PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara nasional akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan ibu
cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia saat ini telah berhasil di turunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup
menjadi 359/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012).
Selain itu masih terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi menurut
data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need 11,4%. Kondisi ini merupakan salah
faktor penyebab terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang
tidak aman, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesakitan dan kematian
ibu.
Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan
dengan meningkatkan cakupan dan kwalitas pelayanan kesehatan ibu ,bayi
dan anak balita, meningkatkan status gizi masyarakat serta pencegahan dan
penanggulangn penyakit menular masih menjadi prioritas utama.
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas dan jaringannya
serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan ibu
dan anak, baik yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif dan
rehabilitasi. Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi,
anak, nifas, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penangganan
komplikasi, pelayanan konseling KB, dan kesehatan reproduksi.
Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam mencapai
misinya membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas harus
1
dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta. Dengan pelayanan yang berkualitas dampak terhadap
perbaikan derajat kesehatan masyarakat akan lebih dirasakan, masyarakat
akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana yang ada sehingga
sekaligus dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.
Kebijakan yang ada tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu
dan anak –KB di Puskesmas menjadi program utama. Oleh karena itu
pelayanan kesehatan ibu anak-KB perlu ditata kembali dan ditingkatkan upaya
pelayananya sehingga diperoleh suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Demikian pula pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di Puskesmas -
berupaya untuk mengikuti arahan dari Departemen KesehatanStandar
Pelayanan Kesehatan ibu anak - KB di Puskesmas - mengacu dari Standar
Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan, adalah sesuatu yang perlu
ditetapkan agar kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat
tercapai.
B. TUJUAN PEDOMAN
C. SASARAN PEDOMAN
2
neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
e. Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan
komplikasi kebidanan.
f. Penanganankomplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar
oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
g. Pelayanan neonatal dengan komplikasi adalah Penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di
polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin danrumah sakit
pemerintah/swasta.
h. Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatansesuai standar
yang diberikan olah tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,
selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir
i. Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan anak
balita(12-59 bulan) sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8 kali setahun,pemantauan kembangan minimal 2x setahun dan
pemberian vitamin A 2x setahun
j. Pelayanan KB berkwalitas adalah Pelayanan KBsesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan).
k. Kegiatan klas ibu Hamil adalah Merupakan sarana untuk belajarkelompok
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang
bertujuan meningkatkanpengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru
lahir,melalui praktek dengan menggunakan buku KIA.
l. Kegiatan Kelas Balita adalah Klas dimana para ibu yang mempunyai anak
3
dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan
wawasan pasangan usia subur mengenai penggunaan alat kontrasepsi
sesuai dengan indikasi.
BAB II
STANDAR
KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
KEGIATAN
A. Pelayanan KBdidalam
Gedung
B.Pelayanan KB di luar
Gedung
Pelayanan Tumbuh Kembang
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
balita (di Posyandu)
Kujungan murid TK (DDTK √ √ √ √
2
Apras)
√ √ yang
Pemantauan ibu hamil,nifas dan neonatal √ RT
√ Kunjungan
√ √ √rumah
√ √ √ √ √
3
4 Kelas Ibu Balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √
5
6 Kelas Ibu Hamil √√√ √
Supervisi Fasilitatif √√
7
6
BAB III
STANDAR
FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
A
A BAD L
BAD GINEK
L PERIKSA M
M A
A
R MEJA MEJA
I
PMEJA
Meja
resusitasi
BAD
PERIKSA
A
LM
A
7
B. STANDAR FASILITAS
8
2 Flowmeter anak (high Flow) 1 buah -
3 Flowmeter anak (low Flow) 1 buah -
4 Lampu Periksa 1 buah -
5 Pengkur Lingkar Kepala 1 buah 1 buah
6 Pengkur Tinggi Badan Anak 1 buah -
7 Sphygmomanometer dan manset anak 1 buah 1 buah
8 Stetoskop pediatric 1 buah 1 buah
9 Termometer anak 1 buah 1 buah
10 Timbangan anak 1 buah 1 buah
11 Timbangan bayi 1 buah 1 buah
IV Set Imunisasi
1 Vaccine carrier 1 buah -
2 Vaccine Refrigerator 1 buah -
Sesuai
3 Cairan desinfektan Kebutuhan ada
Sesuai
4 Disposable Syringe 1cc Kebutuhan ada
Sesuai
5 Disposable Syringe 2,5 -3 cc ada
Kebutuhan
Sesuai
6 Disposable Syringe 5cc ada
Kebutuhan
Sesuai
7 Kain steril ada
Kebutuhan
Sesuai
8 Kapas
Kebutuhan ada
Sesuai
9 Kasa non steril
Kebutuhan ada
Sesuai
11 Lidi kapas steril ada
Kebutuhan
Sesuai
12 Lubrikan gel ada
Kebutuhan
Sesuai
13 Masker ada
Kebutuhan
Sesuai
14 Podofilin tinctura 25% ada
Kebutuhan
9
Sesuai
15 Sabun tangan atau antiseptik ada
Kebutuhan
Sesuai
16 Sarung tangan ada
Kebutuhan
VI Perlengkapan
1 Air timer 1 buah 1 buah
2 Bantal 1 buah
1buah
3 Baskom cuci tangan 1 buah
1 buah
4 Celemek plastik 1 buah
1 buah
5 Duk bolong sedang 2 buah
2 buah
6 Kasur 1 buah
1 buah
7 Kotak penyimpanan jarum bekas 1 buah
1 buah
8 Lemari alat 1 buah
1 buah
9 Lemari obat 1 buah
1 buah
10 Meteran (untuk mengukur tinggi fundus) 1 buah
1 buah
11 Perlak 2 buah
-
12 Pispot 1 buah
-
13 Pita pengukur lila 1 buah
1 buah
14 Pompa payudara untuk ASI 1 buah
1 buah
15 Sarung bantal 2 buah
2 buah
16 Selimut 1 buah
1 buah
17 Sprei 2 buah
-
18 Set tumbuh kembang anak 1 buah
1 buah
19 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah
1 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi 1 buah
20 1 buah
injakan
pembuka penutup
21 Tirai 1 buah
-
22 Toples kapas / kasa steril 1 buah
1 buah
23 Tromol kasa / kain steril 1 buah
1 buah
24 Waskom bengkok kecil 1 buah
1 buah
VII Meubelair
1 Kursi kerja 4 buah 4 meja
2 Lemari arsip 1 buah 1 buah
3 Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah
Sesuai
6 Formulir laporan ada
kebutuhan
Sesuai
7 Formulir rujukan ada
kebutuhan
B.Kesehatan anak
1 buah
1 Bagan dinding MTBS 1 buah
1 buah
2 Bagan MTBS 1 buah
1 buah
3 Buku register bayi 1 buah
Sesuai
4 Formulir deteksi dini tumbuh kembang anak kebutuhan ada
Sesuai
kebutuhan ada
Sesuai
12 Register kohort anak Balita ada
kebutuhan
Sesuai
13 Register kohort bayi ada
kebutuhan
C.Imunisasi
Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan yang Sesuai
1 diberikan
kebutuhan ada
Ruangan Persalinan
yang
No Jenis peralatan Standar
tersedia
I Set Obstetri & Ginekologi 11
1 Bak instrumen tertutup besar (obgin) 3 buah 3 buah
2 Bak instrumen tertutup kecil 3 buah 3 buah
3 Bak instrumen tertutup medium 3 buah 3 buah
4 Doppler 1buah -
5 Doyeri probe lengkung 1buah -
6 Endotracheal tube dewasa 2,5 3 buah -
7 Endotracheal tube dewasa 3 3 buah -
8 Endotracheal tube dewasa 4 3 buah -
9 Gunting benang 3 buah 1 buah
10 Gunting episiotomi 3 buah 1 buah
11 Gunting iris lengkung 3 buah 1 buah
12 Gunting operasi lurus 3 buah 1 buah
13 Gunting tali pusat 3 buah 1 buah
14 Klem fenster/klem ovum 3 buah -
15 Klem kasa/korentang 3 buah 1 buah
16 Klem kelly/klem kocher lurus 3 buah -
17 Klem linen backhauss 3 buah -
18 Klem mosquito halsted lengkung 3 buah 1 buah
19 Klem mosquito halsted lurus 3 buah 1 buah
20 Klem pemasang klip hegenbarth 3 buah -
21 Lampu periksa halogen 1 buah -
22 Masker oksigen + kanule nasal dewasa 2 buah -
23 Meja instrumen 2 buah -
24 Needle holder matheiu 3 buah
25 Pelvimeter obstetrik 1 buah 1 buah
26 Pinset jaringan / sirugis 3 buah 1 buah
27 Pinset jaringan semken 3 buah -
28 Pinset kasa/anatomis 3 buah 1 buah
29 Resusitasor dewasa 1 set -
30 Retraktor finsen tajam 1 buah -
31 Setengah kocher 3 buah 1 buah
32 Skalpel no 3 3 buah -
33 Skalpel no 4 3 buah -
34 Spekulum (sims) besar 5 buah -
35 Spekulum (sims) kecil 5 buah -
36 Spekulum (sims) medium 5 buah -
37 Spekulum cocor bebek grave besar 5 buah 5 buah
38 Spekulum cocor bebek grave kecil 5 buah 5 buah
39 Spekulum cocor bebek grave medium 5 buah 5 buah
40 Standart infus 1 buah 1 buah
41 Stetoskop dewasa 1 buah 1 buah
42 Stetoskop janin/fetoscope 1 buah 1 buah
43 Stilet untuk pemasangan ETT 1 buah -
44 Tabung oksigen dan regulator 1 set 1 buah
45 Tempat klem kasa / korentang 2 buah -
46 Tempat tidur periksa (examination bed) 1 set -
47 Tempat tidur untuk persalinan 1 set -
48 Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49 Termometer dewasa 1 buah 1 buah
12
5 Sonde uterus sims 3 buah 3 buah
6 Tenakulum schroeder 3 buah 3 buah
Sesuai
4 Gelang bayi kebutuhan
-
5 Infus set dewasa
Infus set dengan wing needle untuk anak dan bayi 2 set 2 set
6
nomer 23 dan 25 2 set -
7 Jarum jahit tajam Sesuai
kebutuhan
-
8 Jarum jahit tumpul
Sesuai
kebutuhan
9 Kantong urine -
Sesuai
10 Kapas kebutuhan
-
13
Sesuai
kebutuhan ada
2 buah -
14
17 Kateter penghisap lendir dewasa 8 2 buah -
18 Nasogastric tube dewasa 3 buah -
19 Nasogastric tube dewasa 5 3 buah -
Sesuai
20 Pembalut ada
kebutuhan
Sesuai
21 Pengikat tali pusat ada
kebutuhan
Sesuai
22 Plester non women kebutuhan
-
Sesuai
23 Sabun cair untuk tangan ada
kebutuhan
Sesuai
24 Sarung tangan ada
kebutuhan
Sesuai
25 Sarung tangan panjang (manual plasenta) ada
kebutuhan
Sesuai
26 Sarung tangan steril kebutuhan ada
V Perlengkapan
VI Meubelair
1 Kursi kerja 3 buah -
2 Lemari arsip 1 buah -
3 Meja tulis ½ biro 1 buah -
15
2 Formulir dan surat keterangan lain sesuai Sesuai ada
16
kebutuhan pelayanan yang diberikan kebutuhan
Sesuai
3Formulir laporan kebutuhan ada
Sesuai
4Formulir partograf kebutuhan ada
Sesuai
5Formulir persalinan/nifas dan KB kebutuhan ada
Sesuai
6Formulir rujukan kebutuhan ada
Sesuai
7Formulir surat kelahiran kebutuhan -
Sesuai
8Formulir surat kematian -
kebutuhan
Sesuai
9Formulir surat keterangan cuti bersalin ada
kebutuhan
Sesuai
5Kateter folley dewasa kebutuhan -
Sesuai
6Kateter intravena 16 G kebutuhan -
Sesuai
7Kateter intravena 18 G kebutuhan -
17
Sesuai
8Kateter intravena 20 G kebutuhan -
Sesuai
12 Sarung tangan steril kebutuhan
13 Spuit Disposable (steril) 20 ml 5 buah
14 Spuit/Disposable syringe (steril) 1 ml 5 buah
15 Spuit/Disposable syringe (steril) 10 ml 5 buah
16 Spuit/Disposable syringe (steril) 3 ml 5 buah
17 Spuit/Disposable syringe (steril) 5 ml 5 buah
V Meubelair
1 Kursi kerja 3 buah
2 Lemari arsip 1 buah
3 Meja tulis ½ biro 1 buah
18
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pulang Rujuk RS
KAMAR
OBAT
Loket Ruang
Klien Ruang KIA-
perikasa
Umum
Rujukan Laboratoriu
Polindes, Ponkesdes
, BPM
Ruang
konsultasi
Gizi
Ruang Gigi
19
2. Periksa hamil rutin meliputi pengukuran BB, pengukuran tekanan darah,
TTV, Palpasi,Auskultasi, pemberian TTD dan konseling.
21
dilakukan pada akhir bulan dengan merekap terlebih dahulu sesuai
kasus bahkan data perdesa.
23
BAB V
LOGISTIK
24
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. PENGERTIAN
25
6. Komunikasi yang merupakan kunci untuk mencapai keselamatan pasien
Petugas melakukan pengumpulan data hasil kinerja, melaporkan insiden (KTD,
KPC, KNC,) kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien selama jam kerja secara terus menerus tentunya
mempunyai resiko terpapar infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga
kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja
maksimal.
A. TUJUAN
1.Kebersihan tangan
- Jaga agar kuku jari tangan tetap pendek
- Tutup luka tangan dg bahan kedap air
- Selalu bersihkan tangan pada situasi berikut:
26
a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
27
b.Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung tangan atau
tidak
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa,
kulit yg tidak intak.
d.Setelah kontak dengan permukaan obyek yang bersentuhan dengan
pasien (termasuk peralatan medis)
e. Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian
tubuh lain dari pasien yang sama
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan terlihat
kotor
- Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan
berbahan dasar alkohol.
- Sebelum menyiapkan obat-obatan atau makanan.
2.Penggunaan APD
- Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
ketika melakukan prosedur pemasangan / pencabutan iud maupun inplan,
menolong persalinan,memotong tali pusat, mrnjahit luka episiotomi dan
menjahit robekan perineum.
- Gunakan sarung tangan panjang stelil ketika melakukan placenta manual
atau kompresi bimanual interna
- Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non- Steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan obat injeksi, dan
mengambil darah.
- Gunakan sarung tangan rumah tangga saat:
a.Membersihkan alat dan tempat tidur
b.Mengelolah bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah
c.Membersihkan darah dan cairan tubuh yang tercecer
- Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air
- Pakai sepatu bot karet ketika menolong persalinan
- Lindungi mata dengan memakai kaca mata atau perlengkapan yang lain.
- Gunakan masker dan topi atau tutp kepala.
3.Manajemen limbah
Manajemen limbah dilakukan sesuai dengan pedoman internal ppi yang
dibuat, bahwa terdapat 2 tempat sampah yakni sampah medis dan non
medis. Setiap hari medis diambil oleh petugas dan diletakkan pada tempat
penampungan sementara. Sedangkan sampah non medis juga diambil setiap
hari oleh petugas, ditampung ditempat sampah sementara dan dibuang di
tempat pembuangan setiap hari.
4.Sterilisasi Alat
Untuk instrumen yang dipakai ulang dilakukan 3 langkah pemrosesan
: 1. Dekontaminasi
2.Pencucian dan pembilasan
28
3.Sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Setelah dilakukan dekontaminasi,cuci bilas kemudian peralatan medis disteril
setiap hari pada sterilisasi pusat puskesmas, oleh petugas sesuai jadwal
yang ditetapkan. Alat medis yang tidak dipakai selama 7 hari juga dilakukan
sterilisasi . Setiap alat medis yang sudah disteril wajib diberikan stiker
tanggal yang menyatakan kapan alat tesebut disteril kembali.
5.Manajemen lingkungan
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat meminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan
yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien, melakukan
pemeliharaan peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih,
mempertahankan ventilasi udara yang baik.
Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit
atas mukosa pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas kesehatan
memerlukan disinfeksi setelah dibersihkan. Semua kain lap yang digunakan
harus dibasahi sebelum digunakan. kain lap dan kain pel harus diganti secara
berkala sesuai dengan peraturan setempat. Semua peralatan pembersih harus
dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan. Meja pemeriksaan dan
peralatan di sekitarnya yang telah digunakan pasien yang diketahui atau
suspek terinfeksi ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran harus
dibersihkan dengan disinfektan segera setelah digunakan.
6.Melindungi kesehatan karyawan :
Perlindungan pada petugas diruang pemeriksaan KIA-KB lebih
ditekankan kepada pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan
APD. Karena diruang pemeriksaan KIA-KB dilakukan tindakan medis.
7.Etika batuk
Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi penularan
kepada petugas dan pasien yang lain. Baik pasien maupun petugas
menerapkan etika batuk selama pelayanan.
29
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Tatanan yang dianggap berhasil adalah tercapainya cakupan PWS sesuai target:
30
1 Pelayanan ibu hamil (%) Bumil
a. Jumlah kematian 1
(orang)
4 Kesehatan Anak
31
a. Jumlah lahir hidup 562
Penyimpangan Tumbuh
Kembang ditemukan
a. LKA tak normal
0
b. KPSP Penyimpangan 1
c. TDL gangguan 0
d. TDD gangguan 0
32
12 Pemeriksaan IVA 20% 243 3,64 %
BAB IX
PENUTUP
33
Daftar singkatan:
HB : Hemoglobin
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
TT : Tetanus Toksoit
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KB : Keluarga Berencana
TK : Taman Kanak-kanak
RT : Resiko Tinggi
Bikor : Bidan Koordinator
34
APD : Alat Pelindung Diri
DAFTAR PUSTAKA
35