Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara nasional akses masyarakat kita terhadap pelayanan
kesehatan ibu cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil di turunkan dari 390/100.000
kelahiran hidup menjadi 359/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun
2012).
Selain itu masih terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi
menurut data SDKI Tahun 2012, angka unmet-need 11,4%. Kondisi ini
merupakan salah faktor penyebab terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan dan aborsi yang tidak aman, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu.
Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan
dengan meningkatkan cakupan dan kwalitas pelayanan kesehatan ibu ,bayi
dan anak balita, meningkatkan status gizi masyarakat serta pencegahan
dan penanggulangn penyakit menular masih menjadi prioritas utama.
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu, Puskesmas dan
jaringannya serta rumah sakit rujukan menyelenggarakan berbagai upaya
kesehatan ibu dan anak, baik yang bersifat promotif, preventif, maupun
kuratif dan rehabilitasi. Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan ibu
hamil, bayi, anak, nifas, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
penangganan komplikasi, pelayanan konseling KB, dan kesehatan
reproduksi.
Salah satu strategi utama Departemen Kesehatan dalam mencapai
misinya membuat rakyat sehat adalah meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang
berkualitas harus dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan
baik pemerintah maupun swasta. Dengan pelayanan yang berkualitas
dampak terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat akan lebih
dirasakan, masyarakat akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana

1
yang ada sehingga sekaligus dapat meningkatkan efisiensi pelayanan
kesehatan.
Kebijakan yang ada tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan
ibu dan anak di Puskesmas menjadi program utama. Oleh karena itu
pelayanan kesehatan ibu anak perlu ditata kembali dan ditingkatkan upaya
pelayananya sehingga diperoleh suatu pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Demikian pula pelayanan kesehatan ibu anak dan KB di
Puskesmas - berupaya untuk mengikuti arahan dari Departemen Kesehatan
Standar Pelayanan Kesehatan ibu anak di Puskesmas - mengacu dari
Standar Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan, adalah sesuatu
yang perlu ditetapkan agar kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan
dapat tercapai.
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir
ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir. Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas
pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran
menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya
ketidaksiapan layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat
Pelindung Diri.
Saat ini bangsa Indonesia harus memulai adaptasi kebiasaan baru
agar tetap dapat hidup sehat dalam situasi pandemi COVID-19. Adaptasi
kebiasaan baru harus dilakukan agar masyarakat dapat melakukan kegiatan
sehari-hari sehingga dapat terhindar dari COVID-19. Dengan adaptasi
kebiasaan baru diharapkan hak masyarakat terhadap kesehatan dasar dapat
tetap terpenuhi.
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan antenatal, persalinan dan pasca
salin di era adaptasi kebiasaan baru. Diharapkan ibu dan bayi tetap
mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini,

2
serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga
kesehatan dapat terlindungi dari penularan COVID19.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Ibu Anak di Puskesmas yang
aman, bermanfaat bermutu,berkesinambungan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Tersedianya standar penyelenggaraan pelayanan KIA di Puskesmas
Kunciran Baru di Era Adaptasi Kebiasan Baru.
C. SASARAN PEDOMANS
tandart ini disusun untuk digunakan bagi tenaga pelaksana pelayanan KIA
di Puskesmas Kunciran Baru
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Adapun ruang lingkup pelayanan KIA-KB di Puskesmas -
meliputi :
1. Pelayanan KIA-KB di dalam Puskesmas
2. Pelayanan KIA-KB di Luar Gedung
E. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilanya dilaksanakan sesui
standart antenatal yg di tetepkan dalam Standart Pelayanan
Kebidanan (SPK).
b. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatansesuai
standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh
tenaga kesehatan.
c. Pelayanan Kesehatan Neonatus adalah pelayan kesehatan sesuai
standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir, baik
difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
d. Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor
resiko dan komplikasi kebidanan.

3
e. Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan.
f. Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatansesuai
standar yang diberikan olah tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya
4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir
g. Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan
anak balita(12-59 bulan) sesuai standar meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali setahun,pemantauan kembangan
minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun
h. Kegiatan klas ibu Hamil adalah Merupakan sarana untuk
belajarkelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk
tatap muka yang bertujuan meningkatkanpengetahuan dan
ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas, dan perawatan bayi baru lahir,melalui praktek dengan
menggunakan buku KIA.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 bahwa puskesmas rawat jalan
jumlah tenaga 5 orang, sedangkan jumlah tenaga diruang pelayanan KIA
Puskesmas Kunciran Baru ada 6 orang.
Berikut adalah data tenaga di ruang KIA di Puskesmas Kunciran Baru
Nama Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan
1 Hj Yati PJ Program KIA D4 Kebidanan Pelatihan
Rusmiati APN,Menejemen
asfiksi BBLR,Klas ibu
Hamil, Klas
Balita,Konselor
ASI,CTU, Pelatihan
Pertumbuhan
anak,SDIDTK,IVA,A
BPK, PEER
Konselor,MU
2. Dewi Bidan Penyelia D4 Kebidanan Pelatihan
Novarita APN,Manejemen
asfiksi BBLR,Klas ibu
Hamil, Klas
Balita,Konselor
ASI,CTU, Pelatihan
Pertumbuhan
anak,SDIDTK,IVA,
ABPK, MU
3. Ella Bidan Penyelia D4 Kebidanan Pelatihan APN,CTU,
Rohmany Konselor ASI
Bidan Terampil D3 Kebidanan Pelatiha APN, MU,
Manejemen Asfiksi

5
BBLR
4. Resty Bidan Pelaksana D3 Kebidanan Pelatihan APN
Puziaty N
5. Fathikanur Bidan Pelaksana D4 Kebidanan Pelatihan APN,
6. Prastiayuni Bidan Pelaksana D4 Kebidanan Pelatihan APN

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggung jawab program KIA di Puskesmas Kunciran Baru adalah
bidan koordinator. Pelayanan sesuai dengan jam dinas dan bilamana
diperlukan dapat bekerja diluar jam dinas dalam rangka koordinasi dan
komunikasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait.
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan KIA didalam dan Luar gedung
KEGIATAN

November
Desember
Septembe
Februari

Oktober
Agustus
Januari

Maret
April

Juni
Mei

Juli
NO

A. Pelayanan KIA di dalam


Gedung
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Pelayanan kesehatan ibu nifas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


3 Pelayanan kebidanan dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kandungan
4 Pelayanan kesehatan Catin
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(calon pengantin)
5 Pelayanan Rujukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pencatatan dan Pelaporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Pembinaan BPM/Klinik

Swasta
B. Pelayanan KB di luar

6
Gedung
Pelayanan Tumbuh Kembang
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
balita (di Posyandu)
Pemantauan ibu hamil,nifas
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan neonatal yang RT
3 Kunjungan rumah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Kelas Ibu Balita √ √ √ √ √ √
5 Kelas Ibu Hamil √ √ √ √
6 Pendataan Sasaran ( KIA-KB) √
Koordinasi Lintas program dan
11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lintas sektor

Jadwal Pelayanan KIA-KB di Puskesmas -:


Senin dan Rabu : Pukul 08.00-11.00 Pelayanan ANC Terpadu
Pukul 12.30-14.00 Pencatatan/ administrasi

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Ruangan KIA Puskesmas - :
 Ukuran Ruang periksa ibu 3,5 m x 2,4 m
 ruangan mempunyai ventilasi, penerangan / pencahayaan yang cukup
 Tersedia air mengalir,listrik,pengolahan limbah dan sanitasi yang baik.
Dapat diakses oleh pasien berkebutuhan khusus (cacat)
Denah Ruang KIA

pintu timbangan
Meja
Kasur periksa Komput
er

Meja
pencatatan,
Tensi dan
Meja ginekologi anamnesa

lemari wastafel Pintu masuk

8
B. STANDAR FASILITAS
Sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 dan Permenkes Nomor
15 Tahun 2013 tentang standar peralatan untuk ruang KIA-KB di
Puskesmas
Adapun peralatan yang tersedia di Puskesmas - adalah sebagai
berikut :
Ruangan KIA-KB dan Imunisasi
yan
g
N Stan
Jenis peralatan ter
o dar
sed
ia
I Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1
1
1 ½ Klem Korcker bua
buah
h
3
2 Anuskop -
buah
1
Bak instrumen dengan 1bua
3 bua
tutup h
h
1
Baki logam tempat alat 1bua
4 bua
steril bertutup h
h
1
1bua
5 Doppler bua
h
h
1
1bua
6 Gunting Benang bua
h
h

9
1
1bua
7 Gunting Verban bua
h
h
1
1bua
8 Kocher Tang bua
h
h
1
1bua
9 Mangkok untuk Larutan bua
h
h
1
1 1bua
Meja Instrumen Alat bua
0 h
h
Meja periksa 1
1 1bua
Ginekologi dan kursi bua
1 h
periksa h
1
1 1bua
Palu Refleks bua
2 h
h
1
1 1bua
Pen Lancet bua
3 h
h
1
1 1bua
Pincet Anatomi Panjang bua
4 h
h
1
1 1bua
Pincet Anatomi Pendek bua
5 h
h
1
1 1bua
Pincet Bedah bua
6 h
h

10
1
1 Silinder Korentang 1bua
bua
7 Steril h
h
1 1bua
Sonde Mulut -
8 h
3
1 3bua
Spikulum Vagina Besar bua
9 h
h
2
2 2bua
Spikulum Vagina Kecil bua
0 h
h
5
2 Spikulum Vagina 5bua
bua
1 Sedang h
h
1
2 1
Spikulum vagina (sims) bua
2 buah
h
1
2 Sphygmomanometer 1
bua
3 dewasa buah
h
1
2 Stand Lamp untuk 1
bua
4 tindakan buah
h
1
2 1
Stetoskop Dewasa bua
5 buah
h
1
2 Stetoskop Janin 1
bua
6 (fetoskop) buah
h
2 Sudip lidah logam 2 2
7 panjang 12 cm buah bua

11
h
2
2 Sudip lidah logam 2
bua
8 panjang 16,5 cm buah
h
1
2 1
Tampon Tang bua
9 buah
h
1
3 1
Tempat Tidur Periksa bua
0 buah
b
1
3 1
Termometer Dewasa bua
1 buah
h
1
3 1
Timbangan Dewasa bua
2 buah
h
1
3 1
Torniket Karet bua
3 buah
h

II Set Pemeriksaan Kesehatan Anak


Alat Pengukur Panjang 1
1
1 Badan bua
buah
h
Flowmeter anak (high 1
2 -
Flow) buah
Flowmeter anak (low 1
3 -
Flow) buah
Lampu Periksa 1
4 -
buah

12
Pengkur Lingkar 1
1
5 Kepala bua
buah
h
Pengkur Tinggi Badan 1
6 -
Anak buah
Sphygmomanometer 1
1
7 dan manset anak bua
buah
h
Stetoskop pediatric 1
1
8 bua
buah
h
Termometer anak 1
1
9 bua
buah
h
Timbangan anak 1
1 1
bua
0 buah
h
Timbangan bayi 1
1 1
bua
1 buah
h

III Set Pelayanan KB


Baki logam tempat alat 1
1
1 steril bertutup bua
buah
h
Implant kit 1
1
2 bua
buah
h
3 IUD kit 1 1
buah bua

13
h

IV Set Imunisasi

1
1
1 Vaccine carrier bua
buah
h
1
1
2 Vaccine Refrigerator bua
buah
h

VBahan Habis Pakai


Sesu
ai Ad
1 Alkohol
Kebu a
tuhan
Sesu
ai Ad
2 Benang chromic catgut
Kebu a
tuhan
Sesu
ai Ad
3 Cairan desinfektan
Kebu a
tuhan
Sesu
ai Ad
4 Disposable Syringe 1cc
Kebu a
tuhan
5 Disposable Syringe 2,5 Sesu Ad
-3 cc ai a

14
Kebu
tuhan
Sesu
ai Ad
6 Disposable Syringe 5cc
Kebu a
tuhan
Sesu
ai Ad
7 Kain steril
Kebu a
tuhan
Sesu
ai Ad
8 Kapas
Kebu a
tuhan
Sesu
ai Ad
9 Kasa non steril
Kebu a
tuhan
Sesu
1 ai Ad
Kasa steril
0 Kebu a
tuhan
Sesu
1 ai Ad
Lidi kapas steril
1 Kebu a
tuhan
Sesu
1 ai
Lubrikan gel ada
2 Kebu
tuhan

15
Sesu
1 ai Ad
Masker
3 Kebu a
tuhan
Sesu
1 ai Ad
Podofilin tinctura 25%
4 Kebu a
tuhan
Sesu
1 Sabun tangan atau ai Ad
5 antiseptik Kebu a
tuhan
Sesu
1 ai Ad
Sarung tangan
6 Kebu a
tuhan

VI Perlengkapan
1
1
1 Air timer bua
buah
h
1 1bu
2 Bantal
buah ah
1
1
3 Baskom cuci tangan bua
buah
h
1
1
4 Celemek plastik bua
buah
h

16
2
2
5 Duk bolong sedang bua
buah
h
1
1
6 Kasur bua
buah
h
1
Kotak penyimpanan 1
7 bua
jarum bekas buah
h
1
1
8 Lemari alat bua
buah
h
1
1
9 Lemari obat bua
buah
h
Meteran (untuk 1
1 1
mengukur tinggi bua
0 buah
fundus) h
1 2
Perlak -
1 buah
1 1
Pispot -
2 buah
1
1 1
Pita pengukur lila bua
3 buah
h
1
1 Pompa payudara untuk 1
bua
4 ASI buah
h
1 Sarung bantal 2 2
5 buah bua

17
h
1
1 1
Selimut bua
6 buah
h
1 2
Sprei -
7 buah
1
1 Set tumbuh kembang 1
bua
8 anak buah
h
1
1 Sikat untuk 1
bua
9 membersihkan peralatan buah
h
Tempat sampah tertutup 1
2 1
yang dilengkapi injakan bua
0 buah
pembuka penutup h
2 1
Tirai -
1 buah
1
2 Toples kapas / kasa 1
bua
2 steril buah
h
1
2 1
Tromol kasa / kain steril bua
3 buah
h
1
2 1
Waskom bengkok kecil bua
4 buah
h

VII Meubelair
1 Kursi kerja 4 4
buah mej

18
a
1 1
2 Lemari arsip buah bua
h
1 1
3 Meja tulis ½ biro buah bua
h

VIII Pencatatan dan Pelaporan


A.Kesehatan ibu dan KB
Seju
mlah
ibu
Ya
hami
1 Buku KIA ng
l
ada
yang
dilay
ani
20
1
2 Buku kohort Ibu buk
buah
u
1
1
3 Buku register ibu buk
buah
u
Formulir dan surat Sesu
keterangan lain sesuai ai Ad
4
kebutuhan pelayanan kebut a
yang diberikan uhan
5 Formulir informent Sesu Ad
concent ai a
kebut

19
uhan
Sesu
ai Ad
6 Formulir laporan
kebut a
uhan
Sesu
ai Ad
7 Formulir rujukan
kebut a
uhan

B.Kesehatan anak
1 1
1 Bagan dinding MTBS buah bua
h
1 1
2 Bagan MTBS buah bua
h
1 1
3 Buku register bayi buah bua
h
Sesu
Formulir deteksi dini ai
4 ada
tumbuh kembang anak kebut
uhan
Sesu
Formulir kuesioner pra
ai
5 skrining perkembangan ada
kebut
(KPSP)
uhan
6 Formulir laporan Sesu ada
kesehatan anak balita ai
dan Prasekolah kebut

20
uhan
Sesu
Formulir laporan ai
7 ada
kesehatan bayi kebut
uhan
Sesu
Formulir pencatatan
ai
8 Balita sakit umur 2 ada
kebut
bulan sampai 5 tahun
uhan
Sesu
Formulir pencatatan
ai
9 Bayi Muda umur ada
kebut
kurang dari 2 bulan
uhan
Sesu
Formulir rekapitulasi
1 ai
laporan kesehatan anak ada
0 kebut
balita dan prasekolah
uhan
Sesu
1 Formulir rekapitulasi ai
ada
1 laporan kesehatan bayi kebut
uhan
Sesu
1 Register kohort anak ai
ada
2 Balita kebut
uhan
Sesu
1 ai
Register kohort bayi ada
3 kebut
uhan

21
C.Imunisasi
Sesu
Formulir lain sesuai
ai
1 kebutuhan pelayanan ada
kebut
yang diberikan
uhan
Sesu
ai
2 Formulir laporan ada
kebut
uhan

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Jenis pelayanan kesehatan ibu anak di Puskesmas Kunciiran Baru


ditujukan kepada perorangan, keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya dan dapat dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas maupun
luar gedung seperti di Posyandu, kunjungan rumah, dll
A. LINGKUP KEGIATAN
Alur Pelayanan diruang KIA-KB

Pulang Rujuk RS

Apotek

Loket Ruang KIA- Ruang


Klien
KB perikasa
Umum

22

Ruang
konsultasi
Laboratorium
m

Pelayanan didalam Gedung:


- Pelayanan kesehatan ibu hamil
Pelayanan kesehatan ibu dipuskesmas terdiri dari :
1. ANC terpadu,meliputi pengukuran BB,TB dan Lila, Pengukuran
Tekanan darah,respirasi dan Nadi,pemeriksaan palpasi
( TFU,letak janin),pemeriksaan auskultasi (DJJ), skrining
TT,Beri tamblet tambah darah, pemeriksaan Laborat
( Hb,golongan darah,albumin dan reduksi uri), tata laksana
kasus (konsultasi gizi,konsultasi gigi dan pemeriksaan oleh
dokter umum), temu wicara/ konseling.
2. Periksa hamil rutin meliputi pengukuran BB, pengukuran
tekanan darah, TTV, Palpasi,Auskultasi, pemberian TTD dan
konseling.
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas, pemeriksaan ibu pada masa nifas
perlu diperhatikan pada prinsipnya pencegahan infeksi terutama
cairan tubuh berupah darah, cairan vagina, bab dan bak serta
panyudara kemungkinan ada masalah pemberian ASI.
4. Pelayanan kebidanan dan kandungan meliputi keluhan
keputihan,gangguan haid, masalah kesuburan .
5. Pelayanan kesehatan Catin(calon pengantin) meliputi periksa
BB,TB,Lila, pemberian TTD, pemberian imunisasi TT,

23
konseling kemudian baru diberikan surat sehat bagi calon
pengantin
6. Pelayanan kesehatan Balita yaitu pelayanan yang diberikan pada
anak usia 0 sampai dengan 5 tahun kurang 1 hari, baik sehat
maupun sakit.
7. Rujukan: rujukan dilakukan apa bila tenaga dan perlengkapan di
puskesmas tidak mampu melakukan penatalaksanaan pada
kasus-kasus tertentu
8. Pembinaan BPM/Klinik Swasta bertujuan untuk mengalang
kerja sama agar sasaran yang dilayani di BPM tetap bisa terkafer
oleh puskesmas selaku pembina wilayah, melakukan pelaporan
setiap bulan kasus yang dilayani di BPM dengan format
pelaporan yang tersedia.
9. Pencatatan dan pelaporan : pencatatan dilakukan setiap
kujungan pasien dilakukan pencatatan di register kujungan,
kohort sesuai sasaran (ibu, bayi. anak dan KB), rekam medik
dan format-format yang telah tersedia sesuai kasus dan sasaran
pula. Sedangkan pelaporan dilakukan pada akhir bulan dengan
merekap terlebih dahulu sesuai kasus bahkan data perdesa.

Pelayanan diluar Gedung


1 SDIDTK bayi,balita oleh petugas dan kader di Posyandu ,
untuk apras dilakukan di sekolah TK oleh petugas dan guru
TK.
2 Pemantauan ibu hamil RT,ibu nifas RT dan neonatal RT oleh
petugas pemegang wilayah
3 Pelacakan kematian ibu,neonatal,bayi,dan balita oleh petugas
pemegang wilayah
4 Pelaksanaan kelas ibu hamil oleh pemegang wilayah,
pelaksanan kegiatan dan tempat serta waktu berdasarkan
kesepakatan peserta dan juga oleh kader dan petugas

24
5 Pelaksanaan kelas ibu balita oleh pemegang wilayah,
pelaksanan kegiatan dan tempat serta waktu berdasarkan
kesepakatan peserta dan juga oleh kader dan petugas
6 Kunjungan rumah (pelaksana bidan pemegang wilayah) sesuai
dengan kasus atau sasaran yang ada dan memerlukan kujungan
rumah.

B. METODE
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penanganan dan tindak lanjut kasus
4. Pencatatan hasil pemeriksaan
5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE)
C. LANGKAH KEGIATAN
Standar Prosedur Operasional
1. SOP Konseling KIA-KB
2. SOP Pelayanan Antenatal Care
3. SOP Pelayanan Nifas
4. SOP Kunjungan Rumah
5. SOP Kelas Ibu Hamil

25
BAB V
LOGISTIK

Pengadaan alat kesehatan, sarana prasarana, bahan habis pakai, di ruang


pemeriksaan KIA Puskesmas Kunciran Baru dapat berasal dari sumber dana JKN
yang sebelumnya diajukan dalam RKA. Pengadaan ini melalui e-catalouge
kemudian meminta persetujuan dari dinas kesehatan Kota Tangerang.
Selain itu pengadaan alat kesehatan dan sarana prasarana juga melalui
swakelola puskesmas sendiri tanpa memperhatikan rekanan, serta bisa juga
dilakukan dengan penunjukan langsung pihak ketiga tanpa melalui e-catalouge
(off line).

26
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain yang tidak seharusnya
terjadi.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran keselamatan pasien meliputi tercapainya :
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Meningkatkan komunikasi efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
1. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
2. Mengurangi risiko cedera pasien akibat kelalaian petugas
D. STANDAR KESELAMATAN PASIEN
Dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien, standar keselamatan
pasien harus diterapkan. Standar keselamatan pasien adalah:
1. Hak pasien
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

27
3. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
4. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Mendidik petugas tentang keselamatan pasien
6. Komunikasi yang merupakan kunci untuk mencapai keselamatan pasien
Petugas melakukan pengumpulan data hasil kinerja, melaporkan insiden
(KTD, KPC, KNC,) kemudian dianalisa dan ditindaklanjuti.

28
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan


kontak langsung dengan pasien selama jam kerja secara terus menerus tentunya
mempunyai resiko terpapar infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib
menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar
dapat bekerja maksimal.
A. TUJUAN
1. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat
kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus
menerapkan prinsip “Universal Precaution”.
B. PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja
adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan
sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 6 (enam)
kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diri diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain,
penggunanaan masker, dan apron.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
f. Pemrosesan instrumen.
C. PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA
1. Kebersihan tangan
- Jaga agar kuku jari tangan tetap pendek

29
- Tutup luka tangan dg bahan kedap air
- Selalu bersihkan tangan pada situasi berikut:
a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
b. Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung
tangan atau tidak
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran
mukosa, kulit yg tidak intak.
d. Setelah kontak dengan permukaan obyek yang bersentuhan
dengan pasien (termasuk peralatan medis)
e. Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke
bagian tubuh lain dari pasien yang sama
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan
terlihat kotor
- Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan
berbahan dasar alkohol.
- Sebelum menyiapkan obat-obatan atau makanan.
2. Penggunaan APD
- Selalu gunakan masker.
- Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat
tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur pemasangan / pencabutan
iud maupun inplan, menolong persalinan,memotong tali pusat,
mrnjahit luka episiotomi dan menjahit robekan perineum.
- Gunakan sarung tangan panjang stelil ketika melakukan placenta
manual atau kompresi bimanual interna
- Gunakan sarung tangan pemeriksaan (non- Steril) untuk
melakukan pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan
obat injeksi, dan mengambil darah.
- Gunakan sarung tangan rumah tangga saat:
a.Membersihkan alat dan tempat tidur
b.Mengelolah bahan yang terkontaminasi, sampah dan limbah
c.Membersihkan darah dan cairan tubuh yang tercecer

30
3. Manajemen limbah
Manajemen limbah dilakukan sesuai dengan pedoman internal ppi
yang dibuat, bahwa terdapat 2 tempat sampah yakni sampah medis dan
non medis. Setiap hari medis diambil oleh petugas dan diletakkan pada
tempat penampungan sementara. Sedangkan sampah non medis juga
diambil setiap hari oleh petugas, ditampung ditempat sampah sementara
dan dibuang di tempat pembuangan setiap hari.
4. Sterilisasi Alat
Untuk instrumen yang dipakai ulang dilakukan 3 langkah pemrosesan :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Setelah dilakukan dekontaminasi,cuci bilas kemudian peralatan medis
disteril setiap hari pada sterilisasi pusat puskesmas, oleh petugas sesuai
jadwal yang ditetapkan. Alat medis yang tidak dipakai selama 7 hari juga
dilakukan sterilisasi. Setiap alat medis yang sudah disteril wajib
diberikan stiker tanggal yang menyatakan kapan alat tesebut disteril
kembali.
5. Manajemen lingkungan
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat
meminimalkan dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi
permukaan lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh pasien, melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat,
mempertahankan mutu air bersih, mempertahankan ventilasi udara yang
baik.
Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit
atas mukosa pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas kesehatan
memerlukan disinfeksi setelah dibersihkan. Semua kain lap yang
digunakan harus dibasahi sebelum digunakan. kain lap dan kain pel harus
diganti secara berkala sesuai dengan peraturan setempat. Semua peralatan

31
pembersih harus dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan. Meja
pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya yang telah digunakan pasien yang
diketahui atau suspek terinfeksi ISPA yang dapat menimbulkan
kekhawatiran harus dibersihkan dengan disinfektan segera setelah
digunakan.
6. Melindungi kesehatan karyawan :
Perlindungan pada petugas diruang pemeriksaan KIA lebih ditekankan
kepada pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan APD. Karena
diruang pemeriksaan KIA dilakukan tindakan medis.
7. Etika batuk
Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi
penularan kepada petugas dan pasien yang lain. Baik pasien maupun
petugas menerapkan etika batuk selama pelayanan.

32
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila


semua kegiatan layanan klinis dilaksanakan sesuai dengan standard. Standar ini
digunakan sebagai acuan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu yang telah di
tetapkan dalam pembinaan,pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
pelayanan. Peningakatan mutu layanan klinis dapat diukur dengan indikator mutu
layanan klinis yang ditetapkan oleh masing –masing unit pelayanan di puskesmas
-.
Dalam upaya peningkatan mutu di setiap kegiatan pelayanan baik pelayanan
klinis maupun non klinis, petugas dipandu oleh SOP yang telah ditetapkan
mengacu pada pedoman yang telah dibuat.
Peningkatan mutu layanan klinis juga ditentukan oleh para pelaku pemberi
layanan klinis oleh karena itu dalam pedoman/ manual mutu juga ditetapkan
indicator perilaku yang wajib dilaksanakan oleh petugas setiap unit pelayanan
termasuk ruang pemeriksaan KIA
Pelaksanaan audit internal maupun eksternal merupakan metode yang
digunakan puskesmas untuk mengawasi memeriksa dan menilai apakah standar
indikator mutu, indikator perilaku, indikator keselamatan pasien serta SOP yang
ditetapkan sesuai dengan proses pelayanan klinis yang diberikan pada pelanggan.
Puskesmas sebagai pemberi layanan juga harus memperhatikan kepuasaan
pelanggan yang menerima jasa pelayanan. Pengukuran kepuasaan pelanggan ini
dapat diukur melalui survey kepuasaan pelanggan, kotak saran serta complain dari
pelanggan bisa melalui mobile JKN.
Pengendalian mutu dalam kegiatan pelayanan KIA-KB dapat dilihat dari
indikator mutu pelaksanaan pelayanan KIA dalam rangka meningkatkan cakupan
sebaiknya dilaksanakan setelah pelayanan KIA di Puskesmas berjalan beberapa
bulan melalui evaluasi.
Tatanan yang dianggap berhasil adalah tercapainya cakupan PWS sesuai
target:

33
Uraian/ Indikator (Sumber Data Target
No Sasaran
SPM/PKP/MGD'S/PWS/DLL) 2021

1 Pelayanan ibu hamil (%) Bumil

a. K1 100% 1122

b. K4 100% 1122

c. Persalinan oleh Nakes 100% 1071

d. Pelayanan nifas 100% 1071

2 Kesehatan Bayi (0-11 Bulan)

a. Kunjungan Neonatal 100 % Neo /1021

b. Kunjungan Bayi 100% 1021

c. SDIDTK bayi (0-11 bulan) 75% 94

a. Jumlah lahir hidup 1071

b. Jumlah lahir mati

c. Jumlah kematian bayi


termasuk neonatal
d. Jumlah kematian anak Balita

Penyimpangan Tumbuh
Kembang ditemukan
a. LKA tak normal

34
b. KPSP Penyimpangan

c. TDL gangguan

d. TDD gangguan

e. MME mungkin ada


gangguan

35
BAB IX
PENUTUP

Denganmengucapkan puji syukur kepada Alloh SWT telah tersusun buku


pedoman pelayanan pemeriksaan KIA di Puskesmas Kunciran Baru, semoga buku
pedoman ini bermanfaat bagi seluruh petugas Puskesmas - khususnya bagi
petugas pelayanan KIA Kunciran Baru.Kritik dan saran kami harapkan demi
kesempurnaan buku pedoman pelayananini.

36
Daftar singkatan:
ANC : Ante Natal Care
DJJ : Detik Jantung Janin
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TD : Tekanan Darah
HB : Hemoglobin
TTD : Tablet Tambah Darah
TTV : Tanda Tanda Vital
ASI : Air Susu Ibu
Lila : Lingkar Lengan
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
TT : Tetanus Toksoit
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KB : Keluarga Berencana
IUD : Intra Uterin Devais
IVA :Inspeksi Visual Asam Acetat
BPM : Bidan Praktek Mandiri
SDIDTK : Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang
TK : Taman Kanak-kanak
RT : Resiko Tinggi
Bikor : Bidan Koordinator
KTD : Kejadian Tidak Diinginkan
KPC : Kejadian Potensi Cedera
KNC : Kejadian Nyaris Cedera
PUS : Pasangan Usia Subur
WUS : Wanita Usia Subur
IMS : Infeksi Menular Seksual
MTBS : Menejemen Terpadu Balita Sakit
MTBM : Menejemen Terpadu Bayi Muda
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

37
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
APD : Alat Pelindung Diri
DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Atas
SOP : Standar Operasional Prosedur
SPK : Standar Pelayanan Kebidanan

38
DAFTAR PUSTAKA

2.A.1 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/SK/VII/2008


tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
2.A.2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia
2.A.3 Dinkes Prop Jawa Timur Tahun 2012; Pedoman Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA)
2.A.4 Kemenkes RI,Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Direktorat Bina Kesehatan Ibu Tahun 2015; Pedoman Antenatal Terpadu
edisi kedua
2.A.5 Kemenkes RI,Direktorat Jenderal PP & PL Direktorat Pengendalian
Penyakit Tidak Menular Tahun 2015; Pedoman Teknis Pengendalian
Kanker Panyudara & Kanker Leher Rahim
2.A.6 Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2014; Pedoman Pelaksanaan Kelas
Ibu Hamil
2.A.7 Kemenkes Republik Indonesia Tahun 2014; Pedoman Pelaksanaan Kelas
Ibu Balital
2.A.8 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3 tahun 2011
2.A.9 Buku Panduan Peserta Pelatihan CTU JNPK-KR Kemenkes RI BKKBN
2.A.10 Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2009;
Menuju Persalinan Yang Aman dan Selamat agar Ibu Sehat Bayi Sehat
2.A.11 Kemenkes Republik Indonesia Edisi Pertama Tahun 2013,
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar Dan Rujukan

39

Anda mungkin juga menyukai