Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H DENGAN TB PARU DI

RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

NAMA: NURISTA ISMAIL

NIM:20144010072

KELAS:V/B KEPERAWATAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1) PENGERTIAN
TB paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman TB
(mycobacterium tuberculosis). Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui
udara ke dalam paru-paru,dan menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui
peredaran darah seperti kelenjar limfe, saluran pernapasan atau penyebaran langsung ke
organ tubuh lainnya (Febrian, 2015).

2) ETIOLOGI
penyebab tuberkolosis adalah mycobacterium tuberculosis.basil berspora sehingga
mudah dibasmi dengan pemanasan,sinar matahri dan sinar ultraviolet (jong dalam huda
dan kusuma,2015).
setelah organisme terinhalasi dan masuk paru-paru bakteri dapat bertahan hidup
dan menyebar kenodus limfatikus lokal penyebaran melalui aliran darah ini dapat
menyebabkan TB pada organ lain dimana infeksi laten dapat bertahan sampai bertahun-
tahun (davey dalam huda dan kusuma,2015).
3). PATOFISOLOGI
Penyakit tuberculosis paru ditularkan melalui udara secara langsung dari penderita penyakit
tuberculosis kepada orang lain. Dengan demikian, penularan penyakit tuberculosis terjadi melalui
hubungan dekat antara penderita dan orang yang tertular (terinfeksi), misalnya berada di dalam
ruangan tidur atau ruang kerja yang sama. Penyebaran penyakit tuberculosis sering tidak
mengetahui bahwa ia menderita sakit tuberculosis. Droplet yang mengandung basil tuberculosis
yang dihasilkan dari batuk dapat melayang di udara sehingga kurang lebih 1 - 2 jam tergantung ada
atau tidaknya sinar matahari serta kualitas ventilasi ruangan dan kelembaban.

4) MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada TB paru yaitu batuk >3 minggu, nyeri dada, malaise, sesak nafas, batuk
darah, demam. Tanda dan gejala pada TB paru dibagi menjadi 2 bagian yaitu gejala sistemik dan
respiratorik (Padila,2013).
1. Gejala sistemik yaitu :
a) Demam
b) Malaise
2. Gejala respiratorik yaitu :
a) Batuk
b) Batuk darah
c) Sesak nafas
d) Nyeri dada
5) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
a) Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakit.

b) Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairandarah): Positif untuk
basil asam-cepat.

c) Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area indurasi 10mm atau lebih besar, terjadi
48-72 jam setelah injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya antibodi
tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif.

d) Histologi atau kultur jaringan (termasuk pembersihan gaster; urine dan cairan serebrospinal, biopsi
kulit): Positif untuk Mycobacteriumtuberculosis.

e) Biopsi jarum pada jaringan paru: Positif untuk granuloma TB; adanya selraksasa menunjukkan
nekrosis.

f) Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi;contoh hiponatremia
disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapatditemukan pada TB paru kronis luas.

g) Pemeriksaan Radiologis
Foto thorak: Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas,simpanan kalsium lesi
sembuh primer, atau effusi cairan. Perubahan menunjukkan lebih luas TB dapat termasuk rongga
area fibrosa
6) PENATALAKSANAAN MEDIS
Tuberkulosis paru terutama diobati dengan agens kemoterapi selama periode 6-12 bulan. 5
medikasi garis depan digunakan: isoniasid (INH), rifampin (RIF),Streptomisin (SM), etambutol (EMB),
dan Pirasinamid (PZA).
Pengobatan yang direkomendasikan bagi kasus tuberkulosis paru yang barudidiagnosa adalah
regimen pengobatan beragam, terutama INH, RIF, PZA selama4 bulan, dengan INH dan RIF
dilanjutkan untuk tambahan 2 bulan (totalnya 6 bulan).

7) KOMPLIKASI
Menurut Wahid&Imam (2013), komplikasi yang muncul pada TB paru yaitu

1) Pneumothorak (adanya udara di dalam rongga pleura) spontan : kolaps spontan karena
kerusakan jaringan paru.

2) Bronki ektasis (peleburan bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada
proses pemulihan atau reaktif) di paru.

3) Penyebaran infeksi keorgan lainnya seperti otak,tulang, persendian, ginjal dan sebagainya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.H DENGAN TB PARU

DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSD TIDORE KEPULAUAN

Nama Pasien : Tn. H Umur : 44 Tahun

No. RM :001823 Ruang Rawat: IGD

Diagnosa Medis: TB Paru Jenis Kelamin: Laki-Laki

Datang Ke RS Tanggal: Kamis,03/11/2022 Pukul: 13.00

Tanggal Pengkajian : Kamis,03/11/2022 Pukul: 18.52

Sumber Informasi : Pasien

Cara datang: klien datang dengan Keluarga

transportasi ke IGD: Kendaraan sendiri

Keluhan Utama: Klien mengatakan sesak nafas


Riwayat keluhan utama: klien mengatakan pada tahun 2018 klien pernah dirawat di RSD
kota tidore kepulauan dengan keluhan sesak nafas dan pada tanggal
kamis 03/11/2022 klien merasakam sesak nafas dan batuk-batuk
disertai dengan nyeri dada sehingga dibawah ke IGD RSD kota
tidore kepulauan.
A. PENGKAJIAN PRIMER
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MASALAH/DX INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN

A. Airway   1. memberikan posisi nyaman


Kepatenan jalan nafas: Aktual fowler/semi fowler.
Tidak bebas: Sputum   2. mengajarkan teknik batuk
Suara nafas: Rhonki Bersihan jalan nafas tidak efektif. 3. kolaborasi:pemberian
  brochodilator/nebulizer
Kriteria objektif:  
1. batuk efektif meningkat
2. rochi menurun
3. produksi sputum menurun
 
 
B. Breathing   1. mengobservasi
Pola nafas: Dyspnea Aktual frekuensi,irama kedalaman
Frekuensi nafas: 28x/m   suara nafas.
SPO2: 98% Pola nafas tidak efektif 2. mengobservasi penggunaan
    otot bantu pernafasan.
Bunyi nafas: Ronchi Kriteria objektif: 3. memberikan posisi semi
Irama napas: teratur 1. penggunaan otot bantu fowler jika tidak ada kontra
Penggunaan otot bantu nafas: nafas menurun indikasi
Cuping hidung 2. frekuensi nafas membaik 4. memperhatikan
Jenis pernafasan: pernafasan pengembangan dinding
dada dada
5. kolaborasi pemberian O2
PENGKAJIAN MASALAH/DX INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
C. Circulation   1. mengawasi adanya perubahan warna
Akral: Hangat Aktual kulit
Pucat: Ya   2. mengawasi adanya perubahan
Sianosis: Tidak Gangguan perfusi jaringan perfusi kesadaran
CRT: < 2 Detik   3. mengukur tanda-tanda vital
Nadi: Teraba Kriteria Objektif: 4. mengkaji kekuatan nadi-perifer
Frekuensi:120 x/menit 1. kekuatan nadi perifer membaik 5. melakukan infus dengan jarum yang
Irama: Kuat 2. warna kulit pucat membaik besar line
Kekuatan: lemah 3. akral membaik
TD:140/90 mmHg 4. tekanan darah sistolik membaik
 
Adanya riwayat kehilangan cairan dalam
jumlah besar: tidak ada
Perdarahan: tidak ada
Kelembaban kulit: lembab
Turgor: normal
Edema: tidak ada
 
PENGKAJIAN MASALAH/DX INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

D. Disability/Disintegrity   1. mengukur tanda-tanda vital


Tingkat   2. mengobservasi adanya
kesadaran:composmetis   tanda-tanda peningkatan
Nilai GCS: E: 4 M:6 V:5 =15   TIK (penurunan
Pupil: normal kesadaran,hipertensi,
Respon cahaya: +/+ bradikardia,sakit
Ukuran pupil: isokor kepala,muntah,papil,ede
Diameter: 2 mm ma dan palsi N.cranial
  VI)
Penilaian ekstermitas
Sensorik: ya
Motorik: ya
 
Kekuatan otot: 5/5
5/5
 
 
PENGKAJIAN MASALAH/DX INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
E. Exposure    
Trauma: tidak ada   1. mengkaji karakteristik
Jejas/luka: tidak ada Aktual nyeri,mengunakan
Ukuran luka: tidak ada   pendekatan PQRST
Kedalaman luka: tidak ada Nyeri Akut 2. mengajarkan teknik
Keluhan nyeri: ya   relaksasi
Pengkajian Nyeri: Kriteria Objektif: 3. kolaborasi pemberian
P: Klien mengatakan sesak 1. keluhan nyeri menurun terapi:
Muncul ia saat batuk 2. meringis menurun - oksigen
Q: klien mengatakan nyeri 3. gelisah menurun - infus
Nya seperti tertusuk-tusuk
R: Klien mengatakan
Nyeri yang dirasakan
Di dada.
S: klien mengatakan skala
Nyeri sedang (4)
T: klien mengatakan nyeri
Muncul pada saat batuk
Dengan interval 1-4 menit
PENGKAJIAN MASALAH/DX INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
F. Farenheit (suhu tubuh)   1. mengobservasi
Suhu: 36,5˚C   TTV,Kesadaran, Saturasi
  Oksigen
2. membuka pakaian
(menjaga privasi)
B. PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Riwayat penyakit: TB Paru

2. Riwayat alergi:
ada, klien mengatakan alergi obat asam afenamet

3. Obat yang dikonsumsi sebelum masuk RS:


klien mengatakan sebelum masuk RS, klien hanya mengonsumsi obat sakit kepala
yaitu paramex.

4. penyakit sebelumnya dan riwayat hospitalisasi:


ya, klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSD tidore dengan keluhan
sesak.

5. Intake makanan per oral terakhir:


jam: 19.20 jenis: nasi bubur
1. Pengkajian fisik
a. kepala dan wajah
bentuk kepala dan wajah simetris,tidak ada luka pada kepala dan wajah klien,rambut
tersebar merata.
 
b. leher dan sevikal spine
inspeksi: simetris,tidak ada kaki kuduk
palpasi: tidak teraba adanya benjolan
 
c. dada
bentuk dada normal tidak ada benjolan,gerakan dada simetris,terdengar ronchi pada
paru-paru.
 
d. perut dan pinggang
tidak teraba adanya massa,tidak ada nyeri tekan,tidak ada kembung.
e. pelvis dan perineum
normal

f. ekstermitas
klien dapat mengerakan ekstermitas

g. punggung dan tulang belakang


normal

1. Psikososial
kecemasan dan ketakutan: sedang
8. Pemeriksaan Penunjang
UKURAN HASIL SATUAN NORMAL
WBC 9.16 [103/ul] 3.80 - 10.60
RBC 5.14 [103/ul] 4.40 - 5.90
HGB 14.9 [g/dl] 13.2 – 17.3
HCT 41.9 [%] 40.0 – 52.0
MCV 81.5 [fl] 80.0 – 100.0
MCH 29.0 [pg] 27.0 -35.0
MCHC 35.6 [g/dl] 30.0 – 40.0
PLT 203 [103/ul] 150 – 440
RDW-SD 36.6 [fl] 35.0 – 56.0
RDW-CV 12.5 [%] 13.0 – 15.0
PDW 9.9 [fl] 12.0 – 18.0
MPV 9.8 [fl] 5.0 -10.0
P-LCR 22.6 [%] 13.0 – 43.0
PCT 0.20 [%] 0.17 – 0.35
NEUT 5.96 [103/ul] 1.50 – 7.00
3
LYMPH 1.80 [10 /ul] 1.00 – 3.70
3
MONO 1.17 + [10 /ul] 0.00 – 0.70
ED 0.19 [103/ul] 10.00 – 40.9
BASO 0.04 [103/ul] 0.00 – 99.99
Klarifikasi Data

Data Subjektif:

1) klien mengatakan sesak nafas


2) klien mengatakan batuk dan lendirnya tidak keluar
3) klien mengatakan nyeri dada disaat batuk
P: Klien mengatakan sesak Muncul ia saat batuk
Q: klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk
R: Klien mengatakan Nyeri yang dirasakan Di dada.
S: klien mengatakan skala nyeri (4) sedang
T: klien mengatakan nyeri Muncul pada saat batuk dengan interval 1-4 menit.
Data Objektif:
1) klien tampak lemas
2) kepatenan jalan nafas tidak bebas karena adanya sputum
3) pola nafas dyspnea
4) bunyi nafas tambahan ronkhi
5) frekuensi nafas 28 x/menit
6) Spo2: 98 %
7) klien tampak meringis
8) klien tampak pucat
9) akral teraba hangat
10) CRT < 2 detik
11) frekuensi nadi 120x/menit
12) terpasang O2 nasal kanul 3 liter/menit
13) klien tampak gelisah
14) batuk tidak efektif dan dahak tidak keluar
15) TD: 140/90 mmHg
16) GCS: : E: 4 M:6 V:5 =15 / Composmetis
17) klien tampak cemas
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds:
- Klien mengatakan sesak
nafas.
- klien mengatakan batuk dan
lendirnya tidak keluar.
 
Do:
- klien tampak lemas
- kepatenan jalan nafas tidak
bebas karena adanya sputum
- pola nafas dyspnea
sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas tidak
- frekuensi nafas 28 x/menit
efektif
- Spo2: 98 %  
- klien tampak pucat  
- akral teraba hangat
- CRT < 2 detik
- frekuensi nadi 120x/menit
- terpasang O2 nasal kanul 3
liter/menit
- TD: 140/90 mmHg
- GCS: : E: 4 M:6 V:5 =15 / Composmetis
- bunyi nafas tambahan ronkhi
- batuk tidak efektif dan dahak tidak keluar
- klien tampak cemas
- batuk tidak efektif dan dahak tidak keluar
- klien tampak cemas
Ds: -klien mengatakan nyeri dada disaat batuk
2
P: Klien mengatakan sesak Muncul
ia saat batuk.
 
Q: klien mengatakan nyerinya seperti Agen pencedera Nyeri akut
tertusuk-tusuk. fisiologi
 
R: Klien mengatakan Nyeri yang
dirasakan Di dada.
 
S: klien mengatakan skala nyeri (4)
sedang.
 
T: klien mengatakan nyeri Muncul
pada saat batuk dengan interval 1-4
menit
DO: -klien tampak meringis -klien
tampak gelisah
 
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan ditandai dengan:
Ds:
- Klien mengatakan sesak nafas.
- klien mengatakan batuk dan lendirnya tidak keluar .

Do:
- klien tampak lemas
- kepatenan jalan nafas tidak bebas karena adanya sputum
- pola nafas dyspnea
- frekuensi nafas 28 x/menit
- Spo2: 98 %
- klien tampak pucat
- akral teraba hangat
- CRT < 2 detik
- frekuensi nadi 120x/menit
- terpasang O2 nasal kanul 3 liter/menit
- TD: 140/90 mmHg
- GCS: : E: 4 M:6 V:5 =15 / Composmetis
- bunyi nafas tambahan ronkhi
- batuk tidak efektif dan dahak tidak keluar
- klien tampak cemas
2) Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi ditandai dengan:
Ds:
- klien mengatakan nyeri dada disaat batuk
P: Klien mengatakan sesak Muncul saat ia batuk.
 
Q: klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk.
 
R: Klien mengatakan Nyeri yang dirasakan Di dada.
 
S: klien mengatakan skala nyeri (4) sedang.
 
T: klien mengatakan nyeri Muncul pada saat batuk
dengan interval 1-4 menit.
 
 
Do:
- klien tampak meringis
- klien tampak gelisah
Rencana Keperawatan
Nama pasien: Tn. H
No RM: 001823
Tanggal: Kamis,03/11/2022
No DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
DX KEPERAWATAN OBJEKTIF KEPERAWATAN

1 bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi Setelah dilakukan 1. idetifikasi kemampuan
yang tertahan ditandai dengan: tindakan keperwatan batuk
Ds: 1x3 jam diharapkan
- Klien mengatakan sesak nafas.
2. monitor adanya sputum
bersihan jalan nafas
- klien mengatakan membaik dengan 3. monitor bunyi nafas
Batuk dan lendir kriteria hasil: 4. monitor pola nafas
Tidak keluar -dispnea menurun 5. posisi semi fowler
Do: -penggunaan otot 6. berikan minum air
- klien tampak lemas bantu nafas menurun hangat
- kepatenan jalan -frekuesnsi nafas
membaik
7.  jelaskan tujuan dan
Nafas tidak bebas
- batuk efektif prosedur batuk
Karena adanya
Sputum. meningkat
- ronchi menurun
- produksi sputum
menurun
No DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
DX KEPERAWATAN OBJEKTIF KEPERAWATAN

-pola nafas dyspnea 8. ajarkan batuk efektif


-frekuensi nafas 28x/  
menit
- Spo2: 98 % 9. kolaborasi pemberian
-klien tampak pucat oksigen,jika perlu
-akral teraba hangat  
-CRT < 2 detik 10. kolaborasi pemberian
-frekuensi nadi 120x/menit mukolitik dan
- terpasang O2 nasal ekspektoran,jika perlu
Kanul 3 liter/menit
-TD: 140/90 mmHg
-GCS: : E: 4 M:6
V: 5 Composmetis
-bunyi nafas tambahan ronkhi
-batuk tidak efektif dan dahak tidak keluar
-klien tampak cemas
No DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
DX KEPERAWATAN OBJEKTIF KEPERAWATAN

2 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi Setelah dilakukan 1. Identifikasi


ditandai dengan: tindakan keperwatan lokasi,karakteristik,
Ds: 1x3 jam diharapkan durasi
-klien mengatakan tingkat nyeri menurun Frekuensi,kualitas,in
Nyeri dada disaat dengan kriteria hasil: stensitas nyeri
Disaat batuk.   2.  identifikasi skala
  - keluhan nyeri menurun nyeri
P: Klien mengatakan - Meringis menurun 3.  berikan teknik non
Sesak muncul - gelisah menurun farmakologi untuk
Saat batuk. mengurangi rasa
  nyeri
Q: klien mengatakan 4.  ajarkan teknik
Nyeri yang di nonfarmakologi
Dirasakanseperti untuk mengurangi
Tertusuk-tusuk rasa nyeri
  5.  kolaborsi pemberian
  analgetik,jika perlu
No DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI
DX KEPERAWATAN OBJEKTIF KEPERAWATAN

 
 S: klien mengatakan
Skala nyeri (4)
Sedang.
 
T: klien mengatakan
Nyeri muncul
Pada saat batuk
Dengan interval
1-4 menit
 
Do:
-Klien tampak Meringis
-klien tampak gelisah
Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Nama Pasien: Tn. H
No.RM: 001823
Ruang Rawat: IGD (isolasi)
Tanggal: Kamis,03/11/2022
No JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)
DX
1 TGL: Kamis,03/11/2022 21.00 S: -klien mengatakan masih
19.00 1. mengidentifikasi kemampuan Sesak
batuk -klien mengatakan masih
Hasil: klien mengatakan klien Dan lendir keluar
batuk  
19.01 Tetapi lendirnya tidak keluar. O:-klien terpasang O2 nasal
  Kanul
2. memonitor adanya sputum -bunyi nafas tambahan
19.03
Hasil: sputum tidak keluar. Ronchi
 
3. memonitor bunyi nafas
Hasil: bunyi nafas tambahan
ronchi
JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)

-frekuensi nafas 27x/menit


19.05 4. memonitor pola nafas -Spo2: 98%
-pola nafas dyspnea
Hasil: dyspnea, frekuensi nafas:28x/m  
  A: Masalah teratasi sebagian
19.07 5. memposisikan semi fowler  
Hasil:klien merasa sesak nafas P: Lanjutkan intervensi
Berkurang dan merasa nyaman 1) identifikasi kemampuan batuk.
Dengan posisi setengah duduk 2) monitor adanya sputum
3) monitor bunyi nafas
  4) monitor pola nafas
19.08 6. menjelaskan tujuan dan prosedur
Batuk efektif
Hasil: melatih klien agar tidak mudah
Lelah dalam mengeluarkan
dahak Secara maksimal dan
klien dapat memahami dari
dari tujuan tersebut.
JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)

19.10 7. memberikan minum air hangat


Hasil:setelah diberikan minum air
Hangat klien merasakan batuk
Nya meredah.
 
19.12 8. mengajarkan batuk efektif
Hasil: klien mengikuti dengan cara:
klien dalam posisi duduk
Mencondokan badan ke
Depan.
klien menarik nafas dalam
Melalui hidung dan hembus
Kan melalui mulut sebanyak
4 kali
pada tarikan nafas dalam
Yang terakhir,nafas ditahan
Selama 1 detik dengan angka
Bahu dan dada dilonggarkan
Serta batuk semampu klien.
 
 
JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)
9. mengkolaborasikan pemberian
19.40 Oksigen
Hasil: nasal kanul 3 liter/menit
 
19.50 10. mengkolaborasi pemberian
Mukolitik dan ekspektoran
Hasil:- nebulizer/N-ACE 100/mg/ampl/2x1
-rifampisin 20mg/tab/4x1
NO JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)
DX
TGL: Kamis,03/11/2022 21.50 S: Klien mengatakan nyeri
21.01 1. mengidentifikasi lokasi,karakteristik, Dada disaat batuk ber-
2
Kurang jika klien
Durasi,frekuensi,kualitas,intensitas Nyeri
Menarik nafas dalam.
Hasil:  
Ds: O: -klien tampak gelisah
-klien mengatakan nyeri dada diSaat batuk -klien tampak lebih
Nyaman dengan tarik
P: Klien mengatakan sesak Nafas dalam
 
Muncul saat ia batuk A: masalah tertasi sebagian

Q: klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk- P: lanjutkan intervensi


tusuk. 1) identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi
R: Klien mengatakan Nyeri yang dirasakan Di frekuensi,kualitas,intensitasnye
ri
dada. 2) identifikasi skala nyeri
 
S: klien mengatakan skala nyeri (4) sedang.

T: klien mengatakan nyeri Muncul pada saat


batuk dengan interval 1-4 menit.
JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)
2. mengidentifikasi skala nyeri
21.02 Hasil: skala nyeri 4
 
3. memberikan teknik non famakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
21.03 Hasil: teknik relaksasi tarik nafas dalam
 
4. mengajarkan teknik non farmakologi untuk
21.04
mengurangi rasa nyeri
Hasil: setelah diajarkan menarik nafas
Dalam nyeri dada berkurang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai