PARASITOLOGI
Mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang
ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat
mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta
bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang
oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan dapat menentukan cara
pencegahan dan pengendaliannya
DEFINISI PARASITOLOGI
LOGOS : Ilmu
Ilmu yang mempelaari tentang jasad hidup untuk sementara
atau menetap pada/ di dalam jasad hidup lain dengan maksud
mengambil sebagian atau seluruh makanan dari jasad tersebut.
(parasitos= jasad yang mengambil makanan; logos= ilmu)
PARASITOLOGI KEDOKTERAN
Makhluk hidup keluarga hewan (Animal Kingdom) dan keluarga tumbuhan
(Plant Kingdom).
Kehidupan organisme lingkungan fisik & biologik.
Lingkungan fisik suhu, iklim, kelembaban udara, kondisi tanah, air dsb.
Organisme penumpang & merugikan PARASIT
Organisme yang menjadi tuan rumah HOSPES/HOST
Malaria
Toksoplasmosis
Penyakit yang disebabkan oleh cacing yang ditularkan melalui
tanah
Filariasis
Mikosis superfisialis (penyakit infeksi mukokutaneus oleh
jamur)
HUBUNGAN PARASIT DENGAN INANG DAN INFEKSI
- Parasitisme:
Hubungan dua organisme, yang satu di antaranya mendapat keuntungan dan yang lain
dirugikan.
- Mutualisme.
Hubungan dua organisme yang kedua organisme ini saling mendapat keuntungan satu
sama lain.
- Komensalisme:
Hubungan dua organisme, yang satu organisme diuntungkan dan yang lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan.
- Simbiosis:
Hubungan permanen antara dua organisme, dimana kedua belah pihak saling
menguntungkan dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup terpisah.
HUBUNGAN PARASIT DENGAN INANG
Suatu organisme untuk menjalankan parasitisme secara baik harus sanggup hidup
didalam atau pada inang tanpa menimbulkan reaksi pada inang untuk
mempertahankan diri, reaksi ini tidak dapat diatasi oleh parasit itu. Jika dalam
hubungan ini tidak tampak kerusakan yang berarti pada inang, maka hubungan ini
dapat dipandang sebagai komensalisme dan bentuk hubungan semacam ini yang
paling biasa ditemukan pada hubungan antara manusia dan mikroorganisme.
Jika inang memberikan reaksi yang keras karena masuknya parasit
tersebut, maka dapat terjadi tiga kemungkinan sebagai jalan ke luar dari
hubungan itu (a) Parasit dapat terbunuh atau dikeluarkan, (b) Inangnya
terbunuh, (c) Sifat invasi & patogenesis dari parasit dengan mekanisme
pertahanan inang mencapai keseimbangan.
Dalam hal yang disebut terakhir, parasit dan inang hidup dalam
“koeksistensi damai” atau dalam keadaan “gencatan senjata”. Jika
keseimbangan ini terganggu masing-masing merupakan “aggressor yang
potensial” bagi yang lain.
Infeksi terjadi bila parasit sanggup menyusup atau melalui batas
pertahanan inang dan hidup didalamnya. Infeksi tidak selalu harus
menghasilkan penyakit. Jika pada inang itu jelas tampak dan dirasakan
adanya kerusakan oleh parasit itu, terjadilah penyakit dan parasit ini
disebut patogen primer.
Suatu parasit dapat langsung menyusup atau menembus mekanisme
pertahanan normal suatu badan yang sensitif dan sehat serta
menimbulkan suatu infeksi, tanpa bantuan apa-apa.
Ada pula yang hanya dapat melalui mekanisme pertahanan normal itu
karena alat pertahanan itu telah lebih dahulu dirusak oleh sebab lain,
sehingga parasit menggunakan kesempatan ini (oportunis)
menginfeksi inang (tua usia, luka, lama menderita sakit keracunan).
Dalam hal ini parasit itu disebut patogen sekunder, misalnya
stafilokokus yang normal ditemukan dalam hidung dan kulit orang
sehat. Jika organisme ini dapat kesempatan masuk kedalam aliran
darah atau jaringan dalam, dapat menghasilkan infeksi yang serius.
Dalam hubungan inang-parasit, tidak berarti bahwa parasit ini harus selalu merusak
inang. Sebaliknya banyak interaksi antara inang-parasit tidak menghasilkan penyakit,
jadi infeksi itu tetap laten atau biasa disebut infeksi subklinis.
Hubungan antara parasit dan inang ditentukan oleh kedua pihak, dari parasite
menginginkan tempat hidup dan merusak inang dan inangnya sendiri berusaha
dengan segala mekanisme pertahanannya untuk melawan proses tersebut.
Diantara sifat-sifat yang dibawa parasit itu ialah infektivitas, daya invasi, patogenesis,
dan toksigenitas. Jika kerusakan yang ditimbulkan oleh parasit itu sudah cukup besar
maka menimbulkan gangguan pada inang sehingga timbul apa yang
dinamakan penyakit.
TERIMA KASIH