Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PARASIT
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan

Nama Anggota Kelompok :

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani Malang


Tahun Ajaran 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini. Adapun penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan mengenai parasit. Selain itu tujuan dari penyusunan
Makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang pengetahuan tindakan keselamatan
manusia secara meluas.

Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, kami meminta maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan dan juga kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih dan berharap karya tulis ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Malang, Maret 2022

Kelompok 4
Daftar Isi
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kata “parasit” berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang bermakna di samping dan sitos
yang berarti makanan. Berdasarkan makna tersebut, maka parasit adalah organisme yang
kebutuhan makannya baik dalam seluruh daur hidupnya atau sebagian dari daur hidupnya
bergantung pada organisme lain. Organisme yang memberikan makanan pada parasit disebut
sebagai inang. Cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut
Parasitologi. Pada dasarnya, Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang
khusus dari ilmu Biologi yang disebut ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara faktor biotik (makhluk hidup) dengan faktor abiotik (tidak hidup, seperti
tanah, air, batu dan lainnya).
Salah satu kaidah Ekologi yang senantiasa terkait dengan parasit adalah kemampuan
penyebarannya (distribusi). Ke luar dari tubuh inang yang di infeksinya atau disebut sebagai
penyebaran, sangat diperlukan oleh organisme parasit karena merupakan usaha untuk
melestarikan keturunannya, melalui upaya menemukan dan menginfeksi inang. Dalam hal
menemukan dan menginfeksi inang, inangnya dapat berasal dari jenis yang sama atau
berbeda.
Dengan demikian, tahap hidup bebas parasit akan dihadapkan pada masalah yang berbeda
harus ke luar dari tubuh inang yang semula diinfeksinya. Dalam menghadapi kondisi
lingkungan luar yang sama sekali berbeda dengan saat dia mendiami (memparasiti) inangnya.
Kondisi lingkungan ini sangat tidak ramah, sehingga peluang organisme parasit dalam
menemukan dan menginfeksi inang sangat rendah. Akibat selanjutnya, adalah tingkat
kelulushidupan parasit juga rendah. Parasit harus mengembangkan suatu cara (strategi) agar
tingkat kelulusan hidupannya menjadi tinggi. Tingkat kelulushidupan yang tinggi menjadi
jaminan bagi kelestarian keturunannya.

2. Rumusan Masalah
- Apa itu parasite ?
- Bagaimana hidup parasite ?
- Apa saja penggolongan parasite ?
- Penyakit apa saja yang di timbulkan dari parasite ?

3. Tujuan
Untuk mengetahui pemahaman mengenai parasite

4. Manfaat
Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam melalui makalah ini kepada setiap
pembaca dan juga penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Parasit
Kata parasit berasal dari bahasa Yunani ‘Parasitos’ yang artinya di samping makanan (para=di
samping/di sisi, dan sitos=makanan). Parasit hidup dengan menempel dan menghisap nutrisi dari
makhluk hidup yang di tempelinya. Makhluk hidup yang di tempeli oleh parasit disebut dengan istilah
inang. Secara umum, keberadaan parasit pada suatu inang akan merugikan dan menurunkan
produktivitas inang. Karena selain menumpang tempat tinggal, parasit juga mendapatkan nutrisi dan
sari makanan dari tubuh inang. Hal seperti ini akan menyebabkan tubuh inang mengalami mal nutrisi
yang akan mempengaruhi metabolisme tubuhnya. Dalam ilmu kesehatan, parasit identik dengan
organisme penyebab penyakit.
Parasit adalah organisme yang hidup di organisme lain, yang disebut inang, dan sering merugikan
inangnya. Tanpa inang, parasit tidak dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak. Parasit jarang
membunuh inangnya, tetapi dapat menyebarkan penyakit, dan beberapa di antaranya bisa berakibat
fatal. Parasit, tidak seperti predator, biasanya jauh lebih kecil dari inangnya dan mereka dapat
bereproduksi lebih cepat.Parasit paling mematikan pada hewan.
Beberapa penyakit yang menyerang manusia akibat parasite yang hidup di dalam tubuhnya, yang
merugikan antara lain adalah: 
Cacing perut
Kutu rambut
Parasit penyebab malaria
 Jamur kulit
 Virus dan bakteri yang berkembang biak dalam tubuh manusia, dll.

2.2 Kehidupan parasit


Ada 2 jenis lingkungan yang harus dipertimbangkan parasit agar tingkat kelulushidupan parasit
menjadi tinggi. Hal yang pertama, adalah lingkungan mikro dan kedua adalah lingkungan makro.
Lingkungan mikro adalah kondisi pada dan atau di dalam tubuh inang yang merupakan habitat bagi
parasit, dan lingkungan makro berupa kondisi di luar tubuh inang yang merupakan habitat bagi inang.
Di dalam lingkungan mikro, parasit harus mampu melakukan adaptasi terlebih dahulu dengan
mengatasi atau menghindari reaksi inang yang mencoba melawan dan menghancurkannya.
Lingkungan mikro ini dapat berupa lapisan terluar dari sel inang (membran sel inang) atau di luar
selinang atau juga di dalam cairan tubuh ataupun di dalam suatu matriks yang merupakan bahan
penyusun jaringan dan organ inang. Parasit yang tinggal sementara atau menetap pada lapisan terluar
dari sel inang (membran sel inang) disebut sebagai parasit intraseluler. Pada umumnya, parasite
intraseluler berukuran tubuh sangat kecil (mikroskopis) dan ukurannya lebih dibatasi oleh ukuran sel
inang. Berbeda dengan parasit intraseluler, parasit ektraseluler yang tinggal sementara atau menetap
di luar sel inang atau juga di dalam cairan tubuh ataupun di dalam suatu matriks yang merupakan
bahan penyusun jaringan dan organ inang, mempunyai ukuran tubuh berkisar dari ukuran mikroskopis
sampai makroskopis. Adaptasi terhadap lingkungan mikro dan makro, menunjukkan bahwa
organisme parasit mempunyai kisaran parasitisme yang beragam. Parasitisme adalah hubungan
majemuk antara parasit dengan satu atau lebih inang dan lingkungannya. Hubungan majemuk ini
menyebabkan suatu parasit disebut sebagai parasit obligat, parasit temporer, parasit fakultatif, dan
parasit adaptif. Parasit obligat adalah organisme yang seluruh atau sebagian besar daur hidupnya
bersifat parasitis. Parasit temporer merupakan organisme yang parasitis untuk periode waktu tertentu,
baik pada periode waktu makan atau reproduksi. Parasit fakultatif yaitu organisme yang normalnya
tidak bersifat parasitis namun secara kebetulan dapat menjadi parasitis dalam organisme lain dalam
waktu terbatas. Parasit adaptif adalah organisme yang mempunyai kemampuan hidup baik sebagai
tahap hidup bebas atau sebagai organisme parasitis.

2. 3 Penggolangan Parasit
Berdasarkan cara hidupnya, parasit terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Ektoparasit (ectozoa)
Yaitu parasit yang hidup di luar tubuh hospes atau liang-liang kulit yang masih mempunyai
hubungan dengan dunia luar. Misal : di kulit, rambut, rongga telinga luar.Contoh nyamuk dan
lalat.
2. Endoparasit (entozoa)
Yaitu parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.Misal : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan
organ tubuh lainnya. Contoh di dalam hati yaitu Fasciola hepatica (sapi).
Berdasarkan sifatnya, parasit terbagi menjadi 5, yaitu :
1. Parasit Fakultatif 
Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi karena kondisi
tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat hidup
keparasitannya tidak mutlak. Contoh : lalat-lalat Sarcophaga, Chrysomyia,Caeophara, dan lain-
lain. Stadium larvanya normal hidup di dalam kotoran ternak, tetapi karena tidak ada kotoran
ternak terpaksa lalat bertelur didalam tubuh yang luka sehingga waktu menetas larva
menimbulkan miasis yang dijumpai pada sela-sela teracak, bagian kuku atau telinga luar.
2. Parasit Obligat
Parasit obligat adalah semua organisme yang hidupnya berada di dalam tubuh inang, dan akan
mati bila berada di luar inang. Contoh : semua organisme patogen.
3. Parasit Insidentil
Parasit insidentil atau parasit sporadis adalah suatu parasit yang karena sesuatu
sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh :Gongylonema scutum, cacingnematoda
pada mulut sap, mulut manusia.

4. Parasit Eratika
Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya pada daerah
yang tidak sewajarnya. Contoh :Ascaris lumbricoides, nematoda duodenummanusia dan babi
akibat kelaparan/gerakan antiperistaltik dinding usus, masuk kelambung atau kantung empedu.
5. Parasit Spuriosa
Adalah parasit yang masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan keluhan/penyakit pada
hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun. Terjadi
saat diagnose pascamati, misal sebelum mati anjing makan feses sapi mengandung telur cacing M
oniezia expansa.

2.4 Penyakit yang di sebabkan oleh parasit


- Taenia (cacing pita)
Taenia merupakan salah satu marga cacing pita yang termasuk dalam Kerajaan Animalia ,Filum
Platyhelminthes, Kelas Cestoda , Bangsa Cyclophyllidea , Suku Taeniidae. Anggota-anggotanya
dikenal sebagai parasit vertebrata penting yang menginfeksi manusia , babi , sapi ,dan kerbau.
Perbedaan antarspesies Segmen tubuh Taenia solium Terdapat tiga spesies penting cacing pita
Taenia , yaitu Taenia solium , Taenia saginata, dan Taenia asiatica . Ketiga spesies Taenia ini
dianggap penting karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yang dikenal dengan istilah
taeniasis dan sistiserkosis.
Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif.
Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia
atau secara pasif bersama-sama feses manusia. Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara
(sapidan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan embrio (onchosphere )
yang kemudian menembus dinding usus . Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe
berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. Otot yang
paling sering terserang sistiserkus yaitu jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus ,
leher dan otot antar tulang rusuk.Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis.
Taeniasis adalah penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang
dapat menular dari hewan ke manusia , maupun sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh
spesies Taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi , sementara Taenia saginata dikenal juga
sebagai cacing pita sapi . Sistiserkosis pada manusia adalah infeksi jaringan oleh bentuk larva Taenia
(sistiserkus) akibat termakan telur cacing Taenia solium ( cacing pita babi). Cacing pita babi dapat
menyebabkan sistiserkosis pada manusia, sedangkan cacing pitasapi tidak dapat menyebabkan
sistiserkosis pada manusia. Sedangkan kemampuan Taenia asiatica dalam menyebabkan sistiserkosis
belum diketahui secara pasti. Terdapat dugaan bahwa Taenia asiatica merupakan penyebab
sistiserkosis di Asia . Manusia terkena taeniasis apabila memakan daging sapi atau babi yang setengah
matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi Taenia dewasa dalam
usus manusia. Manusia terkena sistiserkosis bila tertelan makanan atau minuman yang mengandung
telur Taenia solium .Hal ini juga dapat terjadi melalui proses infeksi sendiri oleh individu penderita
melalui pengeluaran dan penelanan kembali makanan. Sumber penularan cacing pita Taenia pada
manusia yaitu :
1. Penderita taeniasis sendiri dimana tinjanya mengandung telur atau segmen tubuh
(proglotid)cacing pita
2. Hewan, terutama babi dan sapi yang mengandung larva cacing pita (sistisekus).
3. Makanan, minuman dan lingkungan yang tercemar oleh telur cacing pita.
Penyebaran Cacing pita Taenia tersebar secara luas diseluruh dunia. Penyebaran Taenia dan kasus
infeksi akibat Taenia lebih banyak terjadi di daerah tropis karena daerah tropis memiliki curahhujan
yang tinggi dan iklim yang sesuai untuk perkembangan parasit ini. Taeniasis dan sistiserkosis akibat
infeksi cacing pita babi Taenia solium merupakan salah satu zoonosis didaerah yang penduduknya
banyak mengkonsumsi daging babi dan tingkat sanitasi lingkungannya masih rendah, seperti di Asia
Tenggara,India,Afrika Selatan,dan Amerika Latin .Cacing pita Taenia dapat menimbulkan penyakit
yang disebut taeniasis dan sistiserkosis. Gejala klinis terbanyak yang dikeluhkan adalah :
Pengeluaran segmen tubuh cacing dalam fesesnya (95%)
Gatal-gatal pada anus (77%)
Mual (46%)
Pusing (42%)
Peningkatan nafsu makan (30%)
Sakit kepala (26%)
Diare (18%)
Lemah (17%)
Merasa lapar (16%)
Sembelit (11%)
Penurunan berat badan (6%)
Rasa tidak enak di lambung (5%)
Letih (4%)Muntah (4%)
Tidak ada selera makan saat lapar (1%)
Pegal-pegal pada otot (1%)
Nyeri di perut, mengantuk, serta kejang-kejang, gelisah, gatal-gatal di kulit dan gangguan pernapasan
(masing-masing <1%).Sistiserkosis menimbulkan gejala dan efek yang beragam sesuai dengan lokasi
parasit dalam tubuh. Manusia dapat terjangkit satu sampai ratusan sistiserkus di jaringan tubuh yang
berbeda- beda. Sistiserkus pada manusia paling sering ditemukan di otak (disebut
neurosistiserkosis ),mata , otot dan lapisan bawah kulit .Dampak kesehatan yang paling ditakuti dan
berbahaya akibat larva cacing Taenia yaitu neurosistiserkosis yang dapat menimbulkan kematian.
Neurosistiserkosis adalah infeksi sistem saraf pusat akibat sistiserkus dari larva Taenia solium .
Neurosistiserkosis merupakan faktor risiko penyebab stroke baik pada manusia yang muda maupun
setengah baya , epilepsi dan kelainan pada tengkorak . Sistiserkosis merupakan penyebab 1%
kematian pada rumah sakit umum di Meksiko City dan penyebab 25% tumor dalam otak.
Pemutusan siklus hidup cacing Taenia sebagai agen penyebab penyakit dapat dilakukan melalui
diagnosa dini dan pengobatan terhadap penderita yang terinfeksi. Beberapa obat cacing yangdapat
digunakan yaitu Atabrin, Librax dan Niclosamide dan Praziquantel. Sedangkan untuk mengobati
sistiserkosis dapat digunakan Albendazole dan Dexamethasone. Untuk mengurangi kemungkinan
infeksi oleh Taenia ke manusia maupun hewan diperlukan peningkatan daya tahantubuh inang . Hal
ini dapat dilakukan melalui vaksinasi pada ternak, terutama babi di daerahendemis
taeniasis/sistiserkosis serta peningkatan kualitas dan kecukupan gizi pada manusia.Lingkungan yang
bersih sangat diperlukan untuk memutuskan siklus hidup Taenia karenalingkungan yang kotor
menjadi sumber penyebaran penyakit. Pelepasan telur Taenia dalam feseske lingkungan menjadi
sumber penyebaran taeniasis/sistiserkosis. Faktor risiko utama transmisitelur Taenia ke babi yaitu
pemeliharaan babi secara ekstensif , defekasi manusia. Hal yang sama juga berlaku pada transmisi
telur Taenia ke sapi . Telur cacing ini dapatterbawa oleh air ke tempat-tempat lembap sehingga telur
cacing lebih lama bertahan hidup. Kontrol penyakit akibat Taenia di lingkungan dapat dilakukan
melalui peningkatan sarana sanitasi, pencegahan konsumsi daging yang terkontaminasi.
- Scabies
Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil
yang bernama Sarcoptes scabiei varian hominis, ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada
malam haridan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penyakit scabies ini
banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran banyak penamaan untuk penyakit ini seperti gudik
(gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain. Penyakit scabies disebabkan oleh
tungau yang berukuran keciltak tampak oleh mata telanjang sehingga untuk melihatnya diperlukan
alat bantu berupa mikroskop. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan S. scabei jantan
setengah dari ukuran betina. Sarcoptes scabei penyebab gudikan atau kudis Kutu betina yang sudah
dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada kulit ( lihat gambar ), disana
ia bertelor sekitar 40-50 butirtelor, dan akan menetas dalam waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini
hanya dapat bertahan hidup 2-3hari pada suhu kamar.
Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke orang maka penyakit ini
mudah menular. Penularan scabies bisa terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit
dan hubungan suami istri. Bisa juga terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk,
dan tempat tidur yang dipakai bersama-sama. Maka tak heran jika penyakit scabies ini akan mengenai
orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga, satu asrama, pondok pesantren, dansatu sekolah. 
Gejala utama penyakit scabies adalah gatal pada kulit, terutama memburuk pada malam hari. Rasa
gatal terjadi karena reaksi alergi terhadap tungau. Terjadi secara berkolompok seperti telah disebutkan
di atas. Gejala scabies atau kudis lainnya meliputi:
Gatal di sela-sela jari dan pergelangan tangan.
Gatal pada permukaan luar siku dan di ketiak.
Gatal di sekitar perut dan pusar.
Gatal Pada bagian bokong dan selangkangan
Gatal di sekitar puting susu, garis bra, dan sisi payudara (pada wanita).
Gatal Pada alat kelamin (pada pria).
Pada bayi dan anak-anak kecil, gatal-gatal dan iritasi kulit juga dapat terjadi pada kulit kepala,
leher, dan wajah dan telapak tangan dan telapak kaki.
Penyakit scabies atau Kudis ini tidak akan sembuh dengan sendirinya. Untuk menghilangkannya, dan
agar tidak menyebar kepada orang lain, maka perlu menggunakan obat scabies berbentuk krim khusus
atau lotion yang dioleskan pada kulit. Obat scabies cream ini mengandung permethrin atau kandungan
lainnya. Oleskan obat scabies merata ke seluruh permukaan kulit yang gatal, tapi hindari daerah
sekitar mata dan mulut. Setelah dioleskan biarkan, jangan terkena air selama 8 sampai 14
jam(tergantung obatnya) baru kemudian dibersihkan atau mandi.Antihistamin (seperti interhistin,
cetirizin, dll),krim steroid, atau, dalam kasus yang parah, pilsteroiddapat membantu mengurangi rasa
gatal. Obat anti gatal ini diminum sebelum menggunakan obatscabies di atas, tentu hal ini harus
berdasarkan rekomendasi dokter. Obat gatal paling ampuh Jika terdapat infeksi skunder yang ditandai
dengan nanah pada kulit yang gatal, maka diperlukan antibiotik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Parasit adalah organisme yang hidup di organisme lain, yang disebut inang, dan sering merugikan
inangnya. Tanpa inang, parasit tidak dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak.
Parasit adalah organisme yang hidup di organisme lain, yang disebut inang, dan sering merugikan
inangnya. Tanpa inang, parasit tidak dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak. Parasit jarang
membunuh inangnya, tetapi dapat menyebarkan penyakit, dan beberapa di antaranya bisa berakibat
fatal. Parasit, tidak seperti predator, biasanya jauh lebih kecil dari inangnya dan mereka dapat
bereproduksi lebih cepat.Parasit paling mematikan pada hewan.
Penggolongan parasite dibedakan berdasarkan cara hidupnya dan sifatnya

3.2 Saran
Pengetahuan tentang parasit sangatlah diperlukan demi teciptanya kesehatanyang optimal didalam
masyarakat. Pengetahuan ini sangat menentukan tingkatkesehatan masyarakat, semakin tahu
masyarakat tentang parasit, bisa hamper dipastikan mereka bisa lebih berhati-hati dalam menjaga
kesehatan mereka terhadap parasit yang berkembang sehingga tingkat Kesehatan mereka pun akan
meningkat, terutama dalam menanggulangi bahaya parasit. 
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/35924383/MAKALAH_Parasit_

http://repository.wima.ac.id/id/eprint/14507/2/BAB%201.pdf

http://scholar.unand.ac.id/56502/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai