M DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN OSIGENASI POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
PADA TANGGAL 14 NOVEMBER S/D 18 NOVEMBER 2022
DISUSUN OLEH
NIM : P07120121069
Kelas : 2.2
JURUSAN KEPERAWATAN
1
FORMAT PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
No RM : 237739
Umur : 62 Tahun
Pekerjaan : -
Agama : Hindu
B. KELUHAN UTAMA
Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan sesak nafas hilang timbul sejak 6 bulan terakhir
terutama saat bekerja berat.
C. RIWAY AT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan dahulu tidak mengalami batuk yang berlarut seperti saat ini dan selama
6 bulan klien mengatakan sangat sulit bernafas, klien mengatakan bahwa ia sering terpapar
asap kayu bakar dan perokok pasif.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan sangat sulit bernafas hingga tersenggal-sengal, dan sakit pada bagian
dada saat menarik nafas dan terdengar bunyi “ngik” saat menarik dan menghembuskan
nafas
TTV ; S : 36,50OC, N : 80x/Menit, SpO2 : 93% TD : 120/70mmHg Rr : 16x/menit
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak memiliki penyakit menular seperti TBC, dan
tidak memiliki penyakit menurun seperti Diabetes
2
D. FISIOLOGIS
Pola Napas Tidak Efektif
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Dispnea √ Ortopnea
Penggunaan otot bantu pernapasan √ Pernapasan pursed-lip
Fase ekspirasi memanjang Pernapasan cuping hidung √
Pola napas abnormal (takipnea) √ Diameter thoraks anterior-
posterior meningkat
Ventilasi semenit menurun
Kapasitas vital menurun
Tekanan ekspirasi menurun
Tekanan inspirasi menurun
Ekskursi dada berubah
ANALISIS DATA
3
takipnea (RR; 16x/mnit).
- Pasien menggunakan otot
Pola napas tidak efektif
bantu pernapasan.
4
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
Pola napas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan (b.d) hambatan upaya napas ditandaidengan
(d.d) pasien mengalami sesak napas, batuk kering, penggunaan otot bantu pernapasan, S : 36,5℃, RR
: 16x/menit, N : 80x/menit, SPO2 : 93%, pola napas abnormal yaitu takipnea, dantampak terdapat
pernapasan cuping hidung.
(I.01015) Observasi
6
terhirup dengan
baik
PELAKSANAAN
Do :
• Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernapasan
• Adanya pernapasan
cuping hidung
7
N: 87x/menit
TD : 100/58mmHg
S : 36’5oC
• Memberikan oksigen
sebanyak 4 l/menit
menggunakan nasal
kanul
1. MengMenganjurkan Ds :
memenuhi kebutuhan • Anak pasien
cairan pasien yaitu mengatakan bahwa
2000L/hari sudah mulai
2. Memberikan memenuhi asupan
minuman hangat cairan ibunya
3. Mengidentifikasi
Do :
kemungkinan
alergi,interaksi dan • Pasien tidak memiliki
14 1. Memverifikasi Ds : - Eva
November orderan obat dari Do :
9
21.30 dokumentasi)
WITA - Memastikan
nama dan
nomer bed
pasien sama
dengan di
resep
- Benar obat
dan dosis
Do :
10
• TTV pasien
SpO2 : 98 %
N : 91
S : 36,2
TD : 116/50 mmHg
• Menurunkan kadar
oksigen ke 2L/menit
11
ekspirasi lambat melalui
hidung
15 1. MengMenganjurkan Ds : Eva
November memenuhi kebutuhan • Anak pasien
2022 cairan pasien yaitu mengatakan bahwa
09.00 2000L/hari sudah mulai
2. Memberikan memenuhi asupan
WITA
minuman hangat cairan ibunya dari
3. Mengajarkan Teknik kemarin dan sudah
nafas dalam yaitu : memberikan ibunya
- Ciptakan air putih hangat
lingkungan yang
Do :
tenang.
• Keluarga pasien
- Usahakan tetap
tampak sudah paham
rileks dan tenang.
tentang cara nafas
- Menarik nafas
dalam yang dijelaskan
dalam dari hidung
dan mengisi paru-
paru dengan udara
melalui hitungan.
- Perlahan-lahan
udara
dihembuskan
melalui mulut
sambil merasakan
ekstremitas atas
dan bawah rileks.
- Menganjurkan
bernafas dengan
irama normal 3
kali.
- Menarik nafas lagi
melalui hidung dan
menghembuskan
12
melalui mulut
secaraperlahan-
lahan.
- Membiarkan
telapak tangan dan
kaki rileks.
- Usahakan agar
tetap konsentrasi.
- Menganjurkan
untuk mengulangi
prosedur hingga
benar-benar rileks.
- Ulangi selama 15
menit, dan selingi
istirahat singkat
setiap 5 kali
pernafasan.
Do :
• TTV pasien
SpO2 : 98 %
N : 98
S : 36,2
TD : 125/76 mmHg
13
15 1. Memposisikan pasien Ds : - Eva
November fowler Do :
2022 2. Memverifikasi
• Pasien tampak
13.45 orderan obat dari
nyaman di posisikan
WITA resep dokter agar
fowler
sesuai dengan indikasi
• Orderan obat sudah
yang dialami
sesuai dengan indikasi
3. Memeriksa tanggal
kadaluarsa obat
15 1. Memberikan Ds : Eva
November minuman hangat • Anak pasien
2022 2. Memverifikasi mengatakan sudah
14
18.00 orderan obat dari rutin memberikan
15
pasien sama dengan menggikuti instruksi
di resep
- Benar obat dan dosis
2. Mempersiapkan alat
nebulizer
3. Menganjurkan
bernapas lambat dan
dalam selama
penggunaan nebulizer
4. Menganjurkan
menahan napas selama
10 detik, ekspirasi
lambat melalui hidung
Do :
• TTV pasien
SpO2 : 97 %
N : 92
S : 37,4
TD : 150/73 mmHg
16
• Tidak adanya otot
bantu nafas
• Tidak adanya
pernapasan cuping
hidung
18
konsentrasi.
- Menganjurkan untuk
mengulangi prosedur
hingga benar-benar
rileks.
- Ulangi selama 15
menit, dan selingi
istirahat singkat setiap
5 kali pernafasan.
Do :
• TTV pasien
SpO2 : 96 %
N : 83
S : 36,2
TD : 120/80 mmHg
• Tidak adanya
pernapasan cuping
hidung
• Tidak adanya otot
bantu napas
16 1. Memberikan Ds : Eva
November minuman hangat • Anak pasien
2022 2. Memverifikasi mengatakan sudah
18.00 orderan obat dari rutin memberikan
WITA resep dokter agar ibunya air putih
sesuai dengan indikasi hangat
yang dialami
20
3. Memeriksa tanggal Do :
kadaluarsa obat
• Orderan obat sudah
sesuai dengan
indikasi
21
2. Benar obat dan dosis
Mempersiapkan alat
nebulizer
3. Menganjurkan
bernapas lambat dan
dalam selama
penggunaan nebulizer
4. Menganjurkan
menahan napas
selama 10 detik,
ekspirasi lambat
melalui hidung
Do :
• TTV pasien
SpO2 : 95 %
N : 90
S : 36,0
TD : 120/60 mmHg
• Tidak adanya otot
22
bantu nafas
• Tidak adanya
pernapasan cuping
hidung
November fowler Do :
2022 2. Memverifikasi
• Pasien tampak
05.45 orderan obat dari
nyaman di posisikan
WITA resep dokter agar
fowler
sesuai dengan indikasi
• Orderan obat sudah
yang dialami
sesuai dengan indikasi
3. Memeriksa tanggal
kadaluarsa obat
24
konsentrasi.
- Menganjurkan untuk
mengulangi prosedur
hingga benar-benar
rileks.
- Ulangi selama 15
menit, dan selingi
istirahat singkat setiap
5 kali pernafasan.
EVALUASI
O:
• Dispnea menurun
• Penggunaan otot bantu napas menurun
• Pernapasan cuping hidup menurun
• Frekuensi napas membaik
• Wheezing sudah tidak ada
• TTV Pasien
SpO2 : 95 %
N : 90
S : 36,0
TD : 120/60 mmHg
Rr : 20
25
P : Intervensi dihentikan (pasien pulang)
26