Anda di halaman 1dari 48

PARASITOLOGI

Drg. Hanum Sasmita, MKM

SEM. I / TA 20/21 28/07/2020


drg. Hanum Sasmita, M.K.M

TTL: Jakarta, 29 Maret 1984


Riwayat Pendidikan:
- S1 Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
Jakarta
- Program Profesi Kedokteran Gigi Universitas
Trisakti Jakarta
- S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UHAMKA
Jakarta
Alamat Tempat Tinggal: Perumahan Citraland
Palu Blok Bosporus Park, Tondo, Palu

Alamat Email: hanum_drg@yahoo.com


TATA TERTIB PERKULIAHAN DARING

 Toleransi keterlambatan 15 menit


 Harus menggunakan seragam/ berpakaian rapi selama
perkuliahan daring
 Tidak di perkenankan makan selama perkuliahan
 Tidak sambil tiduran
 Kamera aktif
MATERI PERKULIAHAN
Pertemuan ke- Pokok Bahasan

1 Kontrak pembelajaran dan pendahuluan (pengertian parasitologi)


2-3 Menjelaskan klasifikasi Parasitologi
4-5 Menjelaskan klasifikasi binatang parasit pada manusia
6 Menjelaskan cacing (Helminth) sebagai parasit pada manusia
7 Mampu mengidentifikasi penyakit karena cacing Trematoda
8 Mampu mengidentifikasi penyakit cacing Cestoda
9 UTS
10 Menjelaskan cacing (Helminth) sebagai parasit pada manusia
11 Mampu mengidentifikasi penyakit cacing Nematoda
12 - 13 Mampu mengidentifikasi protozoa sebagai parasit pada manusia
14 Menjelaskan peranan serangga dalam penyebaran parasit pada manusia
15 Menjelaskan perananan sampah dalam penyebaran parasit pada manusia
16 UAS
PENGERTIAN PARASITOLOGI

 Pengertian Parasitologi adalah :


 Ilmu yang mempelajari mahluk hidup yang hidup pada

mahluk hidup lain baik di dalam maupun di luar/permukaan


tubuh, bersifat sementara atau tetap, dengan tujuan
mengambil makanan baik sebagian ataupun seluruhnya
dari mahluk hidup yang lainnya itu.
 Ilmu yg mempelajari organisme yg hidupnya tergantung

pada organisme hidup yg lain.


 Asal kata parasitologi :

 Parasitos : Mahluk hidup yg mengambil makanan


 Logos : ilmu pengetahuan
PENGERTIAN PARASIT

 Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di


dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya
mengambil sebagian atau seluruh makanan serta
mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut.

 Organisme yang eksistensinya tergantung dengan sumber


energi organisme lain
Ruang Lingkup Parasitologi

 Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme


atau makhluk hidup
 Simbiosis dapat berlangsung sementara atau terus menerus
(bersifat permanen)
 Macam simbiosis :
 Mutualisme
 Komensalisme
 Parasitisme
MUTUALISME :
 Adalah hubungan timbal balik antara 2 organisme dan kedua

organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan timbal balik


tersebut.
Ex: Bakteri eschericia coli yang hidup pada usus manusia, bakteri
dapat makanan dari usus manusia sedangkan manusia di bantu
dalam pencernaan makananya

KOMENSALISME :
 Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu

organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme yg


lain tidak mendapatkan kerugian.
Ex: Bakteri floral dapa mulut manusia, simbiosisnya bakteri dapat
makanan dari mulut manusia sedangkan manusia tidak
mendapatkan kerugian ataupun keuntungan
PARASITISME :
 Hubungan timbal balik antara dua organisme,

organisme yg satu mendapat keuntungan sedangkan


organisme yg lain mendapat kerugian
Ex: hubungan antara manusia dengan cacing pita yang
terdapat pada sistem pencernaan pada manusia.
Hal ini tentunya sangat merugikan manusia karena mereka
kehilangan sari makanannya, akan tetapi disisi lain hal
ini sangat menguntungkan bagi cacing pita tersebut
karena mendapatkan makanan
 Parasitisme :
 hubungan timbal balik antara 2 spesies yg bersifat
sementara/permanen dimana salah satu jenis mengambil makanan
(parasit) dr jasad yg lain (hospes/inang)
 Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yg satu
mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat
kerugian.
 Dalam parasitisme ada dua organisme :
 Parasit

 Inang/hospes/host(tuan rumah)

 Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh terlebih dahulu


mangsanya kemudian memakannya
ISTILAH-ISTILAH DALAM PARASITOLOGI

 Perjalanan penyakit parasit dibedakan antara : Infeksi


(Infection) dan Infestasi (Infestation)
 Infeksi : invasi yang disebabkan oleh endoparasit atau
proses masuknya endoparasit ke dalam tubuh hospes.
 Infestasi : Menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes
 Stadium infektif : stadium parasit yang dapat menginfeksi
manusia; arthropoda penghisap darah; binatang (baik
peliharaan atau buas);tumbuhan air; dari manusia lain
(dari seseorang ke orang lain).
PENGGOLONGAN PARASIT

A. Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan atas :


1. Ectoparasite (ectozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di luar tubuh hospes.
Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh : Caplak,
Kutu, Tengu, Tungau
2. Endoparasite (entozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.
Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh
lainnya. Contoh : Cacing gelang, Cacing pita, Amoeba,
Plasmodium
B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas :

1. Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang


selain hidup parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar
tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan
hidupnya meningkat) Contoh : Cacing kremi, Mikronema, Mistletoe
2. Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu : parasit yg harus
selalu hidup di dalam tubuh hospes dan tidak bisa hidup di luar
tubuh hospes. Contoh : Cacing tambang, Plasmodium, Tali putri
3. Insidental parasite (parasit isidentil) yaitu : parasit yg hidup
parasitik pd hospes yg sebenarnya bukan hospes alaminya.
Contoh : Pneumostrongilus
C. Berdasarkan waktu (lama atau tidaknya parasit di dalam
tubuh hospes) digolongan atas :

1. Temporary parasite (parasit temporer)


yaitu : parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk
sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan).
Contoh : Plasmodium, Cimex lecticularis
2. Permanent parasite (parasit permanen)
yaitu : parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam
tubuh hospes.
Contoh : Cacing gelang
Temporary parasite
Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal
sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis
hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada
saat menghisap darah hospesnya, tetapi
dengan hidup sebagai parasit 15 menit,
kutu tersebut dapat hidup bebas selama
satu tahun.
D. Berdasarkan sifat hidupnya, parasit digolongan atas :

1. Patogenik parasite (parasit patogen)


yaitu : parasit yg hidup dalam hospes dan menimbulkan kerusakan
pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena
racun/toksin yg dihasilkan. Contoh : Cacing gelang
2. Pseudoparasite
yaitu : suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit.
Contoh : Serat-serat sisa makanan
3. Spurious parasite (parasit koprosoik)
yaitu : parasit yg berada berada dalam usus hospes dan melewati sal
cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pada hospes
E. Berdasarkan jumlah hospesnya, parasit digolongkan atas :

1. Parasit Monoksen:
 Golongan parasit yang hanya memiliki 1 hospes.
 Contoh : Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis
Cacing gelang di tubuh manusia
2. Parasit Poliksen:
 Golongan parasit yang memiliki beberapa hospes.
 Contoh : Taenia solinum, Trichinella spiralis
Cacing pita bisa di sapi, babi
PEMBAGIAN PARASIT YANG HIDUP PADA MAHLUK
HIDUP LAIN :

1. Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam :


a. Protozoa : hewan bersel satu contoh : Amoeba
b. Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam
Helminthes (cacing) dan Arthropoda (serangga)
2. Fitoparasit : parasit berupa tumbuh-tumbuhan yg terdiri
dari bakteri dan jamur
3. Spirochaeta dan virus
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

HOSPES/INANG : Mahluk hidup yang merupakan tempat


hidup bagi mahluk hidup lain yang yang hidupnya
menumpang (parasit)

Hospes (Inang/Host) terbagi atas :


 Hospes definitif (definitive host /final host)
 Hospes perantara (intermediate host)
 Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan)
 Hospes paratenik
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

1. Hospes definitif (definitive host /final host)

 Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd dewasa


dan berkembang secara seksual  hospes ini
mengeluarkan parasit dewasa/matang sexual, contoh
manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang
(Ascaris lumbricoides)
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

2. Hospes perantara (intermediate host)

 Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk


infektif yg siap ditularkan kpd manusia  hospes tempat
berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:
 Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria,

karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk


Anopheles.
 Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit

yg hospes definitifnya hewan


PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan)

 Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami


hidup pd hewan  hewan yg bertindak sbg hospes
definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh
kera
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

4. Hospes paratenik

 Yaitu : hewan yang mengandung stadium infektif (larva)


parasit tanpa menjadi dewasa & stadium infektif ini dapat
ditularkan dan mjd dewasa pada hospes definitif. Contoh :
Cacing tanah  Cacing Syngamus trachealis
VEKTOR

 Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia


melalui vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd
manusia dan hewan secara aktif
 Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk,
lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca
 Infeksi (transmisi) hewan  hewan,
hewan  manusia
PEMBAGIAN VEKTOR

 Biological Vector :
 Golongan vektor yang berperan sebagai perantara
parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.
 Contoh : Nyamuk
 Mechanical Vector :
 Golongan vektor yang berperan hanya sebagai
perantara parasit/penyakit saja.
 Contoh : Lalat
ZOONOSIS

 Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia


(atau sebaliknya).
 Zoonis terbagi atas :

1. Anthropozoonosis:
 Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
 Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa
menular kepada manusia).
 Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh
Trichinella sp.
2. Zooanthropozoonosis:
 Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan

Trichinosis
Klasifikasi Parasitologi…..
1. Dari Filum Protozoa  Protozoologi
2. Dari Filum Cacing (Helminthes)  Helminthologi
3. Dari Filum Arthropoda  Entomologi
1. PROTOZOA
 Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu
memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll
 Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi :
a. Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh :
Entamoeba histolytica
b. Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela); contoh
: Giardia lamblia
c. Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli
d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh :
Plasmodium vivax
2. CACING (HELMINTHES)
 Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral
 Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia :

a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) , ada 2


kelas yaitu :
 Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)

 Trematoda (bentuk pipih seperti daun)

b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada 1


kelas : Nematoda
(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam
segmen2)
CIRI UMUM DARI HELMINTHES

Platyhelminthes Nemathelminthes

Hermaprodit/biseksual uniseksual
Trematoda : membutuhkan 2 Tidak membutuhkan hospes
hospes : hospes definitif perantara, manusia adalah hospes
(manusia/mamalia) & hospes definitif
perantara (siput/ikan/
ketam/tumbuhan)

Cara infeksi : per-oral / menembus Cara infeksi : menelan telur/larva,


kulit (larva) menembus kulit / gigitan
serangga / inhalasi
3. SERANGGA (ARTHROPODA)
 Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg
bertindak sebagai penular penyakit / penyebab langsung
penyakit
 Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan
berbagai macam organisme penyebab penyakit, contoh :
protozoa, cacing, bakteri, virus, dll.
 Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat
menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll
Contoh : Insecta
JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT

 Jenis penyakit oleh Protozoa :


 Malaria

 Amubiasis

 Toxoplasmosis

 Tripanosomiasis

 Leismaniasis

 Giardiasis

 Balantidiasis

 Jenis penyakit oleh Cacing :


 Askariasis

 Filariasis

 Taeniasis

 Fascioliasis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK

PENULARAN :
 Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium

infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain


 Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :

 Hand to mouth (dari tangan ke mulut)


 Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
 Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi
CARA INFEKSI
 Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui beberapa cara :
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir
3. Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI (1)
 Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur
atau larva cacing
 Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium
 Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Strongyloides stercoralis
 Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis
sinensis (ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia
saginata (sapi)
SUMBER INFEKSI (2)
 Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co :
Toxoplasma gondii (kucing), Echinococcus
granulosus (anjing), Manusia : Entamoeba
histolytica, Enterobius vermicularis
 Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles,
Leishmania, Trypanosoma
PORTAL MASUK PARASIT
 Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa
portal masuk
1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides
2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis
3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis
4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii
5. Transmamary, Co: Ancylostoma
6. Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis
STADIUM INFEKTIF
 Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya
stadium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh
hospesnya
 Beberapa stadium infektif dari parasit adalah:
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba
DIAGNOSIS
 Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak
spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik
hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.
 Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
 Tinja, urine
 Darah, sputum/dahak
 Biopsi jaringan
 Cairan empedu dll
PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan
dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau
intermediate host
Tugas nreg5
 Klasifikasi protozoa : rhizopodea, flagelatta, cilliata, sporozoa
 Infeksi protozoa pada manusia

1. amoebiasis, giardiasis,
2. toxoplasmosis, cryptosporiasis
3. Malaria
4. Balantidiasis, isosporiasis,
5. trypanosomiasis, leishmaniasis
Penyakit apa? Gambar bakteri? Daur hidup/ siklus penularan?
gejalanya?pencehagan?
Tugas Reg6
 Klasifikasi protozoa : rhizopodea, flagelatta, cilliata, sporozoa)
 Infeksi protozoa pada manusia

1. amoebiasis, giardiasis,
2. toxoplasmosis
3. cryptosporiasis
4. Malaria
5. Balantidiasis, isosporiasis,
6. trypanosomiasis, leishmaniasis
Penyakit apa? Gambar bakteri? Daur hidup/ siklus penularan?
gejalanya?pencehagan?
1. Sebutkan klasifikasi protozoa
2. amoebiasis,
3. giardiasis,
4. . toxoplasmosis,
5. cryptosporiasis
6. Malaria
7. Balantidiasis,
8. isosporiasis,
9. trypanosomiasis,
10. leishmaniasis
1. Jelaskan Klasifikasi Platyhelminthes (cestoda dan
trematoda)
2. Penyakit karena trematoda dan cestoda, jenis, karakteristik,
daur hidup
(treamatoda : usus, hati, paru-paru, darah)
(cestoda : taeniasis. Echinococcus-kista hepatid,
diphylibothriasis)
3. Penyakit karena nematoda (usus. Jaringan)
4. (ascariasis, trichuriasis, cacing tambang, filariasis)
5. Klasifikasi arthopoda
Tugas 2 reg5
1. Jelaskan Klasifikasi Platyhelminthes (cestoda dan trematoda)
2. (treamatoda : usus, hati,
3. Treamatoda : paru-paru, darah)
4. (cestoda : taeniasis. Echinococcus-kista hepatid,
diphylibothriasis)
Penyakit karena trematoda dan cestoda, jenis, karakteristik, daur
hidup
5. Penyakit karena nematoda (usus. Jaringan)
(ascariasis, trichuriasis, cacing tambang, filariasis)
6. Klasifikasi arthopoda

Anda mungkin juga menyukai