Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara nasional akses masyarakat kita terhadap pelayanan
kesehatan ibu cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil di turunkan dari
390/100.000 kelahiran hidup menjadi 359/100.000 kelahiran hidup
(data SDKI tahun 2012).
Selain itu masih terdapat masalah dalam penggunaan
kontrasepsi menurut data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need
11,4%. Kondisi ini merupakan salah faktor penyebab terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman, yang
pada akhirnya dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu.
Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat
dilakukan dengan meningkatkan cakupan dan kwalitas pelayanan
kesehatan ibu ,bayi dan anak balita, meningkatkan status gizi
masyarakat serta pencegahan dan penanggulangn penyakit menular
masih menjadi prioritas utama.
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas Kenten
Laut dan jaringannya serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan
berbagai upaya kesehatan ibu dan anak, baik yang bersifat promotif,
preventif, maupun kuratif dan rehabilitasi. Upaya tersebut berupa
pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi, anak, nifas, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, penangganan komplikasi,
pelayanan konseling KB, dan kesehatan reproduksi.
Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam
mencapai misinya membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pelayanan yang berkualitas harus dilaksanakan oleh semua jajaran
pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Dengan
pelayanan yang berkualitas dampak terhadap perbaikan derajat
kesehatan masyarakat akan lebih dirasakan, masyarakat akan lebih
berminat untuk memanfaatkan sarana yang ada sehingga sekaligus
dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.

1
Kebijakan yang ada tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan ibu dan anak –KB di Puskesmas Kenten Laut menjadi
program utama. Oleh karena itu pelayanan kesehatan ibu anak-KB
perlu ditata kembali dan ditingkatkan upaya pelayananya sehingga
diperoleh suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Demikian pula pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di
Puskesmas Kenten Laut - berupaya untuk mengikuti arahan dari
Departemen KesehatanStandar Pelayanan Kesehatan ibu anak - KB
di Puskesmas Kenten Laut - mengacu dari Standar Pelayanan
Kesehatan Departemen Kesehatan, adalah sesuatu yang perlu
ditetapkan agar kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat
tercapai.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Ibu Anak – KB di
Puskesmas Kenten Laut yang aman, bermanfaat
bermutu,berkesinambungan dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Tersedianya standar penyelenggaraan pelayanan KIA-KB di
Puskesmas Kenten Laut -.

C. SASARAN PEDOMAN
Standart ini disusun untuk digunakan bagi tenaga pelaksana
pelayanan KIA-KB di Puskesmas Kenten Laut -.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Adapun ruang lingkup pelayanan KIA-KB di Puskesmas Kenten
Laut - meliputi :
1. Pelayanan KIA-KB di dalam Puskesmas Kenten Laut
2. Pelayanan KIA-KB di Luar Gedung

E. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilanya dilaksanakan
sesui standart antenatal yg di tetepkan dalam Standart Pelayanan
Kebidanan (SPK).

2
b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
pertolongan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.
c. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatansesuai standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari
pasca bersalin oleh tenaga kesehatan.
d. Pelayanan Kesehatan Neonatus adalah pelayan kesehatan
sesuai standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28
hari setelah lahir, baik difasilitas kesehatan maupun melalui
kunjungan rumah.
e. Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan
yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai
faktor resiko dan komplikasi kebidanan.
f. Penanganankomplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada
ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan
definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
g. Pelayanan neonatal dengan komplikasi adalah Penanganan
neonatus dengan penyakit dan kelainan dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh
dokter/bidan/perawat terlatih di polindes, puskesmas Kenten Laut,
puskesmas PONED, rumah bersalin dan rumah sakit
pemerintah/swasta.
h. Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatansesuai
standar yang diberikan olah tenaga kesehatan kepada bayi
sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan
setelah lahir
i. Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan
anak balita(12-59 bulan) sesuai standar meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali setahun,pemantauan kembangan
minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun
j. Pelayanan KB berkwalitas adalah Pelayanan KBsesuai standar
dengan menghormati hak individu dalam merencanakan
kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam
menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas
(kesuburan).

3
k. Kegiatan klas ibu Hamil adalah Merupakan sarana untuk
belajarkelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk
tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan
ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas, dan perawatan bayi baru lahir,melalui praktek dengan
menggunakan buku KIA.
l. Kegiatan Kelas Balita adalah Klas dimana para ibu yang
mempunyai anak berusia antara 0-sampai 5 tahun secara
bersamam-sam berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman
akan pemenuhanpelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator,
dalam hal ini yangdigunakan Buku KIA.
m. Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitaspasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien disarana kesehatan
n. Persetujuan Tindakan Medik adalah persetujuan yang diberikan
oleh pasien atau keluarganya yang sah secara hukum, atas dasar
penjelasan mengenai tindakan media yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut
o. Kegiatan klas unmet need adalah Merupakan sarana untuk
belajarkelompok tentang pemenuhan kebutuhan pemakaian alat
kontrasepsi dalam bentuk tatap muka yang bertujuan
meningkatkanpengetahuan dan wawasan pasangan usia subur
mengenai penggunaan alat kontrasepsi sesuai dengan indikasi.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Menurut Permenkes no 75 tahun2014 bahwa puskesmas Kenten Laut


rawat jalan jumlah tenaga 5 orang, sedangkan jumlah tenaga diruang
pelayanan KIA-KB Puskesmas Kenten Laut - ada 7 orang.
Berikut adalah data tenaga di ruang KIA-KB di Puskesmas Kenten
Laut -
Nama Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan
1. Hj. Entik Bidan Penyelia D3 Kebidanan Pelatihan yg pernah
Suartini, diikuti:
AM.Keb APN,MU,Kelas ibu
hamil,CTU,SDIDTK,
pencatatan dan
pelaporan
2. Sri Bidan Penyelia D3 Kebidanan Pelatihan APN
Mulyani, perna ikut sertifikat
Am.Keb ny hilang tapi
Mu
3. Marheni, Bidan Penyelia D3 Kebidanan Pelatihan yg diikuti :
AM.Keb MU,Penata
Laksanaan
covid,PKPR,KESPR
O CATIN
4. Baita, Bidan Penyelia D3 Kebidanan Pelatihan yg pernah
Am.Keb di ikuti:
APN,PONED,Pelati
han pencatatan dan
pelaporan klinik
kb,pelatihan
Fasilitator desa
siaga,CTU,MU,
5. Retno Bidan Pelaksana D3 Kebidanan Pelatihan yang
Triyani, pernah diikuti:
Am.Keb MU,seminar PIL KB
n FE,seminar
kesehatan bidan
mengawal
kesehatan
perempuan uk
mencegah
stanting,tata laksana
kehamilan n
kelahiran Pre-
Term,caten,
6. Aziza Bidan Staf D3 Kebidanan Pelatihan yg pernah
Juniana, Puskesmas Kenten di ikuti APN, MU,
Am.Keb Laut lupo bu

5
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggungjawab program KIA-KB di Puskesmas Kenten Laut -
adalah bidan koordinator. Pelayanan sesuai dengan jam dinas dan
bilamana diperlukan dapat bekerja diluar jam dinas dalam rangka
koordinasi dan komunikasi dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.
C. JADWAL KEGIATAN

Jadwal Kegiatan KIA-KB didalam dan Luar gedung


KEGIATAN
NO

A. Pelayanan KB di dalam
Gedung

1 Pelayanan konseling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Pelayanan kesehatan ibu
hamil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Pelayanan kesehatan ibu nifas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


4 Pelayanan kebidanan dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kandungan
5 Pelayanan kesehatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Catin(calon pengantin)
6 Pelayanan KB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Pemeriksaan IVA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Pelayanan Kesehatan Balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Pelayanan Rujukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 Validasi data √ √ √ √
11 Pembinaan Bidan/ polindes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12 Pencatatan dan Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 Pembinaan BPM/Klinik Swasta √
14 Persalinan Nakes oleh Faskes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

B. Pelayanan KB di luar
Gedung
Pelayanan Tumbuh Kembang
1 balita (di Posyandu) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kujungan murid TK (DDTK √ √ √ √


2
Apras)
Pemantauan ibu hamil,nifas
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan neonatal yang RT
4 Kunjungan rumah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Kelas Ibu Balita √ √ √ √ √ √

6 Kelas Ibu Hamil √ √ √ √

7 Supervisi Fasilitatif √ √

8 Penyuluhan IVA/IMS/KB √ √ √ √ √ √

6
9 Pendataan Sasaran ( KIA-KB) √

10 Penyuluhan kelas Unmet Need √

11 Koordinasi Lintas program dan


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lintas sektor

Jadwal Pelayanan KIA-KB di Puskesmas Kenten Laut -:

Pelayananan KIA/KB dilaksanakan setiap hari jam kerja Senin


sampai dengan Sabtu pukul 08.00-14.00 Wib. Selanjutnya ada
pelayanan IGD dan Persalinan 24 jam.

7
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

Jenis pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di Puskesmas


Kenten Laut - ditujukan kepada perorangan, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya dan dapat dilaksanakan di dalam
gedung Puskesmas Kenten Laut maupun luar gedung seperti di
Posyandu, kunjungan rumah, dll
A. LINGKUP KEGIATAN
Alur Pelayanan diruang KIA-KB

Pulang Rujuk RS

KAMAR
OBAT

Loket Ruang KIA- Ruang


Klien
KB perikasa
Umum

Rujukan Laboratorium
Polindes,
Ponkesdes
, BPM
Ruang
konsultasi
Gizi

Ruang Gigi

Pelayanan didalam Gedung:


- Pelayanan kesehatan ibu hamil
Pelayanan kesehatan ibu dipuskesmas Kenten Laut terdiri dari :
1. ANC terpadu,meliputi pengukuran BB,TB dan Lila,
Pengukuran Tekanan darah,respirasi dan Nadi,pemeriksaan
palpasi ( TFU,letak janin),pemeriksaan auskultasi (DJJ),
skrining TT,Beri tamblet tambah darah, pemeriksaan Laborat

8
( Hb,golongan darah,albumin dan reduksi uri), tata laksana
kasus (konsultasi gizi,konsultasi gigi dan pemeriksaan oleh
dokter umum), temu wicara/ konseling.
2. Periksa hamil rutin meliputi pengukuran BB, pengukuran
tekanan darah, TTV, Palpasi,Auskultasi, pemberian TTD dan
konseling.

3. Pelayanan kesehatan ibu nifas, pemeriksaan ibu pada masa


nifas perlu diperhatikan pada prinsipnya pencegahan infeksi
terutama cairan tubuh berupah darah, cairan vagina, bab dan
bak serta panyudara kemungkinan ada masalah pemberian
ASI.
4. Pelayanan kebidanan dan kandunganmeliputi keluhan
keputihan,gangguan haid, masalah kesuburan .
5. Pelayanan kesehatan Catin(calon pengantin) meliputi periksa
BB,TB,Lila, pemberian TTD, pemberian imunisasi TT,
konseling kemudian baru diberikan surat sehat bagi calon
pengantin
6. Pelayanan KB meliputi KB IUD,Implant,Suntik,Pil dan
Kondom ( baik KB baru atau kunjungan ulang) yang
sebelumnya diberikan konseling pra dan pasca KB untuk
yang baru, sedangkan yang kunjungan ulang sesuai
konselingnya sesuai kasus/ keluhan.
7. Pemeriksaan IVA yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan
mengunakan asam cuka dan melihat langsung perubahan
yang terjadi pada servik setelah oles, hal ini dilakukan untuk
mendeteksi secara dini kelainan pra kanker.
8. Pelayanan kesehatan Balita yaitu pelayanan yang diberikan
pada anak usia 0 sampai dengan 5 tahun kurang 1 hari, baik
sehat maupun sakit.
9. Pembinaan bidan polindes di puskesmas Kenten Laut
dilakukan setiap bulan sekali oleh programer terkait dengan
hasil rapat dinas, hasil kegiatan maupun informasi terbaru
tentang kegiatan masing-masing programer yang terkait.
10. Validasi data dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
mencocokan antara jumlah yang dilaporkan dengan data
yang ada di kohortibu, bayi, anak dan apras. Selain itu juga

9
melakukan pembinaan dalam hal penulisan dalam kohort
(pagar, warna, kode kunjungan dll).
11. Rujukan: rujukan dilakukan apa bila tenaga dan
perlengkapan di puskesmas Kenten Laut Kenten Laut tidak
mampu melakukan penatalaksanaan pada kasus-kasus
tertentu
12. Pembinaan BPM/Klinik Swasta bertujuan untuk
mengalang kerja sama agar sasaran yang dilayani di BPM
tetap bisa terkafer oleh puskesmas Kenten Laut selaku
pembina wilayah, melakukan pelaporan setiap bulan kasus
yang dilayani di BPM dengan format pelaporan yang tersedia.
13. Pencatatan dan pelaporan : pencatatan dilakukan setiap
kujungan pasien dilakukan pencatatan di register kujungan,
kohort sesuai sasaran (ibu, bayi. anak dan KB), rekam medik
dan format-format yang telah tersedia sesuai kasus dan
sasaran pula. Sedangkan pelaporan dilakukan pada akhir
bulan dengan merekap terlebih dahulu sesuai kasus bahkan
data perdesa.

Pelayanan diluar Gedung


1 SDIDTK bayi,balita oleh petugas dan kader di Posyandu ,
untuk apras dilakukan di sekolah TK oleh petugas dan guru
TK.
2 Pemantauan ibu hamil RT,ibu nifas RT dan neonatal RT
oleh petugas pemegang wilayah
3 Pelacakan kematian ibu,neonatal,bayi,dan balita oleh
petugas pemegang wilayah
4 Supervisi pustu polindes/poskesdes oleh tim yang terdiri dari
Bikor KIA , Promkes, Ka TU, Bikor KB dan Korim
dilaksanakan dengan melakukan kunjungan untuk melihat
secara lansung kondisi polindes baik sarana prasarana
maupun hasil cakupan kegiatan dan administrasi.
5 Pelaksanaan kelas ibu hamil oleh pemegang wilayah,
pelaksanan kegiatan dan tempat serta waktu berdasarkan
kesepakatan peserta dan juga oleh kader dan petugas

10
6 Pelaksanaan kelas ibu balita oleh pemegang wilayah,
pelaksanan kegiatan dan tempat serta waktu berdasarkan
kesepakatan peserta dan juga oleh kader dan petugas
7 Kunjungan rumah (pelaksana bidan pemegang wilayah)
sesuai dengan kasus atau sasaran yang ada dan
memerlukan kujungan rumah.
8 Penyuluhan IVA/IMS/KB dilakukan di desa dengan sasaran
WUS
9 Penyuluhan kelas Unmeet Need dilakukan di desa dengan
sasaran PUS yang tidak menggunakana alat kontrasepsi
Didalam pelaksanaanya bidan Puskesmas Kenten Laut di
bantu oleh bidan desa yang menempati polindes atau
poskesdes.

B. METODE
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penanganan dan tindak lanjut kasus
4. Pencatatan hasil pemeriksaan
5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE)

C. LANGKAH KEGIATAN
Standar Prosedur Operasional
1. SOP Konseling KIA-KB
2. SOP Pelayanan Antenatal Care
3. SOP Pengukuran Tekanan Darah
4. SOP Pemeriksaan DJJ
5. SOP Pengukuran Panggul
6. SOP Pengukuran Lila
7. SOP Pengukuran TB
8. SOP Pengukuran Berat Badan
9. SOP Pelayanan Nifas
10. SOP Pemeriksaan IVA
11. SOP Pemeriksaan Payudara Sendiri
12. SOP Pencatatan dan Pelaporan KIA-KB
13. SOP Pembuatan Laporan Bulanan
14. SOP Pemasangan IUD

11
15. SOP Pelepasan IUD
16. SOP Pemeriksaan IUD
17. SOP Pemasangan Implan
18. SOP Pelepasan Implan
19. SOP Pemberian Anestesi Lokal
20. SOP Pemberian Suntik KB
21. SOP Pemberian Pil KB
22. SOP Pemberian Kondom
23. SOP Asuhan Persalinan Normal
24. SOP Episiotomi
25. SOP Bayi Baru Lahir
26. SOP Perdarahan Antepartum
27. SOP Pencegahan Infeksi
28. SOP Penanganan Gawat Janin
29. SOP MTBS
30. SOP Tindik
31. SOP Pemeriksaan Neonatus
32. SOP Resusitasi Bayi baru Lahir
33. SOP Bayi Baru Lahir
34. SOP Penimbangan Bayi
35. SOP Retensio Placenta
36. SOP Kunjungan Rumah
37. SOP Kelas Ibu Balita
38. SOP Kelas Ibu Hamil
39. SOP Kelas Unmet Need
40. SOP Pembinaan Bidan Desa
41. SOP SDIDTK

12
BAB IV
LOGISTIK

Pengadaan alat kesehatan, sarana prasarana, bahan habis pakai, di


ruang pemeriksaan KIA-KB Puskesmas Kenten Laut - dapat berasal dari
sumber dana JKN yang sebelumnya diajukan dalam RKA. Pengadaan ini
melalui e-catalouge kemudian meminta persetujuan dari dinas kesehatan
Kabupaten Jombang.
Selain itu pengadaan alat kesehatan dan sarana prasarana juga melalui
swakelola puskesmas Kenten Laut sendiri tanpa memperhatikan rekanan,
serta bisa juga dilakukan dengan penunjukan langsung pihak ketiga tanpa
melalui e-catalouge (off line).

13
BAB V
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas
Kenten Laut membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian
atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain yang
tidak seharusnya terjadi.

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas Kenten Laut
2. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
Kenten Laut
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )

C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Sasaran keselamatan pasien meliputi tercapainya :
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Meningkatkan komunikasi efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
1. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
2. Mengurangi risiko cedera pasien akibat kelalaian petugas

D. STANDAR KESELAMATAN PASIEN


Dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien, standar keselamatan
pasien harus diterapkan. Standar keselamatan pasien adalah:
1. Hak pasien
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
3. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien

14
4. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Mendidik petugas tentang keselamatan pasien
6. Komunikasi yang merupakan kunci untuk mencapai keselamatan
pasien Petugas melakukan pengumpulan data hasil kinerja,
melaporkan insiden (KTD, KPC, KNC,) kemudian dianalisa dan
ditindaklanjuti.

15
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan


melakukan kontak langsung dengan pasien selama jam kerja secara terus
menerus tentunya mempunyai resiko terpapar infeksi, oleh sebab itu tenaga
kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko
tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.

A. TUJUAN
1. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran
infeksi
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan
tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap
petugas harus menerapkan prinsip “Universal Precaution”.

B. PRINSIP KESELAMATAN KERJA


Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan
kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan
dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 6
(enam) kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
f. Pemrosesan instrumen.

C. PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA


1. Kebersihan tangan
- Jaga agar kuku jari tangan tetap pendek
- Tutup luka tangan dg bahan kedap air
- Selalu bersihkan tangan pada situasi berikut:
a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien

16
b. Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung
tangan atau tidak
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi,
membran mukosa, kulit yg tidak intak.
d. Setelah kontak dengan permukaan obyek yang bersentuhan
dengan pasien (termasuk peralatan medis)
e. Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi
ke bagian tubuh lain dari pasien yang sama
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan
terlihat kotor
- Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan
berbahan dasar alkohol.
- Sebelum menyiapkan obat-obatan atau makanan.
2. Penggunaan APD
- Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat
tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur pemasangan /
pencabutan iud maupun inplan, menolong
persalinan,memotong tali pusat, mrnjahit luka episiotomi dan
menjahit robekan perineum.
- Gunakan sarung tangan panjang stelil ketika melakukan
placenta manual atau kompresi bimanual interna
- Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non- Steril) untuk
melakukan pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan
obat injeksi, dan mengambil darah.
- Gunakan sarung tangan rumah tangga saat:
a.Membersihkan alat dan tempat tidur
b.Mengelolah bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah
c.Membersihkan darah dan cairan tubuh yang tercecer
- Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan
tahan air
- Pakai sepatu bot karet ketika menolong persalinan
- Lindungi mata dengan memakai kaca mata atau perlengkapan
yang lain.
- Gunakan masker dan topi atau tutp kepala.
3. Manajemen limbah
Manajemen limbah dilakukan sesuai dengan pedoman internal
ppi yang dibuat, bahwa terdapat 2 tempat sampah yakni sampah

17
medis dan non medis. Setiap hari medis diambil oleh petugas dan
diletakkan pada tempat penampungan sementara. Sedangkan
sampah non medis juga diambil setiap hari oleh petugas, ditampung
ditempat sampah sementara dan dibuang di tempat pembuangan
setiap hari.
4. Sterilisasi Alat
Untuk instrumen yang dipakai ulang dilakukan 3 langkah pemrosesan
:
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Setelah dilakukan dekontaminasi,cuci bilas kemudian peralatan
medis disteril setiap hari pada sterilisasi pusat puskesmas Kenten
Laut, oleh petugas sesuai jadwal yang ditetapkan. Alat medis yang
tidak dipakai selama 7 hari juga dilakukan sterilisasi. Setiap alat
medis yang sudah disteril wajib diberikan stiker tanggal yang
menyatakan kapan alat tesebut disteril kembali.

5. Manajemen lingkungan
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat
meminimalkan dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi
permukaan lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh pasien, melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat,
mempertahankan mutu air bersih, mempertahankan ventilasi udara
yang baik.
Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan
kulit atas mukosa pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas
kesehatan memerlukan disinfeksi setelah dibersihkan. Semua kain lap
yang digunakan harus dibasahi sebelum digunakan. kain lap dan kain
pel harus diganti secara berkala sesuai dengan peraturan setempat.
Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan dikeringkan
setelah digunakan. Meja pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya
yang telah digunakan pasien yang diketahui atau suspek terinfeksi
ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran harus dibersihkan
dengan disinfektan segera setelah digunakan.

18
6. Melindungi kesehatan karyawan :
Perlindungan pada petugas diruang pemeriksaan KIA-KB lebih
ditekankan kepada pencegahan kecelakaan kerja dengan
menggunakan APD. Karena diruang pemeriksaan KIA-KB dilakukan
tindakan medis.
7. Etika batuk
Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi
penularan kepada petugas dan pasien yang lain. Baik pasien maupun
petugas menerapkan etika batuk selama pelayanan.

19
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Puskesmas Kenten Laut sebagai pemberi pelayanan kesehatan


dikatakan bermutu apabila semua kegiatan layanan klinis dilaksanakan
sesuai dengan standard. Standar ini digunakan sebagai acuan untuk
mengukur pencapaian sasaran mutu yang telah di tetapkan dalam
pembinaan,pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan.
Peningakatan mutu layanan klinis dapat diukur dengan indikator mutu
layanan klinis yang ditetapkan oleh masing –masing unit pelayanan di
puskesmas Kenten Laut -.
Dalam upaya peningkatan mutu di setiap kegiatan pelayanan baik
pelayanan klinis maupun non klinis, petugas dipandu oleh SOP yang telah
ditetapkan mengacu pada pedoman yang telah dibuat.
Peningkatan mutu layanan klinis juga ditentukan oleh para pelaku
pemberi layanan klinis oleh karena itu dalam pedoman/ manual mutu juga
ditetapkan indicator perilaku yang wajib dilaksanakan oleh petugas setiap unit
pelayanan termasuk ruang pemeriksaan KIA-KB.
Pelaksanaan audit internal maupun eksternal merupakan metode yang
digunakan puskesmas Kenten Laut untuk mengawasi memeriksa dan menilai
apakah standar indikator mutu, indikator perilaku, indikator keselamatan
pasien serta SOP yang ditetapkan sesuai dengan proses pelayanan klinis
yang diberikan pada pelanggan.
Puskesmas Kenten Laut sebagai pemberi layanan juga harus
memperhatikan kepuasaan pelanggan yang menerima jasa pelayanan.
Pengukuran kepuasaan pelanggan ini dapat diukur melalui survey kepuasaan
pelanggan, kotak saran serta complain dari pelanggan melalui sms centre.
Pengendalian mutu dalam kegiatan pelayanan KIA-KB dapat dilihat dari
indikator mutu pelaksanaan pelayananKIA-KB dalam rangka meningkatkan
cakupan PWS KB, kondisi ini sebaiknya dilaksanakan setelah pelayanan KIA-
KB di Puskesmas Kenten Laut berjalan beberapa bulan melalui evaluasi.

Tatanan yang dianggap berhasil adalah tercapainya cakupan PWS


sesuai target:

20
Uraian/ Indikator (Sumber Hasil Cakupan
Data Target 2016
No Sasaran
SPM/PKP/MGD'S/PWS/DL 2016
L) S %

21
1 Pelayanan ibu hamil (%) Bumil

a. K1 99% 682 550 80,6%

b. K4 95% 682 570 84,8%

c. Deteksi Resti oleh 10% 90 13,2%


masyarakat

d. Deteksi Resti oleh 20% 136 127 18,6%


Nakes

e. Komplikasi kebidanan 85% 136 154 113%


ditangani

f. Persalinan oleh Nakes 95% 651 567 87,1%

g. Persalinan Faskes 95% 651 567 87,1%

h. Pelayanan nifas 90% 651 567 87,1%

2 Pertolongan persalinan(%) Bulin

a. Cara Spontan 656 394 69,4%

b. Cara Tindakan 31 5,4%

c. Cara Operasi 142 25%

3 Kematian maternal Maternal

a. Jumlah kematian 1
(orang)

b. Sebab: lain lain 1

4 Kesehatan Anak

a. KN 1 (murni) 95% Neo /620 560 90,3%

b. KN Lengkap 95% 552 89%

c. Neo Risti ditangani 85% 94 54 57,4%

d. Cakupan kunjungan 90% 664 602 90,6%


bayi

22
e. Cakupan pelayanan 90% Anak / 2462 2027 82%
anak Balita

f. Cakupan pelayanan 90% Apras / 613 581 95%


Apras

a. Jumlah lahir hidup 562

b. Jumlah lahir mati 6

c. Jumlah kematian bayi 8


termasuk neonatal

d. Jumlah kematian anak 0


Balita

Penyimpangan Tumbuh
Kembang ditemukan
a. LKA tak normal 0

b. KPSP Penyimpangan 1

c. TDL gangguan 0

d. TDD gangguan 0

e. MME mungkin ada 0


gangguan

Tabel : 3.2 Pelayanan keluarga berencana

Uraian/ Indikator (Sumber Hasil Cakupan


Data Target 2016
No Sasaran
SPM/PKP/MGD'S/PWS/DL 2016
L) S %

1 Akseptor Baru 10% PUS 982 14,73%

2 Akseptor Aktif 70% PUS 4867 72,99%

3 Akseptor Aktif dibina 80% PUS 4623 83,30%

4 Efek samping 12,5% 190 3,42%

5 Peserta KB yang 0,99% 1 0,02%


mengalami kegagalan
6 Peserta KB yang 3,5% 0 0%
mengalami komplikasi

23
7 Peserta KB pasca salin 100% 63 9,68%

8 Akseptor drop out 10% 1670 30,09%

9 Peserta KB aktif gakin 100% 32 1,57%

10 Peserta KB aktif 4T 100% 29 11,07%

11 Peserta KB aktif penyakit 100% 21 32,31%


kronik
12 Pemeriksaan IVA 20% 243 3,64 %

Ket. S adalah angka mutlak kegiatan yang dilakukan, % adalah


besaran cakupan

BAB VIII
PENUTUP

24
Denganmengucapkan puji syukur kepada Alloh SWT telah tersusun buku
pedoman pelayanan pemeriksaan KIA-KB di Puskesmas Kenten Laut -,
semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi seluruh petugas Puskesmas
Kenten Laut - khususnya bagi petugas pelayanan KIA-KB.Kritikdan saran
kami harapkan demi kesempurnaan buku pedoman pelayananini.

Daftar singkatan:
ANC : Ante Natal Care
DJJ : Detik Jantung Janin

25
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TD : Tekanan Darah
HB : Hemoglobin
TTD : Tablet Tambah Darah
TTV : Tanda Tanda Vital
ASI : Air Susu Ibu
Lila : Lingkar Lengan
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
TT : Tetanus Toksoit
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KB : Keluarga Berencana
IUD : Intra Uterin Devais
IVA :Inspeksi Visual Asam Acetat
BPM : Bidan Praktek Mandiri
SDIDTK : Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang
TK : Taman Kanak-kanak
RT : Resiko Tinggi
Bikor : Bidan Koordinator
KTD : Kejadian Tidak Diinginkan
KPC : Kejadian Potensi Cedera
KNC : Kejadian Nyaris Cedera
PUS : Pasangan Usia Subur
WUS : Wanita Usia Subur
IMS : Infeksi Menular Seksual
MTBS : Menejemen Terpadu Balita Sakit
MTBM : Menejemen Terpadu Bayi Muda
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
APD : Alat Pelindung Diri
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Atas
SOP : Standar Operasional Prosedur

26
SPK : Standar Pelayanan Kebidanan
:

DAFTAR PUSTAKA

27
2.A.1 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/SK/VII/2008
tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
2.A.2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia
2.A.3 Dinkes Prop Jawa Timur Tahun 2012; Pedoman Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA)
2.A.4 Kemenkes RI,Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak Direktorat Bina Kesehatan Ibu Tahun 2015; Pedoman Antenatal
Terpadu edisi kedua
2.A.5 Kemenkes RI,Direktorat Jenderal PP & PL Direktorat Pengendalian
Penyakit Tidak Menular Tahun 2015; Pedoman Teknis Pengendalian
Kanker Panyudara & Kanker Leher Rahim
2.A.6 Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2014; Pedoman Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil
2.A.7 Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2014; Pedoman Pelaksanaan
Kelas Ibu Balital
2.A.8 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3 tahun 2011
2.A.9 Buku Panduan Peserta Pelatihan CTU JNPK-KR Kemenkes RI
BKKBN
2.A.10 Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2009;
Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat agar Ibu Sehat Bayi
Sehat
2.A.11 Kemenkes Republik Indonesia Edisi Pertama Tahun 2013, Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan

28

Anda mungkin juga menyukai