Anda di halaman 1dari 12

SDKI Fraktur Servikal

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)

1 Pola Napas Tidak Efektif Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011)
(D.0005)
Definisi : Definisi :
Definisi : Inspirasi dan/atau ekspirasi yang Mengidentifikasi dan mengelola
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat kepatenan jalan napas
tidak memberikan ventilasi adekuat
Setelah diberikan perawatan selama Tindakan :
Penyebab ……. pasien akan: Observasi :
1. Depresi pusat pernapasan - Monitor pola napas
2. Hambatan upaya napas (mis. Menunjukkan perbaikan pola napas - Monitor bunyi napas tambahan
nyeri saat bernapas, yang dibuktikan oleh kriteria hasil (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kelemahan otot pernapasan) sebagai berikut: kering)
3. Deformitas dinding dada - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
4. Deformitas tulang dada - Ventilasi semenit (1,2,3,4,5) Terapeutik :
5. Gangguan neuromuskuler - Kapasitas vital (1,2,3,4,5) - Pertahankan kepatenan jalan napas
6. Gangguan neurologis (mis. - Diameter thoraks anterior-posterior dengan head-tilt dan chin-lift (jaw thrust
EEG positif, cedera kepala, (1,2,3,4,5) jika curiga trauma servikal
gangguan kejang) - Tekanan ekspirasi (1,2,3,4,5) - Posisikan semifowler atau Fowler.
7. Imaturitas neurologis - Tekanan Inspirasi (1,2,3,4,5) - Berikan minum hangat
8. Penurunan energy - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
9. Obesitas 1. Menurun - Lakukan pengisapan lender kurang
10. Posisi tubuh yang 2. Cukup Menurun dari 15 detik
menghambat ekspansi paru 3. Sedang - lakukan hiperoksigenasi sebelum
11. Sindrom hipoventilasi 4. Cukup meningkat penghisapan endotrakeal
12. Kerusakan inervasi diapragma 5. Meningkat - Keluarkan sumbatan benda padat
(kerusakan saraf C5 ke atas) dengan forcep McGill
13. Cedera pada medulla spinalis - Dispnea (1,2,3,4,5) - Berikan oksigen, Jika perlu
14. Efek agen farmakologis - Penggunaan otot bantu napas Edukasi :
15. Kecemasan (1,2,3,4,5) - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
- Pemanjangan fase ekspirasi jika tidak kontaindikasi
1
Gejala dan tanda mayor: (1,2,3,4,5) - Ajarkan teknik batuk efektif
Subjektif : - Ortopnea (1,2,3,4,5) Kolaborasi :
1. Dispnea - Pernapasan pursed-lip (1,2,3,4,5) - Kolaborasi pemberian bronkodilator,
Objektif : - Pernapasan cuping hidung (1,2,3,4,5) ekspektoran, mukolitik, jika perlu
1. Penggunaan otot bantu
pernapasan 1. Meningkat Pemantauan Respirasi (I.01014)
2. Fase ekspirasi memanjang 2. Cukup Meningkat
3. Pola napas abnormal (mis. 3. Sedang Definisi :
takipnea. bradipnea, 4. Cukup menurun Mengumpulkan dan menganalisis data
hiperventilasi, kussmaull, 5. Menurun untuk memastikan kepatenan jalan napas
cheyne stokes) dan keefektifan pertukaran gas
- Frekuensi napas (1,2,3,4,5)
Gejala dan tanda minor: - Kedalaman napas (1,2,3,4,5) Tindakan :
Subjektif : - Ekskursi dada (1,2,3,4,5) Observasi :
1. Ortopnea - Monitor pola napas
Objektif : 1. Memburuk - Monitor frekuensi, irama, kedalaman
1. Pernapasan pursed-lip 2. Cukup Memburuk dan upaya napas
2. Pernapasan cuping hidung 3. Sedang - Monitor kemampuan batuk efektif
3. Diameter thorax anterior 4. Cukup Membaik - Monitor adanya produksi sputum
posterior meningkat 5. Membaik - Monitor adanya sumbatan jalan napas
4. Ventilasi semenit menurun - palpasi kesimetrisan ekspansi paru
5. Kapasitas vital menurun - Auskultasi bunyi napas
6. Tekanan ekspirasi menurun - Monitor saturasi oksigen
7. Tekanan inspirasi menurun - Monitor nilai AGD
8. Ekskursi dada berubah - Monitor hasil X-rays thorax
Terapeutik :
Kondisi Klinis terkait - Atur interval pemantauan respirasi
1. Depresi system saraf pusat sesuai kondisi pasien
2. Cedera Kepala - Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Trauma Thorax Edukasi :
4. GBS - Jelaskan tujuan dan prosedur
5. Sklerosis multiple pemantauan
6. Myastenia Gravis - Informasikan hasil pemantauan, jika
7. Stroke perlu
2
8. Kuadriplegia
9. Intoksikasi alkohol

2 Perfusi perifer tidak efektif Perfusi perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079)
(D.0009)
Definisi : Definisi :
Definisi: Keadekuatan aliran darah pembuluh Mengidentifikasi dan merawat area local
Penurunan sirkulasi darah pada darah distal untuk mempertahankan dengan keterbatasan sirkulasi perifer
level kapiler yang dapat jaringan
mengganggu metabolism tubuh Tindakan :
Setelah diberikan perawatan selama Observasi :
Penyebab ……. pasien akan: - Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi
1. Hiperglikemia perifer, edema, pengisian kapiler,
2. Penurunan konsentasi Menunjukkan peningkatan perfusi warna, suhu, ankle- brachial index)
hemoglobin perifer yang dibuktikan oleh kriteria hasil - Identifikasi factor risiko gangguan
3. Peningkatan tekanan darah sebagai berikut: sirkulasi (mis. diabetes, perokok,
4. Kekurangan volume cairan - Denyut nadi perifer (1,2,3,4,5) orangtua, hipertensi dan kadar
5. Penurunan aliran arteri dan/atau - Penyembuhan luka (1,2,3,4,5) kolesterol tinggi
vena - Sensasi (1,2,3,4,5) - Monitor panas, keerahan, nyeri, atau
6. Kurang terpapar informasi bengkak pada ekstremitas
tentang informasi factor 1. Menurun Terapeutik :
pemberat (mis. merokok, gaya 2. Cukup Menurun - Hindari pemasangan infus atau
hidup monoton, trauma, 3. Sedang pengambilan darah di area
obesitas, asupan garam, 4. Cukup meningkat keterbatasan perfusi
imobilitas) 5. Meningkat - Hindari pengukuran tekanan darah
7. Kurang terpapar informasi pada ekstremitas dengan keterbatasan
tentang proses penyakit (mis. perfusi
diabetes, hyperlipidemia) - Warna kulitPucat / sianosis - Hindari penekanan dan pemasangan
8. Kurang aktivitas fisik (1,2,3,4,5) tourniquet pada area yang cedera
- Edema perifer (1,2,3,4,5) - Lakukan pencegahan infeksi
Gejala dan tanda mayor: - Nyeri ekstremitas (1,2,3,4,5) - Lakukan perawatan kaki dan kuku
Subjektif : - - Parastesia (1,2,3,4,5) - Lakukan hidrasi
Objektif : - Kelemahan otot (1,2,3,4,5) Edukasi :
- Kram otot (1,2,3,4,5) - Anjurkan berhenti merokok
3
1. Pengisian kapiler > 3 detik - Bruit femoralis (1,2,3,4,5) - Anjurkan berolahraga rutin
2. Nadi perifer menurun atau tidak - Nekrosis (1,2,3,4,5) - Anjurkan mengecek air mandi untuk
teraba menghindari kulit terbakar
3. Akral teraba dingin 1. Meningkat - Anjurkan menggunakan obat penurun
4. warna kulit pucat 2. Cukup Meningkat tekanan darah, antikoagulan, dan
5. Turgor kulit menurun 3. Sedang penurun kolesterol
4. Cukup menurun - Anjurkan minum obat pengontrol
Gejala dan tanda minor: 5. Menurun tekanan darah secara teratur
Subjektif : - Anjurkan menghindari penggunakan
1. Parestesia obat penyekat beta
2. Nyeri ekstremitas - Pengisian kapiler (1,2,3,4,5) - Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
Objektif : - Akral (1,2,3,4,5) - Ajarkan program diet untuk
1. Edema - Turgor kulit (1,2,3,4,5) memperbaiki sirkulasi (mis. rendah
2. Penyembuhan luka lambat - Tekanan darah sistolik (1,2,3,4,5) lemak jenuh, minyak ikan, omega 3)
3. Indeks ankle brachial <0.90 - Tekanan darah diastolik (1,2,3,4,5) - Informasikan tanda dan gejala darurat
4. Bruit femoralis - Tekanan arteri rata-rata (1,2,3,4,5) yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit
- Indeks Ankle brachial (1,2,3,4,5) yang tidak hilang saat istirahat, luka
Kondisi Klinis terkait : tidak sembuh, hilangnya rasa)
1. Tromboflebitis 1. Memburuk
2. Diabetes Mellitus 2. Cukup Memburuk
3. anemia 3. Sedang Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
4. gagal Jantung kongestif 4. Cukup Membaik
5. Kelainan jantung kongenital 5. Membaik Definisi :
6. Trombosis arteri Mengidentifikasi dan mengelola
7. Varises ketidaknyamanan pada perubahan
8. Trombosis vena dalam sensasi perifer
9. Sindrom kompartemen
Tindakan :
Observasi :
- Identifikasi penyebab perubahan
sensasi
- Identifikasi penggunaan alat pengikat,
prosthesis, sepatu dan pakaian
- Periksa perbedaan sensasi tajam atau

4
tumpul
- Periksa perbedaan sensasi panas atau
dingin
- Periksa kemampuan mengidentifikasi
lokasi dan tekstur benda
- Monitor terjadinya paresthesia
- Monitor perubahan kulit
- Monitor adanya tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapeutik :
- Hindari pemakaian benda-benda yang
berlebihan suhunya (terlalu panas atau
dingin)
Edukasi :
- Anjurkan penggunaan thermometer
untuk menguji suhu air
- Anjurkan penggunaan sarung tangan
termal saat memasak
- Anjurkan memakai sepatu lembut dan
bertumit rendah
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgesic, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian kortikosteroid,
jika perlu

3 Nyeri akut (D0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)

Definisi : Definisi : Definisi :


Pengalaman sensorik atau Pengalaman sensorik atau emosional Mengidentifikasi dan mengelola
emosional yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan kerusakan Pengalaman sensorik atau emosional
kerusakan jaringan actual atau jaringan actual atau fungsional, dengan yang berkaitan dengan kerusakan
fungsional, dengan onset onset mendadak atau lambat dan jaringan actual atau fungsional, dengan

5
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat konstan. berintensitas ringan hingga berat dan
yang berlangsung kurang dari 3 Setelah diberikan perawatan selama konstan.
bulan ……. pasien akan:
Menunjukkan penurunan tingkat nyeri Tindakan :
Penyebab yang dibuktikan oleh kriteria hasil Observasi :
1. Agen pencedera fisiologis sebagai berikut: - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(mis: inflamasi, iskemia, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
neoplasma) - Kemampuan menuntaskan aktifitas - Identifikasi skala nyeri
2. Agen pencedera kimiawi (mis: (1,2,3,4,5) - Identifikasi respon nyeri dan verbal
terbakar, bahan kimia iritan) - Identifikasi factor yang memperberat
3. Agen pencedera fisik (mis. 1. Menurun dan memperingan nyeri
abses, amputasi, terbakar, 2. Cukup Menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
terpotong, mengangkat berat, 3. Sedang tentang nyeri
prosedur operasi, trauma, 4. Cukup meningkat - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
latihan fisik berlebihan) 5. Meningkat respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada
Gejala dan tanda mayor: kualitas hidup
Subjektif : - Keluhan nyeri (1,2,3,4,5) - Monitor keberasilan terapi
1. Mengeluh nyeri - Meringis (1,2,3,4,5) komplementer yang sudah diberikan
Objektif : - Sikap protektif (1,2,3,4,5) - Monitor efek samping penggunaan
1. Tampak meringis - Gelisah (1,2,3,4,5) analgetik
2. Bersikap protektif (mis. - Kesulitan tidur (1,2,3,4,5) Terapeutik :
waspada, posisi menghindari - Menarik diri (1,2,3,4,5) - Berikan teknik norfarmakologis untuk
nyeri) - Berfokus pada diri sendiri (1,2,3,4,5) mengurangi rasa nyeri (mis: TENS,
3. Gelisah - Diaforesis (1,2,3,4,5) hypnosis, akupresur, terapi music,
4. Frekuensi nadi meningkat - Perasaan depresi (tertekan) biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
5. Sulit tidur (1,2,3,4,5) teknik imajinasi terbimbing, kompres
- Perasaan takut mengalami cedera hangat/dingin, terapi bermain)
Gejala dan tanda minor: berulang (1,2,3,4,5) - control lingkungan yang emperberat
Subjektif : - - Anoreksia (1,2,3,4,5) rasa nyeri (mis : suhu ruangan,
Objektif : - Perineum terasa tertekan (1,2,3,4,5) pencahayaan, kebisingan)
1. Tekanan darah meningkat - Uterus teraba membulat (1,2,3,4,5) - Fasilitasi istirahat dan tidur
2. Pola napas berubah - Ketegangan otot (1,2,3,4,5) - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
6
3. Nafsu makan berubah - Pupil dilatasi (1,2,3,4,5) dalam pemilihan strategi meredakan
4. Proses berpikir terganggu - Muntah (1,2,3,4,5) nyeri
5. Menarik diri - Mual (1,2,3,4,5) Edukasi :
6. Berfokus pada diri sendiri - Jelaskan penyebab, periode, dan
7. Diaforesis 1. Meningkat pemicu nyeri
2. Cukup Meningkat - Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kondisi Klinis terkait 3. Sedang - Anjurkan memonitor nyeri secara
1. Kondisi pembedahan 4. Cukup menurun mandiri
2. Cedera traumatis 5. Menurun - Anjurkan menggunakan analgetik
3. Infeksi secara tepat
4. Sindrom Koroner akut - Ajarkan teknik non farmakologis untuk
5. Glaukoma - Frekuensi nadi (1,2,3,4,5) mengurangi rasa nyeri
- Pola napas (1,2,3,4,5) Kolaborasi :
- Tekanan darah (1,2,3,4,5) - Kolaborasi pemberian analgesic, jika
- Proses berpikir (1,2,3,4,5) perlu
- Fokus (1,2,3,4,5)
- Fungsi berkemih (1,2,3,4,5) Pemberian Analgesik (I.08243)
- Perilaku (1,2,3,4,5)
- Nafsu makan (1,2,3,4,5) Definisi :
- Pola tidur (1,2,3,4,5) Menyiapkan dan memberikan agen
farmakologis untuk mengurangi atau
1. Memburuk menghilangkan rasa sakit
2. Cukup Memburuk
3. Sedang Tindakan :
4. Cukup Membaik Observasi :
5. Membaik - Identifikasi karakteristik nyeri (mis :
pencetus, pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi, durasi)
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesic
(mis: narkotika, non-narkotik, atau
NSAID) dengan tingkat keparahan
nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
7
sesudah pemberian analgesik
- Monitor efektifitas analgetik
Terapeutik :
- Diskusikan jenis analgesic yang disukai
untuk mencapai analgesia optimal, jika
perlu
- Pertimbangkan penggunaan infus
kontinu, atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam serum
- Tetapkan target efektifitas analgesic
untuk mengoptimalkan respon pasien
- Dokumentasikan respons terhadap
efek analgesic dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi :
- Jelaskan efek terapi dan efek samping
obat
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesic, sesuai indikasi

4 Gangguan mobilitas fisik Mobilitas fisik (L.05042) Dukungan Ambulasi (I.06171)


(D0054)
Definisi : Definisi :
Definisi : Kemampuan dalam gerakan fisik dari Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan
Keterbatasan dalam gerakan fisik satu atau lebih ekstremitas secara aktivitas berpindah
dari satu atau lebih ekstremitas mandiri
secara mandiri . Tindakan :
Observasi :
Penyebab Setelah diberikan perawatan selama - Identifikasi adanya nyeri
1. Kerusakan integritas struktur ……. pasien akan: Menunjukkan - Identifikasi toleransi fisik melakukan
tulang peningkatan mobilitas fisik yang ambulasi
2. Perubahan metabolism dibuktikan oleh kriteria hasil sebagai - Monitor frekuensi jantung dan tekanan
3. Ketidakbugaran fisik berikut: darah sebelum memulai ambulasi
8
4. Penurunan kendali otot - Monitor kondisi umum selama
5. Penurunan massa otot - Pergerakan ekstremitas(1,2,3,4,5) melakukan ambulasi
6. Penurunan kekuatan otot - Kekuatan otot (1,2,3,4,5) Terapeutik :
7. Keterlambatan perkembangan - Rentang gerak (ROM) (1,2,3,4,5) - Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
8. Kekakuan sendi alat bantu (mis: tongkat / kruk)
9. Kontraktur 1. Menurun - Fasilitasi melakukan mobilitas fisik, jika
10. Malnutrisi 2. Cukup Menurun perlu
11. Gangguan musculoskeletal 3. Sedang - Libatkan keluarga untuk membantu
12. Gangguan neuromuscular 4. Cukup meningkat pasien dalam meningkatkan ambulasi
13. Indeks massa tubuh diatas 5. Meningkat Edukasi :
presentil ke-75 sesuai usia - Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
14. Efek agen farmakologis - Nyeri (1,2,3,4,5) - Anjurkan melakukan ambulasi dini
15. Program pembatasan gerak - Kecemasan (1,2,3,4,5) - Ajarkan ambulasi sederhana yang
16. Nyeri - Kaku sendi (1,2,3,4,5) harus dilakukan (mis: berjalan dari
17. kurang terpapar informasi - Gerakan tidak terkoordinasi tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari
tentang aktifitas fisik (1,2,3,4,5) tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
18. Kecemasan - Gerakan terbatas (1,2,3,4,5) sesuai toleransi)
19. Gangguan kognitif - Kelemahan fisik (1,2,3,4,5)
20. Keengganan melakukan Dukungan Mobilisasi (I.05173)
pergerakan 1. Meningkat
21. Gangguan sensoripersepsi 2. Cukup Meningkat Definisi :
3. Sedang Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan
Gejala dan tanda mayor: 4. Cukup menurun aktivitas pergerakan fisik
Subjektif : 5. Menurun
1. Mengeluh sulit menggerakan Tindakan :
ekstremitas Observasi :
Objektif : - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
1. Kekuatan otot menurun fisik lainnya
2. Rentang gerak (ROM) menurun - Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
Gejala dan tanda minor: - Monitor frekuensi jantung dan tekanan
Subjektif : darah sebelum memulai mobilisasi
1. Nyeri saat bergerak - Monitor kondisi umum selama
2. Enggan melakukan melakukan mobilisasi
9
pergerakan Terapeutik :
3. Merasa cemas saat bergerak - Fasilitasi aktivitas amobilisasi dengan
Objektif : alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
1. Sendi kaku - Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
2. Gerakan tidak terkoordinasi perlu
3. Gerakan terbatas - Libatkan keluarga untuk membantu
4. Fisik lemah pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Kondisi Klinis terkait Edukasi :
1. Stroke - Jelaskan tujuan dan prosedur
2. Cedera medulla spinalis mobilisasi
3. Trauma - Anjurkan melakukan mobilisasi dini
4. Fraktur - Ajarkan mobilisasi sederhana yang
5. Osteoarthritis harus dilakukan (mis: duduk di tempat
6. Ostemalasia tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah
7. Keganasan dari tempat tidur ke kursi)

5 Gangguan eliminasi urine Eliminasi Urine (L.04034) Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK
(D.0040) (I.11349)
Definisi :
Definisi : Pengosongan kandung kemih yang Definisi :
Disfungsi eliminasi urine lengkap Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
buang airkecil (BAK) dan buang air besar
Penyebab Setelah diberikan perawatan selama (BAB)
1. Penurunan kapasitas kandung ……. pasien akan: Menunjukkan
kemih perbaikan eliminasi urine yang Tindakan :
2. Iritasi kandung kemih dibuktikan oleh kriteria hasil sebagai Observasi :
3. Penurunan kemampuan berikut: - Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai
menyadari tanda-tanda usia
gangguan kandung kemih - Sensasi berkemih (1,2,3,4,5) - Monitor integritas kulit pasien
4. Efek tindakan medis dan Terapeutik :
diagnostic (mis. operasi ginjal, 1. Menurun - Buka pakaian yang diperlukan untuk
operasi saluran kemih, 2. Cukup Menurun memudahkan eliminasi
anestesi dan obat-obatan) 3. Sedang - Dukung penggunaan
10
5. Kelemahan otot pelvis 4. Cukup meningkat toilet/commode/pispot/urinal secara
6. Ketidakmampuan mengakses 5. Meningkat konsisten
toilet ( mis: imobilisasi) - Jaga privasi selama eliminasi
7. Hambatan Lingkungan - Desakan berkemih (urgency) - Ganti pakaian pasien setelah eliminasi,
8. Ketidakmampuan (1,2,3,4,5) jika perlu
mengkomunikasikan - Distensi kandung kemih (1,2,3,4,5) - Bersihkan alat bantu BAK/BAB setelah
kebutuhan eliminasi - Berkemih tidak tuntas (hesitancy) digunakan
9. Outlet kandung kemih tidak (1,2,3,4,5) - latih BAB/BAK sesuai jadwal, jika perlu
lengkap (mis. anomaly saluran - Volume residu urine (1,2,3,4,5) - Sediakan alat bantu (mis: kateter
kemih kongenital) - Urine menetes (dripbbling) eksernal, urinal), jika perlu
10. Imaturitas (pada anak usia < 3 (1,2,3,4,5) Edukasi :
tahun) - Nokturia (1,2,3,4,5) - Anjurkan BAK/BAB secara rutin
- Mengompol (1,2,3,4,5) - Anjurkan ke kamar mandi/ toilet, jika
Gejala dan tanda mayor: - Enuresis (1,2,3,4,5) perlu
Subjektif : - Disuria (1,2,3,4,5)
1. Desakan berkemih (Urgensi) - Anuria (1,2,3,4,5) Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
2. Urin menetes (dribbling)
3. sering buang air kecil 1. Meningkat Definisi :
4. okturia 2. Cukup Meningkat Mengidentifikasi dan mengelola gangguan
5. Mengompol 3. Sedang pola eliminasi urine
6. Enuresis 4. Cukup menurun
Objektif : 5. Menurun Tindakan :
1. distensi kandung kemih Observasi :
2. Berkemih tidak tuntas - Frekuensi BAK (1,2,3,4,5) - Identifikasi tanda dan gejala retensi
(hesitancy) - Karakteristik urine (1,2,3,4,5) atau inkontinensia urine
3. Volume residu urin meningkat - Identifikasi factor yang menyebabkan
1. Memburuk retensi atau inkontinensia urine
Gejala dan tanda minor: 2. Cukup Memburuk - monitor eliminasi urine (mis: frekuensi,
Subjektif : - 3. Sedang konsistensi, aroma, volume dan warna)
Objektif : - 4. Cukup Membaik Terapeutik :
5. Membaik - Catat waktu-waktu dan haluaran
Kondisi Klinis terkait berkemih
1. Infeksi ginjal dan saluran - Batasi asupan cairan, jika perlu
kemih - Ambil sample urine tengah (midstream)
11
2. Hiperglikemia atau kultur
3. Trauma Edukasi :
4. Kanker - Ajarkan tanda dan gejala infeksi
5. Cedera/tumor/infeksi medulla saluran kemih
spinalis - Ajarkan mengukur asupan cairan dan
6. Neuropati diabetikum haluaran urine
7. Neuropati alkoholik - Ajarkan mengambil specimen urine
8. Stroke tengah Ajarkan mengenali tanda
9. Parkinson berkemih dan waktu yang tepat untuk
10. Sklerosis multiple berkemih
11. Obat alpha adrenergik - Ajarkan terapi modalitas penguatan
otot-otot panggul / berkemih
- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak
ada kontraindikasi
- Anjurkan mengurangi minum
menjelang tidur
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra, jika perlu

12

Anda mungkin juga menyukai