni pengolahan jalan nafas, pemberian pentilasi dan control hemodianamik
(Patriani,2012).
BIODATA

Identitas Pasien

Nama Pasien : Tn. A

Tempat/tgl lahir : Banda Aceh, 12 Juli 1994


Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : aceh/ Indonesia
Alamat : Jl. Iskandar Muda
Tanggal Masuk : 14 Januari 2024
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : wirausaha

A. Pegkajian
1. Keluhan Utama
pasien mengatakan nyeri dada dan sesak napas
2. Riwayat Kejadian
Pasien mengatakan berkelahi dan ditusuk pada area dada sebelah kiri dengan
pisau
3. Keadaan Umum
Keadaan umum klien lemah mampu berbicara tetapi mengalami sesak napas.
Hasil pemeriksaan fisik terdapat luka tusuk besar pada dada kiri atas anterior.
Ronsen: Trakea tampak menyimpang ke kanan
4. Pengkajian Nyeri (PQRST)
P : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
Q : Seperti di tusuk
R : Dada sebelah kiri
S : Skala 5 (1-10)
T : Konsistensi terus menerus
5. Pemeriksaan Fisik
a. Airway
Tidak terdapat sumbatan jalan nafas, clear, tidak ada sekret, tidak ada
obstruksi jalan napas.
b. Breathing
Pergerakan dada simetris, terdapat retraksi dinding dada, suara paru vesikuler
+/+, takipnea (+), RR 30x/menit, respirasi room air SpO2=94%, pola nafas
teratur namun cepat
6. Analisa Data

No Data Etiologi Problem


1. DS: Depresi pusat Pola napas tidak
pernapasan efektif
- Pasien mengatakan sesak napas
- Pasien mengatakan seperti tidak bisa
bernapas
-
DO:
- Pasien mampu berbicara namun sesak
napas
- Trakea tampak menyimpang ke kanan
2. DS: Agen Cedera Fisiologis Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri dada sebelah
kiri
P: Pasien mengatakan nyeri timbul saat
bergerak
Q: Seperti ditusuk
R: Dada kiri
S: Skala nyeri 5
T: Terus menerus

DO:
- Pasien tampak meringis

7. Masalah Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif b/d depresi pusat pernapasam
b. Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis
8. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI )


(SDKI)

1 Pola napas tidak efektif b/d Pola Napas L. 01004 Manajemen Jalan Napas I. 01011
depresi pusat pernapasam Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x8 jam diharapkan Observasi
pola nafas membaik dengan 1. Monitor pola napas terapeutik
Kriteriahasil: 2. Posisikan semi fowler
3. Berikan oksigen
1. Dispnea (3) menjadi (5)
Keterangan: Edukasi
1. Meningkat 1. Anjurkan asupan cairan 2000
2. Cukup meningkat ml/hari, jika tidak kontraindikasi
3. Sedang
4. Cukup menurun Kolaborasi
5. Menurun 1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
2. Frekuensi napas (3) menjadi mukolitik
(5)
Keterangan:
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik

2. Nyeri akut b/d agen cedera Tingkat nyeri (L. 08066) Manajemen Nyeri (I. 08238)
fisiologis Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x8 jam diharapkan Observasi
nyeri akut membaik dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, dan
1. Keluhan nyeri (3) menjadi (4) intensitas nyeri
2. Meringis (3) menjadi (4) 2. Identifikasi skala nyeri
3. Gelisah (3) menjadi (4)
Terapeutik
keterangan :
1. Berikan teknik nonfarmakologis
1. Meningkat untuk mengurangi rasa nyeri
2. Cukup meningkat (mis: kompres hangat,/dingin,
3. Sedang terapi bermain, terapi music)
4. Cukup menurun 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Menurun
Edukasi

1. Ajarkan teknik nonfarmakologis


untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgetik


jika perlu

Anda mungkin juga menyukai