Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PARASITOLOGI

“MORFOLOGI PARASIT”

Disusun Oleh:
Nama : Hairunnissa Anwar
Jurusan : Kesehatan Lingkungan

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN TERNATE


PRODI D-III SANITASI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas segala limpahan Rahmat,taufik
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini saya rasa masih banyak kekurangan-kekurangan
yang dimiliki penullis untuk itu kritik dan saran dari ibu sangat saya harapkan demi
penyempurnaan makalah ini
Akhirnya saya berharap semoga allah memberikan imbalan yang setimpal
kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, amiin yarobbal ‘alamiin.

Ternate, 07 Agustus 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Morfologi Parasit ...............................................................................
2.2. Jenis Protozoa Parasit ..........................................................................................
2.3. Kepentingan Ilmu Parasitologi Bagi Masyarakat ................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .........................................................................................................
3.2. Saran .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang menyebabakan penyakit atau
infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara menginfeksi kepada induk semang atau hospes
Parasitme adalah hubungan interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu
inangnya, dan pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam
tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu virus, bakteri,
jamur, protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua macam yaitu, endoparasit dan
ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa.
Sedangkan ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya
insekta.Parasitologi mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah
satu bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan
terkait, namun dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan
menggunakan teknik seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi,
genetika, evolusi dan ekologi.Parasitologi mempelajari taxonomi parasit, anatomi berbagai jenis
parasit, fisiologi parasit, siklus hidup parasit, interaksi parasit-hospes serta efek-efek berupa
penyakit yang merugikan hospes, serta ekologi dan epidemologi parasit. Organisme parasit
dibedakan atas dua macam , yaitu endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh hospes
(inang), sedangkan ektoparasit adalah parasit yang hidup pada permukaan luar tubuh hospes.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MORFOLOGI PARASIT


parasit adalah mikroorganisme yang hidup dan menggantungkan hidup yang
menggantungkan hidup dari organisme lain. Sebagian parasit tidak berbahaya, sedangkan
sebagian lain dapat hidup dan berkembang di dalam tubuh manusia kemudian menyebabkan
infeksi. Morfologi mempelajari tentang seluk beluk kata serta pengaruh perubahan-
perubahan bentuk kata terhadap golongan atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
morfologi mempelajari fungsi gramatic maupun fungsi semantic.

B. JENIS PROTOZOA PARASIT


1. Jenis protozoa parasit pada hewan
Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni/kelompok.
Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun
fungsinya.sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada asad lebih besar
dilakukan oleh sel-sel khusus. Ukuran dan bentuk protozoa sangat beragam, Beberapa
berbentuk lonjong atau membola, ada yang memanjang, ada pula yang polimorfik
(mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat-tingkat yang berbeda dalam daur
hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 urn; yang lain 600 urn atau lebih
{Amoeba proteus).
Pada protozoa ada banyak spesies yang hidup sebagai parasit, serta dapat menginfeksi
manusia dan banyak jenis hewan. Parasit itu bahkan dapat memasuki sel-sel inangnya, hidup dari
sitoplasma dan nukleusnya. Akibatnya inang dapat mengalami keadaan patologis. Protozoa patogen
dapat merugikan hospes dengan cara berkembangbiak, penyerangan, pengrusakan sel dan dengan
pengaruh toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik seperti demam, serta gejala seperti
splenomegali dan limfadenopati sering dijumpai. Stadium pertama infeksi mungkin akut dan
mematikan, atau berkembang menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang-kadang diselingi
ngan kambuhnya gejala. Sebaliknya, infeksi dari semula mungkin berjalan subklinis dengan atau
fanpa serangan gejala yang terjadi sewaktu-waktu.
Protozoa dapat bergerak dengan alat gerak berupa flagella dan selapu undulasi, pseudopia,
silia, dan ada pula yang tidak mempunyai alat gerak sesuai dengan masing-masing jenis protozoa.
Sehingga protozoa diklasifikasikan menjadi kelas flagellate (contoh : Trypanosoma), kelas rhizopoda
(contoh : amoeba), kelas ciliate, dan kelas sprozoa (tidak mempunyai alat gerak sperti plasmodium).
A. Kelas Flagellata
Kelas flagellate dibagi menjadi 2 subkleas, yaitu phytomasitigophora dan zoomasitigoporha.
Phytomastigophora merupakan phytoflagellata yang hampir semua merupakan holofitik (type makan
seperti tumbuhan), sedangkan zoomastigophora merupakan zooflagellata yang beberapanya hidup
sebgai parasit.

 Family Trypanosoma
Hemoflagellata merupakan zooflagelata yang hidup sebagai parasit dalam darah, limfa dan
jaringan tubuh vetebrata, dalam saluran alimentasi (pencernaan) serangga dan jenis invertebrate
lain, serta beberapa parasit hidup dalam lateks tumbuhan. Semua hemoflagellata termasuk dalam
Famili Trypanosomatidae. Ada 3 pola dasar siklus hidup dari Famili Trypanosomatidae yaitu
sebagi berikut :

 Infeksi langsung
Pola infeksi langsung ditemukan pada Leptomonas, Crithidia, Blastocrithidia dan
Herpetomonas.Bila jenis-jenis Trypanosoma keluar bersama feses laba-laba dan serangga. Bila
feses termakan oleh jenis hospes yang lain, maka akan tertular secara langsung pada hospes-
hospes lain tersebut. Siklus hidup dengan satu hospes ini disebut tipe monogenic

 Infeksi tidak langsung dengan cara inokulasi


Infeksi pola ini ditemukan pada Trypanosoma brucei, Trypanosoma vivax, Trypanosoma
congolense dan spesies yang lain. Jenis-jenis parasit tersebut secara langsung diinokulasi
kealiran darah host vetebrata melalui gigitan lalat tsetse atau lintah (yang mempunyai
bagian/bentuk mulut penghisap darah vetebrata). Karena infeksi dengan menggunakan mulut,
maka disebut pula infeksi stasiun anterior. Jenis-jenis Trypanosoma ditransmisikan atau
ditularkan melalui gigitan lintah kepada ikan (vetebrata). Sedangkan jenis-jenis Leismhania
akan ditulkan kepada manusia melaluli gigitan jenis lalat gagas. Siklus hidup dengan pola 2
hospes ini disebut tipe digentik

 Infeksi tidak langsung dengan cara kontaminasi


Infeksi pola ini terjadi melalui kontaminasi feses, dan ditemukan pada Trypanosoma lewisi
dan Trypanosoma cruzi. Dimana tikus terinfeksi oleh Trypanosoma lewisi, sedangkan manusia
terinfeksi oleh Trypanosoma cruzi. Penularan Trypanosoma lewisi oleh kutu tikus. Sedangkan
Trypanosoma cruzi ditularkan melalui fese dari jenis serangga Hemiptera, dimana infeksi akan
terjadi segera setelah secara tak sengaja feses serangga tersebut tertelan oleh vetebrata atau
feses serangga yang terkontaminasi pada kulit vetebrata. Karena tahapan penularan terjadi
melaluli feses hos invertebrate (serangga) yang keluar dari daerah anus (dubur), maka di sebut
infeksi stasius posterior. Siklus pola ini juga dengan 2 hospes sehingga disebut tipe digenetic.

B. Kelas Sporozoa.
 Family Monocystidae
Jenis yang terkenal dalam Monocystis, yaitu Monocystis lumbrici,yang parasit dalam
caing tanah, sehingga tidak terlalu penting secara ekonomi. Namun ada beberapa jenis
dari ordo Coccidia yang hidup parasit pada jenis-jenis unggas dan mamalia, sehingga
penting untuk dipelajari. Seperti Eimeria auburnensis dan Eimeria bovis, parasit,parasit
dalam usus sapid an kerbau. Genus Eimeria lain yang parasit pada ayam yaitu : Eimeria
acervulina, Eimeria brunette, Eimeria hagani, Eimeria maxima, Eimeria mitis, Eimeria
mavati, dan Eimeria praecox.
 Family Haemogregarinidae
Kebanyakan jenis dari family haemogregarinidae parasit dalam eritrosit katak dan kura-kura,
sebgai hospes definitive, dan lintah sebgai hospes intermediet (parasit dalam epitalium usus lintah).
Jenis yang terkenal yaitu Haemogregarina sp. Siklus hidup Haemogregarina dapat dijelaskan
sebagai berikut : pada saat lintah menghisap darah hospes definitive (kura-kura dan katak), zigot-
zigot dari tubh lintah akan diinjeksi kedalam tubuh hospes definitive, lalu membentuk sprozoit-
sporozoit yang selanjutnya masuk ke dalam eritrosit dan terjadi pembelahan nucleus beberapa kali
untuk membntuk merozoit-merozoit. Kemudian merozoit-merozoit akan membentuk schizon yang
multinukleus, didalam eritrosit akan menghasilkan merozoit-merozoit. Beberapa meneruskan
proses disebut schizogony (membelah membentuk merozoit baru) pada eritrosit yang lain.
Sedangkan beberapa merozoit akan mengalami proses gametosit untuk menghasilkan
mikrogamet dan makrogamet dalam eritrosit. Pada saat lintah menghisap darah hospes yang
eritrositnya telah mengandung mikrogamet dan makrogamet akan melebur (seperti pembuahan)
untuk membentuk zigot. Bila lintah menghisap darah hospes definitive, dan bersamaan dengan
masuknya zigot-zigot dari tubuh lintah ke tubuh katak dan kura-kura (hospes definitive) untuk
membentuk lagi sprozoit-sprozoit yang baru.

 Family plasmodidae
Family Plasmodidaemerupakan protozoa yang parasit pada sel darah vetebrata dengan
vektornya yaitu serangga dari ordo Diptera. Fase schizogony dan fase gametogony terjadi
dalam tubuh vetebrata, sedangkan fase gametogony dan fase sprogony terjadi dalam tubuh
serangga sebagai vector.
Ada jenis yang menyebabkan penyakit malaria pada ayam, yaitu plasmodium
galinaceum, yang ditularkan oleh nyamuk Culex. Jenis lain yaitu Plasmodium knowlesi,
merupakan jenis yang menyebabkan penyakit malaria pada kera dengan vektornya adalah
nyamuk Anopheles dan Plasmodium berghei yang menginfeksi hewan-hewan rodentia, dan
Plasmodium cathemerium yang menyebabkan penyakit malaria jenis burung lain. Siklus
hidup Plasmodium sp berlangsung secara sexual dalam tubuh host definitive dan secara
asexual (schizogony) dalam tubuh host intermediet. Siklus hidup Plasmodium sp secara
umum yaitu : SEXUAL dalam tubuh nyamuk, yang menghisap darah penderita yang
mengandung gamet (makrogamet dan mikrogamet), lalu terjadi fertilisasi membentuk zigot
dalam lambung nyamuk.dalam waktu 24 jam zigot menjadi ookinate lalu menembus dinding
lambung nyamuk kemudian menjadi oocyst (berkumpul di dalam bagian luar dinding
lambung nyamuk). Dalam oocyst akan tumbuh banyak sprozoit, lalu oocyst pecah lalu
sprozoit-sprozoit menyebar keseluruh tubuh nyamuk dan sebagian berkumpul dalam
kelenjar ludah naymuk. Ketika nyamuk menghisap darah manusia, sprozoit-sporozoit akan
masuk ke dalam tubuh manusia, dan mulai berkembang secara axesual. ASEXUAL dalam
tubuh manusia, sporozoit-sporozoit keluar dari aliran darah manusia dan masuk kedalam sel
perencym hati dam mulai terjadi schizogony exoerythrocyte (schizogony didalam eritrosit)
yang tahap selanjutnya akan terjadi pula schizogony erythrocyte (schzogony di dalam
eritrosit). Schizogony exoerythrocyte dan schizogony erythrocyte mengahsilakn merozoit-
merozoit yang akan masuk jke dalam eritrosit untuk terjadi pembentukan mikrogamet dan
makrogamet yang bila diisap oleh nyamuk, akan mengulangi siklus hidup.

2. Jenis protozoa parasit pada manusia


Protozoa adalah makhluk bersel tunggal, beberapa di antaranya menyebabkan penyakit
pada manusia. Penyakit protozoa dapat bervariasi dari ringan sampai mengancam nyawa.
Hampir semua manusia memiliki protozoa dalam tubuh mereka di beberapa titik dalam
hidup mereka. Namun, protozoa tertentu yang pernah menyebabkan penyakit ringan atau
tanpa menjadi mengancam nyawa. Sebuah contoh yang baik adalah Pneumocystis carinii.
Protozoa ini ditemukan pada paru-paru kebanyakan orang yang sehat. Namun, pada pasien
dengan “AIDS” dapat menyebabkan pneumonia yang fatal.
A. Kelas Flagelata
 Trichomonas vaginalis
Parasit ini menyebabkan penyakit trikomoniasis vagina dan pada pria prostatitis. Parasit ini
berhabitat pada vagina, pada uretra, epididimis, dan prostat pada laki-laki

 Patologi dan gejala klinis


Ditularkan ke dalam vagina mulai berkembangbiak bila flora bakteri, pH dan keadaan
fisiologi vagina sesuai. Parasit menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel epitel disusul
serangan leukosit. Sekret vagina mengalir keluar dan menimbulkan keputihan tergantung
beratnya infeksi dan stadium penyakit. Rasa pedih waktu kencing merupakan infeksi
tambahan. Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretritis. Ditemukan pada semua bangsa/
ras dan semua musim. Pada wanita parasit lebih sering ditemukan pada kelompok usia 20 – 49
tahun., berkurang pada usia muda dan lanjut usia dan jarang pada anak gadis.
a. Amoebiasis
Amoebiasis adalah sekelompok penyakit disebabkan oleh protozoa Entamoeba
histolytica. Ini termasuk disentri amuba umum dan abses amuba pada hati, paru-paru, limpa
dan kulit. Disentri amuba ditandai dengan mencret dengan darah dan lendir di dalamnya.
Nyeri perut spasmodik umum. Hal ini didiagnosis dengan pemeriksaan tinja di bawah
mikroskop. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan borok pada usus besar dan abses di
tempat lain dalam tubuh. Disentri amuba biasanya diobati dengan nitroimidazoles seperti
metronidazole dan tinidazol.
b. Penyakit tidur
Penyakit ini, yang disebabkan oleh protozoa Trypanosoma brucei, ditularkan oleh lalat
tsetse. Gejala diawali seperti demam, sakit kepala dan nyeri sendi. Jika tidak diobati sejak dini,
dapat melibatkan beberapa organ, termasuk jantung dan ginjal. Akhirnya, organisme
menembus sawar darah otak, menyebabkan gejala khas kebingungan, waktu siang hari
somnambulism dan waktu malam insomnia. Penyakit tidur diobati dengan obat yang
mengandung arsenik, seperti suramin.
c. Toksoplasmosis
Penyakit protozoa ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Infeksi disebabkan oleh
makan daging yang terkontaminasi, konsumsi tanpa disengaja kotoran kucing atau mungkin
dengan makan sayuran yang belum dicuci. Pada orang sehat, tanpa gejala atau dapat
menyebabkan penyakit seperti flu. Namun, pada orang dengan HIV bisa fatal. Hal ini dapat
menyebabkan ensefalitis atau necrotizing retinochoroiditis. Pengobatan biasanya dengan
klindamisin dan spiramisin.
d. Schistosoma haematobium .
Parasit Darah Telur-telur melepaskan antigen yang larut dan merangsang timbulnya
abses kecil. Serkaria yang menembus kulit menyebabkan urtikaria, meninggalkan bekas
sebagai makula kecil-kecil, menyebabkan reaksi radang akut dengan edema, makula
berubah menjadi pustula menjadi radang
kemudian mengalami hemoragi. Kalau ada garukan terjadi infeksi sekunder. Infeksi
pada manusia hampir semuanya disebabkan oleh sumber infeksi yang terdapat pada
manusia. Primata, insektivora dan binatang mengerat merupakan sumbernya. Distribusi S.
japonikum : di Timur jauh, Cina ,India, Jepang, Filipina. Selain manusia hewan juga
kucing ,anjing, tikus, babi. S. haematobium : Afrika, Asia Kecil. Siprus. Inang perantaranya
Oncomelania sp. dapat tahan hidup dalam keadaan kering.

C. KEPENTINGAN ILMU PARASITOLOGI BAGI KESEHATAN MANUSIA


Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap
kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian
penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan
tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya. keuntungsn
pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah mengajarkan tentang siklus
hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Dengan
mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita
dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat
ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan
dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.
Keuntungan ilmu parasit lainnya yaitu :
a. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi organisme parasit yang dipelajari dalam
parasitologi menurut klasifikasi yang diterapkan pada taksonomi.

b. Untuk dapat memahami epidemiologi parasit, diperlukan pengetahuan menganai:Faktor


social, Iklim, Budaya setempat, Ekonomi global

c. Dalam mengatasi masalah yang muncul oleh infeksi parasit ini, manusia berusaha untuk
menyembuhkan penderita (yang terinfeksi) dan mengeliminasi agen infeksius.

d. Untuk dapat melaksanakan usaha tersebut diperlukan pemahaman mengenai


pengetahuan tentang siklus hidup parasit yakni Ekological event transmisi dari satu host ke
host lain beserta tahapan eksternalnya

e. Dapat mengetahui tentang Dasar biologi sel antara parasit dengan organisme bebas tidak
berbeda, sehingga parasit dapat digunakan untuk mempelajari genetika molekuler dan
ekspresi gen, serta meneliti metode diagnose penyakit infeksi dan pembasmian parasit.
Contoh: Trypanosoma, salah satu protozoa, digunakan untuk meriset genetika molekuler
dan ekspresi gen.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :

A. Jenis-jenis protozoa parasit


1. Jenis protozoa parasit pada hewan
a. Kelas Flagellata
- Family Trypanosoma
B. Kelas Sporozoa
- Family Monocystidae
- Family Haemogregarinidae
- Family Plasmodidae

2. Jenis protozoa parasit pada manusia

a. Kelas Flagelata

- Trichomonas vaginalis

b. Amoebiasis
c. Penyakit tidur
d. Toksoplasmosis
e. Schistosoma haematobium .
C. Kepentingan ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia Keuntungan ilmu parasit yaitu :
a. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi organisme parasit yang dipelajari dalam parasitologi
menurut klasifikasi yang diterapkan pada taksonomi.

b. Untuk dapat memahami epidemiologi parasit, diperlukan pengetahuan menganai:Faktor social,


Iklim, Budaya setempat, Ekonomi global

c. Dalam mengatasi masalah yang muncul oleh infeksi parasit ini, manusia berusaha untuk
menyembuhkan penderita (yang terinfeksi) dan mengeliminasi agen infeksius.
d. Untuk dapat melaksanakan usaha tersebut diperlukan pemahaman mengenai: pengetahuan tentang
siklus hidup parasit yakniEkological event transmisi dari satu host ke host lain beserta tahapan
eksternalnya
e. Dapat mengetahui tentang Dasar biologi sel antara parasit dengan organisme bebas tidak
berbeda, sehingga parasit dapat digunakan untuk mempelajari genetika molekuler dan
ekspresi gen, serta meneliti metode diagnose penyakit infeksi dan pembasmian parasit.
Contoh: Trypanosoma, salah satu protozoa, digunakan untuk meriset genetika molekuler dan
ekspresi gen.

SARAN
Masyarakat harus lebih mengetahui secara jelas dan mendalam tentang ilmu parasitologi agar
dapat mengetahui jenis penyakit yang ditimbulkan oleh parasit, bakteri maupun jamur sehingga
dapat mencegahnya

Anda mungkin juga menyukai