Anda di halaman 1dari 26

PENGANTAR

PARASITOLOGI 2
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

Hospes (Inang/Host) terbagi atas :

Hospes definitif (definitive host /final host)


Hospes perantara (intermediate host)
Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan)
Hospes paratenik
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

1. Hospes definitif (definitive host /final host)

 Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd dewasa


dan berkembang secara seksual  hospes ini
mengeluarkan parasit dewasa/matang sexual, contoh
manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang
(Ascaris lumbricoides)
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

2. Hospes perantara (intermediate host)

 Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk


infektif yg siap ditularkan kpd manusia  hospes tempat
berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:
Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria,
karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit
yg hospes definitifnya hewan
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes cadangan)

 Yaitu : hospes insidental dr parasit yg secara alami


hidup pd hewan  hewan yg bertindak sbg hospes
definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh
kera
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

4. Hospes paratenik

 Yaitu : hewan yang mengandung stadium infektif (larva)


parasit tanpa menjadi dewasa & stadium infektif ini dapat
ditularkan dan mjd dewasa pada hospes definitif. Contoh :
Cacing tanah  Cacing Syngamus trachealis
VEKTOR

 Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia


melalui vektor yaitu jasad yg menularkan parasit pd
manusia dan hewan secara aktif
 Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk,
lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca
 Infeksi (transmisi) hewan  hewan,
hewan  manusia
PEMBAGIAN VEKTOR

 Biological Vector :
Golongan vektor yang berperan sebagai perantara
parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.
Contoh : Nyamuk
 Mechanical Vector :
Golongan vektor yang berperan hanya sebagai
perantara parasit/penyakit saja.
Contoh : Lalat
ZOONOSIS

 Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia


(atau sebaliknya).
 Zoonis terbagi atas :

1. Anthropozoonosis:
Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg bisa
menular kepada manusia).
Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh
Trichinella sp.
2. Zooanthropozoonosis:
Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan
Contoh : MRSA, Influenza A
Trichinosis
PENGELOMPOKAN PARASIT

1. Dari Filum Protozoa  Protozoologi


2. Dari Filum Cacing (Helminthes)  Helminthologi
3. Dari Filum Arthropoda  Entomologi
PENGELOMPOKAN PARASIT
1. PROTOZOA

 Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu


memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll
 Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi :
a. Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh :
Entamoeba histolytica
b. Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela);
contoh : Giardia lamblia
c. Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli
d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh :
Plasmodium vivax
PENGELOMPOKAN PARASIT
2. CACING (HELMINTHES)

 Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral


 Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia :

a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) ,


ada 2 kelas yaitu :
 Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)

 Trematoda (bentuk pipih seperti daun)

b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada


1 kelas : Nematoda
(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam
segmen2)
PENGELOMPOKAN PARASIT

CIRI UMUM DARI HELMINTHES

Platyhelminthes Nemathelminthes
Hermaprodit/biseksual uniseksual
Trematoda : membutuhkan 2 Tidak membutuhkan hospes
hospes : hospes definitif perantara, manusia adalah hospes
(manusia/mamalia) & hospes definitif
perantara (siput/ikan/
ketam/tumbuhan)
Cara infeksi : per-oral / menembus Cara infeksi : menelan telur/larva,
kulit (larva) menembus kulit / gigitan serangga /
inhalasi
PENGELOMPOKAN PARASIT

3. SERANGGA (ARTHROPODA)
 Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak
sebagai penular penyakit / penyebab langsung penyakit
 Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat menularkan
berbagai macam organisme penyebab penyakit, contoh :
protozoa, cacing, bakteri, virus, dll.
 Sebagai penyebab langsung penyakit Arthropoda dapat
menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll
Contoh : Insecta
JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN PARASIT

 Jenis penyakit oleh Protozoa :


Malaria
Amubiasis
Toxoplasmosis
Tripanosomiasis
Leismaniasis
Giardiasis
Balantidiasis
 Jenis penyakit oleh Cacing :
Askariasis
Filariasis
Taeniasis
Fascioliasis
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK

PENULARAN :
 Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium

infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain


 Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara :

Hand to mouth (dari tangan ke mulut)


Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk
Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan, Sapi/babi
CARA INFEKSI

 Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia


melalui beberapa cara :
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir
3. Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI (1)

 Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi oleh telur


atau larva cacing
 Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia solium
 Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Strongyloides stercoralis
 Makanan yg mengandung larva infektif : Clonorchis sinensis
(ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)
SUMBER INFEKSI (2)
 Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co : Toxoplasma
gondii (kucing), Echinococcus granulosus (anjing),
Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis
 Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles,
Leishmania, Trypanosoma
PORTAL MASUK PARASIT

 Penularan penyakit parasitik dapat melalui beberapa portal


masuk
1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides
2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis
3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis
4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma gondii
5. Transmamary, Co: Ancylostoma
6. Hubungan sex, Co: Trichomonas vaginalis
STADIUM INFEKTIF

 Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya


stadium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh
hospesnya
 Beberapa stadium infektif dari parasit adalah:
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba
DIAGNOSIS

 Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak


spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik
hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.
 Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
Tinja, urine
Darah, sputum/dahak
Biopsi jaringan
Cairan empedu dll
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA PENYAKIT PARASIT

1. Meningkatnya jumlah parasit


2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh
3. Sifat parasit tersebut
PEMBERANTASAN

Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan


dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau
intermediate host
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai