Disusun Oleh :
NI PUTU WINDA PUSPA DEWI
2022207209480
2. Riwayat Kesehatan
a. Alasan masuk rumah sakit
Pasien sehari sebelumnya sedang melakukan aktivitas di
sore hari, tiba-tiba pasien merasakan sesak nafas seperti tidak biasa
bernafas seperti ada dahak yang menghalangi jalan nafasnya. Pada
malam harinya pasien mengalami demam tinggi dan membeli obat
warung untuk menurunkan panasnya. Karena makin sesak pasien
dibawa ke PKM, dan PKM tidak memiliki alat pemeriksaan
akhirnya di rujuk ke RS.
b. Keluhan Utama
Sesak
c. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung proposional, lubang hidung simetris,
terdapat pernafasan cuping hidung (+), retraksi intercostal (+),
pasien terpasang WSD di dada sebelah kanan yaitu bagian basal
paru posteolateral intercosta 8-9, nafas dangkal, traktil fremitus
kanan dan kiri tidak sama, hipersonal.
d. Sistem Pencernaan
Penurunan nafsu makan (+)
e. Sistem Kardiovaskuler
Akral terasa dingin , CRT >3 detik, TD 120/80 mmhg , N :
70x/menit.
f. Sistem Integumen
Turgor kulit jelek
g. Sistem Perkemihan
Tidak ada keluhan
h. Sistem Muskuloskeletal
Pergerakan Terbatas (+)
4. Data Penunjang
a. Data Penunjang Lab
No Nama Test Hasil Unit Nilai Nomal
1. Hematologi
- Hemoglobin 11,7 g/dl 13.0~16.0
- Leucosit 12.120 /mm3 4,000~10,000
- LED 1 Jam 20 mm/jam 0~15
- LED 2 Jam 55 mm/jam 0~15
B. Analisa Data
N
o Data Etiologi masalah
1 Ds: Hambatan upaya Pola nafas tidak
Pasien mengeluh sesak nafas efektif
Do :
1. Terdapat pernafasan cuping
hidung (+)
2. Retraksi Intercostal(+)
3. Pasien Terpasang WSD Di
dada sebelah kanan yaitu
bagian basal paru Postero
lateral intracosta 8-9
4. Nafas dangkal
5. Traktil Fremitus kanan kiri
Tidak sama
6. Hipersonan
7. TD : 130/80 mmhg
8. R : 28 x/menit
2 DS: Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
1. Pasien mengatakan antara suplai dan
pergerakan terbatas kebutuhan oksigen
Do:
1. Sesak
2. Terpasang WSD
3 DS: Hambatan Gangguan pola tidur
1. Pasien mengatakan tidak bisa lingkungan
tidur
Do:
1. Sesak
2. Sering terbangun
3. Terpasang WSD
4. RR: 28x/ menit
5. TD: 120/80 mmHg
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas.
2. Risiko intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan pernafasan.
3. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
(misalnya lingkungan / Tindakan).
D. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi selama 3 Manajemen jalan napas
upaya nafas (mis. Nyeri saat Dengan kriteria hasil : - Monitor pola napas (frekuensi,
pernafasan)
Kapasitas vital meningkat (5) - Monitor bunyi napas tambahan (mis.
(D.0005)
Diameter thoraks anterior- Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi,
posterior meningkat (5) kering)
Tekanan ekspirasi meningkat (5) - Monitor sputum (jumlah, warna,
Tekaranan inspirasi memingkat aroma).
(5) 2. Terapeutik :
Dispnea menurun (5) - Pertahankan kepatenan jalan napas
Penggunaan otot bantu napas dengan head-titt dan chin-lift (jaw-
menurun (5) trust jika curiga trauma servikal)
Pemanjangan fase ekspirasi - Posisikan semi fowler
menurun (5) - Berikan minum hangat
Ortopnea menurun (5) - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Pernapasan persed-lip menurun (5) - Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik.
Pernapasan cuping hidung - Lakukan hiperoksigenasi sebelum
menurun (5) penghisapan endotrakeal
Frekuensi napas membaik (5) - Keluarkan sumbatan benda padat
Kedalaman napas membaik (5) dengan forcep McGill.
Ekskursi dada membaik (5) - Berika oksigen, jika perlu.
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Saturasi oktigen meningkat (5) kelelahan.
Kemudahan dalam melakukan - Monitor kelelahan fisik dan
aktifitas sehari hari-hari
emosional.
meningkat(5)
Kecepatan berjalan meningkat(5) - Mopnitor pola dan jam tidur.
Jarak berjalan meningkat(5) - Monitor lokasi dan ketidak
Kekuatan tubuh bagian atas nyamanan selama melakukan
meningkat(5)
aktifitas.
Kekuatan tubuh bagian bawah
meningkat(5) 2. Teurapetik
Toleransi dalam menaiki tangga - Sediakan lingkungan nyaman dan
meningkat(5)
rendah stimulus (mis,. Cahaya, suara,
lingkungan)
- Lakukan latihan rentan gerak pasif dan
atau aktifitas
- Berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan.
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring.
- Anjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap.
- Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang.
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan.
(D.0055)
Keluhan sulit tidur menurun tidur.
(1) - Identifikasi faktor penggangu
Keluhan sering Terjaga tidur (Fisik/Psikologis).
menurun (1) - Identifikasi makanan dan minuman
Keluhan tidak puas tidur menurun (1) yang mengganggu tidur (mis. Kopi,
Keluhan pola tidur berubah menurun Alkohol, Makan mendekati sebelum
(1)
tidur, minum mendekati sebelum tidur.
Keluhan Istirahat tidak cukup
menurun (1) - Klasifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Kemampuan beraktivitas 2. Teurapetik
meningkat (1)
- Modifikasi lingkungan (MLS
pencahayaan, bising, suhu, matras,
tempat tidur).
- Batasi waktu siang jika perlu.
- Fasilitas menghilangkan stress
sebelum tidur.
- Tetapkan jadwal tidur rutin.
- Lakukan prosedur untuk melakukan
kenyamanan (Pijat,
pengaturan posisi, terapi akunputur).
- Sesuaikan jadwal pemberian obat atau
menunjang siklus tidur terjaga.
3. Edukasi
- Jelaskan pentingnya waktu tidur selama
sakit.
- Anjurkan menetapi kebiasaan waktu tidur.
- Anjurkan menghindari makanan atau
minuman yang mengganggu waktu tidur.
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang
tidak mengandung supressor terhadap
tidur REM.
← Ajarkan faktor-faktor yang
← berkontribusi terhadap gangguan
- pola tidur (mis. Psikologis, gaya
- hidup, sering berubah shift bekerja)