Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ny. T.

S
DENGAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN : NYERI
DI RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON

Disusun Oleh:
Mona Susy Mouw
1490123084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MALUKU HUSADA
2022
1. Pengertian
Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan atau rasa nyaman adalah
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari).
Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam berespon terhadap suatu ransangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan
baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. (Tetty, 2015).

2. Penyebab/Faktor Predisposisi
1) Faktor resiko
a. Nyeri akut
- Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
- Menunjukkan kerusakan
- Posisi untuk mengurangi nyeri
- Muka dengan ekspresi nyeri
- Gangguan tidur
- Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi)
- Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh)
b. Nyeri kronis
- Perubahan berat badan
- Melaporkan secara verbal dan non verbal
- Menunjukkan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri
sendiri
- Kelelahan
- Perubahan pola tidur
- Takut cedera
- Interaksi dengan orang lain menurun

3. Patofisiologi
• Nyeri diawali dengan kerusakan jaringan (tissue damage), dimana jaringan tubuh
yg cedera melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory neurotransmitters),
(histamine dan bradykinin) sebagai vasodilator yg kuat  edema, kemerahan dan
nyeri dan menstimulasi pelepasan prostaglandins.
• Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi energi elektrik, 
proses transmisi (transmission) yakni ketika energi listik mengenai nociceptor
dihantarkan melalui serabutsaraf A dan C dihantarkan dengan cepat ke substantia
gelatinosa di dorsal horn dari spinal cord  ke otak melalui spinothalamic tracts
 thalamus dan pusat-pusat yg lebih tinggi termasuk reticular formation, limbic
system, dan somatosensory cortex.
• Persepsi (perseption) : otak menginterpretasi signal, memproses informasi dr
pengalaman, pengetahuan, budaya, serta mempersepsikan nyeri  individu mulai
menyadari nyeri.
• Modulasi (modulation) : saat otak mempersepsikan nyeri, tubuh melepaskan
neuromodulator, seperti opioids (endorphins and enkephalins), serotonin,
norepinephrine & gamma aminobutyric acid  menghalangi /menghambat
transmisi nyeri & membantu menimbulkan keadaan analgesik, & berefek
menghilangkan nyeri.
4. Pathway
Berikut tanda dan gejala dari nyeri, yaitu (PPNI, 2016):
1. Perubahan nafsu makan
2. Meringis
3. Bersikap protektif (mis. waspada, psosisi menghindar nyeri)
4. Sulit tidur
5. Gelisah

Pengkajian Keperawatan

 Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain
ekspresi wajah, dll.
 Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat
menggunakan skala dari 0-10.
 Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa
lama, bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul.
 Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region)  : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri
 Pengkajian Skala Nyeri
 Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu)
 Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)
 Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas secara mandiri)
 Pemeriksaan Fisik
Ekspresi wajah
1) Menutup mata rapat-rapat
Verbal
1) Beteriak
Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Pernafasan
Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mengalokasi tempat atau rasa yang tidak nyaman.

Diagnosa Keperawatan
 Nyeri kronis berhubungan dengan agen cedera biologis , fisik, kimia.
 Nyeri berhubungan dengan inflamasi
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri

Intervensi dan Rasional Keperawatan


Dx.Kep SLKI SIKI
Nyeri Akut b.d Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.082383)
Agens cidera Setelah dilakukan tindakan Observasi
fisiologis keperawatan selama 2x 24 jam 1. Identifikasi lokasi,
(inflamasi) diharapkan nyeri pasien menurun karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
dari 2 (cukup menurun) 2. Identifikasi nyeri
menjadi 3 (sedang) 3. Identifikasi adanya
2. Meringis menurun dari 2 respon nyeri non verbal
(cukup menurun) menjadi Terapeutik
3 (sedang) 1. Fasilitasi posisi yang
3. Gelisah menurun dari 2 nyaman bagi klien
(cukup menurun) menjadi 3 2. Berikan teknik non
(sedang) farmakologis untuk
4. Frekuensi nadi membaik mengurangi rasa nyeri
dari 3 (sedang) menjadi 4 (mis. Tens, hipnotis,
(cukup membaik) akupresur, terapi
music, teknik imajinasi
terbimbing, teknik
nafas dalam)
3. Lakukan reposition
(hanya boleh dilakukan
1 kali) jika diperlukan
4. Fiksasi atau lakukan
pemasangan spalk
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
meredakan nyeri
(teknik nafas dalam,
teknik distraksi, teknik
imajinasi terbimbing)
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
analgetik, jika perlu

Intoleransi Tujuan : setelah dilakukan Manajemen energi (I.05178)


aktivitas b.d tindakan keperawatan selama 3 x 1. Monitor kelelahan fisik
kelemahan 24 jam maka masalah intoleransi dan emosional
aktivitas akan teratasi dengan 2. Sediakan lingkungan
Kriteria Hasil : nyaman
SLKI : Toleransi aktivitas 3. Berikan aktivitas distraksi
(L.05047) yang menenangkan
1. Perasaan lemah menurun
DAFTAR PUSTAKA

NANDA Internasional Inc. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi


2015-2017, Edisi 10. Jakarta: EGC.
Kemenkes. (2016) Asuhan Keperawatan Rasa Aman dan Nyaman
Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016) Asuhan Keperawatan Praktis, Jakarta : Medication
Tetty, S. 2015. Knsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri . Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai