“MORFOLOGI PARASIT”
Disusun Oleh:
Nama : Hairunnissa Anwar
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Morfologi Parasit ...............................................................................
2.2. Jenis Protozoa Parasit ..........................................................................................
2.3. Kepentingan Ilmu Parasitologi Bagi Masyarakat ................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .........................................................................................................
3.2. Saran .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang menyebabakan penyakit atau
infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara menginfeksi kepada induk semang atau hospes
Parasitme adalah hubungan interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu
inangnya, dan pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam
tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu virus, bakteri,
jamur, protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua macam yaitu, endoparasit dan
ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa.
Sedangkan ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya
insekta.Parasitologi mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah
satu bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan
terkait, namun dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan
menggunakan teknik seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi,
genetika, evolusi dan ekologi.Parasitologi mempelajari taxonomi parasit, anatomi berbagai jenis
parasit, fisiologi parasit, siklus hidup parasit, interaksi parasit-hospes serta efek-efek berupa
penyakit yang merugikan hospes, serta ekologi dan epidemologi parasit. Organisme parasit
dibedakan atas dua macam , yaitu endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh hospes
(inang), sedangkan ektoparasit adalah parasit yang hidup pada permukaan luar tubuh hospes.
BAB II
PEMBAHASAN
Family Trypanosoma
Hemoflagellata merupakan zooflagelata yang hidup sebagai parasit dalam darah, limfa dan
jaringan tubuh vetebrata, dalam saluran alimentasi (pencernaan) serangga dan jenis invertebrate
lain, serta beberapa parasit hidup dalam lateks tumbuhan. Semua hemoflagellata termasuk dalam
Famili Trypanosomatidae. Ada 3 pola dasar siklus hidup dari Famili Trypanosomatidae yaitu
sebagi berikut :
Infeksi langsung
Pola infeksi langsung ditemukan pada Leptomonas, Crithidia, Blastocrithidia dan
Herpetomonas.Bila jenis-jenis Trypanosoma keluar bersama feses laba-laba dan serangga. Bila
feses termakan oleh jenis hospes yang lain, maka akan tertular secara langsung pada hospes-
hospes lain tersebut. Siklus hidup dengan satu hospes ini disebut tipe monogenic
B. Kelas Sporozoa.
Family Monocystidae
Jenis yang terkenal dalam Monocystis, yaitu Monocystis lumbrici,yang parasit dalam
caing tanah, sehingga tidak terlalu penting secara ekonomi. Namun ada beberapa jenis
dari ordo Coccidia yang hidup parasit pada jenis-jenis unggas dan mamalia, sehingga
penting untuk dipelajari. Seperti Eimeria auburnensis dan Eimeria bovis, parasit,parasit
dalam usus sapid an kerbau. Genus Eimeria lain yang parasit pada ayam yaitu : Eimeria
acervulina, Eimeria brunette, Eimeria hagani, Eimeria maxima, Eimeria mitis, Eimeria
mavati, dan Eimeria praecox.
Family Haemogregarinidae
Kebanyakan jenis dari family haemogregarinidae parasit dalam eritrosit katak dan kura-kura,
sebgai hospes definitive, dan lintah sebgai hospes intermediet (parasit dalam epitalium usus lintah).
Jenis yang terkenal yaitu Haemogregarina sp. Siklus hidup Haemogregarina dapat dijelaskan
sebagai berikut : pada saat lintah menghisap darah hospes definitive (kura-kura dan katak), zigot-
zigot dari tubh lintah akan diinjeksi kedalam tubuh hospes definitive, lalu membentuk sprozoit-
sporozoit yang selanjutnya masuk ke dalam eritrosit dan terjadi pembelahan nucleus beberapa kali
untuk membntuk merozoit-merozoit. Kemudian merozoit-merozoit akan membentuk schizon yang
multinukleus, didalam eritrosit akan menghasilkan merozoit-merozoit. Beberapa meneruskan
proses disebut schizogony (membelah membentuk merozoit baru) pada eritrosit yang lain.
Sedangkan beberapa merozoit akan mengalami proses gametosit untuk menghasilkan
mikrogamet dan makrogamet dalam eritrosit. Pada saat lintah menghisap darah hospes yang
eritrositnya telah mengandung mikrogamet dan makrogamet akan melebur (seperti pembuahan)
untuk membentuk zigot. Bila lintah menghisap darah hospes definitive, dan bersamaan dengan
masuknya zigot-zigot dari tubuh lintah ke tubuh katak dan kura-kura (hospes definitive) untuk
membentuk lagi sprozoit-sprozoit yang baru.
Family plasmodidae
Family Plasmodidaemerupakan protozoa yang parasit pada sel darah vetebrata dengan
vektornya yaitu serangga dari ordo Diptera. Fase schizogony dan fase gametogony terjadi
dalam tubuh vetebrata, sedangkan fase gametogony dan fase sprogony terjadi dalam tubuh
serangga sebagai vector.
Ada jenis yang menyebabkan penyakit malaria pada ayam, yaitu plasmodium
galinaceum, yang ditularkan oleh nyamuk Culex. Jenis lain yaitu Plasmodium knowlesi,
merupakan jenis yang menyebabkan penyakit malaria pada kera dengan vektornya adalah
nyamuk Anopheles dan Plasmodium berghei yang menginfeksi hewan-hewan rodentia, dan
Plasmodium cathemerium yang menyebabkan penyakit malaria jenis burung lain. Siklus
hidup Plasmodium sp berlangsung secara sexual dalam tubuh host definitive dan secara
asexual (schizogony) dalam tubuh host intermediet. Siklus hidup Plasmodium sp secara
umum yaitu : SEXUAL dalam tubuh nyamuk, yang menghisap darah penderita yang
mengandung gamet (makrogamet dan mikrogamet), lalu terjadi fertilisasi membentuk zigot
dalam lambung nyamuk.dalam waktu 24 jam zigot menjadi ookinate lalu menembus dinding
lambung nyamuk kemudian menjadi oocyst (berkumpul di dalam bagian luar dinding
lambung nyamuk). Dalam oocyst akan tumbuh banyak sprozoit, lalu oocyst pecah lalu
sprozoit-sprozoit menyebar keseluruh tubuh nyamuk dan sebagian berkumpul dalam
kelenjar ludah naymuk. Ketika nyamuk menghisap darah manusia, sprozoit-sporozoit akan
masuk ke dalam tubuh manusia, dan mulai berkembang secara axesual. ASEXUAL dalam
tubuh manusia, sporozoit-sporozoit keluar dari aliran darah manusia dan masuk kedalam sel
perencym hati dam mulai terjadi schizogony exoerythrocyte (schizogony didalam eritrosit)
yang tahap selanjutnya akan terjadi pula schizogony erythrocyte (schzogony di dalam
eritrosit). Schizogony exoerythrocyte dan schizogony erythrocyte mengahsilakn merozoit-
merozoit yang akan masuk jke dalam eritrosit untuk terjadi pembentukan mikrogamet dan
makrogamet yang bila diisap oleh nyamuk, akan mengulangi siklus hidup.
c. Dalam mengatasi masalah yang muncul oleh infeksi parasit ini, manusia berusaha untuk
menyembuhkan penderita (yang terinfeksi) dan mengeliminasi agen infeksius.
e. Dapat mengetahui tentang Dasar biologi sel antara parasit dengan organisme bebas tidak
berbeda, sehingga parasit dapat digunakan untuk mempelajari genetika molekuler dan
ekspresi gen, serta meneliti metode diagnose penyakit infeksi dan pembasmian parasit.
Contoh: Trypanosoma, salah satu protozoa, digunakan untuk meriset genetika molekuler
dan ekspresi gen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :
a. Kelas Flagelata
- Trichomonas vaginalis
b. Amoebiasis
c. Penyakit tidur
d. Toksoplasmosis
e. Schistosoma haematobium .
C. Kepentingan ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia Keuntungan ilmu parasit yaitu :
a. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi organisme parasit yang dipelajari dalam parasitologi
menurut klasifikasi yang diterapkan pada taksonomi.
c. Dalam mengatasi masalah yang muncul oleh infeksi parasit ini, manusia berusaha untuk
menyembuhkan penderita (yang terinfeksi) dan mengeliminasi agen infeksius.
d. Untuk dapat melaksanakan usaha tersebut diperlukan pemahaman mengenai: pengetahuan tentang
siklus hidup parasit yakniEkological event transmisi dari satu host ke host lain beserta tahapan
eksternalnya
e. Dapat mengetahui tentang Dasar biologi sel antara parasit dengan organisme bebas tidak
berbeda, sehingga parasit dapat digunakan untuk mempelajari genetika molekuler dan
ekspresi gen, serta meneliti metode diagnose penyakit infeksi dan pembasmian parasit.
Contoh: Trypanosoma, salah satu protozoa, digunakan untuk meriset genetika molekuler dan
ekspresi gen.
SARAN
Masyarakat harus lebih mengetahui secara jelas dan mendalam tentang ilmu parasitologi agar
dapat mengetahui jenis penyakit yang ditimbulkan oleh parasit, bakteri maupun jamur sehingga
dapat mencegahnya